1 / 32

Asuhan Keperawatan dengan Bedah Thoraks Hemothorax dan Pneumothorax

Asuhan Keperawatan dengan Bedah Thoraks Hemothorax dan Pneumothorax. Reni Prima Gusty. Definisi. Pneumothorax: adanya gas dalam cavum pleura Traumatik Iatrogenik : trakeostomi, anastesi dgn intubasi Spontan Sekunder Idiopatik

stefan
Télécharger la présentation

Asuhan Keperawatan dengan Bedah Thoraks Hemothorax dan Pneumothorax

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AsuhanKeperawatandenganBedahThoraksHemothoraxdanPneumothorax Reni Prima Gusty

  2. Definisi • Pneumothorax: adanya gas dalam cavum pleura • Traumatik • Iatrogenik : trakeostomi, anastesi dgn intubasi • Spontan • Sekunder • Idiopatik • Menurut hubungan dengan udara luar : tertutup, terbuka, tension Staton GW, Ingram R. Disorders of the Pleura, Hila, and Mediastinum: Pneumothorax.ACP Medicine Online, 2002 Wibowo S, Puruhito, Basuki S. Pedoman teknik operasi. Airlangga University Press, 1987

  3. Epidemiologi PneumothoraxSpontanSekunder • COPD 26 per 100,000 per tahun • 5% to 8% daripasiendengan cystic fibrosis • 2% to 6% dari HIV patients (PCP) PneumothoraxSpontanIdiopatik • 4.3 kasus per 100,000 pasien-tahun • Insidenpuncakantara 20-30 tahundenganrasiopria: wanita 5:1. Pasienseringberposturtinggi, kurusdanperokok. • Jarang, padawanitahamil (41 kasusdilaporkansampai 2002) Staton GW, Ingram R. Disorders of the Pleura, Hila, and Mediastinum: Pneumothorax.ACP Medicine Online, 2002Gorospe, Puente S, et al. Spontaneous Pneumothorax During Pregnancy .SouthMed J 95(5):555-558, 2002.

  4. Pneumothorax : Patofisiologi • Kerusakan pleura parietal dan atau viseral • Masuknya gas dari struktur yang berdekatan atau berada dalam cavum thorax ke dalam cavum pleura

  5. Komplikasi Trakeostomi Durbin CG. Early complications of tracheostomy.Respiratory Care,April 2005 Vol 50 no 4

  6. Diagnosis • Keluhan : nyeri dada dan dispneu • Anamnesis : Penyakit dasar, karakteristik nyeri, perjalanan penyakit • Pemeriksaan fisik : takipneu, takikardia, deviasi trakea, penurunan suara nafas, hiperresonans, penurunan vocal fremitus (Tension pneumothorax : deviasi trakea, penurunan suara nafas, hipotensi) Staton GW, Ingram R. Disorders of the Pleura, Hila, and Mediastinum: Pneumothorax.ACP Medicine Online, 2002 Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Management ed.2004. Lange,2004

  7. Terapi • Pneumothorax <20-25% stabil, tanpakeluhan : konservatif, absorbsi gas sekitar 1-1,25% per hari • Pneumothorax > 30% : chest tube (8-20F), Heimlich valve atauContinous Suction • Indikasipleurodesisatausurgical management • Lebihdari 7 hari, • kegagalanexpansiparu, • pekerjaanresikotinggi, • bullaebesar, • fungsiparu yang buruk, • Rekurens • Bilateral Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Management ed.2004. Lange,2004

  8. Hemothorax (1) • Darah dalam cavum pleura • Penyebab : trauma, pembedahan, prosedur diagnostik/terapi, neoplasma, infark paru, infeksi (TBC) • Diagnosis : Perkusi redup , penurunan suara nafas ipsilateral Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Management ed.2004. Lange,2004

  9. Hemothorax (2) • Klasifikasi : Ringan ( <300 cc), Sedang (300-800 cc) , Berat (>800 cc) • Terapi : konservatif (<1/3 cavum pleura), chest tube (32-36F) dan WSD gagal/masif  thoracotomy/VATS • Komplikasi : empyema, fibrothorax

  10. KriteriaPencabutanDrainase Thorax • Sekret serous : Dewasa <100 cc/24 jam, anak kurang dari 50 cc/24 jam • Paru mengembang • Pada trauma, langsung di cabut • Pada torakotomi : • Infeksi : klem 24 jam untuk cegah resufflasi • Post op : langsung cabut • Post pneumektomi : hari ketiga Wibowo S, Puruhito, Basuki S. Pedoman teknik operasi. Airlangga University Press, 1987

  11. Pengkajian fungsi respirasi Interview pengkajian kesehatan • Interview untuk menentukan masalah pada sistem respirasi • Interview diarahkan pada keluhan utama (mis. Sesak nafas)  onset,karakteristik, severity, precipitating and relieving factors, gejala2 yg menyertai, waktu kejadian, mis ; • Kesulitan bernafas pada saat baring terlentang, nyeri saat bernafas. • Sejak kapan batuk, apakah batuk disertai keluarnya lendir, warna lendir. • Apakah mengalami mimisan, kapan

  12. Selama interview perhatikan bunyi nafas, suara, batuk. • Tanyakan  status kes. Saat ini, medical history, family health history, faktor risiko. • Adakan nyeri dirasakan pada hidung, tenggorokan, atau dada.jenis, severity, lokasi nyeri. • Info tentang batuk  jenis, kapan terjadi, dan bgm mengurangi. • Tanyakan sputum. • Dyspnea, adakah berhub. Dg tingkat aktifitas, dan saat mana terjadi.

  13. Tanyakan penggunaan obat2an, inhalasi/aerosol, penggunaan O2. • Riwayat kes. Yg lalu allergi, asthma, bronkhitis,emphysema,pneumonia, tuberculosis,dan CHF. • Riwayat pembedahan atau trauma, peny.kronik (kanker, peny.ginjal, peny.jantung). • Riwayat kel allergi, TBC, emphysema, kanker. • Pola hidup klien, lingkungan, pekerjaan  masalah kes. • Tanyakan riwayat merokok, terpajan oleh lingkungan kimiawi, debu, binatang, asbes,dll. • Faktor kebiasaan, kegemukan, alkohol, narkoba.

  14. Interview Health perception-Health Management • Uraikan berbagai masalah pernafasan (alergi, asthma, emphysema, bronchitis, flu, pneumonia, TBC), injury, atau pembedahan. • Bagimana klien menangani masalah tsbpengobatan, O2, mengontrol lingkungan allergen. • Apakah menggunakan O2, kapan, berapa banyak digunakan. • Merokok jenis, berapa banyak, berapa lama.

  15. Apakah mengalami masalah pwernafasan pada musim tertentu, jelaskan. • Bgm anda mengontrol lingkungan  pasang masker,pengisap debu. • Kapan terakhir chest X-ray dan skin test TBC. • Apakah sudah memperoleh imunisasi influenza Nutritional-Metabolic • Jelaskan makanan yg dikonsumsi/24 jam • Adakah perubahan nafsu makan selama mengalami masalah pernafasan

  16. Adakah perubahan BB, jelaskan. • Adakah kesulitan makan akibat masalah bernafas, porsi makanan. Elimination • Apakah mengalami kesulitan eliminasi bab. • Pada saat batuk apakah disertai dg berkemih

  17. Activity-Exercise • Uraikan aktifitas klien selama 24 jam • Apakah sesak nafas atau cepat capek bila aktifitas, jelaskan. • Apakah kesulitan bernafas bila naik tangga. • Apakah anda berhenti beraktifitas bila batuk, frekuensi batuk dan jenis • Saat batuk apa disertai sputum--. Jumlah, warna, bau, adkah darah • Apakah anda mampu merawat diri sendiri dengan masalah pernafasan yg dialami saat ini

  18. Jenis olah raga yg biasa dilakukan. • Apakah tk energi menurun selama mengalami masalah pernafasan, apakah menganggu ADL • Lingkungan anda berada/bekerja  polusi udara, debu, iritan lain thd saluran nafas. • Apakah anda memastikan jenis makanan/zat yg menyebabkan anda kesulitan bernafas, jelaskan.

  19. Sleep-rest • Apakah masalah pernafasan mengg kebutuhan tidur/istirahat, jelaskan • Apakah membutuhkan lebih dari satu bantal kepala agar bernafas dg mudah saat tidur • Seringkah bangun tidur akibat batuk. Cognitve-Perceptual • Nyeri sinus, nyeri dada skala 0-10, lokasi nyeri, kapan sangat nyeri, apa yg dilakukan untuk mengurangi nyeri.

  20. Saat mana dirasakan pusing, gelisah, atau bingung. • Apakah anda memahami bgm menggunakan obat2an inhaler, O2. Self Perception-Self Concept • Apa yg anda rasakan s/d masalah kes. Saat ini • Apa yg anda rasakan saat ini dan yg akan datang s/d masalah kes. • Apa yg anda rasakan s/d penggunaan O2.

  21. Role-Relartionship • Adakah ada riwayat kanker paru dalam keluarga • Apakah masalah kes. Saat ini mempengaruhi perubahan peran dan tanggung jawab dalam keluarga, sahabat, dalam pekerjaan, atau aktifitas sosial. • Apakah masalah kes. Saat ini mempengaruhi anda dalam bekerja. Sexuality-Reproductive • Apakah masalah kes. Saat ini mempengaruhi dalam aktifitas seksual, jelaskan.

  22. Apakah masalah bernafas semakin berat saat aktifitas seksual, jelaskan • Jelaskan masalah kes anda rasakan mengganggu dalam peran sebagai pria/wanita. Coping-Stress • Apakah anda merasakan stress sehub.dg masalah kes saat ini, jelaskan • Apa yg anda lakukan/koping saat mengalami stress • Apakah pola koping yg anda gunakan dapat membantu • Siapa yg membantu anda dalam penyesuaian diri dg stress s/d masalah kes.saat ini

  23. Value-Belief • Adakah SO atau praktisi, membantu anda untuk meyesuaikan diri dengan masalah pernafasan, jelaskan • Apa yg akan anda hadapi kedepan s/d masalah kes.saat ini.

  24. Physical assessment • Pengkajian fisik  inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. • LOC, warna bibir, tenggorokan, thoraks, kuku, hidung, telinga, dan lidah tanda2 gg pernafasan. • Alat2 yang diperlukan : tongue blade, penlight, nasal speculum,stestoskop. • Ruangan sejuk dan cukup pencahayaan. • Baju dibuka, wanita diberikan pakaian RS yg digunakan selama pemeriksaan

  25. Siapkan alat dg lengkap, dan klien diberi penjelasan (informed consent). • 3 bunyi nafas yg berbeda  vesicular, bronchovesikular, dan bronchial. Normal breath sounds 1. Bunyi nafas Vesicular : • lembut, didengar diatas area paru tidak terdengar pada area bronkhus utama • Ratio 3 : 1 (inspirasi > panjang dari ekspirasi)

  26. 2. Bunyi nafas Brochovesicular : • bunyi sedang. • ratio 1 : 1 (inspirasi sama panjang dg ekspirasi) • didengar pada bagian depan diatas bronkhus utama kiri/kanan sternum, pada bagian belakang antara skapula 3. Bunyi nafas Bronchial : • bunyi keras • terpisah antara inspirasi dan ekspirasi • ratio : 2 : 3 (ekspirasi > panjang dari inspirasi) • didengan diatas manubrium

  27. Inspeksi nasal cavity deviasi septum, mukosa kemerahan infeksi, sekret puruleninfeksi sinus, sekret enceralergi, polipalergi lama. • Kaji kemampuan membedakan bau  kerusakan saraf olfaktori atau inflamasi kronik pada hidung • Kaji frekuensi nafas (toraks) : takipnea  atelektasis(kollaps jar. Paru yg diikuti obstruksi bronchus dan bronchiolus), pneumonia, asthma, pleural effusion, pneumothorax, dan CHF. Kerusakan batang otak/ head injury  takipnea atau bradipnea.

  28. Bradipnea  gg sirkulasi, gg paru2 akibat pengobatan,respon nyeri, atau fraktur iga. • Apnea  stroke atau head injury, pengaruh pengobatan, obstruksi jalan nafas. • Inspeksi diameter dada anteroposterior lebih pendek dari diameter transversalnormal = 1 : 2 – 5 : 7. Apabila sama  barrel chest  emphysema.

  29. Inspeksi retraksi interkostal : retraksi ruang interkostal  asthma, penonjolan ruang interkostal  pneumothorax. • Inspeksi/palpasi ekspansi dada : ekspansi menurun  atelektasis, pneumonia, pneumothorax, pleural effusion. Bila dirasakan kiri dan kanan dada  emphysema. • Palpasi tactile fremitus : menurun  atelektasis, emphysema, asthma, pleural effusion dan pneumothorax. Meningkat pada pneumonia

  30. Perkusi area paru2 : redup pada klien atelektasis, pneumonia lobaris, pleural effusion. Hiperresonan  asthma kronik, pneumothorax. • Auskultasi paru2 : bunyi nafas bronchial (ekspirasi > inspirasi) dan bunyi nafas bronchovesicular (inspirasi = ekspirasi) menurun pada atelektasis, emphysema, asthma, pleural effusion. Meningkat pada pneumonia lobaris. Bunyi nafas akan hilang pada kollaps paru, pleural effusion, obstruksi bronchus utama.

  31. Auskultasi : crackles, wheezing, dan frriction rub : Crackles/rales (pendek, gemercik) pneumonia, bronchitis, CHF. Wheezing  bronchitis, emphysema, asthma. Friction rub inflamasi pleura. • Voice sound : menurun/hilang pada atelektasis, asthma, pleural effusion, dan pneumothoraks. Meningkat pada pneumonia lobaris.

  32. Terima kasih

More Related