320 likes | 516 Vues
BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT (PPA). Lembaga Penelitian SMERU www.smeru.or.id. Konsep dan Kerangka Kerja PPA. Konsep PPA Proses & Tahapan Pelaksanaan PPA Tools PPA Kerangka Sustainable Livelihood (SLH). Analisis Kemiskinan.
E N D
BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN PARTISIPATORY POVERTY ASSESSMENT (PPA) LembagaPenelitian SMERU www.smeru.or.id
KonsepdanKerangkaKerjaPPA Konsep PPA Proses & Tahapan Pelaksanaan PPA Tools PPA Kerangka Sustainable Livelihood (SLH)
Analisis Kemiskinan Kemiskinan: fenomena yg kompleks & abstrak Perkembangan cara pandang & konsep: membantu memahami faktor-faktor yg mempengaruhi kemiskinan Fenomena kemiskinan – local specific Diperlukan Analisis Kemiskinan Partisipatoris (AKP) Participatory Poverty Assessment (PPA)
Analisis Kemiskinan Analisis Kemiskinan: alat diagnosis ? Wujud kemiskinan ? Sebab kemiskinan ? Upaya PK yg telah dilakukan & hasilnya ? Hambatan & Peluang PK ??? Pilihan-pilihan strategi penanggulangan
Alat/Metode Analisis Kuantitatif: banyakdigunakan ekonom; datanumerik; sudut pandang objektif; dominasi peneliti; responden pasif; Sifat data makro dan dapat digeneralisir; analisis deduktif; rancangan kaku. Kualitatif: banyak digunakan sosiolog dan antroplog; subjektif; data naratif; data mikro & lokalspesifik; analisis induktif; responden agakaktif; analisis oleh peneliti; rancanganfleksibel. Partisipatoris:seringkali digolongkan kualitatif karena sifatnya yang cenderung naratif dan mendalam;analisis induktif; bersifat lokal spesifik; responden ikutmenganalisis; rancanganfleksibel. PERLU DIKOMBINASIKAN
Analisis Kemiskinan Partisipatoris (1) Definisi: metode untuk melakukan kajian mengenai kemiskinan dengan menggunakan pendekatan partisipatoris, penekanan pada proses interaktif dan pelibatan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders), khususnya kelompok masyarakat miskin
Analisis Kemiskinan Partisipatoris (2) Ciri-ciri khusus: Melihat kemiskinan multidimensi, unit analisis luas (individu-komunitas), memunculkan dinamika dan proses kemiskinan/pemiskinan Proses pembelajaran bersama masyarakat Menempatkan masyarakat (khususnya yang miskin) sebagai pemeran utama
Berbagai Tujuan AKP Penyadaran/pemberdayaan & penyusunan prioritas – lokal Penyusunan & penajaman program & kebijakan penanggulangan kemiskinan – lokal, regional, nasional Pembelajaran bersama - studi
Proses AKP Tergantung tujuan Melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) Konsultasi komunitas, khususnya masyarakat miskin L&P – desa/dusun Konsultasi stakeholders: pemerintah & non-pemerintah – kab./prov./nasional Memberi masukan untuk: Strategi penanggulangan kemiskinan (SPK) Penyusunan program pembangunan (mainstreaming) Rancangan program/proyek
Konsultasi Komunitas (1) Tujuan: melakukan analisis kemiskinan bersama masyarakat, khususnya masyarakat miskin Memahami kemiskinan dari sudut pandang subjektif masyarakat (miskin) Kegiatan: Pengumpulan data/informasi sekunder tingkat desa (informan kunci) Pengamatan langsung Diskusi terarah (FGD) dengan berbagai kelompok masyarakat Wawancara mendalam (beberapa responden)
Konsultasi Komunitas (2) Hal-hal yang perlu diperhatikan: Pengelompokan dalam FGD (kaya-miskin, tua-muda, laki-laki – perempuan): untuk melihat variasi, memaksimalkan partisipasi Penggunaan alat bantu (tools) Pentingnya peranan fasilitator (pendalaman, tidak mengarahkan) Kerangka analisis dalam memahami kompleksitas kemiskinan Isu-isu yang digali/diperdalam (Fleksibel tergantung kondisi/permasalahan daerah)
www.smeru.or.id Tools PPA Komunitas • KlasifikasiKesejahteraan • AnalisisKecenderungan • PemetaanSosial & SumberDaya • Transect Walk • WawancaraPerkembanganDesa • Isian Data Desa • AnalisisSumber Mata Pencaharian • AnalisisPengelolaanKeuanganRumahTangga • KalenderMusiman • KalenderHarian • Diagram Venn & SumberInformasi • Analisis Gender • Evaluasi Program Bantuan • Diagram SebabAkibat • PrioritasMasalah & AlternatifPemecahanMasalah • WawancaraKisahHidupIndividu • PlenoMasyarakat
Dokumentasi dan Pelaporan Prinsip-prinsip: Transparan & akuntabel Jenis laporan: Hasil konsultasi komunitas Laporan lapangan (apa adanya) Laporan hasil analisis Hasil konsultasi pemangku kepentingan
Tujuan • Mengelompokkan penduduk desa ke dalam beberapa kategori tingkatan kesejahteraan (seperti kaya, miskin, menengah) menurut kriteria dan istilah setempat. • Mengetahui bagaimana masyarakat memberikan batasan atau kriteria tingkatkesejahteraan/kemiskinan tersebut. • Mengidentifikasi rumah tangga dari setiap kategori untuk peta sosial dan untuk menentukan kelompok sasaran diskusi berikutnya. • “Menyadarkan” masyarakat untuk menentukan prioritas (siapa yang diutamakan) dalam pelaksanaan pembangunan. • Mengetahui proporsi penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraannya.
Informasi minimum yang diharapkan • Kesepakatan mengenai klasifikasi rumah tangga sesuai dengan tingkat kesejahteraannya. • Ciri-ciri tiap kategori kesejahteraan yang meliputi kondisi: • Sumber Daya Manusia (pendidikan, kesehatan, ketrampilan bekerja) • Sumber Daya Alam (ketersediaan lahan pertanian, perkebunan, dll) • Aset rumah tangga (lahan, kebun, sarana produksi, tabungan) • Infrastruktur (listrik, air bersih,dll) • Perkiraan proporsi rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraan saat ini dan lima tahun yang lalu.
Pelaksanaan • Waktu: sekitar 60-90 menit. • Anggotadiskusimaksimal 10 orang-minimal setengahadalah orang miskin-sebaiknyatidakdihadiriolehaparatdesa/RW/RT • Dibedakanantarakelompoklaki-lakidanperempuan • Kegiatandipanduolehsatu orang fasilitator, satu orang asistenfasilitatordansatu orang pencatat (note taker) • Alat yang diperlukan: kertasmetaplan, sticky cloth, flip chart, kancing (berjumlah 100 buah), spidol, sticker tom & Jerry
Langkah kerja (1) • Diskusi dimulai dengan perkenalan yang menekankan bahwa fasilitator ingin memahami kondisi kesejahteraanmasyarakat desa. • Kemudian masuk ke pertanyaan kunci bagaimana masyarakat membedakan kesejahteraan rumah tangga dalam komunitas desa mereka. • ”Apabila penduduk/rumah tangga di desa ini dapat dibedakan menjadi kelompok-kelompok berdasar tingkat kesejahtaraannya/kekayaannya? Kalau dibedakan ada berapa kelompok? Apa nama lokal untuk masing masing kelompok?” • Tuliskan nama atau istilah lokal masing-masing kelompok/tingkat kesejahteraan pada kertas metaplan.
Langkahkerja (2) • minta masing-masing kelompok untukmejelaskanataumenggambar ciri-ciri dari kelompokkesejahteraan yang sudahmerekasebutkan di flip chart. • Sekurangnya 6 atau 7 ciri muncul untuk masing-masing kategori (ciri yang muncul harus komparatif untuk setiap kategori). • Jika hanya aset material yang dicontohkan oleh peserta, gali lagi mengenai aspek lain seperti aspek kesehatan, pendidikan, psikologis, emosi, dan lain-lain. • Fasilitator harus menggali keterangan yang rasional atau alasan khusus dari masyarakat dibalik ciri-ciri yang keluar. Bagaimana kebiasaan mereka? Bagaimana keadaan sosial-ekonomi mereka?
Gali lebih dalam setiap ciri-ciri tingkat kesejahteraan yang disebutkan oleh masyarakat, jika misalnya kepemilikan sawah muncul sebagai ciri semua tingkatan kesejahteraan, apa yang membedakan kepemilikan sawah tersebut, apakah luasnya? Juga untuk ciri-ciri lainnya.
Langkahkerja(3) • Jika kriteria tingkat kesejahteraan sudah disepakati, mintalah peserta diskusi untuk memperkirakan proporsi dari setiap tingkatan kesejahteraan. • Caranya: mintalah peserta diskusi membagi sejumlah kancing (yang jumlahnya 100) ke dalam masing-masing kelompok sesuai proporsinya. • Hitung jumlah biji di masing-masing tingkatan yang akan menandakan perkiraan proporsi seluruh masyarakat desa setempat menurut tingkat kesejahteraannya. Pastikan bahwa mereka sepakat dengan hasil yang didapat
LangkahKerja (1) • Mulai dengan menampilkandanmengulas hasil diskusitingkatkesejahteraan. • jelaskan kepada peserta diskusi bahwa kita akan membahas sebab-akibat kemiskinan (bisa menggunakan istilah lokal yang sesuai). • jelaskan kepada peserta diskusi bahwa kita akan membahas sebab-akibat kemiskinan (bisa menggunakan istilah lokal yang sesuai). • Mintapesertauntukmelihatkecenderunganperubahandibandingkan lima tahunlalu. • Perubahanpadaklasifikasitingkatkesejahteraan • Perubahanpadaciriciri di setiapklasifikasitingkatkesejahteraan • Perubahanproporsi di setiapklasifikasitingkatkesejahteraan
LangkahKerja(2) • Diskusikan mengenai pengalaman mereka tentang kemiskinan dan tanyakan “apa yang menyebabkan kemiskinan di masyarakat ini?” • Tuliskan jawaban pada metaplan dan letakkan di bagian kiri kartu “kemiskinan”, diskusikan lagi untuk mencari sebab-sebab yang lain dan tanyakan “apa yang menyebabkan hal tersebut?” atau “mengapa hal itu terjadi?”. • Kembangkan masing-masing penyebab sampai 3-4 penyebab secara berturut-turut. Jangan dipaksakan jika peserta sudah mulai sulit untuk menyebutkan penyebab suatu masalah/kondisi. • Telaah urutan atau alur penyebab kemiskinan tersebut, apakah sudah sesuai atau belum. Klarifikasijikaadahal yang dirasamembingungkan.
Tanyakan apa akibat- akibat dari kemiskinan, dan letakkan di sebelah kanan tulisan “kemiskinan”. Lanjutkan dengan pertanyaan apa yang terjadi kemudian dari masing-masing akibat, dan telusuri serta diskusikan secara mendalam.Perhatikanhal-hal yang muncul di sisisebabmaupunakibat, apaperbedaannya? • Minta masyarakat untuk menyebutkan tiga (3) permasalahan utama yang paling mereka rasakan sebagai hal yang paling menyulitkan bagi masyarakat miskin. Permasalahan ini bisa muncul di sisi penyebab kemiskinan ataupun akibat dari kemiskinan.
Sebab Akibat Kemiskinan Rangkaiansebabakibat
Dilema-Dilema dalam PPA • Berbasisasumsi (hipotesa) >< grounded • Local specific >< generalisasi • Daftarkeinginan >< akarmasalah • Data kuantitatif >< persepsi