1 / 6

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN IMAN KATOLIK

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN IMAN KATOLIK. - TANYA JAWAB SEPUTAR IMAN KATOLIK -. DASAR ALKITABIAH DAN TEOLOGISNYA. Kita perlu memberikan jawaban kepada orang yang mempertanyakan iman kepercayaan kita 1 Ptr 3:15 – kata yang dipakai di situ adalah apologia  apologetika). Bdk. Kis 26:2; 1 Kor 9:3.

sachi
Télécharger la présentation

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN IMAN KATOLIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEMPERTANGGUNGJAWABKAN IMAN KATOLIK - TANYA JAWAB SEPUTAR IMAN KATOLIK -

  2. DASAR ALKITABIAH DAN TEOLOGISNYA • Kita perlu memberikan jawaban kepada orang yang mempertanyakan iman kepercayaan kita 1 Ptr 3:15 – kata yang dipakai di situ adalah apologia  apologetika). Bdk. Kis 26:2; 1 Kor 9:3. • Orang perlu memahami imannya, sejauh masih bisa dipahami. Fides quaerens intelectum. Kalau tidak, imannya mudah goyah/runtuh.

  3. Mengapa iman Katolik Romawi dikritik? • KARENA SALAH PAHAM. Contoh: ajaran tentang Paus yang tidak dapat sesat (=infallibilitas paus). Orang mengira, ajaran itu berarti: apa saja yang diajarkan paus tidak bisa keliru. Padahal yg dimaksud adalah pernyataan resmi paus sbg pemimpin Gereja mengenai ajaran iman dan moral. Hal itu disampaikan paus atas nama Gereja, dan setelah mendengarkan suara Gereja. Sejak infallibilitas paus diterima pd 1870, baru sekali dipakai Paus Pius XII pd 1954 untuk mengakui dogma Maria diangkat ke surga dengan jiwa & badan. • KARENA SALAH BACA. Contoh: Ada orang yg mengecam Ger. Katolik sbg sombong, “Lumen Gentium itulah yang berkenaan dengan dokumen yang kukutip dan yang dianggap gereja Katolik sebagai Terang Segala Bangsa.”

  4. Padahal kalimat yang sesungguhnya dari dokumen Gereja berbunyi “TERANG PARA BANGSA-lah Kristus itu." Jadi, yg dimaksud sbg Terang Para Bangsa (Lumen Gentium) = Kristus, bukan Gereja. • KARENA PERBEDAAN KANON ALKITAB. Gereja Protestan tidak mengakui Kitab2 Deuterokanonika sebagai Sabda Allah. Padahal praktik mendoakan arwah di kalangan Katolik berdasarkan 2 Mak 12:38-45 (=kitab deuterokanonika.

  5. KARENA PERBEDAAN TAFSIRAN. Ayat kitab suci bisa sama tapi penafsirannya berbeda. Contoh: • 1) Yoh 20:22-23, “…Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Men. Gereja Katolik, Gereja mendapat titipan kuasa mengampuni dosa (=dasar sakramen tobat); men. Gereja Protestan, bukan. • 2) Mat 16:18, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.” Men. Katolik, yg dimaksud Yesus dgn “batu karang ini” adalah rasul Petrus. Men. Gereja Protestan, pengakuan iman Petrus. Perbedaan

  6. ini menyebabkan perbedaan ajaran tentang paus sebagai pemimpin Gereja. • KARENA PERBEDAAN PAHAM TENTANG SUMBER IMAN. Sumber iman = Sabda Allah. Namun, di mana kita temukan Sabda Allah itu? Men. Protestan: hanya dlm ALKITAB (sola scriptura). Men. Gereja Katolik: dlm Tradisi & Kitab Suci. Tradisi = Sabda Allah sejauh diimani Gereja dalam bentuk ibadat, doa dan ajaran. Kitab Suci = penulisan Tradisi tsb dalam bahasa manusia.

More Related