1 / 13

Pengantar

Pengantar. Etika dimulai dari dan berakhir di peneliti. Moralitas peneliti adalah pertahanan terkuat terhadap tingkah laku tidak etis (Neuman dalam Poerwandari, 2005) Psikologi mempelajari dan meneliti manusia, karenanya peneliti perlu menyadari dampak dari penelitian terhadap subjek.

tara-kelley
Télécharger la présentation

Pengantar

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengantar • Etika dimulai dari dan berakhir di peneliti. Moralitas peneliti adalah pertahanan terkuat terhadap tingkah laku tidak etis (Neuman dalam Poerwandari, 2005) • Psikologi mempelajari dan meneliti manusia, karenanya peneliti perlu menyadari dampak dari penelitian terhadap subjek. • Peneliti tidak hanya berpikir mengenai keuntungan yang akan didapat, tapi juga bagaimana agar penelitian menguntungkan subjek. • Tingkah laku tidak etis dapat merugikan tidak hanya subjek tapi juga mutu ilmiah penelitian.

  2. Pengantar • Peneliti seringkali dihadapkan pada dilema etis: “menghasilkan temuan ilmiah vs. menghargai hak subjek”. • Tidak ada rumusan baku untuk menyelesaikan dilema ini. Pada akhirnya penelitilah yang harus memilih langkah yang diperlukan. • Palys (1992) menjelaskan tanggung jawab interdependen dalam penelitian: • Tanggung jawab ilmiah • Tanggung jawab kemanusiaan.

  3. Pertanyaan & Implikasi Etis • Berikut adalah pertanyaan etis yang perlu dijawab sebelum memulai penelitian: • Manfaat penelitian, Apa manfaatnya? Siapa yang akan menerima manfaat? • Persetujuan subjek Bagaimana subjek memberi persetujuan terlibat dlm penelitian? Secara lisan atau tulisan? Siapa yang harus memberi persetujuan (pribadi, atasan, orangtua)? Informasi apa yang perlu dicantumkan dalam lembar persetujuan? • Kerahasiaan dan anonimitas Bagaimana identitas subjek dapat disamarkan? Adakah aspek hukum yang perlu diperhatikan terkait ini?

  4. Pertanyaan & Implikasi Etis • Berikut adalah pertanyaan etis yang perlu dijawab sebelum memulai penelitian: • Konsekuensi negatif penelitian, Adakah dampak negatif penelitian bagi subjek? Apakah dampak tersebut sebanding dengan hasil yang diperoleh? Apa upaya pencegahan, minimalisir dan penanganan saat skenario terburuk muncul? • Posisi dan peran peneliti, Bagaimana posisi peneliti dapat mempengaruhi penelitian? Bagaimana peneliti dapat menjaga independensinya? Bagaimana peneliti menjaga kualitas penelitian?

  5. Isu Etis dalam Tahap Penelitian • Pemilihan Topik Selain menambah pengetahuan, penelitian juga harus bertujuan meningkatkan kondisi kehidupan manusia, khususnya subjek & populasi • Penyusunan Desain Subjek perlu memperoleh informasi yang benar dan jelas mengenai penelitian yang akan dilakukan, dan menyatakan kesediaannya u/ terlibat. • Pengumpulan Data & Transkrip Peneliti menjaga kerahasiaan data dan privasi subjek, meminimalisir dampak negatif yang dapat terjadi pada subjek.

  6. Isu Etis dalam Tahap Penelitian • Analisis & Interpretasi Pertimbangan sejauh apa data akan dianalisis, dan apakah subjek perlu dimintai pendapat mengenai kesimpulan yang diambil. • Pelaporan & Publikasi Hasil Memperhatikan isu kerahasiaan dan dampak atas dipublikasikannya hasil penelitian. Perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap: subjek, peneliti dan institusi terkait.

  7. Isu Pokok dalam Etika Penelitian • Penyelewengan Ilmiah (scientific misconduct) • Plagiarisme, menjiplak, mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri, tidak mencantumkan sumber • Memanipulasi, memalsukan data • Informed consent • Penelitian sosial mengikuti prinsip voluntary consent, bahwa subjek perlu mendapat informasi yang jelas mengenai apa yang akan dilakukan terhadapnya dan secara sukarela menyatakan bersedia u/ terlibat • Beberapa bentuk penelitian (co: eksperimental) menyembunyikan informasi tertentu yang terkait manipulasi. Upaya penyembunyian informasi hanya dapat dibenarkan bila terkait dengan metodologi dan digunakan seminimal mungkin. Penelitian tetap harus memperoleh informed consent, sensitifitas terhadap dampak negatif, dan debriefing (pemberian informasi di akhir penelitian)

  8. Isu Pokok dalam Etika Penelitian • Informed consent • Pendekatan sembunyi2 kadang masih digunakan, co: meneliti perlaku ilegal, sekte aliran kepercayaan. Pendekatan seperti ini masih kontroversial karena tetap dipandang tidak etis. Bila memungkinkan telitilah secara terbuka atau bertahap terbuka. • Perlu diingat bahwa upaya menyembunyikan informasi, penipuan dan manipulasi tertentu pada subjek dapat memunculkan sinisme dan ketidakpercayaan pada komunitas ilmiah. • Kerahasiaan & Anonimitas • Bahwa data subjek perlu dijaga kerahasiaannya, sehingga tidak memungkinkan untuk diidentifikasi oleh orang lain. Bila ada komponen identitas yang akan dipublikasikan perlu disetujui oleh subjek. • Aspek kerahasiaan memunculkan dilema antara melindungi subjek dengan pelaporan yang benar, akurat dan bertanggung jawab.

  9. Isu Pokok dalam Etika Penelitian • Kerahasiaan & Anonimitas • Menjadi dilematis pada kasus-kasus tertentu: subjek melakukan tindakan ilegal, subjek adalah pelaku/korban kekerasan, subjek berniat menyakiti diri sendiri/orang lain. • Tidak ada panduan baku penyelesaian dilema ini, peneliti harus benar2 cermat memutuskan pilihan dengan memperhatikan seluruh konsekuensi yang ada. • Konsekuensi & Manfaat Penelitian • Penelitian dilakukan dengan prinsip manfaat penelitian lebih besar dari dampak negatifnya, kepada subjek, peneliti, institusi • Peneliti perlu sadar bahwa penelitian dapat berakibat buruk dari berbagai sisi: fisik, psikologis (menceritakan kembali hal menyakitkan), hukum, kerugian sosial (karir, pendapatan)

  10. Isu Pokok dalam Etika Penelitian • Independensi peneliti • Permasalahan umumnya muncul saat penelitian dibiayai oleh sponsor. Terlebih bila sponsor memberikan pesan2 tentang bagaimana penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan. Sehingga peneliti tidak peka lagi terhadap data penelitian • Peneliti dapat mempertimbangkan antara (1) loyal terhadap terhadap kelompok yang lebih besar dari sponsor, (2) keluar dari hubungan kerja, (3) menyuarakan ketidaksetujuan. • Peneliti yang berkompromi atas hal ini dianggap telah mengorbankan reputasi, kejujuran dan integritasnya (Neuman dalam Poerwandari, 2005)

  11. Isu Pokok dalam Etika Penelitian • Batasan, apa yang dapat diteliti? • Pada kasus tertentu, kelompok2 berkuasa dapat membatasi aktivitas dan publikasi penelitian. Biasa terjadi di negara non-demokratis. • Hanya lembaga2 tertentu yang berhak mengeluarkan data dan hasil penelitian. Sehingga penelitian akan bergantung pada data tersebut. Contoh: data kemiskinan dan pengangguran, hanya dimiliki lembaga pemerintah. Permasalahan, seberapa valid data tersebut dan apakah data dibuka untuk komunitas ilmiah? • Penelitian dapat pula dianggap mempromosikan nilai2 yang tidak sesuai dengan masyarakat. Contoh: penelitian tentang KDRT menyimpulkan bahwa pernikahan lebih menyakitkan dari perceraian, sehingga dianggap mempromosikan perceraian. • Permasalahan seperti ini membuat peneliti menghindari isu2 sensitif, hal ini juga menjadi masalah mengingat pendekatan ilmiah justru diperlukan u/ memahami isu2 sensitif

  12. Prinsip Etis sebagai Pegangan Penyelesaian Dilema Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada penyelesaian baku untuk masalah2 etis. Namun demikian peneliti perlu memegang prinsip2 berikut dalam penyelesaian masalah etis: • Menghormati martabat manusia, tidak diperkenankan mengabaikan keselamatan, kesejahteraan, keamanan atau kerahasiaan pribadi subjek. • Kepedulian yang bertanggung jawab, menekankan tanggung jawab pada kesejahteraan individu, keluarga, dan kelompok yang terkait dengan penelitian. • Integritas dalam hubungan2 yang dijalin, menuntut kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan yang dijalan selama penelitian. • Tanggung jawab pada masyarakat, bila temuan penelitian berdampak negatif bagi masyarakat maka dengan cara-cara tertentu peneliti dapat menginformasikannya. Namun secara umum, poin ini diposisikan lebih rendah dari kesejahteraan subjek. Contoh korban penganiayaan yang tidak bersedia bersaksi di depan umum, tidak boleh dipaksa bersaksi.

More Related