1 / 36

Dilema Rohingya: Lingkaran Setan dalam Dunia (yang katanya) Beradab

Dilema Rohingya: Lingkaran Setan dalam Dunia (yang katanya) Beradab. Modifikasi dari presentasi Abdul Hamid M.V. Musa Ali & UNIROD Malaysia Arakan, Burma. Anak-Anak Pengungsi Rohingya di penampungan Pathum Thani Bangkok Oktober 2009. Latar Belakang.

raja
Télécharger la présentation

Dilema Rohingya: Lingkaran Setan dalam Dunia (yang katanya) Beradab

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dilema Rohingya: Lingkaran Setan dalam Dunia (yang katanya) Beradab Modifikasi dari presentasi Abdul Hamid M.V. Musa Ali & UNIROD Malaysia Arakan, Burma

  2. Anak-Anak Pengungsi Rohingya di penampungan Pathum Thani Bangkok Oktober 2009

  3. LatarBelakang Sebelumpendudukan Burma atasArakanpada 1784 : • Diperintaholeh Hindu, Budha, dan Muslim • Kesultanan Muslim bermulapadatahun 1430 danberlangsungselamalebihdari 350 tahun • Sampaidiserbudandidudukioleh Raja Burma, BodawPaya, padatahun 1784

  4. Peta Arakan (tempo dulu) Peta ini menunjukkan pembagian budaya di Asia Tenggara pada abad ke-15 sebagaimana dimuat dalam The Time Atlas of World History. Peta ini mengindikasikan Arakan sebagai Islamic Stale by Geoferry Banadough P-133 Banadough P-133

  5. Pada tahun 1824, Inggris mengokupasi Arakan dan menempatkannya dibawah India • Pada tahun 1937, Arakan berpisah dari British India • Arakan menjadi propinsi independen di Burma pada 1948

  6. PenganiayaanterhadapMinoritas • Pada tahun 1962, terjadi kudeta yang dipimpin oleh Jenderal Nay Win • Nay Win menyita properti milik orang India dan menasionalisasikannya, kemudian menargetkan orang-orang China sebagai sasaran berikutnya • Nay Win kemudian mengalihkan target kepada orang-orang Rohingya • Saat ini, kekejaman rezim ini mencapai puncaknya

  7. PetaArakan (saatini)

  8. Permasalahan yang dihadapipendudukRohingya • Mereka terusir paksa dari tanah air mereka • Melalui penganiayaan, penyiksaan, pembantaian, dan pelecehan dengan cara yang paling tidak manusiawi • Ini adalah masalah penganiayaan agama dan politik • Juga eliminasi sistematis terhadap komunitas muslim etnis dari tanah air mereka sendiri (yaitu Arakan)

  9. Operasi Militer terhadap warga Rohingya • Operasi Militer (Rejimen Burma ke-5) pada November 1948 • Operasi Burma Territorial Force (BTF) pada 1949-1950 • Operasi Militer (Rejimen Darurat Chin ke-2) pada Maret 1951-1952 • Operasi Mayu pada Oktober 1952-1953 • Operasi Mone-Thone pada Oktober 1954 • Operasi Tentara dan Gabungan Imigrasi pada Januari 1955

  10. Operasi Polisi Militer Gabungan pada 1955-1958 • Operasi Kapten Htin Kyaw pada 1959 • Operasi Shwe Kyi pada Oktober 1966 • Operasi Kyi Gan pada Oktober-Desember 1966 • Operasi Ngazinka pada 1967-1969 • Operasi Myat Mon pada Februari 1969-1971 • Operasi Mayor Aung Than pada 1973

  11. Operasi Sabe pada Februari 1974-1978 • Operasi Nagamin pada Februari 1978-1979 • Operasi Shwe Hintha pada Agustus 1978-1980 • Operasi Galone pada 1979 • Operasi Pyi Thaya pada 1991-1992 • Operasi Na-Sa-Ka (pasukan keamanan di perbatasan) mulai1992 s.d sekarang

  12. Operasi Na-Sa-Ka Markasnya berada di perbatasan kota Maungdaw dengan tujuan sebagai berikut : • Melemahkan sosial ekonomi penduduk Rohingnya • Mengontrol pertumbuhan penduduk Rohingya • De-muslimisasi Arakan melalui pembersihan etnis • Penyebaran ajaran Budha dan kebudayaan Budha-Burma di Arakan

  13. Mekanisme yang dipakai • Extra judicial killing: Sejak tahun 1989, ribuan remaja dan murid madrasah dibantai • Penangkapan sewenang-wenang dan pemerasan: merupakan tugas sehari-hari dari Na-Sa-Ka dan polisi. Lebih populer dengan sebutan Kalar Hmu • Penyitaan properti: penyitaan terhadap tanah dan sapi penduduk kemudian membagikannya kepada “perkampungan contoh” di Burma • Saat ini terdapat 100 perkampungan contoh, dimana setiap perkampungan terdiri dari 70-100 rumah tangga. Setiap rumah tangga diberikan tanah seluas 4 ha dan dua pasang sapi

  14. Propaganda Anti-Rohingya dan anti-Muslim: Junta menghasut komunitas penduduk dengan memberikan ijin distribusi buku atau video yang menghina Islam dan Muslim • Perkosaan: perkosaan terjadi dimana-mana. Ini merupakan strategi resmi untuk meneror dan memaksa rakyat Rohingya melarikan diri • Kerja Paksa:Meskipun kerja paksa sudah lazim di seluruh Burma, namun di Arakan Utara, hanya berlaku untuk rakyat Rohingya • Pembatasan Gerakan: Rakyat Rohingnya tidak diijinkan bepergian dari satu tempat ke tempat lain, meskipun di lokasi yang sama

  15. Pembatasan atas Pernikahan: membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapat ijin menikah, bahkan harus menyuap. Beberapa pengantiin dipaksa untuk menjalani tes kehamilan. Pernikahan yang tidak sah dianggap kriminal dan diancam hukuman 4-7 tahun • Pembatasan Lapangan Kerja:sebagai non-warga negara, rakyat Rohingya terpaksa menganggur karena dilarang dari semua jenis pekerjaan • Pembatasan Pendidikan: Buta huruf sebesar 80%. Pendidikan dasar dan menengah diabaikan. Karena pembatasan gerakan, rakyat Rohingya dipaksa untuk tidak menempuh pendidikan tinggi

  16. Larangandaripraktekberagama • Banyakmasjidsudahditutupdandihancurkan • Tidakadaijinuntukmerenovasimasjidmanapun, sedangmembangunmasjid yang barusamasekalidilarang • Iniberartibahwakurangdari 20 tahuntidakakanterlihatlagibangunan yang merupakansimbolislam • Kebanyakanmasjidinidibangundarikayudanbambu

  17. Berlawanan dengan hal sebelumnya, tidak ada bukit di Burma tanpa pagoda di atasnya • 100 pembangunan Budha baru • Perubahan demografi Arakan menjadi penampilan/gaya Budha

  18. Diskriminasidiluar Burma A. Bangladesh • Pengungsi diperlakukan tidak manusiawi • Tidak terjamah bantuan/donasi dari luar • Penghancuran rumah/pondok • Perkosaan terhadap pengungsi wanita • Tidak ada pendidikan bagi anak-anak • Tidak tersedia air

  19. Pengungsian yang tidakterdaftardiKutupalong, Foto kamp pengungsian sebelum dihancurkan

  20. Foto kamp pengungsian sebelum dihancurkan

  21. Kamp pengungsian pada saat musim hujan

  22. Rumah/pondok ini telah dihancurkan • Pada 15 Juni 2009 melalui penindasan gabungan oleh polisi, ansar, dan departemen kehutanan

  23. Foto Kamp Pengungsian setelah dihancurkan Dari sisi barat selatan

  24. Dari sisi barat selatan

  25. Wanita membangun pondok mereka karena tidak ada laki-laki dewasa di dalam keluarga  

  26. Perjalanan Berbahaya • Karenapenganiayaantakberujungdi Burma • Sikaptidakbersahabat (unwelcoming) darinegaratetangga Bangladesh • Mendorong banyak orang Rohingya untuk mencari perlindungan di tempat lain. • Di masalalu, rakyatRohingyamenggunakan (inggris;used) Saudi Arabia (UniEmirat Arab), namunkarena Bangladesh tidakmengeluarkanpaspor, halinimenjaditidakmungkin • Satu-satunyapilihansejak 2006 adalahmenempuhperjalananmenggunakanperahu yang sangatberesikomenuju Malaysia melalui Thailand

  27. B. Di Thailand • Pada bulan Desember 2008 dan Januari 2009, karenasemakinbanyakrakyatRohingya yang mengungsimelaluiperahudanberhasilmencapaiperairan Thailand, pemerintah Thailand kemudiamerubahkebiijakanmeraka. • Pihakmiliter Thailand menyiksamerekadi sebuah pulau sepi,kemudianmenarikmerekakembalikelautlepasmemakaiperahutanpamesindenganhanyasedikitmakanandanminuman. Sebanyak 850 orangberhasildiselamatkandi India dan Indonesia, namunratusanlainnyatewasdilaut • Korbanselamatkini ditahan di Thailand, India dan Indonesia dan nasib mereka masih belum jelas.

  28. Pertemuan Asian summit, Thailand • Gagal mengatasi masalah • Kebijakan “tidak mencampuri” membuat bangsa-bangsa di Asia tidak mampu berperan menyelesaikan masalah ini • Anehnya, Rohingya dicap sebagai imigran ilegal dan ditangkap di Laut Andaman • Level as Bangli and accept them if they can porbe Burmese Bangali (saya tidak mengerti maksud kalimat ini, afwan) • Mengapa Bangali? Mengapa tidak Rohingya? • Pikirkan!

  29. C. Bagaimanadengan Malaysia? • Jika tertangkap akan dideportasi • Masalah pekerjaan • Tidak ada pendidikan bagi anak-anak • Tidak mengakui ke sekolah agama • Tidak ada fasilitas kesehatan

  30. Permohonankamikepada : • Lembaga Internasional seperti PBB, Uni Eropa, ASEAN, OIC, NGOs • Negara seperti Inggris, Amerika, India, China, dan Australia • Mencari solusi permanen bagi permasalahan Rohingya • Dalam kerangka hukum internasional, pakta HAM, dan praktek internasional

  31. Untuk menekan junta Burma : • 1. mengakui Rohingya sebagai etnis adat • 2. segera mengeluarkan kartu identitas nasional • 3. memberikan ijin membangun masjid dan lain-lain • 4. menyediakan fasilitas pendidikan tinggi • 5. menghentikan pembunuhan, pembantaian, perkosaan terhadap perempuan Rohingya, dan segala bentuk pelecehan

  32. 6. mengentikanpenangkapan, penyiksaan, danpemerasan • 7. membebaskansemuabentuklarangan • 8. menghentikantenagakerjabudak • 9. membebaskansegalalarangandalampernikahan • 10. menghentikanpenggusurandanperusakanrumah • 11. memberikankembalitanah yang disitasecarapaksakepadapemiliknya • 12. merubahkembalisemuadesapercontohanmenjadiaslinya

  33. Permintaan kami kepada negara tuan rumah • Memberikan perlindungan sementara • Mengeluarkan dokumen • Memberikan kesempatan pendidikan • Memberikan ijin bekerja • Memberikan akses kesehatan

  34. Permintaan kami kepada NGOs • Untuk menyoroti permasalahan Rohingya • Untuk membentuk sebuah tim kerja antara NGOs • Untuk bekerja secara kolektif • Untuk mencari jalan keluar • Untuk merumuskan mekanisme bagi solusi permanen • Untuk melakukan pendekatan kepada pemerintah

  35. Acknowledgement ● Universal Justice Network ● Citizen International, Penang, Malaysia ● Islamic Human Rights Council, UK ● Honorable chairman, Dr. Muhideen Abdul Kader, Vice president, Consumer’s Associaton Penang. ● Ustaz Cikgu Mohd Azmi Abdul Hamid, President TERAS, and also Training Coordinator ● All staff members, for their hardworking

  36. Thank you

More Related