1 / 60

METODE Penelitian sosial

METODE Penelitian sosial. TANTANGAN PROFESI KEPENDIDIKAN. PERTANIAN (AGRICULTURAL) INDUSTRI (INDUSTRIAL) INFORMASI (INFORMATION). TEKNOLOGI INFORMASI KNOWLEDGE. RESOURCE VITAL. BAGAIMANA TANTANGAN MAKRO profesi guru kedepan ?. EKONOMI KINI (NEW ECONOMY). EKONOMI LAMA

nerys
Télécharger la présentation

METODE Penelitian sosial

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE Penelitian sosial TANTANGAN PROFESI KEPENDIDIKAN

  2. PERTANIAN (AGRICULTURAL) INDUSTRI (INDUSTRIAL) INFORMASI (INFORMATION) TEKNOLOGI INFORMASI KNOWLEDGE RESOURCE VITAL BAGAIMANA TANTANGAN MAKROprofesi guru kedepan ? EKONOMI KINI (NEW ECONOMY) EKONOMI LAMA (OLD ECONOMY) INTELLECTUAL PROPERTY BRANDS TALENT NETWORKS KNOWLEDGE REPUTASI PEOPLE RELATIONSHIP

  3. MENGAPA HUMAN RESOURCE SANGAT VITAL KEUNGGULAN BERSAING COMPARATIVE ADVANTAGE COMPETITIVE ADVANTAGE

  4. Keeratan profesi guru dan sekolah There is little school development without teacher development, and there is little teacher development without schools development (Hopkins,1993)

  5. D0SEN ADALAH JABATAN PROFESI KEMAMPUAN DALAM MENGERJAKAN TUGASNYA DENGAN MEMEGANG ETIKA KERJA INDEPENDENT, CEPAT, TEPAT,EFESIEN DAN INOVATIF DIDASARKAN PADA PRINSIP-PRINSIP LAYANAN PRIMA DIDASARKAN PADA UNSUR-UNSUR ILMU ATAU TEORI SISTEMATIS KEWENANGAN PROFESIONAL PENGAKUAN MASYARAKAT DAN KODE ETIK REGULATIF PROFESIONAL :

  6. APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENJADI PROFESIONAL MELAKUKAN : “DO IT” PROFESIONALISMENYA IMPROVEMENT TO IMPROVEMENT (PILAR PENDIDIKAN) 1. TRAMPIL DALAM MEMPEROLEH PENGETAHUAN ( LEARNING TO KNOW) 2. KETRAMPILAN DALAM MENGEMBANGKAN JATI DIRI (LEARNING TO BE) 3. KETRAMPILAN DALAM PELAKSAAN TUGAS-TUGAS TERTENTU (LEARNING TO DO) 4. KETRAMPILAN UNTUK HIDUP BERDAMPINGAN SESAMA SECARA HARMONIS (LEARNING TO LIVE TOGETHER)

  7. George E.P Box seorang tokoh statistika modern menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana untuk mewujudkan proses berpikir (belajar) yang berupa ite-rasi berencana antara teori dan praktek. Hal ini dapat diartikan bahwa proses penemuan / penelitian adalah suatu proses berpikir dari pengalaman melalui pendekatan dedukasi dan induksi secara berkelanjutan.

  8. HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN As Einstein has repeatedly emphasized,Science must strart with Facts and end with facts, no matter what theoretical structures it builds in between.First of all the scientist is an observer. Next the tries to describe in complete generality what he saw, and whaat the expects to see in the future. Next he makes predictions on the basis of his theories, which he checks against faacts again.

  9. Deduction induction deduction induction Data {facts, phenomena} Hypothesis { conjecture, model, theory } Proses berpikir sebagai iterasi antara teori dan praktek (G.E.P. Box)

  10. Ilmu (Sain) Pengetahuan tentang fakta (natura, sosial) Berlaku Deduktif Sistematik Metodologis Logis Ada logika sendiri Analitis Empiris / fakta

  11. Etika penulisan karya ilmiah Norma atau kode etik yang harus diperhatikan dalam penulisan karya yang berkaitan dengan kejujuran dalam pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, sumber data atau informan. • Hindari plagiat, pencurian, tindakan kecurangan, pengakuan tulisan, pendapat

  12. Research Design Quantitative Qualitative ResearchDesign Mixed Methods • Interactive • Ethnographic • Phenomenologic • Case study • Grounded theory • Critical studies • Noninteractive • Concept analysis • Historical analysis • Nonexperimental • Descriptive • Comparative • Correlational • Survey • Ex post facto • Experimental • True experimental • Quasi-experimental • Single subject • Explanatory • Exploratory • Triangulation

  13. METODE PENELITIAN

  14. Pendekatan kuantitatif dan kualitatif • Dalam wacana metodologi penelitian, umumnya diakui terdapat dua paradigma utama dalam metodologi penelitian yakni paradigma positivistik (penelitian kuantitatif) dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif)

  15. RESEARCH PROCESS Seek spesific descriptive THEORY KNOWLEDGE Knowledge Lack New Idea Analytic Interference-conceptual hypothesis Develop conceptual hupothesis Conclusions Interpretations Develop operational Hypothesis (testable conjecttures) Accept/reject Study hypothesis Design study Collect Analyze data

  16. Penelitian kuantitatif • Penelitian dengan pendekatan kuantitatif lebih mementingkan variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. • Reliabilitas dan validitas adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas penelitian dan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. • Penelitian ini membutuhkan hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan berikutnya, seperti teknik analisa dan formula statistik yang digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik, bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.

  17. Karakter Metode kuantitatif • Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitianDefinisi yang jelas dinyatakan sejak awal • Reduksi data menjadi angka-angkaLebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian • Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik • Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci)sampling randomDesain/kontrol statistik atas variabel eksternal • Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedurMenyimpulkan hasil menggunakan statistik • Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis • Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)

  18. Designing Quantitative Research

  19. Penelitian kualitatif • Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. • Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

  20. Karakter Metode kualitatif .Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian .Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung .Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan .Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan .Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi .Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif .Sampling purposive .Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern .Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata .Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhanTidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya diadaptasi dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen. 1993 : 380)

  21. Ilmu Alam Ilmu Sosial Ilmu dalam arti sebenarnya ?

  22. Perbedaan ilmu alam & ilmu sosial

  23. REALITAS VARIABEL DALAM DUNIA KEALAMAN DAN SOSIAL Independent Variables Dependent Variables Intervening Variables Moderator Variables Control Variables

  24. NOW PAST FUTURE DESIGN PENELITIAN DALAM PRESPEKTIF ASPEK WAKTU

  25. BEBERAPA MODEL DESIGN DALAM PENELITIAN • 1.PENELITIAN DISKRIPTIF • 2.Penelitian korelasional • 3.penelitian kausal komparatif • 4.PENELITIAN EKSPERIMEN • 6.penelitian pengembangan • 7.PENELITIAN TINDAKAN /TINDAKANKELAS

  26. Penelitian diskriptif • Merupakan penelitian yang bertujuan mendiskripsikan, atau menggambakan secara sistematis suatu fenomena, fakta-fakta,gejala , peristiwa, peristiwa sebagaimana adanya secara akurat dengan interpretasi yang tepat 1.Menjawab Permasalahan yang sedang dihadapipadasituasi yang masihterasakan (in) secaraakuratterhadap fenomena, Karakteristik Individual, SituasiatauKelompok 2. mendeskripsikanseperangkatperistiwaatau kondisipopulasisaatini,menemukan Makna Baru, MenentukanFrekuensiKejadiantertentuatauklasifikasiinformasi. 3.Memfokuskan padaaspek2 tertentudansering yang cenderungmenunjukan hubungan antar variabel

  27. CONTOH Penelitian diskriptif • Penelitian tentang tingkat kepuasan guru terhadap penilaian sertifikasi guru. • Penelitian motivasi guru dalam mengikuti pelatihan karya ilmiah ditinjau dari asal lembaga, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi. • Pada penelitian deskriptif, data diperoleh secara ekspos fakto, bukan dari datanya suatu perlakuan. Bila data diperoleh akibat adanya perlakukan maka kegiatan ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen.

  28. PENELITIAN EKSPERIMENTASITUJUAN : MENGKAJI KEMUNGKINAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT MELALUI PERLAKUAN TERTENTU PADA SATU ATAU LEBIH KELOMPOK EKSPERIMEN DAN MEMPERBANDINGKAN HASILNYA TERHADAP SATU ATAU LEBIH KELOMPOK KONTROL YANG TIDAK DIKENAI PERLAKUAN

  29. CIRI SEDERHANA EKSPERIMEN • 1. ADA MANIPULASI VARIABEL BEBAS • 2. VARIABEL LAIN DIPERTAHANKAN KECUALI VARIABEL BEBAS • 3.PENGARUH VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT DIAMATI.

  30. EKPERIMENTASI MEMPUNYAI PRINSIP • 1.REPLIKASI. • 2.RANDOMISASI • 3.PERLAKUAN BANDING • 4.KONTROL (PENGENDALIAN)

  31. Exsperiment Design • 1. True exsperiment • 2. Quasi exsperiment • 3. Pra eksperiment

  32. CONTOH :penelitian eksperimen • PENELITI PENDIDIKAN MEMUTUSKAN MENGUJI HIPOTESIS : • BAHWA PRESTASI AKADEMIK DI BIDANG MATEMATIK AKAN DAPAT DITINGKATKAN OLEH PENERAPAN METODE “MASTERY LEARNING” DARIPADA METODE TRADISIONAL (t).

  33. PENELITIAN KORELASIONAL TUJUAN : MENGKAJI SEBERAPA KUAT VARIAN PADA SUATU FAKTOR TERKAIT /BERHUBUNGAN DENGAN VARIAN PADA SATU ATAU LEBIH FAKTOR LAIN BERDASARKAN KOEFISIEN KORELASI. CIRI : • 1.memungkinkan mengukur sejumlah variabel dan hubungannya • secara simultan (cocok untuk masalah sosial),variabel • yang dihubungkan bisa cukup rumit dimana penelitian ekperimen • tidak bisa dilakukan atau tidak bisa dimanipulasikan. • 2.Tidak artifisial atau bersifat realitis artinya dapat mengukur • hubungan antar variabel secara serentak dalam keadaan realistik • 3.Perolehnya adalah taraf kuat tidaknya hubungan antar variabel • 4.Koefisien korelasi tidak menunjukan hubungan sebab akibat.

  34. KELEMAHAN penelitian korelasional • 1.Hasil indentifikasi tidak menunjukan sebab akibat • 2.Dalam proses tidak tertib atau akurat karena tiak adanya kontrol variabel independent • 3.Bisa jadi pola hubungan kabur sebagai akibat kemungkinan studi • “short gun approach”

  35. CATATAN POKOK Penelitian Korelasi • (1) KEJELASAN kerangka teori yang menunjang ada tidaknya hubungan di antara variabel, (2) VALIDITAS DAN RELIABLITAS instrumen digunakan, dan (3) PEMAHAMAN TERHADAP POPOLASI DAN jumlah sampel. • CONTOH : • Hubungan antara kemampuan pembelajaran IPA, dengan hasil belajar, tingkat pendidikan , pengalaman mengajar, intensitas mengikuti penataran bagi guru SDN. • seorang guru menerapkan metode baru dalam proses pembelajarannya, ia ingin mengetahui apakah sikap siswa terhadap metode baru tersebut berkorelasi dengan hasil belajar. • Hal yang ingin dikaji sebenarnya adalah pengaruh dari penerapan metode pembelajaran. • Kesalahan umum pada penelitian ini guru tidak dikaitkan dengan tindakan/ kegiatan pembelajaran. Ia hanya mengkorelasikan variabel-variabel dalam diri siswa dengan hasil belajar, atau antara hasil belajar mata pelajaran dan satu dengan yang lainnya. • Penelitian semacam itu kurang memberikan manfaat terhadap peningkatan mutu pembelajaran.

  36. PENELITAN KAUSAL-KOMPARATIF(CAUSAL-COMPARATIVE RESEARCH) TUJUAN : • MENGKAJI PELUANG ATAU KEMUNGKINAN HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT • DENGAN CARA : • MENGINDENTIFIKASI AMATAN FAKTOR AKIBAT YANG ADA ,DAN MENCARI KEMBALI FAKTOR YANG DIDUGA SEBAGAI PENYEBAB.

  37. CIRI : • Bersifat expost facto (retrospective) yaitu data dikumpulkan setelah kejadian lewat, penelitian mengambil satu atau lebih sebagai variabel bebas, dan : • mengkaji kembali masa lampau untuk mencari sebab akibat • Saling hubungan dan maknanya

  38. Penelitian pengembangan • Merupakan penelitian terapan yang diharapkan bersifat “komersial” seperti rancang bangun, pembuatan model, produk, merupakan pendekatan untuk mencari pilihan terbaik dalam mencapai tujuan tertentu dengan mengsikluskan proses mulai dari permasalahan sampai pada target pengembangan.

  39. Penelitian pengembangan • Pemikiran pengembangan terhadap permasalahan,mengevaluasi, melakukan treament,modifikasi berkelanjutan,merefleksi berkelanjutan kearah kinerja profesional atau produk. • .produk yang dihasilkan dapat berupa model prosedur,konseptual,model teoritik hasil perubahan model hubungan atau siklus.

  40. Tujuan penelitian Pengembangan • Model/produk dapat diaplikasikan • Model/produk diaplikasikan artinya perlu dianalisis berdasarkan data lapang. • Contoh dalam pembelajaran. Penerapan model pengembangan Elaborasi pada mata pelajaram sains Berbasis kompetensi disekolah dasar Negeri .

  41. PENELITIAN TINDAKAN/ ACTION RESEARCH • Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu, dengan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif, yang diharapkan akan memecahkan masalah yang dihadapi.

  42. Rangkaian pertanyaan yang sangat bergunakan bagi penelitian tindakan • Dapatkah saya meningkatkan praktik saya menjadi semakin efektif • Dapatkah saya meningkatkan pemahaman tentang praktik sehingga menjadi lebih tepat • Dapatkah saya menggunakan pengetahuan dan pengaruh untuk menghatkan situasi

  43. Research Design • Contoh: program inservice training untuk melatih para orthopaedagog bekerja untuk menangani anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah, untuk menyusun program penjajagan perencanaan dan pelaksanaan terpadu. Ciri-cirinya: • praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dan dunia kerja. • fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama maju penelitiannya dan mengorbankan control untuk kepentingan on d’spat experimentation and inovasi. • cara penelitian empiris, mendasarkan pada observasi actual dan data mengenai tingkah laku, tidak berdasar pada pendapat subjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau. • penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah karena validitas internal dan eksternalnya lemah. • Tujuan penelitian action research adalah situasional, sampelnya terbatas dan kurang representative serta control variable bebasnya sangat kecil.

  44. Penelitian Tindakan kelas (PTK) • Penelitian tindakan merupakan intervensi  praktik dunia nyata ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut 'penelitian tindakan kelas' atau PTK. • Penelitian ini dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal. Penelitian tindakan kelas (PTK) bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan secara langsung gayut (relevan) dengan situasi nyata dalam dunia kerja

  45. siklus penelitian tindakan kelas Merencanakan Melakukan tindakan Refleksi Mengamati

  46. PTK (CAR) • PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas • PTK adalah tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik dari yang biasa dilakukan • Tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata di kelas, memperbaiki mutu pembelajaran, sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut tidak dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan • Sumber: suharjono

  47. SYARAT • Harus ada kegiatan dalam pengembangan profesi guru • UNTUK MENINGKATKAN MUTU SISWA, jadi SUBJEKNYA HARUS SISWA • Dilakukan Guru yang bersangkutan, atau bersama teman guru lain • Sumber: suharjono

  48. Ciri Khusus PTK • Ciri khusus dari PTK adalah adanya tindakan (action) yang nyata • Tindakan itu dilakukan melalui kegiatan PBM yang dilakukan guru • Untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis

  49. PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut • Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian. • Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya. • Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip. • Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula. • Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti. • Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian. • Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar. • Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian. • Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit. • Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

More Related