1 / 15

Metafora Pertemuan ketujuh

Metafora Pertemuan ketujuh. Matakuliah : N0692/ Semantik Jepang Tahun : 2006. Pergeseran makna. Pergeseran makna adalah gejala perluasan , penyempitan, pengonotaasian,penyinestesiaan,dan pengasosiasian sebuah makna kata yang masih hidup dalam satu medan makna.

travis
Télécharger la présentation

Metafora Pertemuan ketujuh

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MetaforaPertemuan ketujuh Matakuliah : N0692/ Semantik Jepang Tahun : 2006

  2. Pergeseran makna • Pergeseran makna adalah gejala perluasan , penyempitan, pengonotaasian,penyinestesiaan,dan pengasosiasian sebuah makna kata yang masih hidup dalam satu medan makna. • Pergeseran makna rujukan awalnya tidak diganti atau hilang, hanya maknanya saja yang mengalami rekonstruksi.

  3. Asosiasi kesamaan tanggapan pancaindra(Metafora) Struktur Metafora adalah : • Topik yang dibicarakan • Citra atau topik kedua • Titik kemiripan/kesamaan

  4. Pilihan Citra • Metafora bercitra antropomorforik • Metafora bercitra hewan • Metafora bercitra abstrak ke konkret • Metafora bercitra sintesa atau pertukaran tanggapan/persepsi indra

  5. Metafora bercitra Antropomorforik Metafora Morforik merupakan satu gejal alam semesta. Pata pemakai bahasa ingin membandingkan kemiripan pengalaman apa saja yang ada pada dirinya atau tubuh mereka sendiri. Contoh : mulut botol, bahu jalan, jantung kota, dsb

  6. Metafora bercitra Hewan Metafora yang membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang ada di hewan. Contoh : pada tanaman : lidah buaya, kumis kucing, kuping gajah. pada manusia : Ular dalam selimut, kerbau dicocok hidung, buaya darat.

  7. Metafora bercitra abstrak ke konkret Metafora yang mengalihkan bentuk- bentuk abstrak ke konkret. Contoh : Cepat seperti kilat Rinso mencuci sendiri Membeo

  8. Metafora bercitra sinestesia Metafora yang mengalihkan satu indra ke indra lainnya. Contoh : Enak didengar Sedap dipandang Semanis Sejuknya embun ( Rindu dendam, 1974,32 )

  9. Metonimi/Metonimi atau hubungan kemaknaan Metonimi dibagi berdasarkan: • Metonimi berdasarkan atribut setempat. Contoh:Pasar blok M-Blok M ITC Mangga Dua- Mangga Dua

  10. Metonimi 2. Metonimi berdasarkan atribut waktu Contoh: Datanglah sesudah dhuhur. Datang jam misa di gereja. Pasar rebo, Pasar jumat, Pasar minggu.

  11. Metonimi 3.Metonimi berdasarkan penemu/pencipta. Contoh: Count Alessandro Volta Pak Haji Mujair Wajib pajak Bahasa Betawi

  12. Elipsis Pemotongan bagian dari kata, agar menjadi lebih singkat. Contoh: Harian umum - Harian ( Koran) Tendangan penalti- Penalti

  13. Peyorasi dan Ameliorasi Pergeseran makna membuat penilaian terhadap makna pun berubah. Ada dua macam penilaian yang timbul karenanya. 1.Penilaian Peyorasi Konteks yang kurang menyenangkan. contoh: amplop (uang ), kursi ( kedudukan dalam dunia politik )

  14. Ameliorasi 2.Penilaian Ameliorasi. Merupakan penilaian yang bersifat sebaliknya dari Peyorasi, atau dinamis. Contoh : kata `nasib`, bisa positif atau negatif tergantung pemakaian. kata`bung` yang tadinya dipakai untuk kelas bawah, menjadi naik tingkat setelah digunakan oleh bung Karno dan bung Hatta

  15. Kesimpulan Gejala metafora dan metonimi banyak terdapat dalam bahasa sehari-hari, diharapkan setelah mengetahui banyak tentang metafora dan metonimi, pemelajar akan lebih memahami fenomenanya di masyarakat.

More Related