1 / 29

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PERT.07-08

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PERT.07-08. Matakuliah : F0274 – Manajemen Keuangan Perusahaan Tahun : 2006/2007. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Perencanaan Keuangan

phila
Télécharger la présentation

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PERT.07-08

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERENCANAAN DANPENGENDALIAN KEUANGANPERT.07-08 Matakuliah : F0274 – Manajemen Keuangan Perusahaan Tahun : 2006/2007

  2. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Perencanaan Keuangan Manajemen perusahaan selalu memandang ke depan, maka perusahaan akan selalu terlibat dalam perencana-an jangka panjang dan juga beroperasi dengan efisien pada saat sekarang. Hal ini khususnya semakin penting karena lingkupnya mencakup internasional dan perekonomian dunia semakin terkait. Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan sumber penghasilan dan mengendalikan kegiatan perusahaan untuk mencapi tujuan. Berhubung dengan penyusunan proyek, penjualan, laba dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran, kemudian memutuskan cara memenuhi kebutuhan keuangan yang diramalkan.

  3. Ada 2 hal penting dalam perencanaan keuangan. a. Perencanaan uang tunai (Cash Planning), persiapan menyususn anggaran kas perusahaan (Cash Budget) b. Perencaan laba (Proifit Planning), perencanaan laba perusahaanyang dibuat dalam laporan keuangan proforma. (Financial Statement proforma). Pengendalian keuangan Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan: 1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana. 2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai perusahaan dalam lingkungan operasi.

  4. Anggaran (Budget) Adalah proyeksi data keuangan yang diperbandingkan dengan pelaksana-annya yang sesungguhnya. Gunanya untuk mendeteksi adanya perbedaan-perbedaan serta alasannya, dan mela-kukan tindakan koreksi, serta mengadakan tindakan perbaikan / penyesuaian jika diperlukan. Laporan Proforma Keuangan Adalah proyeksi laporan keuangan pada masa yang akan datang yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dapat dilakukan dengan cara: a. Untuk menyusun laporan laba rugi proforma dapat dilakukan dengan metode persentase dari penjualan dan faktor-faktor lainnya. b. Untuk menyusun neraca proforma dapat dengan “metode pendekatan pertimbangan” yaitu mengestimasi nilai perkiraan yang pasti dan yang lainnya dikalkulasi.

  5. Metode Persentase Penjualan Adakah suatu metode peramalan kebutuhan keuangan dengan meng-hitung berbagai pos neraca (dana spontan) sebagai persentase penjual-an dan mengalikan persentase ter-sebut dengan penjualan yang diharap-kan pada masa mendatang sehingga neraca proforma dapat disusun. Analisis dana eksternal yang dibutuhkan perusahaan. 1. Diperhitungkan hanya dana spontan dalam neraca. 2. Menentukan berapa dana dari luar (External Fund Needed = EFN atau AFN)

  6. Keterangan : Δ/TR = harta bertambah secara spontan sesuai pemdapatan. L/TR = kewajiban bertambah dengan spontan dari pendapatan ΔTR = perubahan dalam pendapatan/penjualan c = marjin laba b = retensi laba TR2 = proyeksi pendapatan untuk tahun itu G = laju pertumbhan

  7. Contoh: Data Telecom atas laporan keuangan Neraca per 31 Desember 20XX (Ribuan US$) Kas 10 Hutang usaha 50 Piutang 85 Tax/Gaji 25 Persediaan 100 Bonds 70 Harta Tetap(net) 150 Saham biasa 100 Laba Ditahan 100 Total Harta 345 Ttl hutang/Equiti 345

  8. Penjualan tahun ini $ 500.000, batas kapasitas marjin setelah pajak 4%. Dan meraih laba $ 20.000 setelah pajak, dividen dibayar $ 10.000. Berapa banyak EFN jika penjualan direncanakan tahun 2005 sebesar $ 800.000, dengan metode % penjualan. Jawab: Dihitung % dengan memperhatikan “spontaneously generated finance” yaitu dana yang dibutuhkan secara otomatis transaksi usaha rutin, yaitu:

  9. Neraca Neraca proforma Penjualan $500.000 Penjualan $800.000 Harta % Dalam Ribuan US$ Kas 2 % Kas $ 16 Piutang 17 Piutang 136 Persediaan 20 Persediaan 160 Harta tetap 30 Harta tetap 240 69% Ttl.Harta $ 552 Kewajiban % Dalam Ribuan US$ . Htg dagang 10% Htg dagang 80 Tax/gaji 5% Pajak/gaji 40 Bond notapplicableNA Bond 70 Sahambiasa NA. Shm biasa 100 Laba ditahan NA Laba ditahan 116 15% EFN 146 Ttl hutang/Ekuiti 552 EFN= (0,69-0,15)(800.000-500.000) - 0,5 (0,04) (800.000) = 0,54(300.000) - 0,02(800.000) = $ 146.000

  10. Kalau tahun 2005 penjualan naik 3% atau $ 515.000, maja EFN hasil negative sebesar ( $ 2,200),yaitu perusahaan tidak membutuhkan EFN.Merencanakan penambahan dividen. Perlu diperhatikan bahwa tingkat sales adalah ( 1 + g ) TR1. Maka dapat dihitung persentase kenaikan penjualan yang haruskan di biayai dari luar (Percenatge of External Fund Required = PEFR) I = (A/TR –L/TR)

  11. Analisis Break Even Point. a. Suatu tehnik analis untuk memperlajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan dan laba. b. Suatu metode untuk menentukan titik dimana penjualan akan menutup biaya tetap dan biaya variabel sehingga perusahaan tidak menderita laba dan maupun rugi 1. Biaya Operasi Tetap -Penyususutan atas pabrik dan peralatannya -Sewa -Gaji eksekutif -Gaji staf eksekutif -Beban umum kantor -Asuransi -Biaya overhead pabrik tetap -Dan lainnya

  12. 2. Biaya Operasi Variabel -Upah tenaga kerja pabrik -Bahan -Biaya overhead pabrik variabel -Komisi penjualan -Dan lainnya Titik Impas (Break Even Point), “Single Product.” Adalah volume penjualan (Q) pada saat biaya total biaya sama dengan total pendapatan, dan laba sama nol. Empat Rumus Break Even Point (Single product) 1. Volume penjualan (Q) titik impas

  13. 2. Jumlah dalam Rupiah/Dollar titik impas 3. Volume (Q) kalau perusahaan mengharapkan laba 4. Volume (Q) dengan laba yang diinginkan laba dan perhitungan pajak

  14. Analisis titik impas untuk Kas Beberapa biaya tetap tidak semuanya pengeluaran tunai tetapi ada non tunai (penyusutan). Untuk menghitung titik impas kas, penyusutan harus dikeluarkan dari biaya tetap atau hanya biaya pengeluaran tunai saja.

  15. Grafik Titik Impas Kas : Akan Dibahas Lebih Lanjut Pada Pertemuan 25 & 26

  16. Analisis Titik Impas dan keputusan menutup usaha perusahaan (Shut Down Point) Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan). Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. SDP = F / contirbution margin per unit. Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.

  17. Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa. Adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara harga, biaya tetap, biaya variabel, proporsi terhadap total penjualan dan kontri-busi tertimbang atas beberapa produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Contohnya perusahaan restoran, hotel, biro perjalanan wisata dan lainnya. Perlu diperhatikan dengan seksama bahwa BEP Multi Produk hanya dapat dihitung dalam bentuk Rp/Dollar dan tidak dapat dihitung dalam bentuk unit/satuan (Q)

  18. Dimana : F = Biaya Tetap per periode. V1 = Biaya Variabel per unit(salah satu jenis produk). P1 = Harga per unit.(salah satu jenis poruk) W1 = Persentase produk produk 1 terhadap total rupiah penjualan. (( 1 – V1 /P1 /) W1 ) = Kontribusi tertimbang.

  19. Contoh : Hotel ABC menyewakan kamar, juga membuka restouran, kolam renang, lapangan tenis dan diskotik dengan data sbb: Jenis jasa Harga ($) Biaya Variabel ($) Perkiraan unit yang dijual Kamar 50 40 80 Restoran 10 6 160 Kolam ranang 5 2 200 Lapangan tenis 10 5 100 Diskotik 5 3 500

  20. Biaya tetap perbulannya = $ 40.000. Untuk menhitung Break Even Multi produknya dihitung sbb: 1 2 3 4 5 6 7 …8…… Jenis jasa Harga V.Cost V/P 1-V/P Forc.Sales Prop Sales ((1-Vp)W) $ $ (5 x 7) Kamar 50 40 0,8 0,2 4.000 0,396 0.0792 Restoran 10 6 0.6 0,4 1.600 0,158 0.0632 K.Renang 5 2 0,4 0,6 1.000 0,099 0.0594 Lap. Tenis 10 5 0,5 0,5 1.000 0,099 0,0495 Diskotik 5 3 0,6 0,4 2.500 0,248 0,0992 ---------- -- -------- 10.100             0, 3505 ===== ===== BEP/ bulan = $ 40.000 / 0,3501 = $ 114.123. BEP/Tahun = (12 x $40.000 ) / 0,3505 = $ 1.369.473. BEP Multi Product (Barang)(Tugas) PT. Maras Coy mempunyai dua produk yaitu A dan B. Produk A diproduksi 40 unit, produk B =60 unit. Harga produk A dijual $1.000, biaya variable $ 750/unit. Produk B dijual dengan harga $ 2000/unit dan variable costnya $1.000 unit. Biaya tetap pertahun adalah $ 42.000. Diminta BEP I dan II unit dan $!, Grafik. BEP. Berapa laba maksiumum ?

  21. BEP Single Product dan BEP Product Mix ini dapat dilihat pada Multi Media - Animasi

  22. Leverage Operasi Menunjukkan seberapa besar biaya tetap digunakan dalam operasi perusahaan. Derajat Leverarage Operasi Adalah rasio dari perubahan persen-tase EBIT terhadap perubahan persentase unit terjual/ pendapatan total Pengendalian pada perusahaan multidivision. • Pengendalian berdasarkan tingkat pengembalian aktiva (Return on Asset = ROA). • Adalah penggunaan sistem analisis Du Pont untuk pengendalian divisonal pada perusahaan multidivision. • Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam nilai prestasi berdasarkan ROA. • Penyusutan • Nilai buku aktiva • Penetapan harga transfer • Periode waktu • Keadaan industri

  23. Anggaran Kas (Cash Budget). Adalah suatu skedul yang menyajikan arus kas (penerimaan dan pengeluaran dan kas bersih) untuk suatu perusahaan selama periode tertentu.  Penyusunan anggaran kas. Dalam penyusunan anggaran kas, penyusutan tidak dimasukkan karena bukan beban tunai, meskipun mempengaruhi pajak yang dibayar. Contoh Cash Budget PT.Sumber Jaya dengan rencana penjualan sbb: Bulan Penjualan Jumlah Penjualan ( 000) Januari 2005 $ 2.000 Februari 4.000 Maret 3.000 April 2.000 Syarat pembayaran 4/20 dan Net/30. Dari yang terjual diatas 40% diterima dalam waktu 20 hari sesudah penjualan dan 50% dalam waktu sesudah 20 hari hari bulan yang sama, sisanya pada bulan berikutnya.

  24. Penerimaan lainnya dan pengeluaran sbb: a.Penerimaan Januari $ 50, Februari $ 100 dan bulan April $100. b.Pembelian bahan mentah. Januari $900 Februari $2.800 Maret $ 1.100 dan April $.1.000 c. Depresiasi $ 80 per/bulan. Dan upah/gaji setiap bulan sebesar $ 450. d. Pembayaran lainnya bulan Januari $ 100, Februari $400, Maret $ 250 dan April $ 250. bulan Mei $ 105. e. Perusahaan membeli mesin baru seharga $4.000 bulan Januari dibayar 40% bulan Januari dan 40% Februari sisanya dibayar bulan berikutnya sampai lunas. f. Cash balance minimal sebesar $ 250. g. Saldo kas awal Januari $ 1.500 h. Pinjaman Bank dapat dilakukan dengan kelipatan $500 dan dicicil setiap bulan selama 3 bulan, bunga 12% / tahun

  25. Diminta: a. Susunlah Receivable Collection Budget dari Januari sampai dengan April 2005 b. Susunlah Cash Budget bulan Januari s/d April 2005. Jawab: a. Penerimaaan Piutang Bulan Januari 0,4x 2.000= $ 800 Diskon 4%x$ 800 32 768 Yang tidak ada potongan 0,5x 2.000 1.000 Jumlah penerimaan Piutang bulan Januari 1.768 b.Penerimaan Piutang Bulang Februari. Piutang Januari =10% x $2.000 200 Dari Februari, dapat diskon 0,4x $ 4.000 = 1.600 Diskon 4% x 1600 64 1.536 Yang tidak dapat diskon 0,5x 4.000 2.000 Jumlah penerimaan Piutang Februari 3.736

  26. c.Penerimaan piutang bln Maret. Piutang Febuari 10%x $.4.000 400 Dari penjualan Maret dgn diskon 0,4 x 3.000 1200 Diskon 4%x 1.200 48 1.152 Tidak ada diskon 0,5x 3.000 1.500 Jumlah penerimaan Maret 3.052 d.Penrimaan Piutang bln April. Piutang dari bln Maret 10%x$ 3.000 300 Piutang April dgn diskon 0,4x2000 = 800 Diskon 4% x 800 32 768 Dapat potongan 0,5 x$2.000 1.000 Jumlah penerimaan bulan April 2.068

  27. Skedul Pengumpulan Piutang Bulan Januari sampai Bulan Apri l 2005 Bulan Januari Februari Maret April Januari 1.768 200 -- -- Febuari -- 3.536 400 -- Maret -- -- 2.652 300 April -- -- 1.768 Jumlah 1.768 3.736 3.052 2.068

  28. Cash Budget dari Januari s/d April 2005 (000) Keterangan Januari Februari Maret April Saldo awal 1.500 268 354 291 Penerimaan: Piutang 1.768 3.736 3.052 2.068 Lain-lain 50 100 - 100 Ttl.Penerimaan 1.818 3.836 3.052 2.168 Ttl.Kas tersedia 3,318 4.104 3.406 2.459 Pengeluaran: Beli bahan 900 2.800 1.100 1.000 Upah/gaji 450 450 450 450 Beli mesin 1.600 1 600 800 ---- Lain-lain 100 400 250 250 Ttl.Pengeluaran 3.050 5.250 2.600 1.670 Minimum Cash 250 250 250 250 Surplus(Defisit) 18 (1.396) 556 539 Kredit Bank -- 1.500 -- -- Bayar bunga -- -- 15 10 Cicilan kredit -- 500 500 Saldo akhir 268 354 291 279

  29. TERIMA KASIH

More Related