180 likes | 737 Vues
Herpes Zoster. KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia, herpes zoster merupakan penyakit yang termasuk golongan tingkat kemampuan 4.
E N D
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA MenurutKonsilKedokteran Indonesia, herpes zoster merupakanpenyakit yang termasukgolongantingkatkemampuan 4. Tingkat kemampuan 4 berartiseorangdokterumummampumembuat diagnosis klinikberdasarkanpemeriksaanfisikdanpemeriksaan-pemeriksaantambahan (sepertipemeriksaanlaboratoriumsederhanaatau x-ray) danmampumenanganipenyakititusecaramandirihinggatuntas. Herpes Zoster
ETIOLOGI Etiologidari herpes zoster adalah virus varisela zoster (VVZ). Selainmenjadipenyebabterjadinya herpes zoster, VVZ adalahkausaterjadinyacacar air padamanusia. Herpes zoster terjadikarenaVVZ menginfeksipadasatuataubeberapa ganglia spinal medulla spinalis. Infeksipaling seringterjadidiganglion spinal regiotorakal 3 hinggalumbal 3 danbiasanyabersifatunilateral, terkadanginfeksidapatjugaterjadipadanervus cranial V dan VII. Menyebabkanparesthesiadanlesivaskularpadakulit (herpes sine herpete) sesuaidenganregiodermatom ganglion spinal yang terinfeksi. Herpes Zoster
EPIDEMIOLOGI Herpes zoster relatifsering, denganinsidensi 3-5 kasus per 1000 orang per tahun. Insidensi herpes zoster meningkatberdasarkanumurdanjarangterjadipadaanak-anak. Di Amerika, 66% insidensi herpes zoster terjadipadaorangdenganusiadiatas 50 tahundankurangdari 10% terjadipadaorangdenganusiadibawah 20 tahun. Walau herpes zoster merupakanpenyakit yang seringdijumpaipadaorangdewasa, herpes zoster dapatterjadipadabayi yang barulahirapabilaibunyamenderita herpes zoster saatmasakehamilan. Dari suatupenelitian, 3% insidensi herpes zoster terjadipadaanak-anak, biasanyaditemukanpadaanak-anak yang memilikisistemimun yang lemahataumengidappenyakitkeganasan. Herpes Zoster
ANATOMI Herpes Zoster
PATOFISIOLOGI Ganglion spinal yang terletakpadaradiksdorsalisberisiserabutsarafaferensensorik. Ketika VVZ menginfeksi, maka VVZ akanmembuatserabutsarafsensorik yang adapada ganglion spinal tersebutmengirimkanimpulsmenujuotak, sehinggaterjadilahsensasiparesthesiapadakulitsesuaidengandermatom ganglion spinal yang terinfeksi. Jugaakanterbentuk herpes sine herpetepadadermatomtersebut (gambar 1). Herpes Zoster
Gambar 1. Herpes Sine Herpete Herpes Zoster
PATOGENESIS Patogenesisdari herpes zoster masihbelumdipahamisepenuhnya. Teorimengatakanbahwa herpes zoster merupakankomplikasidaripenyakitvaricella (cacar air). Disaatseseorangmengidapvaricella, maka VVZ akanberpindahtempatdarilesikulitakibatvaricellamenuju ganglion spinal, disana VVZ akanberadapadakeadaanlaten (dormal). Padakeadaantersebut virus tidaklagibermutiplikasidantidakmenular. Jikasuatusaatkondisiimunsipengidapmenjaditurun, makaakanterjadireaktivasi VVZ sehinggaterjadilah herpes zoster. Bermulanyapenyakitdimulaiolehparesthesiapadadermatomselama 48-72 jam mendahuluiterbentuknya herpes sine herpete. Padaorang normal, herpes sine herpeteakanterustumbuhdanbertambahbanyakdalamkurunwaktu 3 hingga 5 hari. Lama keseluruhanpenyakitpadaumumnyahanyaselama 7-10 hari. Akantetapi, herpes sine herpetemungkinakanmemakanwaktuselama 2 -4 minggusampaibenar-benarhilangdarikulit. Setelah herpes sine herpetemenghilang, neuralgia pascaherpetikbiasanyaakanmunculdanterjadihinggaberbulan-bulanlamanya. Herpes zoster dapatberkembangmenjadi herpes zoster disseminatajikalausistemimunpasiensangatlahlemah. Padakeadaandemikian, herpes zoster dapatberakibat fatal karenaakanmengganggusistem organ viseralsepertiotak, jantung, parudanmenyebabkan disseminated intravascular coagulopathy (DIC). Herpes Zoster
DIAGNOSIS Paresthesiadanlesivaskuler (herpes sine herpete) yang unilateral denganpoladermatomalharusdengancepatmengarahpada diagnosis herpes zoster. Akantetapi, virus herpes simpleksdan virus coxsackiedapatjugamenyebabkanlesivaskuler yang dermatomal. Untukmenegakkan diagnosis danmenyingkirkanpenyebablesivaskuleryang dikarenakanolehvirus herpes simpleksdan virus coxsackie, makakitadapatmelakukanpemeriksaanlaboratoriumdenganmetodeTzanck, biopsikulit, direct fluorescent assay (DFA) atau polymerase chain reaction (PCR). Padabeberapapasien herpes zoster, dimanapadapasientersebuttidakterbentuk herpes sine herpetedanhanyaterjadiparesthesia yang dermatomal, makauntukmenegakkan diagnosis adalahdenganmenggunakanuji test serologiuntukmendeteksiresponantibodipasienterhadap VVZ. Herpes Zoster
KOMPLIKASI Untukkomplikasidari herpes zoster adalahsebagaiberikut: Neuralgia pascaherpetik Infeksisekunderbakteripadakulit Herpes zoster disseminata Scars Herpes Zoster
TERAPI DAN PENCEGAHAN TERAPI Obatantivirus merupakansebuahanjurankarenamengurangisakit, keparahandanwaktupenyembuhanmenjadicepat. Pemberiansebaiknyadiberikandalamkurunwaktukurangdari 48 jam setelah herpes sine herpetemuncul. Obat antivirus yang dapatdiberikanialahasiklovir, valasiklovirdanfamasiklovir. Dosis antivirus yang digunakanuntukpengobatan herpes zoster: Neonatus: Asiklovir 500 mg/m2 IV setiap 8 jam, selama 10 hari Anak (2-12 tahun): Asiklovir 4 x 20 mg/KgBB/hari, oral selama5 hari Pubertasdandewasa: -Asiklovir: 5 x 800 mg/hari, oral selama 7 hari -Valasiklovir: 3 x 1 gr/hari, oral selama 7 hari -Famasiklovir: 3 x 500 mg/hari, oral selama 7 hari Selainitu, pemberianbedakpadalesivaskular herpes sine herpetebertujuan agar lesitersebuttidakmudahpecah. Jikalesipecah, makadapatdiberikansalep antibiotic untukmencegahinfeksisekunder. Dapatjugadiberikanobatantipiretikdananalgetikuntukmengurangiparesthesia, tapitidakdianjurkanuntukdiberikananalgetikgolongansalisilat (aspirin) karenadikhawatirkanterjadinyasindrom Reye. Herpes Zoster
Memotong kuku jaritanganpasien, untukmengurangiresikoinfeksisekunderolehbakterijikalaupasienmenggaruk-garuklesivaskulernya. PENCEGAHAN Pencegahaninfeksi VVZ dapatdilakukandenganimunisasi, baikituimunisasipasifataupunaktif. Imunisasipasif. Menggunakan VZIG (varicella zoster immunoglobulin). Diberikanpada 3 hari (kurangdari 96 jam) setelahterpajan VVZ. VZIG dapatdiberikanpada: a. Anakdenganumurdibawah 15 tahun yang belumpernahmenderitavaricella. b. Remaja yang belumpernahmenderitavaricella. c. Bayi yang barulahir, dimanaibunyamenderitavaricellaatau herpes zoster 5 harisebelumatau 48 jam setelahmelahirkan. d. Bayi premature danbayidenganusiadibawah 14 hari, dimanaibunyabelumpernahmenderitavaricella. e. Anak-anakdenganleukimiaatau lymphoma yang belumpernahmenderitavaricella. Herpes Zoster
DosisuntukVZIG adalah 125 U/KgBB, dosis minimum 125 U dandosismaksimum 625 U. Pemberiandilakukansecaraintramuskular. Padaanak yang imunokompeten VZIG terbuktimencegahinfeksi, danpadaanak yang imunokompromise VZIG meringankangejala. Perlindunganyang diberikan VZIG hanyabersifatsementara. ImunisasiAktif. Vaksinmenggunakan VVZ (Oka strain). DigunakandiAmerikasejaktahun 1995, dayaproteksimelaway VVZ berkisarantara 71-100%. Vaksinefektifjikadiberikanpadaanakdenganusiadiatas 1 tahun, pemberiandirekomendasikanpadaanakdenganusia 12-18 bulan. Anakdibawah 13 tahun yang belumpernahmenderitavaricelladiberikandosistunggal, sedangkanpadaanakdiatas 13 tahun yang belumpernahmenderitavaricelladiberikandua kali dosisdenganjarakantarpemberiandosispertamadenganpemberiandosiskeduasekitar 4-8 minggu. Pemberiandilakukansecarasubkutan. Perlindungan yang didapatdariimunisasiaktifdapatbertahanselama 10 tahun. Tidakbolehdiberikanpadawanitahamilkarenadapatmenyebabkanvaricellakongenital. Terkadangimunisasiaktifmemberikanefeksampingberupademamataureaksilokalberuparuammakulopapular yang terjadipada 3-5% subjekdanmuncul 10-20 harisetelahpemberianvaksinpadalokasi yang disuntikan. Herpes Zoster