html5-img
1 / 93

STATISTIK PERKEBUNAN 2013

STATISTIK PERKEBUNAN 2013. BADAN PUSAT STATISTIK. LATAR BELAKANG. Perkebunan merupakan subsektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional melalui : 1. Kontribusi dalam pendapatan nasional, 2. penyediaan lapangan kerja, 3. penerimaan ekspor, dan 4. penerimaan pajak.

zeal
Télécharger la présentation

STATISTIK PERKEBUNAN 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STATISTIK PERKEBUNAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Jakarta, 17 April 2008

  2. Jakarta, 17 April 2008

  3. Jakarta, 17 April 2008

  4. LATAR BELAKANG

  5. Perkebunan merupakan subsektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional melalui : 1. Kontribusi dalam pendapatan nasional, 2. penyediaan lapangan kerja, 3. penerimaan ekspor, dan 4. penerimaan pajak.

  6. SUB SEKTOR PERKEBUNAN 1. Perkebunan Rakyat 2. Perkebunan Besar (BUMN , SwastaDalamNegeri, PMA) Jakarta, 17 April 2008

  7. Perkebunan Rakyat (PR) adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat secara perorangan. Luasnya sekitar 80% dari perkebunan nasional masih belum mendapatkan fasilitas dan perlindungan yang memadai dari pemerintah. Masalah ini menjadi penting antara lain karena jumlah KK yang tergantung pada perkebunan rakyat sekitar 15 juta. Hak menguasai oleh negara atas tanah yang kemudian diberikan kepada badan hukum sebagai Hak Guna Usaha untuk usaha perkebunan sangat dominan, sementara itu ketidak-pastian hak masyarakat (lokal dan adat) atas sumberdaya lahan untuk perkebunan belum kunjung diselesaikan.

  8. Pengembangan perkebunan besar adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh perusahaan perkebunan (pemerintah atau swasta baik dalam negeri maupun luar negeri). lebih dilandasi pada pembukaan lahan hutan dalam skala besar yang dilakukan dengan mengabaikan hak-hak masyarakat di dalamnya. Pada beberapa daerah kondisi demikian ini telah menimbulkan konflik sosial serta dampak negatif terhadap lingkungan.

  9. Organisasi-organisasi perusahaan perkebunan yang menghimpun diri dalam asosiasi pengusaha perkebunan bersifat eksklusif dan powerful dengan tingkat kepedulian terhadap pemberdayaan organisasi-organisasi petani/pekebun rendah Perkebunan Indonesia masih diliputi oleh dualisme ekonomi, yaitu antara perkebunan besar yang menggunakan modal dan teknologi secara intensif dan menggunakan lahan secara ekstensif serta manajemen eksploitatif terhadap SDA dan SDM, dan perkebunan rakyat yang susbsisten dan tradisional serta luas lahan terbatas Jakarta, 17 April 2008

  10. PERMASALAH PERKEBUNAN 1. SumberDayaManusia 2. Kelembagaan 3. Otonomi Daerah 4. Pemasaran 5. RekayasaTeknologiGenetika (Bioteknologi) 6. Eksport Jakarta, 17 April 2008

  11. POLA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN • Pola Perusahaan Inti (PIR) • Pola Unit PelayananPengembangan (UPP) • PolaSwadaya • Pola Perusahaan Perkebunan Besar Jakarta, 17 April 2008

  12. Pola Perusahaan Inti (PIR) Pola Perusahaan Inti Rakyat ataudisingkat PIR atau Perkebunan Plasma adalahpolaPelaksanaanPengembangan Perkebunan denganmenggunakanperkebunanbesarsebagaiinti yang membantudanmembimbingperkebunanrakyatdisekitarnyasebagai plasma dalamsuatusistemkerjasama yang salingmenguntungkan, utuhdankesinambungan. PIR merupakanpolapengelolaanperkebunankerjasamaantarapemerintahmaupunswastadenganpetanidimanapetanitersebuttidakpunyasumberdayayaitutanahdan modal , sedangtanahdan modal tadidaripemerintahatauswasta Jakarta, 17 April 2008

  13. Kebun Plasma Kebun plasma adalah kebun yang dibangun dan dikembangkan oleh perusahaan perkebunan (Kebun Inti), serta ditanami dengan tanaman perkebunan. Kebun plasma ini semenjak penanamannya dipelihara dan dikelola kebun inti hingga berproduksi. Setelah tanaman mulai berproduksi, penguasaan dan pengelolaannya diserahkan kepada petani rakyat (dikonversikan). Petani menjual hasil kebunnya kepada kebun inti dengan harga pasar dikurangi cicilan/angsuran pembayaran hutang kepada kebun inti berupa modal yang dikeluarkan kebun inti membangun kebun plasma tersebut.

  14. Pola Unit PelayananPengembangan (UPP) UPP adalahpolapengelolaanperkebunankerjasamaantarapemerintahmaupunswastadenganpetanidimanapetanitersebuttidakpunyasumberdayayaitutanahsajadanpunya modal , sedang modal tadidaripemerintahatauswasta Jakarta, 17 April 2008

  15. PolaSwadaya PolaSwadayaadalahpolapengelolaanperkebunankerjasamaantarapemerintahmaupunswastadenganpetanidimanapetanitersebutpunyasumberdayayaitutanahdan modal , sedangpemerintahatauswastamembantusecaraparsialjikaadamasalah Jakarta, 17 April 2008

  16. Pola Perusahaan Perkebunan Besar Perusahaan Perkebunan Besar adalah pola pengelolaan perkebunan yang dikelola perusahaan BUMN , Swasta atau PMA yang bergerak disubsektor perkebunan. Jakarta, 17 April 2008

  17. LANDASAN HUKUM • UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik • PP RI No 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik • Perpres No. 86 Tahun 2007 tentang BPS

  18. TUJUAN • Mendapatkan luas tanaman, produksi , sarana produksi, struktur ongkos, tanaman perkebunan tahunan untuk survei Tahunan pada Perusahaan Perkebunan • Mendapatkan luas tanaman, produksi , sarana produksi, struktur ongkos, tanaman perkebunan semusim untuk survei Tahunan pada Perusahaan Perkebunan • Mendapatkan luas tanaman, produksi primer dan distribusi produksi primer perkebunan rakyat. 9 komoditi per bulan

  19. RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN • Pengumpulan data perusahaan perkebunan dilaksanakan di seluruh wilayah negara RI • Perusahaan perkebunan yang dicakup adalah perusahaan perkebunan berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha perkebunan

  20. PETUGAS • Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan perkebunan adalah KSK dan atau Staf BPS Propinsi/Kab/Kota yang diberi tugas

  21. METODOLOGI • Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan perkebunan adalah pencacahan lengkap (sensus) terhadap seluruh perusahaan perkebunan yang berbadan hukum (PTPN, PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Perusahaan Daerah, Yayasan) usaha perkebunandendan data yang dikumpulkan tahunan dengan referensi waktu setahun yang lalu.

  22. KONSEP DEFINISI

  23. Perusahaan Perkebunan Perusahaan perkebunan adalah suatu perusahaan berbentuk badan usaha/badan hukum yang bergerak dalam kegiatan budidaya tanaman perkebunan diatas lahan yang dikuasai, dengan tujuan ekonomi/komersial dan mendapat izin usaha adri instansi yang berwenang dalam pemberian izin usaha perkebunan. Usaha budidaya tanaman perkebunan diluar bentuk badan usaha, seperti yang diusahakan perorangan tanpa izin usaha atau diusahakan oleh rumah tangga petani tidak termasuk dalam konsep ini dan biasanya disebut usaha perkebunan rakyat.

  24. Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan Jakarta, 17 April 2008

  25. CV atau Commanditaire Vennotschaapadalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan besama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Jakarta, 17 April 2008

  26. Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri seta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian. Jakarta, 17 April 2008

  27. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan. Jakarta, 17 April 2008

  28. PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau biasa disingkat PTPN I (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang agribisnis perkebunan Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Jakarta, 17 April 2008

  29. Produksi Kebun Produksi kebun atau lazim disebut produksi primer adalah produksi/hasil yang dipanen dari usaha perkebunannya tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut. Contoh produksi kebun/produksi primer dari : *. Perkebunan karet produksi primernya adalah Latex, Lumb *. Perkebunan kelapa sawit produksi primernya adalah Tandan Buah Segar *. Perkebunan kakao produksi primernya adalah Buah Basah

  30. Produksi Olahan Pada umumnya perusahaan perkebunan mempunyai unit pengolahan sendiri sehingga produk yang dipasarkan sudah dalam bentuk barang hasil olahan. Produk olahan adalah produksi primer yang telah diolah menjadi suatu bentuk barang jadi atau barang setengah jadi, sehingga nilai ekonomisnya lebih tinggi. Kebun inti Kebun inti adalah kebun yang dibangun oleh perusahaan perkebunan dengan kelengkapan fasilitas pengolahan dan dimiliki oleh perusahaan perkebunan tersebut dan dipersiapkan menjadi pelaksana Perkebunan Inti Rakyat

  31. Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba BUMN. Kebun plasma yang belum dikonversi adalah perkebunan rakyat yang dibangun dan dibina oleh perusahaan perkebunan yang terkait dengan program PIR-BUN yang belum diserahkan ke rakyat

  32. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Tembakau adalah daun tembakau basah. Rendemen Tembakau adalah berat daun tembakau kering yang dihasilkan dibandingkan dengan berat daun tembakau basah yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  33. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Kelapa Sawit adalah Tandan Buah Segar (TBS) Rendemen Kelapa Sawit adalah berat CPO (Crude Palm yang dihasilkan dibandingkan dengan TBS yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  34. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Teh adalah daun basah. Rendemen teh adalah berat daun teh kering yang dihasilkan dibandingkan dengan daun teh basah yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  35. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Teh adalah daun basah. Rendemen teh adalah berat daun teh kering yang dihasilkan dibandingkan dengan daun teh basah yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  36. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Kopi adalah buah masak/gelondong Rendemen kopi adalah berat biji kopi kering yang dihasilkan dibandingkan dengan berat kopi dalam bentuk buah masak/gelondong yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  37. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer kina adalah kulit basah. Rendemen Kina adalah berat kulit kina kering yang dihasilkan dibandingkan dengan berat kulit kina basah yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  38. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Karet adalah lateks. Produksi Primer adalah hasil perkebunan/tanaman yang diambil/dipanen dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produksi Primer Kakao adalah buah masak/gelondong. Rendemen kakao adalah berat biji kakao kering yang dihasilkan dibandingkan dengan berat kakao dalam bentuk buah masak/glondong yang diproses yang dinyatakan dalam persen.

  39. Kantor Pusat adalah perusahaan/usaha yang mempunyai cabang/perwakilan unit pembantu di tempat lain yang secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan cabang/perwakilan/unit pembantunya. Kantor Administratur adalah suatu unit kegiatan ekonomi/usaha yang mengatur kegiatan administrasi kebun

  40. Tanaman Perkebunan Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen. Contoh : Cengkeh, Kakao, Karet, Kopi, Kelapa, Kelapa Sawit, Teh, Jambu Mete, Kemiri, Kapok, Kayu Manis, Kina, Lada, Pala dan lain-lain. Tanaman Perkebunan Semusim adalah tanaman perkebunan yang pada umumnya berumur kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen langsung dibongkar. Contoh : Tebu, Tembakau, Kapas, Nilam, Akar Wangi, Sereh Wangi, Serat Abaca/Manila, Kenaf, Rosella dll.

  41. Unit pengolahan produksi adalah unit yang melakukan kegiatan mengubah produksi primer menjadi hasil olahan dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Contoh : - remilling/room latex, crumb rubber, rumah asap (karet,) - Pengolahan kopi (kopi) - pabrik gula (tebu) - pengolahan teh (teh) - pengeringan bunga basah (cengkeh) - pengolahan kelapa sawit (kelapa sawit)

  42. Jenis Tan. Tahunan Wujud Produksi Primer Jenis Tan. Tahunan Wujud Produksi Primer Cengkeh Ambon Bunga basah 11.Kemiri Buah basah Cengkeh Zanzibar Bunga basah 12.Kina Kulit kina basah Jambu Mete Biji Basah 13.Kopi Arabika Buah masak/glondong Kakao Buah masak/glondong 14.Kopi Robusta Buah masak/glondong Kapok Buah kapok kering 15.Lada Buah masak/glondong Karet Lateks 16.Panili/Vanili Buah segar/biji panili Kayu Manis Kulit batang basah 17.Teh Daun basah Kelapa Sawit Tandan Buah Segar (TBS) 18.Pala Biji pala basah Kelapa Dalam Buah kelapa 19.Sagu Pohon sagu Kelapa Hibrida Buah kelapa

  43. Wujud produksi primer dari tanaman perkebunan semusim yang dimaksud pada survei ini adalah : Jenis Tanaman Wujud Produksi Jenis Tanaman Wujud Produksi Semusim Primer Semusim Primer 1.Abaca/Manila Serat basah 6.Sereh wangi Daun basah 2. Akar Wangi Akar basah 7.Tebu Batang tebu basah 3. Kapas Buah masak 8.Tembakau Daun basah 4. Kenaf Batang basah 9.Yute Batang segar 5. Rami/Rosela Batang basah 10.Nilam Daun basah

  44. Pekerja Kantor/administrasiadalah pekerja yang kegiatannya berkaitan erat dengan masalah-masalah ketatalaksanaan/administrasi. Pekerja Kebun/Lapanganadalah pekerja yang kegiatannya berkaitan langsung dengan kebun/lapangan, seperti pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemanenan serta perawatan perkebunan. Pekerja harian lepas/borongan adalah pekerja yang memperoleh upah/gaji berdasarkan banyaknya hari kerja dan apabila diberhentikan tidak mendapat pesangon.

  45. Pekerja Tetap : Isikan jumlah pekerja tetap pada kolom (3) dan upah/gaji pekerja tetap dalam ribuan rupiah pada kolom (4) menurut status pekerja. Pekerja Tidak tetap : Isikan jumlah pekerja tidak tetap pada kolom (5) dan upah/gaji pekerja tidak tetap dalam ribuan rupiah pada kolom (6) menurut status pekerja. Pekerja tetapadalah pekerja yang memperoleh upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada banyaknya hari kerja. Biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon. Pekerja Tidak Tetapadalah pekerja yang dibayar secara bulanan dengan tidak memperhitungkan jumlah hari kerja dan apabila diberhentikan tidak diberi pesangon.

  46. Pendapatan bersih adalah jumlah seluruh pendapatan usaha dikurangi seluruh biaya produksi dan biaya operasional. Usaha pertanian lainnya meliputi usaha tanaman hortikultura, usaha peternakan, usaha perikanan dan lain-lain. Pendapatan bersih dari usaha pertanian lainnya adalah jumlah pendapatan bersih dari seluruh jenis usaha pertanian selain usaha tanaman perkebunan.

  47. DOKUMEN YANG DIGUNAKAN • PB10-PERKEBUNAN : UNTUK MENGUMPULKAN DATA PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUNAN DAN SEMUSIM DALAM WAKTU SATU TAHUN. • KUESIONER TANAMAN KELAPA SAWIT • KUESIONER TANAMAN Teh • KUESIONER TANAMAN TEMBAKAU • KUESIONER TANAMAN KOPI • KUESIONER TANAMAN SARAT TALI • KUESIONER TANAMAN KARET • KUESIONER TANAMAN KAKAO • KUESIONER TANAMAN KINA • KUESIONER GULA

  48. TATA CARA PENGISIAN KUESIONER FILE KUESIONER

  49. PENGUMPULANDAN PENGOLAHAN DATASTATISTIK TANAMAN PERKEBUNAN

  50. PENGUMPULAN DATA LUAS PANEN DAN PRODUKSI PERKEBUNAN • PERKEBUNAN RAKYAT : • Dokumen yang digunakan : Formulir PSP • Pendekatan : Area (Kecamatan), Semesteran • Petugas : Mantri Perkebunan • Data pokok yang dikumpulkan : Luas tanaman menghasilkan, luas tanaman belum menghasilkan, luas tanaman tidak menghasilkan dan produksi.

More Related