1 / 15

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

Analisis Manajemen Transportasi di Surabaya dilihat dari aspek suistainable, livable , dan valuable ”. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN. KELOMPOK IV. Aprilia Dwi M. ( 105030101111081) Sugiyanti Puji L. (105030101111084) Risna Febriyani (105030100111084) Mirza Gholami (105030100111081)

phuc
Télécharger la présentation

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Analisis Manajemen Transportasi di Surabaya dilihat dari aspek suistainable, livable, dan valuable”.

  2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN KELOMPOK IV Aprilia Dwi M. (105030101111081) Sugiyanti Puji L. (105030101111084) Risna Febriyani (105030100111084) Mirza Gholami (105030100111081) Eko Setiawan (105030100111086) Widya Sari (1050301011110__) Sony Damalan (105030101111103) Wira Novia P. (105030101111043)

  3. usahamemindahkan, menggerakkan, mengangkutataumengalihkansuatuobjekdarisuatutempatketempat lain dimanaditempat lain iniobjektersebutlebihbermanfaatataudapatbergunauntuktujuan-tujuantertentu (Miro, 2005). TRANSPORTASI UNSUR POKOK TRANSPORTASI • 1. Manusia 2. Barang • 3.Kendaraan 3. Jalan • 4. Organisasi Perencanaan transportasijugamerupakanbagiandariperencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan transportasi akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari, meningkatnya Jumlah kecelakaan, pelanggaran, menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatkanpencemaran udara. KEBIJAKAN TRANSPORTASI

  4. PertimbangandanProsesperencanaanstrategisTransportasi Metropolitan 1)  Dukunganvitalitasekonomimemungkinkanpersaingan global, produktifitasdanefisiensi. 2)   Meningkatkankeamananpadasistemtransportasibagipengendara 3)   Meningkatkanaksesbilitasdanmobilitaspengangkutanbagimasyrakat 4)   Meningkatkanperlindunganlingkungan, konservasienergidanmemperbaikikualitasudara. 5)   Meningkatkanintegrasidankonektifitassistemtransportasi 6)  Mempromosikansistemmanajemendanoparasi yang efisien. 7)  Penekananterhadappemeliharaansistemtransportasi yang ada.

  5. Sustainable Transportation Adaakses yang dibutuhkanmasyarakat agar keamanan, kesehatanekosistem, terjagadengankeadilan ,Dapatmenghasilkan, mengoperasikansecaraefisien, Memberikanpilihanmodatrasportasidanmendukungpergerakanaspekekonomi. Membatasiemisi, danpemborosandalamkemampuan planet untukmenyerapnya, meminimalkanpenggunaansumberdaya yang tidakbisadiperbarui, membatasIsumberdayaalam yang dapatdiperbarui. Menggunakan, memperbaruidanmeminimalkanpenggunaanlahandanproduksi yang menyebabkankegaduhan. MUDAH TERWUJUD MELALUI “TRANSPORTASI BERBASIS ANGKUTAN UMUM”

  6. SURABAYA Kota Surabaya berperansebagaiPusatKegiatanNasional (PKN) yang berfungsisebagaipusatpelayananproduksi, distribusibarangdanjasadanmemilikiprospekperkembangan yang sangatpesat. Selainitudidalam PP tersebutjugamenetapkanKawasanPerkotaanGerbangkertosusila yang terdiridariKawasanPerkotaan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, LamongantermasukdidalamKawasanStrategisNasional.

  7. MASALAH TRANSPORTASI SURABAYA a. Peningkatan lalu-lintas ke pusat karena dominasi akses jalan b. Sistem parkir on street c. tidak dilengkapi dengan marka jalan sehingga tidakteratur d. Belum optimalnya penggunaan jembatan penyeberangan e. Belum adanya pembatasan penggunaan kendaraan pribadi f. Akses jalan keluar dan masuk Kota Surabaya kurang lancar g. Belum optimalnya penggunaan kereta komuter h. Belum adanya sanksi atas emisi kendaraan umum i. Tidak dilengkapi ruang pejalan kaki j. Beberapa ruas jalan dijadikan pasar tradisional l. tidak adanya sistem transportasi massal (Rina, 2005).

  8. peningkatansistemtransportasiberdasarRenstradakotasurabayatahun 2002-2005 A. Optimalisasi Traffic Management System b. PenataanTransportasiDarat c. PengaturanPerparkiran d. PenyediaanSaranaPrasarana Terminal • Program PeningkatanSistemTransportasi Kota • Program OptimalisasiSarana-PrasaranaJalan & Jembatan a. PemeliharaanJalandanjembatan b. Pembangunan JalandanJembatan a. Program pengendaliantataruang b. Program peningkatansistemtransportasikota c. Program peningkatansaranadanprasaranajalan d. Program penangananbanjir e. Program penanganankebersihan f. Program peningkatanlingkungankota Untukmengurangiterjadinyapenurunandayadukunglingkungan

  9. Pembahasan Gambaran Umum Transportasi di Surabaya Berdasarkanprediksi (1995 - 2010), peningkatanjumlahmobil di Surabaya mencapai 169 persen, atau 6,6 persenpertahun. Sehinggajumlahmobilpada 2010 sekitar 788.463. Sedangkankenaikanjumlahsepeda motor sebesar 29 persenatau per tahun 1,7 persen. Pada 2010 diperkirakansepeda motor berjumlah  933.335.  “Ketimpanganterjadikarenajumlahangkutanumum per tahunhanya 0,9 atauhanyaberjumlah 626.077. Inisangatmemberatkanbagi Surabaya yang jumlahpenduduknyamencapai 4 juta. Mobilitaskendaraanbermotortinggi, tanpadiimbangiinfrastrukturjalanraya yang memadaimenimbulkankemacetanluarbiasa. Permasalahan yang tengahdihadapikota Surabaya terutamakemacetanlalulintas. Kemacetanmunculdipengaruhiolehgayahidupwargakotasendiri. Gaya hidup yang cenderungpragmatis, konsumeris, hedonis. Kerry H,“Sociolgy in Developmnet City” (1997) menguraikantentangterjadinyaregresisosialpadamasyarakat yang sedangberkembangmenujutatanan yang lebih modern. Masyarakatpadakondisitransisimudahterbawapadaarusinformasisehinggamudahuntukdipengaruhi. Peningkatankondisijalanmengakibatkantuntutankendaraan yang melewatinyadalamjumlah yang lebihbesar.

  10. Kebijakan Transportasi darat yang telah dikeluarkan Pemerintah Surabaya • Program PeningkatanSistemTransportasi Kota Program OptimalisasiSarana-PrasaranaJalandanJembatan

  11. Sampaisaatini program-program kegiatan yang telahdilakukanolehPemerintah Kota Surabaya dalamrangkapengelolaaankualitasudaraadalahsebagaiberikut: Implementasi Program Kebijakan Transportasi PenataanRuang, distribusidanpenataankawasan-kawasanpusatperekonomiankeseluruhwilayahkota Surabaya Sebelummengetahuiberbagai program kegiatanpemerintahkota Surabaya, pemkotjugamelakukankegiatanpenilaiantransportasi yang rutindijalankanuntukmelakukanupayapembuatankebijakantransportasisurabayaberwawasanlingkungan. Kegiataninimerupakankegiatanpenilaiankreteriatansportasi Surabaya yang berkelanjutanmeliputiUjiemisi gratis untukkendaraanbermotorpribadidanKendaraanDinasPemerintah Kota Surabaya. penetapanlokasipenempatanStasiunPemantauanKualitasUdara Ambient KegiatanKampanyeCar Free Day Mengurangijaraktempuh, waktutempuh(travel time) KegiatanKampanyePenggunaan BBG Program LangitBiru Pembangunan industri di Kota Surabaya diarahkanpadaindustri non-polutif Meningkatkanperansertaswastadanduniausahadalampenyediaanfasilitaspengujianlayakemisi gas buang

  12. Manajemen Transportasi Darat Di Surabaya Dilihat Dari Aspek Suistainable, Livable Dan Valuable manajemen kota Surabaya telah menerapkan manajemen yang suistainable (berkelanjutan). Hingga pada akhirnya keadaan di Surabaya tetap saja belum layak huni (livable). Kebijakan yang pemerintah Surabaya peningkatan transportasi yang ada di Surabya OptimalisasiSarana-PrasaranaJalandanJembatan di Surabaya Namun sekali lagi hal ini kurang terealisasi dengan baik karena kurang kerjasama antara pihak-pihak yang terkait. Seperti dalam kasus BBG tersebut dimana sebenarnya efeknya akan sangat baik jika dapat terealisasi dengan perencanaan yang matang. Namun sarana dan prasarana untuk BBG yang disediakan oleh pemerintah belum memadai. Sehingga keinginan untuk mewujudkan transportasi yang suistainable, livable dan valuable belum dapat terealisasi dengan maksimal.

  13. Lanjutan Setelah mengidentifikasi pokok permasalahannya, maka kami menyimpulkan bahwa pokok permasalahan mengenai transportasi di Surabaya ini adalah dalam pengimplementasian kebijakan belum adanya integrasi antar aktor. Baik dari pihak pemerintah, masyarakat maupun swasta. Selain itu komitmen dari para pejabat berwenang dirasa juga belum terlalu kuat. Jadi meskipun kebijakan yang sebenarnya baik namun karena kurangnya komitmen para penguasa mengakibatkan dalam implementasinya kurang sesuai dengan kebijakan yang telah dibuat.

  14. PENUTUP Lalulintaskota Surabaya tidakjauhbedadengankota-kotabesarseperti Jakarta yaknimacet. Hal inidikarenakangayahidupmasyarakat Surabaya yang cenderungpragmatis, konsumeris, hedonis. Berbagaikebijakan yang telahdijalankandiantaranyameliputiPenataanRuang, KegiatanKampanye Car Free Day, Mengurangijaraktempuh, waktutempuh (travel time), memperlancararuslalu-lintassehinggamenaikkankecepatan rata-rata kendaraanmelaluimanagemenlalu-lintas (ATCS), Kebijakan Implementasi

  15. Saran • perlukerjasamadanpartisipasi citizen (masyarakat) • Sistempemantauanemisi gas kendaraanbermotorharuslebihditegakkan • Dari pihakpemerintah, sebaiknyamembuatkebijakanuntukmengurangigayahidupkonsumeris, pragmatis, danhedonis

More Related