1 / 21

SISTEM POLITIK ISLAM

SISTEM POLITIK ISLAM. Oleh Sugito Muzaqi. Pengertian politik.

nitara
Télécharger la présentation

SISTEM POLITIK ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM POLITIK ISLAM Oleh Sugito Muzaqi

  2. Pengertian politik • Kata politik berasal dari bahasa latin politicos atau politicus yang berarti relating to citizen (hubungan warga negara) keduanya berasal dari kata polis (kota), dalam bahasa arab politik diartikan dengan siyasah yang berasal dari kata saasa-yasuusu(mengemudi, mengendalikan dan mengatur)

  3. Politik dapat definisikan sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. • Dari hal ini, dapat kita artikan bahwa politik Islam merupakan upaya penggapaian kekuasaan dengan mengindahkan ketentuan yang telah digariskan dalam ajaran Islam.

  4. Arti lain dari politik • Menurut Abdul Qadir Zallum menyatakan bahwa politik atau siyasah mempunyai makna mengatur urusan rakyat, baik dalam maupun luar negeri. Politik dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat. • Negara adalah institusi yang mengatur urusan tersebut secara praktis, sedangkan rakyat mengoreksi pemerintah dalam melakukan tugasnya

  5. Terdapat lima kerangka konseptual dalam memahami makna politik • Sebagai usaha warga negara dalam membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama • Berkaitan dengan penyelenggaraan negara • Sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat • Digunakan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum • Sebagai konflik dalam rangka mencari atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting

  6. Paradigma Sistem Politik Islam Dalam wacana kontemporer, paradigma sitem politik Islam setidaknya berpusat pada 3 pokok pikiran, yakni : 1. Kelompok pertama berpendapat bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang bukan hanya mengatur urusan ibadah manusia dengan Tuhan, melaikan juga mengajarkan pada urusan keduniawian. Dalam hal ini, sistem politik dan ketatanegaraan dalam Islam adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam yang wajib untuk diteladani sebagaimana Rasulullah mencontohkan di Madinah. Beberapa tokoh yang mendukung gagasan ini seperti, Abu A’la al Maududi.

  7. 2. Kelompok kedua, sebagai anti tesa terhadap gagasan kelompok pertama berpendapat bahwa Agama Islam dengan urusan politik dan ketatanegaraan adalah tidak ada hubungannya sama sekali. Oleh karena itu, permasalahan politik dan ketatanegaraan adalah murni hasil pemikiran manusia bukan dari ajaran agama Islam. 3. Kelompok ketiga, sebagai golongan yang mencoba mengakomodir pertentangan antara kelompok pertama dengan kelompok kedua, berpandangan bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang didalamnya terdapat sistem kehidupan termasuk politik dan ketatanegaraan, namun hanya dalam bentuk seperangkat etika dalam membangun kehidupan politik dan bernegara.

  8. Nilai-nilai Dasar Sistem Politik Dalam Islam • Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. 23:52) • Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan maslah-masalah ijtihadiyah (Q.S. 42:38, 3:159) • Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S. 4:58) • Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S. 4:59) • Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat (Q.S. 49:9)

  9. Keharusan mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi dan invansi (Q.S. 2:190) • Mementingkan perdamaian daripada permusushan (Q.S. 8:61) • Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan (Q.S. 8:60) • Keharusan menepati janji (Q.S. 16:91) • Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa (Q.S. 49:13) • Mengupayakan peredaran harta dalam seluruh lapisan masyarakat (Q.S. 59:7) • Keharusan mengikuti prinsip-prinsip dalam pelaksanaan hukum

  10. Obyek Kajian Sistem Politik Islam

  11. Secara garis besar obyek pembahasan sistem politik Islam meliputi : • Siyasah Dusturiyah, dalam fiqh modern disebut dengan Hukum Tata Negara • Siyasah Dauliyah, biasa disebut dengan Hukum Internasional (hukum dalam hubungan antar bangsa) • Siyasah Maliyah, mengatur tentang pemasukan, pengelolaan, dan pengeluaran uang milik negara.

  12. Beberapa hal yang berkaitan dengan Siyasah Dusturiyah antara lain: • Persoalan imamah ( hak, kewajibannya) • Persoalan rakyat (status, hak, dan kewajibannya) • Persoalan baiat (sumpah setia) • Persolan waliyyul ‘ahdi (pemimpin/khalifah) • Persoalan perwakilan rakyat (Ahlul Halli Wal ‘Aqdi) • Wizarah (kementrian) dan pembagiannya Sedangkan dasar-dasar Siyasah Dauliyah antara lain: • Mewujudkan kesatuan umat manusia • Mewujudkan keadilan • Menghargai persamaan • Menghargai kehormatan manusia • Mengembangkan toleransi

  13. Mewujudkan kerjasama kemanusiaan • Menghargai kebebasan/kemerdekaan • Mewujudkan perilaku moral yang baik Adapun orientasi masalahnya berkaitan dengan: • Penentuan situasi damai atau perang (penentuan sifat darurat kolektif) • Perlakuan terhadap tawanan • Kewajiban suatu negara terhadap negara lain • Aturan dalam perjanjian internasioanal • Aturan dalam pelaksanaan peperangan.

  14. Siyasah Maliyah meliputi pembahasan: • Prinsip-prinsip dalam kepemilikan harta • Tanggung jawab sosial dalam masalah harta • Zakat, infaq, shadaqah, waqaf. • Khoroj, jizyah, ghanimah, fai’, ‘usyr • Aturan dalam eksploitasi sumberdaya alam

  15. Kontribusi Umat Islam Dalam Sistem Perpolitikan di Indonesia • Didirikannya partai-partai politik yang berasas Islam, juga partai-partai nasionalis yang berbasiskan umat Islam • Sikap proaktifnya tokoh-tokoh politik Islam dan umat Islam terhadap terwujudnya keutuhan NKRI, termasuk menerima pancasila sebagai azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. • Islam di Indonesia telah membentuk budaya bernegara, ideologi tentangjihad, dan kontrol sosial yang terarah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. • Tingginya partisipasi masyarakat Islam dalam event-event politik kenegaraan (pemilu, pilkada, dll.)

  16. وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ (٥٢) “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.Al-Mukminun : 52.” وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (١٩٠) Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.Al-Baqarah : 190.

  17. وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (٩) Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil. QS. Al-Hujurat : 9.

  18. وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ (٦٠) Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).Al-Anfal : 60.

  19. مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٧) Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.Al-Hasyr : 7.

  20. Islam merupakan agama yang serba lengkap, selain mencakup persoalan spiritual juga politik. Oleh karena itu, umat Islam melalui ajarannya telah memberikan kontribusi yang dapat dikatakan cukup signifikan terhadap kehidupan politikdunia internasional maupun nasional. • Islam telah membentuk Civic Culture, yaitu budaya bernegara yang meliputi solidaritas nasinal, ideology jihad, dan kontrol sosial. Sumbangan tersebut berujung pada keutuhan Negara serta terwujudnya persatuan dan kesatuan. Hal ini menghasilkan banyaknya partai politik yang berbasiskan idiologi Islam baik langsung maupun tak langsung dan terpengaruhinya sistem politik pemerintahan Indonesia yang dilandasi nila-nilai keislaman.

  21. Terima Kasih Wassalamu’alaikum Wr Wb

More Related