490 likes | 739 Vues
BAB IX. MATRIKS DAN DETERMINAN. 9.1 Matriks. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat hubungan antar dua atau beberapa besaran , seperti mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa pada suatu program studi tertentu atau nilai hasil semester mahasiswa seperti yang ditunjukkan
E N D
BAB IX MATRIKS DAN DETERMINAN
9.1 Matriks Dalamkehidupansehari-harikitaseringmembuathubungan antarduaataubeberapabesaran, sepertimatakuliah yang diikutiolehmahasiswapadasuatu program studitertentu ataunilaihasil semester mahasiswaseperti yang ditunjukkan padacontohberikut.
Dari bentuknya, matriksdapatdidefinisikansebagaisusunan elemen-elemensedemikianrupasehinggamembentukbarisdan kolom. Elemen-elementersebutdiletakkandiantaraduabuah kurungsiku. • Bentukmatriksdapatditunjukkansebagaiberikut. • Misalterdapatmatriks A yang terdiridari m barisdan n kolom, makabentukmatrikstersebutadalah,
Ukuransuatumatriksditunjukkanolehjumlahbaris m dankolom n. • Padamatriksdiatasukuranmatriks A adalah m x n. • Masing-masingelemenpadamatriksdisebutentri. • Entriaijadalahelemenmatriks yang beradapadabariskei • dankolomke j. • Umumnyasuatumatriksditunjukkandenganhurufkapital yang dicetaktebal. • Selaincarapenulisandiatas, matriksdapatjugaditulissebagai A = [aij ]. • Jika m samadengan n , makamatriksdisebutmatriksbujur • sangkardanentri-entriaijdenganisamadengan j disebut • diagonal matriks.
9.2 MatriksBentukKhusus Jikakitaidentifikasimasing-masingentridarisuatumatriks, makaterdapatbeberapamatriks yang dapatdikategorikan sebagaimatriksberbentukkhususyaitu, • 9.2.1 VektorKolom Vektorkolomadalahmatriks yang mempunyai m baris dansatukolom. Berikutadalahcontohmatriks 4 x 1 (4 barisdan 1 kolom). 12 40 32 25
9.2.2 VektorBaris Vektorbarisadalahmatriks yang mempunyaisatubaris dan n kolom. Contohmatriks 1 x 4 atau 1 barisdan 4 kolom adalah [ 4 2 5 1 ] • 9.2.3 MatriksPersegi Matrikspersegiadalahmatriks yang mempunyaijumlah barisdankolom yang sama. Berikutdiberikancontoh matrikspersegi yang berukuran 5 x 5 (5 barisdan 5 kolom).
9.2.4 MatriksSegitiga Matrikssegitigadapatdikelompokkanmenjadiduabagian, yaitumatrikssegitigaatasdansegitigabawah. • Jikaseluruhentriyang beradadiatas diagonal matriksmempunyainilai 0 dansetidak-tidaknyaadasatuentri yang beradadibawah diagonal ≠ 0, makamatrikstersebutadalahmatrikssegitigabawahatauuntuksetiapi<j, aij = 0. Sedangkanmatriks yang mempunyaientridibawah diagonal = 0 dansetidak-tidaknyaadasatuentri yang beradadiatas diagonal ≠ 0, makamatrikstersebutadalahmatrikssegitiga atasatauuntuksetiapi> j, aij = 0
9.2.5 Matriks Diagonal Jikaseluruhentridiatasdandibawah diagonal samadengan 0 dansetidak-tidaknyaadasatuentripada diagonal ≠ 0, makamatrikstersebutadalahmatriks diagonal atauuntuk s etiapi ≠ j, aij=0.
9.2.6 MatriksSkalar Matriksskalaradalahmatriks yang mempunyainilaientri yang samapada diagonal. Jikamatriks diagonal adalah matriks D, maka d11 = d22 = d.. ..= dnn 9.2.7 MatriksIdentitas Matriksidentitasadalahmatriks yang mempunyaientri-entri baikdiatasmaupundibawah diagonal samadengannoldan entripada diagonal samadengan 1.
9.2.8 Matriks 0 Matriks 0 adalahmatriks yang seluruhentrinyasamadengan 0. 9.2.9 MatriksTranspose Contoh 9.1 • Jika A = , maka AT = • 9.2.10 MatriksSimetridanSkew-Simetri Jikasebuahmatrikssamadengantransposenya (A = AT ) makamatrikstersebutadalahmatrikssimetri. • Contoh 9.2 , maka AT = Jika A =
Karena A = AT, maka A adalahmatrikssimetri. Sedangkanmatriksskew- simetriadalahmatriks yang memenuhi –A = AT. Contoh 9.3 • Misal A = , –A = ,maka AT = Karena –A = AT , maka A adalahmatriksskew-simetri.
9.3 OperasiAritmatikapadaMatriks Operasiaritmatikapadamatriksterdiridaripenjumlahan, perkalianskalardenganmatriks, perkalianmatriksdengan matrikssertakombinasi linier beberapamatriks. • 9.3.1 Penjumlahan Misalterdapatmatriks A = [aij ] dan B = [bij] yang masing-masingberukuran m x n. Jumlah A dan B, ditulis A+B, adalah C = [cij], dengan [cij] = [aij] + [bij]. Perludiingat, bahwaduabuahmatrikshanyadapat dijumlahkanjikamempunyaiorde yang sama. Contoh 9.4 • Misal A = B =
Maka A + B = C 9.3.2 PerkalianSkalardenganMatriks Jikaterdapatsebuahskalar c danmatriks A = [aij], maka perkalianantaraskalar c denganmatriks A adalahcA = [c.aij], ataudapatditulisdalambentuk: cA = c
Contoh 9.5 • Jika A = maka 3A = • 9.3.3 PerkalianMatriksdenganMatriks Perkalianduabuahmatrikshanyadapatdilakukanjikajumlah kolommatrikspertamadanjumlahbarismatrikskeduasama. • Misalmatriks A = [aij] berukuran m x n danmatriks B = [bij] • berukuran n x p, makaperkalianantaramatriks A matriks B, • ditulis AB, adalahsebuahmatriks C = [cij] yang berukuran • m x p.
Nilaidaricijadalah, • Contoh 9.6 A = Diketahui B = Jikaterdapatmatriks C = A.B, maka C =
9.3.4 Kombinasi linier matriks Jika A1, A2, … , Apadalahmatriks yang mempunyaiukuran Sama, dan k1, k2, … , kpadalahskalar, maka k1 A1 + k2 A2 + … + kpApdisebutkombinasi linier dari A1, A2, … , Ap • Contoh 9.7 Jika , A3 = A1 = A2 = tentukan A1 + 3A2 – 2A3 Penyelesaian
A1 + 3A2 –2A3 9.3.5 Sifat-sifatOperasiMatriks Jika a dan b adalahskalardan A, B, dan C adalahmatriks, makaberlaku:
i) A + B = B + A hukumkomutatifpenjumlahan ii) A + (B + C) = (A + B) + C hukumasosiatifpenjumlahan iii) A(BC) = (AB)C hukumasosiatifperkalian iv) A(B ± C) = AB ± AC hukumdistributifkiri v) (B ± C)A = BA ± CA huklumdistributifkanan vi) a(B ± C) = aB ± aC vii) (a ± b)C = aC ± bC • (ab)C = a(bC) ix) a(BC) = (aB)C = B(aC) x) (AT)T = A xi) (A + B)T = AT ± BT xii) (cA)T =cAT xiii) (AB)T = BT AT
9.4 Matriks yang Diperluas (Augmented matrix) Matriks yang diperluasadalahmatriks yang berhubungan denganpenyajiansebuahsistempersamaan linier. Misalterdapatsistempersamaan linier, Dari sistempersamaan linier tersebut, dapatdisajikan matrikskoeffisien,
9.5 MatriksdalambentukEselonBaris Suatumatriksdikatakanmempunyaibentukeselonbarisjika memenuhi: i) Setiapbaris yang keseluruhanelemennyanoldiletakkan padabagianbawahmatriks ii) Elemenpertamadarisetiapbaris yang bukannol (disebutleading coefficientataupivot ) harusterletak disebelahkananleading coefficientpadabarissebelumnya.
Contoh 9.8 Matriksdalambentukeselonbaris Contoh 9.9 Matriksberikuttidak/belumdalambentukeselonbaris Matrikssegitigaatasadalahmatriks yang termasuk yang mempunyaibentukeselonbaris.
9.6 MatriksdalambentukEselonBarisTereduksi Suatumatriksdikatakanmempunyaibentukeselonbaris tereduksijika: i) Matrikstersebutsudahdalambentukeselonbaris ii) Elemenleading coefficientharusmempunyainilai 1 (selanjutnyadisebutleading 1) dansatu-satunyaelemen matriks yang bukan 0 padakolom yang bersangkutan. Perludiketahuibahwamatrikssatuanadalahbentukkhusus darimatrikseselonbaristereduksi Contoh 9.10 • Suatumatriks yang belumdalambentukeselonbarisdapat • ditransformasikankedalambentukmatrikseselontereduksi • dengancaramelakukanoperasibariselementerterhadap • matrikstersebut.
9.7 OperasiBarisElementer Operasi yang dapatdilakukanterhadapbarisdankolomsuatu matriksadalah: i) Perkaliansembarangbarisdenganskalar ii) Penukaranposisisuatubarisdenganbaristertentu iii) Penjumlahanantarai) danii). KetigaoperasidiatasdisebutOperasiBarisElementer (OBE) Contohpenggunaannotasi yang digunakanpadaoperasibaris dankolom: i) R3 2R3artinyabarisketigamatriksdigantidengan 2 kali barisketiga ii) R1 R2artinyabarispertamadankeduasalingdipertukarkan. iii) R2 R2 + 3R3artinyabariskeduadigantidenganbariskedua ditambahdengantiga kali barisketiga
Contoh 9.11 Lakukan OBE terhadapmatriksberikut, sehinggamenjadimatriks eselonbaristereduksi. Penyelesian Elemen pivot 2 1 – 1 3 4 4 7 5 Elemendieliminasi
Langkahpertama Ubahelemen pivot menjadi 1 dengancaramengalikanbaris pertamadengan 1/2. ½ R1 –5R1+R2 –4R1+R3 2R2
9.8 Determinan Determinanadalahbesaranataunilai yang berhubungan denganmatrikspersegi. Jikadeterminansuatumatriks persegitidaksamadengannolmakamatrikspersegi tersebutmempunyaibalikan (inverse). Sebaliknya, jikadeterminansuatumatrikspersegitidaksama dengannol, makamatrikstersebuttidakmempunyaibalikan.
Jikaterdapatmatriks , makadeterminan darimatriks A adalah • Contoh 9.12 Penyelesaian Tentukandeterminandari 9.8.1 Sifat-sifatdeterminan i) Setiapmatriksdantransposenyamempunyaideterminan yang samaataudet A = det AT
ii) Jikaterdapatmatriks A danmatriks B, makaberlaku det(AB)=det (A) det (B) iii) Determinandarimatrikssegitigaadalahperkalian daridiagonalnya • Jikamatriks B adalahmatriks yang didapatdari • mempertukarkanduabuahbarismatriks A, maka • determinanmatriks B berlawanandengandeterminan • matriks A
v) Jikamatriksdan c adalahkonstanta, maka a) b) • Jikaseluruhelemendarisalahsatubarissuatumatrikssama • dengannol, makadeterminanmatrikstersebutsamadengan • nol.
9.8.2 Kofaktor Misal A = [aij] adalahmatriksnxn, danmisalkan M adalah matriks (n-1)x(n-1) yang diperolehdari A dengan menghapusbariskeidankolomnke j padamatriks A. Determinandari M disebut minor dariaij (selanjutnya ditulisMij). Sedangkancijadalahkofaktoraijdandidefinisikansebagai, Contoh 9.9 Diketahui Tentukan minor dankofaktordari a11dan a13 Penyelesaian
9.8.3 Determinandarimatriks n x n Secaraumumuntukmenghitungdeterminandarimatriks orde n x n adalahsebagaiberikut. Jika A adalahmatrikspersegi n x n, makadeterminandari matriks A adalah
Contoh 9.10 Tentukandeterminandari Penyelesaian Karena A adaahmatriks 3 x 3, makanilaiidiambilantara 1, 2, atau 3. Kita tentukani=1 Dari rumus 9.4a didapat, det A =
= –8 + 9 – 30 = –29 det A =(–4)(2)+(1)(9)+(5)(–6) • Kerjakanulangcontoh 9.10 denganmenggunakanrumus 9.4b dengannilai j = 2. Selainmenggunakanrumus 9.4, menentukandeterminan matriksorde 3 dapatjugamenggunakancaraSarrus. Jikaterdapatmatriks
–( ) –( ) –( ) Makadet A = +( ) +( ) +( ) A = a11a22a33 + a12a23a34 + a13a21a32 • – a31a22a13 – a32a23a11– a33a21a12
9.9 Adjoin Matriks Jikaterdapatmatriks A = [aij], maka Contoh 9.11 , tentukan adjoin A • Penyelesaian
9.10 BalikanMatriks (Inverse of a Matrix) Jikamatriks A = [aij] adalahmatrikspersegi n x n, maka balikan (inverse) dari A dilambangkandengan A-1merupakan matriks n x n sehinggamemenuhi 9.10.1 Menentukanbalikanmatriksdenganrumus
Salahsatucarauntukmenentukanbalikanmatriksadalahdengan mencari adjoin dandeterminandarimatriks yang dicaribalikannya terlebihdahulu. • Setelahitugunakanrumus Contoh 9.12 , tentukan Penyelesaian
9.10.2 Balikanmatriksdenganmenggunakaneliminasi Gauss-Jordan Untukmenentukanbalikanmatriks A denganeliminasi Gauss-Jordan berartikitaharusmelakukaneliminasi matriks A menjadibentukeselonbaristereduksi. • Misal A adalahmatriks non-singular n x n. • AB = I jikadanhanyajika B =A-1 Bukti AB = I A-1 AB = A-1 I IB = A-1 B = A-1atau A|I AB |B I|A-1 Berarti, jikakitaberhasilmengeliminasi A|I menjadi I|X, makakitadapatmemastikanbahwa X = A-1
Contoh 9.13 Dari contoh 9.12, tentukan A-1denganmetodeeliminasi Gauss-Jordan Penyelesaian R2 –2/3 R1 R3 –R1 R3 –6/7 R2
R1 + 2/3R2 R2 +4/7R3 R1–9/7R3