1 / 31

COUNSELING SKILLS (CARKHUFF)

CLIENT ACTIVITY (Aktivitas Konseli) INVOLVEMENT EXPLORATION UNDERSTANDING ACTING. COUNSELOR ACTIVITY (Aktivitas Konselor) ATTENDING RESPONDING PERSONALIZING INITIATING. COUNSELING SKILLS (CARKHUFF). ACTIVITY OF COUNSELING. KEHADIRAN KLIEN DIHADAPAN KONSELOR

Télécharger la présentation

COUNSELING SKILLS (CARKHUFF)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CLIENT ACTIVITY (Aktivitas Konseli) INVOLVEMENT EXPLORATION UNDERSTANDING ACTING COUNSELOR ACTIVITY (Aktivitas Konselor) ATTENDING RESPONDING PERSONALIZING INITIATING COUNSELING SKILLS (CARKHUFF)

  2. ACTIVITY OF COUNSELING

  3. KEHADIRAN KLIEN DIHADAPAN KONSELOR MENYATAKAN DIRI SECARA VERBAL DAN NON VERBAL MENYATAKAN MATERI YANG BERSIFAT PRIBADI MEMAHAMI TUJUAN KONSELING MENGETAHUI PERAN KONSELOR MEMPERSIAPKAN : PENATAAN RUANG, INFORMASI, MERANCANG BANTUAN POSITIONING : JARAK, KECONDONGAN, KONTAK MATA MENGAMATI : TINGKATAN INTELEKTUALLITAS, ENERGI DAN PERASAAN MENDENGARKAN : SIAPA, APA, MENGAPA, KAPAN, DIMANA, BAGAIMANA INVOLVEMENT – ATTENDING(KETERLIBATAN) (PENGHAMPIRAN)

  4. SITUASI SAAT INI PEMAKNAAN SAAT INI ALASAN-ALASAN SAAT INI MERESPON TERHADAP ISI MERESPON TERHADAP PERASAAN MERESPON TERHADAP PEMAKNAAN EMPHATY, RESPECT, GENUINESS, CONCRETENESS EXPLORATION – RESPONDING(EKSPLORASI) (MERESPON)

  5. MEMAHAMI MAKNA YANG DIPERSONALISASIKAN (PERSONALIZED MEANING) MEMAHAMI MASALAH YANG DIPERSONALISASIKAN(PERSONALIZED PROBLEM) MEMAHAMI TUJUAN YANG DIPERSONALISASIKAN (PERSONALIZED GOAL) MEMPERSONALISASIKAN MAKNA (PERSONALIZING MEANING) MEMPERSONALISASIKAN MASALAH (PERSONALIZING PROBLEM) MEMPERSONALISASIKAN TUJUAN (PERSONALIZING GOAL) UNDERSTANDING - PERSONALIZING(PEMAHAMAN) (MEMPERSONALISASI)

  6. MENETAPKAN TUJUAN (KONKRIT, DAPAT DIUKUR, BERMAKNA) MENGEMBANGKAN LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN (ALTERNATIF PRIMER, SEKUNDER, TERSIER) PERUBAHAN PERILAKU (POSITIF, DAPAT DIUKUR, KONSTRUKTIF) MENETAPKAN TUJUAN MENGEMBANGKAN PROGRAM MENDESAIN JADWAL REINFORCEMENT TAHAP-TAHAP INDIVIDUALISASI ACTING - INITIATING(PENGAMBILAN TINDAKAN) (MENGINISIASIKAN)

  7. KETERAMPILAN KONSELING INDIVIDUAL • ATTENDING (MENGHAMPIRI) • MELIBATKAN KONSELI • PRAKONDISI KONSELING • KESIAPAN MELAYANI • MENGKOMUNIKASIKAN MINAT DAN PERHATIAN Keterampilan Konseling (Anne Hafina - PPB UPI)

  8. 1. BAHASA VERBAL MENGUCAPKAN/MEMBALAS SALAM BERJABAT TANGAN MEMPERSILAKAN DUDUK MENYEBUT NAMA MEMBUKA PEMBICARAAN MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG KONSELING :TUJUAN, ETIKA, TUGAS KONSELOR, MANFAAT, TUGAS KONSELI. LANGKAH-LANGKAH ATTENDING

  9. LANGKAH-LANGKAH ATTENDING 2. BAHASA NON VERBAL • CARA DAN JARAK DUDUK • MENGHADAP SECARA TEPAT • CONDONG KE DEPAN • KONTAK MATA

  10. KETERAMPILAN DALAM ATTENDING 1. OBSERVING • MEMAHAMI KONDISI YANG TIDAK DISAMPAIKAN DENGAN KATA-KATA • PENAMPILAN FISIK, GAYA DAN SIKAP, SIKAP BADAN, STATUS SOSIAL, JARAK DUDUK • TINGKATAN INTELEKTUALITAS, • TINGKATAN EMOSI • 2. MENDENGARKAN • MENGHINDARI PENILAIAN (NON JUDGMENTAL) • MEMUSATKAN PERHATIAN PADA KLIEN • MEMUSATKAN PADA ISI UCAPAN (SIAPA, APA,MENGAPA, KAPAN,DI MANA, DAN BAGAIMANA) • MEMPERHATIKAN EKSPRESI KLIEN • MENDENGARKAN TEMA PEMBICARAAN KLIEN

  11. KETERAMPILAN DASAR PENDUKUNG RESPONDING 1. MENGAJAK MEMULAI PEMBICARAAN. - “APA YANG SEDANG KAMU PIKIRKAN?” - “APA YANG BISA BAPAK/IBU BANTU?” 2. MENGAJUKAN PERTANYAAN TERBUKA - “BAGAIMANA PERASAAN KAMU SETELAH MENDAPAT NILAI YANG TIDAK BAGUS?” - “ COBA KAMU JELASKAN, APA YANG DIMAKSUD DENGAN MALAS?” - “ APA YANG KAMU MAKSUD DENGAN BENCI TERHADAP PELAJARAN B. INGGRIS?” 3. MEMFOKUSKAN MASALAH - “TADI KAMU KATAKAN KESULITAN DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA, DALAM HAL APA KESULITAN ITU DIRASAKAN?”,

  12. KETERAMPILAN DASAR PENDUKUNG RESPONDING 4. DORONGAN MINIMAL (KATA-KATA ATAU GERAKAN YANG MENUNJUKKAN BAHWA KONSELOR MENGIKUTI PEMBICARAAN KONSELI - MHM…, JADI…, LALU…, KEMUDIAN… 5. PARAPHRASE (MENGULANG UNTUK MENDORONG PEMBICARAAN SELANJUTNYA) • “KAMU MERASA SELALU KETINGGALAN DARI TEMAN-TEMAN. 6. REFLEKSI PERASAAN: - “KAMU MERASA KECEWA TERHADAP ORANG TUA KAMU”

  13. JENIS RESPONDING • MERESPONS ISI, UNTUK MEMPERJELAS UNSUR PENGALAMAN KLIEN YANG PENTING • KRONOLOGIS : “YANG TERJADI PADA KAMU ADALAH, PULANG SEKOLAH MAIN DULU, DATANG KE RUMAH KESOREAN, KECAPEAN DAN TERTIDUR” • URUTAN PENTING : “ KAMU TIDAK PUNYA CATATAN, TIDAK MENGERJAKAN PR DAN TIDAK BERTANYA PADA TEMAN” • SEBAB AKIBAT : “KAMU BOLOS, KARENA TIDAK MENGERJAKAN PR” Keterampilan Konseling (Anne Hafina - PPB UPI)

  14. JENIS RESPONDING 2. MERESPONS PERASAAN DILAKUKAN UNTUK MENGECEK PERASAAN KLIEN AKIBAT PENGALAMAN YANG DIALAMINYA YANG DIEKSPRESIKAN MELALUI PIKIRAN, PENGALAMAN DAN MIMIK MUKA “KAMU MERASA MARAH KEPADA TEMAN KAMU” “KAMU KECEWA KARENA TIDAK DIAJAK” 3. MERESPONS MAKNA MERUPAKAN KOMBINASI RESPONS ISI DAN PERASAAN YANG MEMPUNYAI ARTI TERTENTU “KAMU KECEWA, KARENA TEMAN MAIN KAMU MENJAUHI SEHINGGA TIDAK BERANI …….” “ KAMU BENCI KEPADA ORANG TUA, KARENA TIDAK MEMENUHI KEINGINAN KAMU”

  15. Keterampilan Mempersonalisasikan (Personalizing) Mempersonalisasikan adalah menumbuhkan pada klien segala peristiwa, pengalaman yang terjadi di luar dirinya menjadi sesuatu yang ada pada dirinya. Dengan demikian diharapkan klien memahami kedudukan dirinya, dan kebutuhan yang ingin dicapainya.

  16. Jenis-jenis dalam Mempersonalisasikan a. Mempersonalisasikan Tema Umum. • Contoh : • (1) Klien : “ Saya selalu kesiangan kuliah, karena kamar mandi di asrama terbatas sehingga antrinya lama, di jalan macet belum angkotnya suka nunggu lama. Di kelas suka kecapean sehingga tidak mudah konsentrasi.” • Konselor : “ Anda suka kesiangan kuliah karena belum dapat mengatur kebutuhan waktu secara tepat agar tidak terburu-buru ke kelas”. • (2) Klien: “ Saya sering tidak mengerjakan tugas karena, dosen tidak jelas menyampaikan kapan tugas dikumpulkan, sulit memperoleh bahan, dan saya tidak ada waktu untuk bertanya kepada teman”. • Konselor : “ Anda kesulitan mengerjakan tugas karena tidak minta penjelasan kepada dosen, dan sulit bertanya kepada teman”.

  17. Jenis-jenis dalam Mempersonalisasikan b. Mempersonalisasikan Pengalaman. • Contoh: • Klien : “ Saya tidak tahu kalau ucapan saya menyinggung perasaan dia, saya hanya ingin menanyakan tentang kesiapan dia untuk mengerjakan tugas kelompok” • Konselor : “ Waktu itu anda agak ceroboh dalam berkata “ atau “ Anda tidak memikirkan akibat dari perkataan anda”.

  18. Jenis-jenis dalam Mempersonalisasikan c. Mempersonalisasikan Implikasi • Contoh : • Klien : Saya marah sekali pada mereka. Mula-mula mereka memberi kesempatan, tetapi kemudian mereka mencabutnya kembali” • Konselor : “ Anda merasa geram karena anda merasa dikhianati”

  19. Jenis-jenis dalam Mempersonalisasikan d. Mempersonalisasikan Masalah • Mempersonalisasikan masalah adalah langkah untuk menuju tujuan, tindakan dan merencanakan program pelaksanaannya. Konselor mendorong klien untuk melihat dirinya sebagai “sumber” dari masalah. Setelah itu, kemudian mengkonseptualisasikan kekuarangan-kekurangannya, menginternalisasikan kekurangan-kekurangan, mengkonkritkan kekurangan-kekurangan dan mengkonfrontasikan kekurangan.

  20. Contoh Mempersonalisasikan Masalah 1) Mengkonseptualisasikan kekurangan - Klien : “Saya marah sekali pada orang tua. Mereka suka membanding-bandingkan saya dengan kakak saya. “ - Konselor : “ kamu merasa orang tua membedakan, karena kamu tidak seperti kakak kamu ” 2) Menginternalisasikan kekurangan - Klien : (pernyataan sama) - Konselor ; “kamu merasa tidak memiliki kemampuan yang membanggakan” 3) Mengkonkretkan Kekurangan - Klien : (pernyataan sama) - Konselor : “ kamu merasa kurang mampu menunjukkkan apa yang menjadi kelebihan kamu”

  21. Contoh Mempersonalisasikan Masalah 4) Mengkonfrontasikan kekurangan Konfrontasi dilakukan manakala konselor melihat ketidak sesuaian pada klien, antara : • tingkah laku dengan yang dikatakan • yang dikatakan dengan yang dirasakan atau ekspresi yang ditunjukkan. • keadaan klien sekarang dengan keinginannya • yang dipikirkan dengan tindakan, dan • kekuatan dan kelemahan. - Klien : “ Saya memang belum melakukan suatu rencana yang berarti. Saya ingin segera terbebas dari maslah ini, tetapi saya malas”. - Konselor : “ Anda tadi mengatakan menyesal karena kehilangan inisiatif anda, tetapi anda sepertinya tidak ingin melakukan apa-apa untuk itu”

  22. Jenis-jenis dalam Mempersonalisasikan e. Mempersonalisasikan Tujuan Mempersonalisasikan tujuan dapat dilakukan, jika konselor telah mampu mempersonalisasikan masalah secara efektif. Yaitu, dengan menentukan tingkah laku yang menjadi jawaban (kebalikan) dari masalah yang dipersonalisasikan. Mempersonalisasikan tujuan dapat dilakukan dengan mengkonseptualisasikan hal-hal sebagai berikut : 1) Mengkonseptualisasikan Aset - Klien : “ Betul, saya merasa saya juga memiliki kemampuan yang dapat dilihat orang, dan saya ingin menunjukkannya” - Konselor : “ Kalau begitu, kamu merasa memiliki kemampuan, dan ingin orang tua tahu. “. Nah, sekarang kelihatannya kamu menginginkan mampu menunjukkan kemampuan itu ”

  23. Mempersonalisasikan Tujuan 2) Menginternalisasikan Aset - Klien : - Konselor : “. Nah, sekarang kelihatannya kamu menginginkan memiliki kekuatan untuk menunjukkan kelebihan kamu ”. Kamu benar-benar ingin mengetahui kekuranganmu dan berusaha untuk menghilangkan kekurangan itu” 3) Mengkonkretkan Aset - Klien : - Konselor : Nah, sekarang kelihatannya anda menginginkan memiliki kekuatan untuk meraih perhatian orangtuamu. kamu benar-benar ingin mengetahui kekurangan kamu dan berusaha untuk menghilangkan kekurangan itu dengan mengembangkan rencana kegiatan agar mempunyai kemampuan yang dapat menunjukkan kelebihanmu”.

  24. Keterampilan Initiating Setelah konselor mengembangkan inisiatif klien, selanjutmya konselor perlu memiliki keterampilan initiating meliputi keterampilan sebagai berikut: (1) menetapkan tujuan, (2) membantu mengembangkan program, (3) merencanakan jadwal kegiatan, (4) memberikan penguatan dan (5) mengakhiri konseling.

  25. 1. Menetapkan tujuan • Konselor : “Setelah kita ngobrol tentang masalah yang anda hadapi, bagaimana anda merumuskan tujuan dari pertemuan ini dan bagaiman menyelesaikan masalah yang anda hadapi?”. • Klien : ……………………………. • Konselor : - Siapa saja yang menurut anda perlu terlibat dalam penyelesaian masalah ini ? - Bagaimana masing-masing berbuat. - Tindakan apa yang perlu dilakukan. - Kondisi yang bagaimana agar tindakan itu dapat dilakukan - Bagaimana anda melihat kalau tindakan itu berhasil. Keterampilan Konseling (Anne Hafina - PPB UPI)

  26. 2. Mengembangkan program • Konselor membantu klien untuk mengembangkan program tindakan yang akan dilakukan oleh klien. (a) Dengan cara mengidentifikasi kemungkinan tindakan, (b) memilih program, (c) menguji alternatif tindakan (program). • Contoh : - “Dari tujuan yang telah anda rumuskan tadi, langkah-langkah apa saja yang - sekarang dapat anda ambil?” -“Dari beberapa kemugkinan langkah yang dapat diambil, tindakan mana yang paling mungkin dilakukan?” - “ Mari kita lihat keuntungan dan kerugian dari langkah-langkah yang akan anda ambil” Keterampilan Konseling (Anne Hafina - PPB UPI)

  27. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh konselor dalam memilih suatu program • Program harus konkrit dan spesifik • Program harus dapat diukur • Program harus realistis • Program harus memadai • Program harus sejalan dengan nilai-nilai konseli • Program harus memperhitungkan waktu Keterampilan Konseling (Anne Hafina - PPB UPI)

  28. 3. Merencanakan Jadwal • Konselorharusmampuuntukmendorongklien agar dapatmenetapkanwaktuuntukmemulaitindakan yang telahdirencanakan. • Contoh: Konselor ; - “ Bagaimana anda merencanakan waktu untuk melakukan langkah- langkah tadi ? “ - “ Andadapatmemulailangkahpertamayaitupadawaktu …….. - “ Setelah langkah pertama dilakukan, kapan anda akan (langkah berikutnya) ……” Keterampilan Konseling (Anne Hafina - PPB UPI)

  29. 4. Memberikan Penguatan • Setelah klien merencanakan langkah-langkah (dan waktu) tindakan, konselor sebaikmya memberikan penguatan mungkin yang positif atau yang negatif. • Contoh penguatan positif . Konselor : “saya senang anda telah menemukan kekuatan untuk melakukan langkah-langkah tindakan, dengan demikian anda dapat mengambil kesempatan yang lebih baik dalam hidup anda “ • Contoh penguatan negatif. Konselor : “ Anda telah mempunyai sejumlah rencana kegiatan juga waktunya telah anda perhitungkan, nah kalau anda tidak memulai melakukan langkah tadi maka anda tetapsaja tidak akan memperoleh yang anda inginkan”

  30. 5. Mengakhiri Konseling • Setelah konselor dan klien melihat konseling perlu diakhiri, maka konselor dapat mengakhiri konseling dengan menyampaikan kalimat, • Contoh Konselor ; “ Rupanya waktu pertemuan kita sudah hampir habis. Untuk memanfaatkan waktu yang tinggal sedikit ini dapat anda kemukakan pokok-pokok hasil pembicaraan tadi?” Klien :……………….. Konselor : Terima kasih, sudah mau berbagi dengan saya. Saya akan menunggu hasil dari langkah-langkah yang akan anda lakukan”.

  31. TERIMA KASIH

More Related