1 / 57

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER- 4 4/PJ/2010 tentang Bentuk , Isi , dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian SPT Masa PPN. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010. Policy Statement.

zelda
Télécharger la présentation

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PeraturanDirjenPajakNomorPER-44/PJ/2010 tentangBentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta PenyampaianSPT Masa PPN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

  2. Policy Statement • Memberikan kemudahan, kepastianhukumdanmeningkatkanpelayanankepada PKP dalammelaporkankegiatansertamempertanggungjawabkanpenghitunganjumlah PPN danPPnBM • Melaksanakan Pasal 14 PMK-181/PMK.03/2007 stdd PMK-152/PMK.03/2010 • Mengakomodirperubahanketentuandalam UU KUP dan UU PPN • Mendorong WP untuk melaporkan SPT dalam bentuk elektronik

  3. LatarBelakang • SPT Masa PPN Formulir 1107 belum mengakomodir perubahan UU, namuntetap berlaku s.d. Masa Desember 2010, dengan beberapa penyesuaian, dengan pertimbangan: • Kesiapanaplikasi e-SPT; • Pengadaandan pendistribusian formulir dan aplikasi e-SPT. • Mengurangi jenis SPT Masa PPN yang berlaku (Formulir 1111 merupakan pengganti dari Formulir 1107 dan Formulir 1108) • Format scanning. Bentuk SPT Masa PPN disesuaikandengan format scanning oleh PPDDP,sehingga tidak lagi dibedakan antara bentuk SPT format scanning dan format nonscanning. • Memberikan kemudahan bagi PKP dan mengurangibeban administrasi DJP. • Memaksimalkan space dalam formulir SPT Masa PPN.

  4. Dasar Hukum • Pasal 3 ayat (6) UU No 6 Tahun 1983 stdtd UU No 16 Tahun 2009 (UU KUP) • UU No 18 Tahun 2000 stdtd UU No 42 Tahun 2009 (UU PPN danPPnBM) • PMK 181/PMK.03/2007 stdd 152/PMK.03/2009 • PeraturanDirjenPajakNomorPER-44/PJ/2010

  5. Fungsi SPT Masa PPN SebagaisaranauntukmelaporkandanmempertanggungjawabkanpenghitunganjumlahPPN danPPnBMyang sebenarnyaterutangdanuntukmelaporkantentang: pengkreditan PM terhadap PK; dan pembayaranataupelunasanpajak yang telahdilaksanakansendiriolehPKP dan/atau melaluipihaklain dalamsatuMasaPajak, sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan.

  6. SPT • Mengisi SPT adalahmengisiformulir SPT, dalambentukkertasdan/ataudalambentukelektronik, denganbenar, lengkap, danjelassesuaidenganpetunjukpengisian yang diberikanberdasarkanketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan. • benaradalahbenardalamperhitungan, termasukbenardalampenerapanketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan, dalampenulisan, dansesuaidengankeadaanyang sebenarnya; • lengkapadalahmemuatsemuaunsur-unsur yang berkaitandenganobjekpajakdanunsur-unsur lain yang harusdilaporkandalamSuratPemberitahuan; dan • jelasadalahmelaporkanasal-usulatausumberdariobjekpajakdanunsur-unsur lain yang harusdilaporkandalamSuratPemberitahuan.

  7. PERUBAHAN SPT MASA PPN B4 A3 B B3 A2 B2 A B1 A1 1107 1108 1195 1111 PER-146/PJ./2006 stdtd PER-14/PJ./2010 PER-29/PJ./2008 stdd PER-15/PJ/2010 KEP-12/PJ./1995 PER-44/PJ./2010 A2 B3 A1 B2 B1 AB

  8. Perubahan Formulir SPT 1107/1108 1111 1111 DM Induk Induk Induk Lampiran A 1. Ekspor Form A1 Form A DM 2. Dalam Negeri Form A2 3. Rincian Penyerahan Form AB Lampiran B 1. Impor Form B1 2. Dalam Negeri Form B2 Form R DM 3. Norma 4. PM Lainnya (Kompensasi) 5. Uncreditable Form B3

  9. SPT MASA PPN – FORMULIR 1111 INDUK SPT 1111 A1 1111 B3 Lampiran 1111 AB 1111 B2 1111 A2 1111 B1 Pajak KeluarandanPPnBM Pajak MasukandanPPnBM Lampiran SPT tidakperludisampaikandalamhal tidak adadata yang dilaporkan SPT dianggap lengkap

  10. DEFINISI • e-SPT adalah aplikasi pengisian SPT yang disediakan oleh DJP. • Data elektronik adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkan dari e-SPT. • Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari suatu komputer ke komputer lainnya, antara lain flash disk dan Compact Disc (CD). • Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) adalah perusahaan yang telah ditunjuk dengan Keputusan Dirjen Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT Masa PPN secara elektronik ke DJP. • e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan secara on-line yang real time melalui laman DJP (www.pajak.go.id) atau ASP.

  11. PENGADAAN SPT MASA PPNFORMULIR KERTAS & APLIKASI e-SPT

  12. Panduan Pengisian SPT (Form Kertas)

  13. Panduan Pengisian SPT (e-SPT)

  14. KRITERIA • PKP yang: • melaporkan PEB, PemberitahuanEksporJKP//BKP TB; • menerbitkan FP selain yang digunggung, dan/ataumenerima Nota Retur/Nota Pembatalan; • melaporkan PIB dan/atau SSP atasPemanfaatanBKP TB/JKP dari LDP; • menerima FP yang dapatdikreditkandan/ataumenerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan; atau • menerima FP yang tidakdapatdikreditkanataumendapatfasilitasdan/ataumenerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalanataspengembalian BKP/pembatalan JKP yang PMnya tidakdapatdikreditkanataumendapatfasilitas, • denganjumlah: < 25 dokumendalam 1 MasaPajak dapatmenyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulirkertasmaupun data elektronik > 25 dokumendalam 1 MasaPajak wajibmenyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik PKP yang sudahmenyampaikan SPT dalambentuk data elektronik tidakdapatkembalike bentuk kertas.

  15. Disampaikan secara manual Formulir kertas (hard copy) • KPP/KP2KP • Pos/ekspedisi/kurir Bentuk SPT Secara manual (Media Elektronik) • Sistem online yang • realtime melalui • website DJP • Perusahaan ASP Data elektronik (e-SPT) Disampaikan Secara elektronik (e-Filing) CD

  16. Tata Cara Penerimaan SPT SPT Masa PPN (bentuk kertas) • SPT Lengkap yang disampaikansecaralangsungataumelaluiPos/ekspedisi/kurir diberikan tandaterima SPT (BPS) oleh KPP/KP2KP setelah dilakukanprosespenelitian. • Penelitianadalahserangkaiankegiatan yang dilakukanuntukmenilaikelengkapanpengisian SPT danLampiran SPT sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku. • Dalam hal SPT Tidak Lengkap  Ditolak

  17. Tata Cara Penerimaan SPT SPT Masa PPN (Media Elektronik) • SPT Lengkap yang disampaikan secara langsung atau melalui Pos/ekspedisi/kurir diberikan tandaterimaSPT (BPS) oleh KPP setelahdilakukan penelitiansertapengujian datadan dilakukan proses loading di TPT. • Pengujiandataadalahserangkaiankegiatan yang dilakukanuntukmenilaikebenaranpengisian data elektronikInduk SPT danLampiran SPT. • Dalam hal SPT Tidak Lengkap  Ditolak

  18. Tata Cara Penerimaan SPT SPT Masa PPN (e-filing) • SPT Lengkap yang disampaikansecaraelektronik (e-filing) melalui ASP kepada DJP  diberikan BuktiPenerimaanElektronik. • BuktiPenerimaanElektronikberisiinformasi yang meliputiNama, NPWP, tanggal, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE) dan Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) serta nama Perusahaan PenyediaJasaAplikasi (ASP), yang tertera pada hasil cetakan SPT Induk.

  19. SPT Dianggap Tidak Disampaikan • SPT disampaikan tidak dalam bentuk data elektronik, sedangkan PKP melaporkan >25 dokumen dalam Formulir A1, A2, B1, B2, atau B3 • SPT disampaikan dalam bentuk formulir kertas, sedangkan sebelumnya PKP telah menyampaikan SPT dalam bentuk data elektronik • SPT tidak ditandatangani • SPT tidak lengkap • SPT dianggap tidak disampaikan SANKSI

  20. Tata Cara Penerimaan SPT • Tata carapenerimaandanpengolahanSPT Masa PPN diatur denganPerdirjentersendiri.

  21. PENGGUNAAN FORMULIR SPT MASA PPN PEMBETULAN

  22. POKOK PERUBAHAN SPT MASA PPN 1111

  23. POKOK PERUBAHAN

  24. POKOK PERUBAHAN

  25. POKOK PERUBAHAN

  26. POKOK PERUBAHAN

  27. GAMBARAN FORMULIR SPT MASA PPN 1111

  28. Formulir 1111 A1 • Berisidaftar ekspor BKP Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud, dan/atau ekspor JKP. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

  29. A1 Untuk ekspor BKP TB dan JKP, diisi dengan kode EBKP dan EJKP Diisi dengan keterangan “BKP”, “BKP TB”, atau “JKP”. Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

  30. Formulir 1111 A2 • Berisi daftar Pajak Keluaran atas penyerahan dalam negeri dengan Faktur Pajak. • Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri yang menggunakan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterima oleh PKP. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

  31. A2 • Dalam hal penyerahan kpd turis asing (Pasal 16E UU PPN), diisi dengan nomor paspor. • Dalam hal FP tanpa identitas pembeli, diisi dengan angka 0 sebanyak 15 digit. Untuk Nota Retur, diisi dengan kode Faktur Pajak atas BKP yang dikembalikan Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

  32. Formulir 1111 B1 • Berisidaftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas impor BKP dan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

  33. B1 Dalam hal impor, kolom ini diisi dengan tanggal SSP atas pembayaran PPN impor Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

  34. Formulir 1111 B2 • Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan BKP dan/atau JKP Dalam Negeri. • Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterima oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

  35. B2 Untuk Nota Retur, diisi dengan kode Faktur Pajak atas BKP yang dikembalikan Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

  36. Formulir 1111 B3 • Berisidaftar Pajak Masukanatas perolehan dalam negeri, impor, dan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang tidak dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas. • Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

  37. B3 Dalam hal impor, kolom ini diisi dengan tanggal SSP atas pembayaran PPN impor. Apabila tidak ada SSP, diisi dengan tanggal PIB Untuk Nota Retur, diisi dengan kode Faktur Pajak atas BKP yang dikembalikan Jumlah ini dipindah ke Formulir AB

  38. Formulir 1111 AB • Berisirekapitulasi penyerahan dan perolehan yang merupakan pindahan dari formulir 1111 A1 sampai dengan formulir 1111 B3 yang telah diisi sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan. • Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi nilai total DPP, PPN, dan PPnBM dari seluruh Faktur Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

  39. AB Diisi dengan Faktur Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual

  40. AB Diisi dengan hasil penghitungan kembali PM sesuai PMK 78/PMK.03/2010

  41. Induk SPT Masa PPN (Formulir 1111) • Berisi jumlah penyerahan barang dan jasa dan penghitungan PPN dan PPnBM Kurang Bayar atau Lebih Bayar. • Formulir ini juga berisi jumlah PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri dan pembayaran kembali Pajak Masukan bagi PKP Gagal Berproduksi. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual, Formulir ini harus diisi dan disampaikan dalam bentuk formulir kertas. • Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (e-filing), Formulir ini tidak perlu disampaikan dalam bentuk formulir kertas. • Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan kegiatan penyerahan dan perolehan, Formulir ini tetap dibuat dan diisi dengan angka 0 (Nol).

  42. Induk Untuk SPT ygdisampaikandalambentukformulirkertas, kolominidiisiolehpetugasdi KPP/KP2KP, jumlahlembar SPT (Induk + Lampiran) Diisidengan kode KLU sesuai dengan kegiatan usaha sebenarnya (dapat berbeda dengan KLU saat pendaftaran) Diisidengantahunbuku yang digunakanoleh PKP. Dalamhal PKP tidakmenggunakanpembukuan, makadiisidengantahunkalender (01 s.d 12)

  43. Induk PKP yang tidak memenuhi Pasal 9 (4b) UU PPN hanya dapat mengajukan restitusi pada akhir tahun buku 17C KUP  WP Patuh 17D KUP  PKP dg jumlah penyerahan max Rp 400jt & LB max Rp 28jt 9 (4c) PPN  PKP Berisiko Rendah

  44. Induk Untuk melaporkan pembayaran kembali PM oleh PKP Gagal Berproduksi Dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam Lampiran, maka kolom ini tidak perlu diisi dan Lampiran yang bersangkutan tidak perlu dilampirkan

  45. CONTOH SPT MASA PPN PEMBETULAN

  46. SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi KB lebih kecil. • Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.100.000,00. • April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi KB Rp1.000.000,00. • Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut: • Atas kelebihan PPN pada butir II.F sebesar Rp100.000,00 dapat: • dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yaitu Februari 2011; • dikompensasikan ke Masa Pajak dilakukannya pembetulan SPT yaitu Masa Pajak April 2011; atau • dimintakan kembali  Pasal 9 ayat (4b) Undang-Undang PPN.

  47. SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi LB. • Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.000.000,00. • April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi LB Rp500.000,00. • Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut: • Atas kelebihan PPN pada butir II.F sebesar Rp1.500.000,00 dapat: • dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yaitu Februari 2011; • dikompensasikan ke Masa Pajak dilakukannya pembetulan SPT yaitu Masa Pajak April 2011; atau • dimintakan kembali  Pasal 9 ayat (4b) Undang-Undang PPN.

  48. SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (1) • Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp200.000,00. • SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp300.000,00 dan telah dikompensasikan ke Maret 2011 • SPT Masa PPN Maret 2011 LB Rp250.000,00 dan telah dikompensasikan ke April 2011 • SPT Masa PPN April 2011 KB Rp100.000,00 • SPT Masa PPN Mei 2011 KB Rp225.000,00 • Juni 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi LB Rp150.000,00. • Untuk kasus ini, PKP punya 2 pilihan, yaitu: • Menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp50.000,00; atau • Mengkompensasi PPN pada butir II.D sebesar Rp150.000,00 ke Masa PajakFebruari 2011. Next Pilihan pertama

  49. SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (2) 1) Pilihan pertama: • Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut: • PKP cukup membetulkan SPT Januari 2011 dan menyetor PPN pada butir II F sebesar Rp50.000,00 • PKP dikenai sanksi administrasi sesuai ketentuan perundangan perpajakan Next Pilihan kedua

  50. SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (3) 2) Pilihan kedua: • Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut: • PKP membetulkan SPT Januari 2011 dan mengkompensasi PPN pada butir II.D sebesar Rp150.000,00 ke Februari 2011 • Butir II.E dan II.F pada SPT Masa PPN Pembetulan tidak diisi. • Membetulkan SPT Februari, Maret, dan April 2011

More Related