1 / 14

Leading-MemotivasiKaryawan

Leading-MemotivasiKaryawan. Chapter 7. Apakah Motivasi?. Motovasi Adalah hasil dari interaksi antara orang dan suatu situasi, bukan suatu Is the result of an interaction between the person and a situation; it is not a personal trait.

rufin
Télécharger la présentation

Leading-MemotivasiKaryawan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Leading-MemotivasiKaryawan Chapter7 Akuntansi-untirta

  2. Apakah Motivasi? • Motovasi • Adalah hasil dari interaksi antara orang dan suatu situasi, bukan suatu Is the result of an interaction between the person and a situation; it is not a personal trait. • Adalah proses dimana usaha seseorang di kuatkan, diarahkan, dan dilestarikan melalui pencapaian tujuan. l. • Energy:suatu ukuran intensitas atau doronganntensity or drive. • Direction:Menuju tujuan organisasi. • Persistence:Pengerahan usaha untuk mencapai tujuan. • Motivasi akan berguna dengan baik ketika individu kebutuhan individual sesuaia dengan tujuan perusahaan. Akuntansi-untirta

  3. Teori Motivasi Awal. • Maslow’s Hierarchy of Needs • MacGregor’s Theories X and Y • Herzberg’s Two-Factor Theory Akuntansi-untirta

  4. Early Theories of Motivation • Maslow Teori Hirarki Kebutuhan • Kebutuhan dikategorikan memiliki lima level dari urutan kebutuhan terendah hingga ke yang tertinggi.. • Individual harus memuaskan kebuuthan terendah sebelum mereka dapat memenuhi urutan kebutuhan yang lebih tinggi. • Kebutuhan yang terpenuhi tidak akan lagi memotivasi. • Memotivasi orang tergantung pada pengetahuan pada level hirarki kebutuhan orang tersbut. • Hirarki kebutuhan • Lower-order (external): physiological, keamana • Higher-order (internal): social, esteem, self-actualization Akuntansi-untirta

  5. Exhibit 16–1 Maslow’s Hierarchy of Needs Akuntansi-untirta

  6. Early Theories of Motivation (cont’d) • McGregor’s Theory X and Theory Y • Theory X • Asumsi bahwa pekerja memiliki sedikit ambisi, keitdak sukaan pekerjaan, menghindari tanggung jawab, dan membutuhkan supervisi yang melekat. • Theory Y • Asumsi bahwa pekerja dapat melakukan arahan sendiri, hasrat terhadap tanggaungjawab, dan menyukai pekerjaan. • Assumption: • Motivasi dimaksimalkan oleh partisipasi pengambilan keputusan, ketertarikan pekerjaan, dan hubungan kelompok yang baik. Akuntansi-untirta

  7. Early Theories of Motivation (cont’d) • Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory • Kepuasan kerja dan ketidakpuasan diciptakan oleh faktor yang berbeda. . • Hygiene factors: extrinsic (environmental) factors yang menciptakan ketidakpuasan kerja. • Motivators: intrinsic (psychological) factors yang menciptakan kepuasan kerja. • Mencoba untuk menjelaskan mengapa kepuasan kerja tidak menghasilkan peningkatan kinerja. • Kebalikan dari Kepuasan bukan merupakan ketidakpuasan, tetapi lebih merasa tidak puas. Akuntansi-untirta

  8. Exhibit 16–2 Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory Akuntansi-untirta

  9. Exhibit 16–3 Contrasting Views of Satisfaction-Dissatisfaction Akuntansi-untirta

  10. Designing Motivating Jobs • Job Design • The way into which tasks can be combined to form complete jobs. • Factors influencing job design: • Changing organizational environment/structure • The organization’s technology • Employees’ skill, abilities, and preferences • Job enlargement • Increasing the job’s scope (number and frequency of tasks) • Job enrichment • Increasing responsibility and autonomy (depth) in a job. Akuntansi-untirta

  11. Merancang Motivasi Kerja • Karakteristik Model Pekerjaan. • Kerangka kerja konseptual untuk merancang motivasi kerja yag menciptakan pengalaman kerja yang memiliki arti yang memuaskan pertumbuhan kebuthan karyawan. • Lima Karakteristik utama pekerjaan: • Keragaman Keahlian: seberapa banyak bakat dan keahlian yang dibutuhkan? • Identitas Pekerjaan: apakah pekerjaan menciptakan does the job produce a complete work? • Signifikansi tugas: seberapa penting pekerjaan.? • Autonomy: berapa banyak independensi dimiliki oleh pemegang pekerjaan.? • Feedback:Apakah pekerja tahu sebaik apa mereka bekerja? Akuntansi-untirta

  12. Exhibit 16–6 Job Characteristics Model Source:J.R. Hackman and J.L. Suttle (eds.). Improving Life at Work (Glenview, IL: Scott, Foresman, 1977). With permission of the authors. Akuntansi-untirta

  13. Exhibit 16–7 Guidelines for Job Redesign Source:J.R. Hackman and J.L. Suttle (eds.). Improving Life at Work (Glenview, IL: Scott, Foresman, 1977). With permission of the authors. Akuntansi-untirta

  14. Gunakan tujuan Pastikan bahwa tujuan dapat diterima dan dicapai. Individualisasikan reward. Hubungkan reward terhadap kinerja. Periksa keseimbangan sistem. Gunakan pengakuan Tunjukan perhatian dan keperdulian terhadap karyawan. Jangan mengidahkan uang. Dari Teori ke Praktek: Arahan untuk memotivasi karyawan. Akuntansi-untirta

More Related