1 / 28

1. Subjek Pajak 2 . Wajib Pajak 3. Penanggung Pajak 4. Fiscus

Beberapa pihak yang dalam bidang pajak :. 1. Subjek Pajak 2 . Wajib Pajak 3. Penanggung Pajak 4. Fiscus. Subjek Pajak.

onawa
Télécharger la présentation

1. Subjek Pajak 2 . Wajib Pajak 3. Penanggung Pajak 4. Fiscus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Beberapapihak yang dalambidangpajak: 1. SubjekPajak2. WajibPajak3. PenanggungPajak4. Fiscus

  2. SubjekPajak SubjekPajakadalahorangataubadan yang telahmemenuhisyaratsubjektif.Syaratsubjektifyaitu yang melekatpadadirisubjek yang bersangkutan, sepertilahirdi Indonesia, berdomisilidansebagainya.Subjekpajakinidapatberupaorang, badan, danwarisan yang belumterbagisebagaisatukesatuan.

  3. WajibPajak WajibPajakadalahsubjekpajak yang telahmemenuhisyaratobjektif, selainjugasyaratsubjektif.Syaratobjektifadalahsyarat yang berkaitandengansasaranpengenaanpajak (objekpajak).

  4. PenanggungPajak PenanggungPajakadalahorangpribadiataubadan yang bertanggungjawabataspembayaranpajak, termasukwakil yang menjalankanhakdanmemenuhikewajibanwajibpajaksesuaiketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan.

  5. Fiskus Fiskusadalahaparaturpemerintah yang menanganipemasukanuangdarirakyatberupapajakuntukdimaksukkankedalamkasnegara.

  6. OBJEK PAJAK Objekpajak (tatbestand) atausasaranpengenaanpajakdapatdiartikankeadaanperistiwadanperbuatan yang menurutketentuanUndang-Undangmemenuhipersyaratanbagidikenakannyapajak.

  7. Asasutama yang paling seringdigunakanolehnegarasebagailandasanuntukmemungutpajakadalah: 1. Asas Negara TempatTinggal2. Asas Negara Asal (NegaraSumber)3. AsasKebangsaan

  8. Asasutama yang paling seringdigunakanolehnegarasebagailandasanuntukmemungutpajakadalah: 1. Asas Negara TempatTinggal2. Asas Negara Asal (NegaraSumber)3. AsasKebangsaan

  9. Asas Negara TempatTinggalatauAsasdomisiliatauasaskependudukan (domicile/residence principle) Asas Negara tempattinggalmengandungartibahwa Negara tempatseseorangbertempattinggal, tanpamemandangkewarganegaraannya, mempunyaihak yang takterbatasuntukmemungutpajakterhadaporang-orangituatassemuapendapatan yang merekaperolehtanpamenghiraukandimanapendapatanitudiperoleh.

  10. Asas Negara Asal (Negara Sumber) Asas Negara sumbermendasarkanpemajakanpadatempatdimanasumberituberada, sepertiadanyasuatuperusahaan, kekayaanatautempatkegiatandisuatu Negara. Negara dimanasumberituberadamempunyaiwewenanguntukmengenakanpajakatashasil yang keluardarisumberitu.

  11. AsasKebangsaanatauAsasNasionalitasataudisebutjugaasasKewarganegaraan (nationality/citizenship principle) : Asasinimendasarkanpengenaanpajakseseorangpada status kewarganegaraannya. Jadipemajakandilakukanoleh Negara asalwajibpajak. Yang dikenakanpajakadalahsemuaorang yang mempunyaikewarganegaraan Negara tersebut, tanpamemandangtempattinggalnya. Apabilaasasinidigunakanolehsuatu Negara makasasaranpengenaanpajaknyaadalahseluruhpenghasilandankekayaandarimanapunasalnya.

  12. SistemPemungutanPajak 1. Official Assesment system 2. Self Assessment System3. With Holding System

  13. Official Assesment system Adalahsuatusistempemungutan yang memberiwewenangkepadapemerintah (fiskus) untukmenentukanbesarnyapajak yang terutangolehwajibpajak.ciri-cirinya :1. Wewenanguntukmenentukanbesarnyapajakterutangadapadafiskus2. Wajibpajakbersifatpasif3. Utangpajaktimbulsetelahdikeluarkansuratketetapanpajakolehfiskus

  14. Self Assessment System Adalahsuatusistempemungutanpajak yang memberiwewenangkepadawajibpajakuntukmenentukansendiribesarnyapajak yang terutang.ciri-cirinyaadalah :1. wewenanguntukmenentukanbesarnyapajakterutangadapadawajibpajaksendiri2. wajibpajakaktifmulaidarimenghitung, menyetordanmelaporkansendiripajak yang terutang.3. fiskustidakikutcampurdanhanyamengawasi.

  15. With Holding System Adalahsuatusistempemungutanpajak yang memberiwewenangkepadapihakketiga (bukanfiskusdanbukanwajibpajak yang bersangkutanuntukmenentukanbesarnyapajak yang terutangolehwajibpajak.ciri-cirinyaadalahwewenangmenentukanbesarnyapajak yang terutangadapadapihakketigapihakselainfiskusdanwajibpajak.

  16. Pemungutanpajakdapatdilakukanberdasarkan 3 stelsel : 1. StelselRiil (Nyata)2. StelselAnggapan (Fictievestelsel)3. StelselCampuran

  17. StelselRiil (Nyata) PengenaanPajakdidasarkanpadakeadaanobjek yang sesungguhnya. Apabilapajakitudikenakanterhadappenghasilan, misalnya, makapengenaanitudidasarkanpadapenghasilan yang sungguh-sungguhditerimaataudiperolehwajibpajak.

  18. StelselAnggapan (Fictievestelsel) Pengenaanpajakdidasarkanpadasuatuanggapanhukum (fictieve) tertentu. Fictiehukum yang dipakaimisalnyamengganggapbahwapenghasilan yang diterimaolehwajibpajakadalahsamabesarnyauntuksetiaptahunpajak. Olehkarenaitubegitutahunpajakberakhirdandiketahuibesarnyapenghasilanwajibpajak yang bersangkutanmakasudahdapatditentukanpajakpenghasilanuntuktahunberikutnya.

  19. StelselCampuran MerupakankombinasiantarastelselNyatadanstelselanggapan, sekaligusuntukmenghilangkankelemahan-kelemahankeduastelseltersebut. Dalamstelseliniutangpajakdikenakandenganmendasarkanstelselfictiepadaawalmasaatautahunpajak yang merupakanketetapan yang bersifatsementaradankemudiansetelahmasaatautahunpajakberakhirakandikoreksiberdasarkankeadaanpenghasilan yang sesungguhnyaditerimaolehwajibpajak.

  20. MenurutRochmatSumitro, utangpajakadalahutang yang timbulsecarakhususkarena Negara (kreditur) terikatdantidakdapatmemilihsecarabebassiapa yang akandijadikandebiturnya, sepertidalamhukumperdata. Hal initerjadimengingatutangpajaklahirkarenaundang-undang Saatdanlahirnyautangpajakdikenalada 2 ajaran :Ajaran formal danajaran material.

  21. Utangmenurutajaran material adalahutangpajaktimbuldengansendirinyakarenapadasaat yang ditentukanolehundang-undangsekaligusdipenuhisyaratsubjekdansyaratobjek.

  22. Menurutajaran formal, utangpajaktimbulkarenaundang-undangpadasaatdikeluarkanSuratKetetapanPajakOlehDirekturJendralPajak. Dalamhalinilahirnyautangpajakmenurutajaran formal terjadikarenaundang-undangsebagaiakibatperbuatanmanusia, yakniperbuatandariaparaturpajakuntukmengeluarkanSuratKetetapanPajak.

  23. Hal yang dapatmenghapuskanutangpajakadalah : 1. Pembayaran2. KompensasiUtang3. PembebasanUtang4. Pembatalanataubataldemihukum5. Daluwarsa.

  24. Pembayaran : Pembayaranlunasterhadapsuatuutangumumnyadapatmenghapuskanutang. Hal yang sepertiitujugaberlakudalamperikatanpajak. Apabilautangpajakdibayarlunas, makahapuslahutangpajaktersebut.

  25. KompensasiUtang Dalamhalterdapatkelebihanpembayaranpajak, misalnya yang disebabkanolehberbagaihalsepertiperubahanperaturan, adanyapemberianpengurangan, kekeliruanpembayarandanlainnyamakakelebihanpembayaranpajakitumenjadihakwajibpajak. Dalamhaldemikian, kelebihanpembayaranpajakitudapatdirestitusikan (dikembalikan) kepadawajibpajak, dikompensasikan (diperhitungkan) denganutangpajakuntuktahunpajakberikutnya.

  26. Pembebasanutang Peniadaanutangdalamperikatanperdatadapatdilakukanolehkrediturterhadaputangdebiturdenganalasan-alasantertentu yang dikehendakikrediturdandisetujuidebitur.Dalamhalutangpajak, peniadaanutanghanyadapatdilakukandenganadanyakeputusanadministrasidibidangpajak.

  27. Pembatalan Dalamperikatanpajakjugatidakdikenaladanyaperikatan yang bataldemihukum, melainkanharusadapembatalanataudalamhalinidapatdibatalkan. Dapatdibatalkanmemilikiartibahwabatalnyaperikatanmemerlukantindakanpembatalandanakibathukumnyadianggapadasampaisaatpembatalan.

  28. Daluwarsa Dalamhalpajakdikenaladanyadaluwarsa yang lemah, yaitulampaunyawaktu yang ditentukanmengakibatkanterhapusnyakewenanganuntukmenagihpajak, sementarahakuntukmengenakanpajaktidakpernahdaluwarsa. Disampingitudikenaldaluwarsa yang kuat, yaknidaluwarsa yang mengakibatkanhilangnyakewenangandariDirekturJendralPajak.

More Related