1 / 85

REKAYASA JALAN RAYA

REKAYASA JALAN RAYA. JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA. Elemen dari perencanaan geometrik.

sahkyo
Télécharger la présentation

REKAYASA JALAN RAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REKAYASA JALAN RAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA

  2. Elemen dari perencanaan geometrik • Alinyemen horizontal/trase jalan, terutama dititik beratkan kepada perencanaan sumbu jalan, dari gambar ini dapat dilihat bagian-bagian jalan yang merupakan jalan lurus, menikung ke kiri atau menikung ke kanan • Alinyemen vertikal/penampang memanjang jalan. Dari gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian jalan yang merupakan jalan datar, mendaki atau menurun • Penampang melintang jalan. Dari gambar ini dapat dilihat bagian-bagian jalan seperti lebar dan jumlah lajur, median, drainase permukaan, kelandaian lereng tebing galian dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya

  3. Penampang melintang jalan #1 • Bagian yang berhubungan dengan lalu lintas: • Lajur jalan • Jalur jalan • bahu jalan • trotoar • median • Bagian drainase • Saluran samping • Kemiringan melintang jalur lalu lintas • Kemiringan melintang bahu • Kemiringan lereng • Bagian pengaman jalan • Kereb • Pengaman tepi

  4. Penampang melintang jalan #2 • Bagian konstruksi jalan • Lapisan perkerasan jalan • Lapisan pondasi atas • Lapisan pondasi bawah • Lapisan tanah dasar • Daerah manfaat jalan (damaja) • Daerah milik jalan (damija) • Daerah pengawasan jalan (dawasja)

  5. Penampang melintang jalan #3

  6. Penampang melintang jalan #3

  7. Penampang melintang jalan #4

  8. Penampang melintang jalan #5 Lebar lajur ideal untuk masing-masing kelas jalan

  9. Penampang melintang jalan #6 • Jalur lalu lintas terdiri dari beberapa lajur lalu lintas • Lajur lalu lintas merupakan tempat untuk satu lintasan kendaraan. Lebar lajur lalu lintas bervariasi antara 2,75-3,5 m • lereng melintang jalur lalu lintas bervariasi antara 1,5% – 5% yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di atas perkerasan jalan • Bahan bahu jalan dibedakan berdasarkan bahu diperkeras dan bahu tidak diperkeras, sedangkan letak bahu terdidi dari bahu kiri/bahu luar dan bahu kanan/bahu dalam • Besar lereng melintang bahu sesuai dengan material pembentuk bahu dan berfungsi sebagai bagian dari drainase jalan

  10. Penampang melintang jalan #7 • Trotoar dengan lebar 1,5 – 3 m merupakan sarana untuk pejalan kaki • Median sebagai pemisah arus lalu lintas berlawanan arah pada jalan-jalan dengan volume lalu lintas tinggi • Saluran samping sebagai bagian dari drinase jalan dapat dibuat dari pasangan batu kali, pasangan beton atau tanah asli • Kereb merupakan bagian peninggi tepi perkerasan jalan

  11. Parameter perencanaan jalan #1 • Kendaraan rencana merupakan kendaraan yang mewakili satu kelompok jenis kendaraan yang digunakan untuk perencanaan jalan • Kendaraan rencana mempengaruhi perencanaan lebar lajur, jarak pandang, radius tikungan, pelebaran pada tikungan dan perencanaan landai jalan • Kecepatan rencana kecepatan yang dipilih untuk dipergunakan sebagai dasar perencanaan geometrik jalan • VJP (Volume jam perencanaan) adalah volume lalu lintas setiap jam yang dipilih sebagai dasar perencanaan bagian-bagian jalan • VJP dapat dipilih dari volume pada jam sibuk ke 30, ke 100, dan ke 200 sesuai dengan fungsi dan biaya jalan • Tingkat pelayanan jalan adalah nilai pelayanan yang diberikan oleh jalan untuk gerakan kendaraan jalan

  12. Parameter perencanaan jalan #2 Dimensi kendaraan rencana

  13. Parameter perencanaan jalan #3 Dimensi kendaraan rencana

  14. Parameter perencanaan jalan #4

  15. Parameter perencanaan jalan #5

  16. Parameter perencanaan jalan #6

  17. Parameter perencanaan jalan #7 Penentuan Klasifikasi Medan Penentuan Kecepatan Rencana Jalan

  18. Parameter perencanaan jalan #8 • VJP dan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan merupakan dasar dalam menentukan lebar jalan yang dibutuhkan secara keseluruhan • Untuk jalan baru • Perkirakan LHR awal dan LHR akhir umur rencana • VJP = k X LHR • Berdasarkan fungsi jalan tentukan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan dan kecepatan rencana jalan tersebut • Tentukan lebar jalan secara keseluruhan (bandingkan dengan kapasitas jalan tersebut) • Untuk peningkatan jalan • Hitung LHR dari survei volume lalu lintas pada jalan tersebut • Perkirakan LHR awal dan LHR akhir umur rencana • VJP = k X LHR • Berdasarkan fungsi jalan tentukan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan dan kecepatan rencana jalan tersebut • Hitung kapasitas jalan saat ini • tentukan tingkat pelayanan jalan saat ini, jika lebih jelek dari yang diharapkan, jalan tersebut harus diperlebar • Perkirakan lebar jalan baru, dan bandingkan kembali kapasitas yang terjadi dengan kapasitas yang diharapkan

  19. Parameter perencanaan jalan #9 • Jarak pandang adalah jarak yang masih dapat dilihat pengemudi dari tempat duduknya • Jarak pandang dapat dibedakan atas jarak pandang berhenti dan jarak pandang menyiap • Jarak pandang menyiap hanya digunakan dalam perencanaan untuk jalan 2 arah tanpa median • Dalam penentuan panjang jarak pandangan henti dan jarak pandangan menyiap penting untuk diketahui asumsi-asumsi yang diambil

  20. Parameter perencanaan jalan #10 Jarak pandang henti minimum Asumsi yang digunakan: Kecepatan jalan Vj = 90% kecepatan rencana Fm = mengacu ke grafik koefisien gesek dan dan kec rencana Dihitung dengan rumus dibawah ini: D = 0,278 V.t + V^2/(254 x fm) T = 2,5 detik Standar Jarak pandang henti minimum PPGJ Antar Kota 1997

  21. Parameter perencanaan jalan #11 Standar Jarak pandang menyiap PPGJ Antar Kota 1997

  22. Parameter perencanaan jalan #12 Standar Jarak pandang menyiap d = d1 + d2 + d3 + d4 Dimana: d1 = 0,278 x t1 x (V – m + at1/2) d2 = 0,278V x t2 d3 = 30 – 100 m d4 = 2/3 d2 t1 = 2,12 + 0,026 V t2 = 6,56 + 0,048 V d1 = jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kendaraan yang hendak menyiap dan membawa kendaraannya yang hendak membelok ke lajur kanan d2 = jarak yang ditempuh kendaraan yang menyiap selama berada pada lajur sebelah kanan d3 = jarak bebas yang harus ada antara kendaraan yang menyiap dengan kendaraan yang berlawanan arah setelah pergerakan menyiap dilanjutkan d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang berlawanan arah selama 2/3 dari waktu yang diperlukan oleh kendaraan yang menyiap berada pada lajur sebelah kanan atau sama dengan 2/3 x d2

  23. Parameter perencanaan jalan #13 Standar Jarak pandang menyiap d = d1 + d2 + d3 + d4 Dimana: d1 = jarak yang ditempuh selama waktu reaksi oleh kendaraan yang hendak menyiap dan membawa kendaraannya yang hendak membelok ke lajur kanan d2 = jarak yang ditempuh kendaraan yang menyiap selama berada pada lajur sebelah kanan d3 = jarak bebas yang harus ada antara kendaraan yang menyiap dengan kendaraan yang berlawanan arah setelah pergerakan menyiap dilanjutkan d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang berlawanan arah selama 2/3 dari waktu yang diperlukan oleh kendaraan yang menyiap berada pada lajur sebelah kanan atau sama dengan 2/3 x d2 d1 = 0,278 x t1 x (V – m + at1/2) t1 = 2,12 + 0,026 V a = 2,052 + 0,0036 V Dimana: t1 = waktu reaksi m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan yang disiap = 15 km/j V = kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap, dlm perhitungan diambil nilai kecepatan rencana a = percepatan rata-rata

  24. Parameter perencanaan jalan #14 Standar Jarak pandang menyiap d2 = 0,278V x t2 t2 = 6,56 + 0,048 V Dimana: t2 = waktu dimana kendaraan yang menyiap berada pada lajur kanan d3 = 30 – 100 m d4 = 2/3 d2 dminimum = 2/3 d2 + d3 + d4

  25. Alinyemen Horizontal • Gaya sentrifugal: F = mV^2/R m = G/g F = GV^2/gR

  26. G sin + Fs = GV^2/gR cos  G sin + f (G cos + GV^2/gR sin ) = GV^2/gR cos  e = tgn  (e+f)/(1-ef)=V^2/gR, nilai ef sangat kecil sehingga ef diabaikan (e+f)=V^2/gR, g=9,81 (e+f)=V^2/127R Rmin=V^2 /(127x(emax + fmax))

  27. Kecepatan < 80 km/j f=-0,00065V +0,192 Kecepatan > 80 km/j f=-0,00125V +0,24

  28. Besar Rmin dengan beberapa Kecepatan Rencana

  29. Tipe Tikungan Full Circle

  30. Tipe Tikungan Spiral Circle Spiral

More Related