200 likes | 783 Vues
Perencanaan dan penganggaran Keuangan Pertemuan 5. Matakuliah : Manajemen Keuangan 1 Tahun : 2009. PERENCANAAN KEUANGAN. Perencanan keuangan sangat tergantung dari berbagai macam perencanaan lain yang dibuat oleh perusahaan.
E N D
Perencanaan dan penganggaran Keuangan Pertemuan 5 Matakuliah : Manajemen Keuangan 1 Tahun : 2009
PERENCANAAN KEUANGAN Perencanan keuangan sangat tergantung dari berbagai macam perencanaan lain yang dibuat oleh perusahaan. Berbagai bentuk perencanaan dan proyeksi keuangan, yaitu seperti; proyeksi laporan keuangan, proyeksi kas, penjualan dan sebaginya. Dalam menyusun perencanaan keuangan keterkaitan antar perencanaan harus diperhatikan.
LAPORAN KEUANGAN PRO-FORMA • Walaupun laporan keuangan Pro-forma pada suatu periode estimasi tidak dapat menunjukan angka yang sebenarnya, namun merupakan suatu alat yang penting untuk manajer keuangan. • Proses penyusunannya dapat cukup sederhana, jika hanya untuk satu periode perencanaan dan atas dasar satu kondisi tertentu. Tetapi laporan keuangan juga dapat menjadi rumit, jika proyeksi dilakukan untuk beberapa periode dan dengan dasar beberapa asumsi. • Sebagai ilustrasi untuk menyusun laporan keuangan pro-forma ini diberkan contoh sebagai Neraca PT. BR Per 31 Desember 2008 tampak sebagai berikut :
Berdasarkan proyeksi sebesar transaksi yang akan dilakukan ini, PT. BR kemudian, dapat menyusun laporan keuangan pro-forma.
PROYEKSI KEUANGAN • Metode yang umum digunakan untuk mengestimasi dari aktiva, pasiva atau biaya adalah dengan mempergunakan suatu metode sales forecast atau persentase tertentu terhadap penjualan. • Metode ini mempergunakan suatu presentase tertentu, yang hakikatnya metode ini mengasumsikan bahwa terdapat hubungan proporsionalitas antara aktiva, pasiva dan biaya dengan penjualan. • Metode sales forecast dapat digunakan untuk mengestimasi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, tetapi lebih dari dua tahun keakuratan sangat diragukan, karena perobahan faktor ekternal.
Prosedur yang digunakan untuk memproyeksi kebutuhan keuangan ini dapat dijelaskan dengan prosedur sebagai berikut: • Hitung proporsi dari Aktiva lancar dan aktiva tetap terhadap penjualan. Poporsi ini diasumsikan tetap sama untuk periode proyeksi tahun yang akan datang. • Hitung kenaikan dalam total aktiva yang disebabkan oleh kenaikan penjualan. Kenaikan dalam total aktiva ini harus dibiayai dengan sumber dana baik dengan utang atau modal sendiri. • Sumber dana utang diperoleh antara lain dari sumber spontan, yaitu utang dagang, dan biaya-biaya yang akan dibayar karena timbulnya penjualan. • Kekurangan dari sumber dana ini dapat dibiayai dari laba ditahan sesudah dikurangi deviden dan pembiayan dari utang luar lainnya.
Untuk ilustrasi tentang penentuan dana dari luar, kita ambil data Laporan Keuangan PT. BR per 31 Desember 2008, yaitu: • Total aktiva Rp. 1.413.000.000 • Total hutang lancar Rp. 513.000.000 • Penjualan tahun 2008 Rp. 1.200.000.000 • Net Profit Margin 11.25% • Dividen atas laba per saham 60% • Misalkan pada tahun 2009 PT.BR mengestimasi jumlah penjualannya adalah Rp. 1.500.000.000, maka kebutuhan dana luar dapat dihitung sebagai berikut :
Metode Regresi Sederhana • Suatu kelemahan metode pesentase penjualan adalah data yang digunakan adalah hanya terbatas untuk satu tahun ke belakang. • Keadaan demikian kita tidak dapat mengetahui kecenderungan sebenarnya kondisi masa lalu. • Suatu metode alternatif yang dapat digunakan untuk peramalan kebutuhan keuangan adalah metode regresi sederhana. • Persamaan antara kas dengan penjualan sbb: • Y = a + bx • Kas = α + β.penjualan
Apabila pertumbuhan penjualan tahun 2009 diperkirakan 12% berdasarkan perkiraan kondisi perekonomian dan rata-rata pertumbuhan selama 10 tahun sebelumnya. Dari informasi tersebut kita dapat mengetahui perkiraan kebutuhan kas pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: • Kas = 215,763 + 0,049 (1,12 X 24.106) • = 1.538,70