1 / 11

Metodologi dan Metode Riset

Metodologi dan Metode Riset. Ilmu yang mempelajari cara-cara melaksanakan tahap-tahap riset disebut Metodelogi Riset. Atau cara berpikir dan melaksanakan tahapan riset disebut metodelogi.

moral
Télécharger la présentation

Metodologi dan Metode Riset

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Metodologi dan Metode Riset • Ilmu yang mempelajari cara-cara melaksanakan tahap-tahap riset disebut Metodelogi Riset. • Atau cara berpikir dan melaksanakan tahapan riset disebut metodelogi. • menjelaskan bagaimana sebaiknya suatu penelitian dilaksanakan supaya berhasil denga baik, mulai dari tahap persiapan sehingga tahap terakhir riset. • cara merencanakannya, menyiapkannya, melaporkannya dan mempublikasikan hasilnya, Semua menyangkut persiapan pembuatan usul proyek penelitian. • menurut Salmon (1964), yaitu metode ilmiah (Baconian method), metode empiris, metode experimental, metode kasus, metode survai, metode statistik, metode historis dan metode sistetis.

  2. Metode Ilmiah • ditandai dengan beberapa tahapan kerja seperti observasi atau percobaan-percobaan data dan fakta dikumpulkan. • berdasarkan data dibuatlah satu atau beberapa hipotesa. Hipotesa - dibuktikan apakah benar atau salah dengan jalan deduksi dan diadakan verifikasi (penelitian kembali) - benar atau salah. • benar, maka kemudian hipotesa di atas dapat diakui legalitasnya. • tidak benar, maka perlu dibuat hipotesa baru lagi. Dan kemudian dibuktikan dengan deduksi dan verifikasi lagi. Metode ini acap dipakai dalam penelitian sosial budaya. Penemuan dilakukan dengan tahap demi tahap.

  3. Metode Empiris • Dalam metode empiris observasi dilakukan secara langsung tanpa menggunakan hipotesa. • untuk melihat apakah akan terjadi dalam percobaan atau observasi secara langsung, digunakan dalam penelitian yang faktor-faktornya tidak bisa diasumsikan hubungannya. • Penemuan yang ditemukan benar-benar hasil yang sama sekali baru. Tingkatan berpikir ini baru sampai pada taraf menunggu saja. • Misalnya mencobakan suatu varietas padi pada suatu daerah yang sama sekali baru. bagaimana reaksi tanaman padi itu di daerah yang baru. obat baru pada seekor kera atau kuda, Hasilnya diharapkan dapat digunakan pada manusia. • Penemuan rumus-rumus empiris di dalam ilmu alam, klimatologi, ilmu tanah dan lain-lainnya. Dilakukan dengan jalan mencoba-coba mencari hubungan antara variabel-variabel yang diselidiki. Misalnya bagaimana hubungan suhu tanah dengan bahan organik tanah, dikemukan oleh Jen, seperti: makin meningkat suhu, maka makin menurunlah kadar bahan organik tanah.

  4. Metode Eksperimental • dirintis pertama oleh Roger Bacon (1214-1294), dilanjutkan Francis Bacon (1561-1691). yang berhasil Roger Boyle (1627-1691). • Di dalam metode percobaan, dipakai rancangan (design). rancangan sejati (true design) dan rancangan kuasi (quasi design). • Yang pertama dalam ilmu-ilmu alam atau biologi dan eksata lainnya, yang 2 dipakai di dalam sosial budaya ekonomi. Yang penting adalah adanya kontrol, perlakuan dan ulangan. • dalam ilmu pertanian, rancangan yang telah dikenal ialah rancangan acak penuh (randomized design), rancangan acak berkelompok (randomized block design), latin kuadrat (latin square design), rancangan acak terpisah (split plot design), • dalam bidang sosial dikenal rancangan dengan dua faktor dan yang lebih dari dua faktor, disebut rancangan factorial,

  5. Metode Kasus • Metode yang tertua. terutama dalam hal meneliti satu masalah tertentu, atau dua kasus dengan hati-hati, mendalam, akurat dan mendalam. • Arah penelitian adalah vertikal. relatif murah. Hasil bersifat khusus dan tidak dapat digunakan menarik kesimpulan secara umum. • dipakai hampir disegala bidang ilmu pengetahuan. dalam penelitian bidang kedokteran, pertanian, ekonomi, seperti pada penelitian cost accounting. • Di dalam bidang kedokteran, misalnya penelitian pencernaan manusia yang dilakukan oleh William Beaumont (1785 – 1853), menggunakan orang yang kebetulan perutnya tertembak dan melalui lubang pelurunya ia selidiki bagaimana proses pencernaannya. Penelitian tentang kasus sipilis di kota Denpasar, misalnya suatu studi kasus. • syarat, harus tekun, cerdas, teliti dan pandai mengambil suatu kesimpulan. Dilaksanakan disebabkan langkanya biaya, kurangnya tenaga penelit , sangat urgent untuk mendapatkan informasi singkat dan cepat, sebagai penelitian pendahuluan untuk melangkah kepada penelitian yang lebih luas dan mendalam dikemudian hari.

  6. Metode Survai • bagian dari pada riset. suatu metode, bagaimana data sebaiknya dicari di lapangan. mempelajari lebih dari pada sebuah masalah, biasanya banyak problema • Skupnya, baik berupa wilayah maupun ke dalaman dan luasnya masalah yang diamati lebih besar dari pada studi kasus. bersifat dangkal tetapi luas. • untuk memperoleh data atau informasi pertama dari suatu daerah atau masalah diteliti sama sekali, dapat digunakan untuk melaksanakan riset yang sesungguhnya cara lebih, untuk mengecek informasi terdahulu, • Metode survai ini pada dasarnya meliputi beberapa tahap, sperti : • Penetapan dan membuat batasan populasi yang akan disurvai, • Penetapan tujuan dan skup survai, baik daerahnya maupun isinya atau materi yang mau diteliti. • Penentuan parameter-parameter atau atribut yang mau diukur. • Memilih metode sampling yang tepat, untuk menarik sample. • Penarikan dan pengumpulan data dari contoh dengan menggunakan “instruments”, seperti kuesioner, pengamatan, wawancara, • Analisa klasifikasi data, dan • Menarik kesimpulan dan membuat laporan riset/survai.

  7. Metode Statistika • bagian dari sarana riset. dahulu, penelitian dipecahkan secara diskriptif dan historis, karena itu bersifat subyektif dari pada obyektif. • statistika memecahkan dan menganalisa data riset, hingga hasilnya bersifat obyektif. merupakan alat yang ampuh di dalam riset, alat untuk mempersiapkan dan membuat rancangan penelitian yang tepat dan relevan dengan tujuan riset, alat penganalisa data alat penarik kesimpulan yang tepat dan akurat dan obyektif. • merupakan satu alat saja, data yang diperoleh haruslah memenuhi syarat, agar hasil penelitian itu menggambarkan sifat populasi yang sedang diteliti. • Syarat ialah data harus valid (relevansiny tinggi terhadap masalah yang ingin diteliti), reliable, artinya dapat dipercaya kebenarannya, atau data menunjukkan keadaan yang sebenarnya dari sifat varibel. • nilai-nilai yang dicari adalah nilai rata-rata, %, standar diviasi, standard error, koefisien variasi, korelasi, regresi, analisa varians, t-test, f-tes

  8. Metode Historis • Metode historis atau metode dokumenter adalah cara penelitian yang menggunakan data pada kepustakaan, statistika dan lainnya yang bersumber pada catatan atau dokumentasi. sumber bisa juga berupa barang-barang peninggalan tertulis seperti misalnya lontar, buku, relief, candi, arsip negara, buku harian, peninggalan seperti fosil, senjata, bangunan, peninggalan tidak tertulis: adat istiadat, bahasa, dongeng, kepercayaan, Sumber data bisa primer dan sekunder. tidak ada rancangan percobaan. • bidang ilmu, ilmu pertanian, peternakan, banyak di dalam sejarah dan archeologi, bahasa, kebudayaan dan kedokteran • Sifatnya adalah memberikan informasi dan latar belakang dan pandangan yang dapat bermanfaat dalam mengevaluasi problema yang sedang hangat dan sedang terjadi. • data kurang lengkap, kurang pasti (masih ada keraguan).

  9. Metode Sintetis • Metode sintesis adalah suatu cara penelitian yang mengupas faktor-faktor yang terlibat dalam suatu sistem menjadi komponen-komponen. dibentuklah suatu sistem/susunan baru sama sekali. diharapkan lebih berhasil dari pada susunan komponen-komponen terdahulu. • Misalnya dalam suatu penelitian bentuk-bentuk usaha tani atau industri hasil pertanian. Komponen-komponen hasil, seperti kapital, pemupukan, penggunaan varietas baru, pembelian bibit, biaya buruh dan pengeluaran lain-lainnya dipisahkan satu persatu. Kemudian disusun lagi susunan baru sama sekali, yang diharapkan dapat menjamin keuntungan usaha tani itu.

  10. Kalau tadinya sebagai bahan makanan ternak dipakai gandum yang mahal, maka kiranya dapat diganti dengan jagung yang harganyalebih murah, begitu juga bahan makanan ternak dengan jenis-jenis rumputan import lebih menguntungkan dan lain sebagainya. • Dengan susunan komponen usaha yang baru usaha tani petani akan lebih menguntungkan , karena harga bahan-bahan lebih murah dari sebelumnya. Misalnya buruh diganti dengan mesin, diharapkan ongkos usaha menjadi lebih murah.

  11. Juga di dalam pembuatan obat pembasmi hama. Suatu jenis obat dianalisa unsur-unsur pembentuknya, lalu disusun lagi zat baru dengan merubah, menambah atau mengurangi zat dan jenis zat kimia, akan diharapkan memperoleh bahan pemberantas hama yang lebih ampuh. • mempelajari mesin-mesin luar negeri, dibuka dipisahkan komponennya, lalu dibentuk mesin baru dengan menggunakan komponen tadi tapi dengan susunan yang lain atau salah satu atau beberapa komponennya diganti dengan yang lainnya, dengan harapan mutu mesin baru itu akan lebih baik dari pada yang sebelumnya. Demikian pula dalam hal membuat obat manusia yang baru yang lebih baik kashiatnya.

More Related