1 / 18

SELEKSI DAN PERENCANAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES

SELEKSI DAN PERENCANAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES. Disusun Oleh Kelompok I Truly Dian Anggraini Noormatika Rahmawati Freeda J. Nafisah Raymundus Qory Addin Aditya Testiana Widanindri Amelia Rumi Ahasny Syahri Apriyanto. PENDAHULUAN.

tuwa
Télécharger la présentation

SELEKSI DAN PERENCANAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SELEKSI DAN PERENCANAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES Disusun Oleh Kelompok I Truly Dian Anggraini Noormatika Rahmawati Freeda J. Nafisah Raymundus Qory Addin Aditya Testiana Widanindri Amelia Rumi Ahasny Syahri Apriyanto

  2. PENDAHULUAN PerbekalanFarmasidikeloladengancermatdanpenuhtanggungjawab Pendapatanrumahsakitterkontrol Pelayanan Farmasi RS Pelayanan pasien Revenue center

  3. Con’t Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan aspek manajemen yang penting Obat Tidakefisiendampak negatif bagi rumah sakit baik secara medis maupun ekonomis Manajemen obat secara sistematis Drug Management Cycle

  4. Menurut Hassan (1981) farmasi rumah sakit merupakan bagian atau pelayanan di rumah sakit yang dipimpin oleh seorang profesional apoteker dengan suatu kualifikasi tertentu secara resmi. • Mengingat peran, tugas dan nilai barang, serta akibat yang akan timbul pada pasien, maka farmasi rumah sakit harus dikelola oleh orang yang mempunyai kemampuan tinggi dalam hal manajerial dan profesional di profesinya. Pada kesempatan ini yang akan dibahas adalah khusus mengenai manajemen dan dasar utama yang digunakan dalam hal manajemen obat adalah Drug Management Cycle (Pudjaningsing, 2006).

  5. Drug Management Cycle Tahapan-tahapan yang saling terkait membutuhkan koordinasi yang baik agar berjalan optimal Sehingga mutu dan efisiensi pelayanan Langkah awal dalam pengelolaan obat seleksi, perencanaan dan pengendalian obat. Ketiga tahapan tersebut dilakukan untuk mendukung pengadaan obat yang tepat bagi rumah sakit.

  6. Management support yang terdiri dari manajemen organisasi, finansial, sumber daya manusia dan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan karena akan mendukung pelaksanaan tahapan pengelolaan obat yang meliputi tahap-tahap selection, procurement, distribution dan use. Selection adalah tahapan pemilihan obat yang akan dipakai di rumah sakit yang nanti akan berakhir dengan dibuatnya formularium (Pudjaningsing, 2006).

  7. Seleksi Obat Proses pemilihan obat untuk formularium dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Penetapan masalah kesehatan b. Pemilihan jenis terapi dan penyusunan

  8. Perencanaan Obat Perencanaan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat Pedoman perencanaan obat untuk rumah sakit yaitu DOEN, Formularium RS, Standar Terapi RS, data catatan medis, anggaran yang tersedia, penetapan prioritas, siklus penyakit, sisa persediaan, data pemakaian periode yang lalu, atau dari rencana pengembangan.

  9. Tahap-tahap yang dilalui dalam proses perencanaan obat adalah: 1. Tahap pemilihan obat, dimana pemilihan obat didasarkan pada Obat Generik terutama yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), dengan harga berpedoman pada penetapan Menteri. 2. Tahap kompilasi pemakaian obat, untuk memperoleh informasi: • Pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing unit pelayanan kesehatan/puskesmas pertahun. • Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap total pemakaian setahun seluruh unit pelayanan kesehatan/puskesmas. • Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat untuk tingkat Kab/Kota secara periodik.

  10. 3. Tahap perhitungan kebutuhan obat Metode Konsumsi adalah metode yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya A = (B+C+D) - E A = Rencana pengadaan B = Pemakaian rata-rata x 12 bulan C = Stok Pengaman 10% - 20% D = Waktu tunggu 3 – 6 bulan E = Sisa stok

  11. Metode Morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit. Langkah-langkah perhitungan metode morbiditas adalah: • Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur penyakit. • Menyiapkan data populasi penduduk. • Menyediakan data masing-masing penyakit/tahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada. • Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit/tahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada. • Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat menggunakan pedoman pengobatan yang ada. • Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran yang akan datang.

  12. 4. Tahap proyeksi kebutuhan obat • Menetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan datang, dengan mengalikan waktu tunggu dengan estimasi pemakaian rata-rata/bulan ditambah stok pengaman. • Menghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode tahun yang akan datang, dengan rumus: a = b + c + d - e - f a = perkiraan kebutuhan pengadaan obat tahun yang akan datang. b = kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk sisa periode berjalan (sesuai tahun anggaran yang bersangkutan). c = kebutuhan obat untuk tahun yang akan datang. d = perkiraan stok akhir tahun (waktu tunggu dan stok pengaman). e = stok awal periode berjalan atau sisa stok per 31 Desember tahun sebelumnya di unit pengelola obat. f = rencana penerimaan obat pada periode berjalan (Jan s.d Des).

  13. Menghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan obat dengan melakukan analisis ABC-VEN, menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang tersedia. • Pengalokasian kebutuhan obat berdasarkan sumber anggaran dengan melakukan kegiatan: menetapkan kebutuhan anggaran untuk masing-masing obat berdasarkan sumber anggaran; menghitung persentase anggaran masing-masing obat terhadap total anggaran dan semua sumber. • Mengisi lembar kerja perencanaan pengadaan obat, dengan menggunakan formulir lembar kerja perencanaan pengadaan obat.

  14. 5. Tahap penyesuaian rencana pengadaan obat • Dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah rencana pengadaan, skala prioritas masing-masing jenis obat dan jumlah kemasan, untuk rencana pengadaan obat tahun yang akan datang. • Beberapa teknik manajemen untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dana dalam perencanaan kebutuhan obat adalah dengan cara: 1. Analisa ABC dilakukan dengan mengelompokkan item obat berdasarkan kebutuhan dananya. Kelompok A: kelompok obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan. Kelompok B: kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20%. Kelompok C: kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.

  15. 2. Analisa VEN dilakukan dengan mengelompokkan obat yang didasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada kesehatan. • Kelompok V: kelompok obat yang vital antara lain: obat penyelamat, obat untuk pelayanaan kesehatan pokok, obat untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar. • Kelompok E: kelompok obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit. • Kelompok N: kelompok obat penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan. • Langkah-langkah menentukan VEN: menyusun kriteria menentukan VEN, menyediakan data pola penyakit, dan merujuk pada pedoman pengobatan (Dhendianto, 2010).

  16. Metode Perencanaan Rencana kebutuhan obat tahun ini = Jumlah pemakaian tahun lalu + stok kosong + kebutuhan leadtime + safety stock – sisa stok tahun lalu Keunggulan: Mudah dilakukan Data akurat Tidak butuh data penyakit dan standar terapi Kelemahan: Memakan waktu lebih banyak Aspek medik pemakaian obat tidak dapat dipantau Metode Konsumsi Berdasarkan pada kebutuhan riil obat pada periode lalu dengan penyesuaian dan koreksi berdasarkan pada penggunaan obat tahun sebelumnya.

  17. Keunggulan: - Perkiraan kebutuhan mendekatikebenaran - Standar pengobatan mendukung usaha memperbaiki pola penggunaan obat Kekurangan: - Membutuhkan waktu dan tenaga terampil - Data penyakit sulit diperoleh secara pasti - Perlu pencatatan dan pelaporan yang baik Metode Epidemiologi Metode berdasarkan pada pola penyakit yang adadi rumah sakit atau yang paling sering muncul di masyarakat. Tahap-tahap perencanaan: - Menentukan jumlah penduduk yang akan dilayani. - Menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi penyakit. - Menyediakan standar pengobatan yang digunakan untuk perencanaan dan menghitung perkiraan kebutuhan obat dan penyesuaian kebutuhan obat dengan alokasi dana.

  18. Metode kombinasi Merupakan suatu metode perencanaan obat berdasarkan kombinasi antara metode konsumsi dan metode epidemiologi.

More Related