1 / 46

Bahasa Mesin dan Assembly

Bahasa Mesin dan Assembly. Bahasa Mesin Assembly. Oleh : Oman Somantri, S.Kom Email : oman_mantri@yahoo.com. POLITEKNIK HB D3 TEKNIK KOMPUTER TEGAL @2012. Bahasa Mesin.

zocha
Télécharger la présentation

Bahasa Mesin dan Assembly

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BahasaMesindan Assembly • Bahasa Mesin • Assembly Oleh : Oman Somantri, S.Kom Email : oman_mantri@yahoo.com POLITEKNIK HB D3 TEKNIK KOMPUTER TEGAL @2012

  2. BahasaMesin Instruksi yang difetch dari memori untuk kemudian diseksekusi oleh mikroprosesor berformat biner (kombinasi angka 0 dan 1), yang disebut bahasa mesin. Sebagai contoh, Perintah untuk memindahkan data dalam register BX ke register CX adalah 10001011 11001011 ($8B CB), sedangkan bahasa mesin untuk menjumlahkan data dalam register AL dengan angka 7 adalah 00000100 00000111 ($04 07), dan perintah membaca dari port 5 diberikan dengan 11100100 00000101 ($E4 05).

  3. Bahasa mesin tidak mudah untuk dimengerti dan dihapalkan oleh seorang programer, apalagi jumlah instruksi yang tersedia berkisar ribuan perintah. Disamping itu, akan mudah sekali terjadi kesalahan ketika menuliskan angka-angka biner yang tersusun atas angka 0 dan 1 yang banyak sekali. Oleh karena itu biasanya kita tidak memprogram komputer langsung dalam bahasa mesin, namun dalam bahasa assembly. Dalam bahasa assembly, setiap instruksi diberi kata (mnemonic) yang sesuai dengan maksud perintah itu, sehingga dapat membantu pemrogram dalam mengingat instruksi kepada mikroprosesor tersebut. Kata yang dipakai biasanya berupa singkatan atau beberapa huruf awal dari kata dalam bahasa Inggris untuk perintah tersebut.

  4. Secara umum instruksi mikroprosesor dikelompokkan menjadi :

  5. Dasar Pemrograman Assembly • Istilah dalam pemrograman Assembly • Mode Pengalamatan • Immediate, Register, Langsung, Tak Langsung, Indeks • Pembagian Instruksi • Transfer, Aritmatik dan Logic, Percabangan, Pemanggilan, Input-Output

  6. Istilah dalam pemrograman Assembly • Memory, I/O, port, alamat, data, register, instruksi, mnemonic, opcode, operand, komentar • Kode mesin, bahasa assembly • Assembler, Compiler • Style penulisan Program  Assembly, Kode mesin, Listing program

  7. Register • Berada dalam CPU (Mikroprosesor) • Digunakan untuk menyimpan data selama proses/program/sub program berjalan • Bersifat sementara • Umumnya selama dalam sub program • Cepat • Memerlukan kode instruksi yang pendek • Memiliki/menggunakan nama tertentu

  8. Ilustrasi Beberapa Perintah • LD A,B  78 (M1, 4T) • LD A,20H  3E 20 (M1-M2, 7T) • LD A,(8000H)  3A 00 80 (M1-M2-M3-M4, 13T) • LD A,(HL)  7E (M1-M2, 7T)

  9. Memory • Berada di luar CPU, harus ada • CPU hanya dapat memproses dari memory • Digunakan untuk menyimpan program dan data • Bersifat permanen atau sementara • Jumlah atau ukurannya besar/banyak, jauh lebih banyak dari register • Lebih lambat dari CPU atau register • Memerlukan kode instruksi yang lebih panjang • Memiliki/menggunakan data/alamat memory

  10. I/O • Berada di luar CPU • Harus ada kalau ingin berhubungan antara sistem mikro dengan dunia luar • Tidak bersifat menyimpan data, hanya melewatkan data • Khusus untuk port output, terkadang dilengkapi dengan fungsi latch • Kapasitas terbatas (lebih kecil dari memory) • Lebih lambat dari CPU, register, memory • Menggunakan alamat port

  11. Alamat • Register dinyatakan dengan nama, sedangkan memory dan port dinyatakan dengan alamat • Alamat menyatakan • Posisi dari data yang disimpan pada memory • Saluran dari port dimana data akan disalurkan • Untuk 8086 • Alamat memory berkisar 00000H s/d FFFFFH • Alamat port berkisar 00H s/d FFH

  12. Data • Menyatakan sesuatu yang disimpan/diproses/disalurkan, baik berupa suatu nilai atau kode program • Dapat disimpan di register atau memory • Terkadang port output juga bisa menyimpan • Dalam 8086, data yang diproses dalam bentuk satuan 8 bit (1 byte) dengan nilai 0 s/d 255 • Ada proses/penyimpanan yang melibatkan data 16 bit

  13. Kode Mesin • Program yang umumnya ditulis dalam bentuk kode Hexa • Merupakan kode yang dimengerti oleh mesin (CPU) • Terdiri dari alamat dan kode instruksi (data-data berupa program yang tersimpan di memory) • Contoh : 0100 3E 20 0102 DD 21 8000 Alamat Kode Mesin

  14. Opcode • Suatu kata atau tulisan atau simbol untuk menggantikan satu instruksi kode mesin • Digunakan dalam pemrograman assembly • Contoh : • LD  Load (isi, transfer, simpan, ambil) • ADD  Jumlahkan • SUB  Kurangkan

  15. Operand • Sesuatu yang dioperasikan • Dapat berupa register, data atau alamat memory atau I/O • Contoh : • A, B  register dengan register • B, 20H  register dengan data 8 bit • A, (2000H)  register dengan alamat 16 bit

  16. Catatan Operand • Ada empat jenis cara menuliskan operand • Data langsung (8 bit atau 16 bit atau label) • 80H, 2000H, CW, DataMotor • Register (8 bit atau 16 bit) • A, B, C, BC, DE, HL, IX • Alamat langsung (alamat 8 bit, 16 bit atau label) • (80H), (8000H), (2000H), (Buffer) • Alamat dari register (alamat tidak langsung) • (C), (HL), (IX)

  17. Arah Operand • LD A,B ; A  B, atau A = B • Salin data dari B ke A • ADD A,B ; A  A + B, A = A + B • Jumlahkan A dengan B dan simpan di A

  18. Mana yang Salah ? • LD A,C • LD A,HL • LD A,(DE) • LD BC,0 • LD DE,8000H • LD A,2000H • LD HL,(8000H) • LD A,(8000H)

  19. Mnemonic • Menyatakan satu perintah tunggal, termasuk format data atau sesuatu yang dioperasikan oleh data tersebut • Terdiri dari opcode dan operand (data, register, memory atau port) • Contoh : • LD r, n • ADD A, r • LD r, r’

  20. Singkatan pada Operand • r  register 8 bit • n  data 8 bit • nn  data 16 bit • d  displacement (pergeseran 8 bit)

  21. Instruksi • Menyatakan satu perintah/program tunggal • Terdiri dari Opcode dan Operand • Contoh : • LD A,30H  Masukkan 30H ke A • LD B,A  Masukkan/salin A ke B • IN A,(81H)  Baca port 81H ke A

  22. Label • Suatu tulisan yang digunakan untuk menunjukkan posisi dari suatu instruksi • Digunakan untuk menggantikan alamat pada penulisan bahasa assembly • Terkadang label dapat digunakan sebagai data • Nilai sesungguhnya dari label tidak dapat diketahui sebelum semua program selesai dan diterjemahkan ke dalam kode mesin • Ditandai dengan titik dua setelah nama label

  23. Contoh Label Start: LD B,20H LD HL,Tabel JP (HL) … Tabel: LD A,10H ADD A,B … JP Start

  24. Komentar • Suatu tulisan selain instruksi yang digunakan untuk menjelaskan program • Seharusnya selalu ada, mengingat pemrograman assembly lebih sulit untuk dibaca • Sebagai dokumentasi • Harus diawali dengan titik koma (;) • Contoh : • LD A,32 ; Siapkan data SPASI ke Reg. A • CALL LCD ; Tampilkan ke LCD

  25. Bahasa Assembly • Bahasa Assembly adalah bahasa yang dirakit/dibuat untuk menggantikan kode mesin yang sulit untuk dibaca/dihafalkan/dimengerti/ditulis • Terdiri dari Label, Opcode, Operand dan komentar • Contoh : Mulai: LD SP,0 ; Posisi awal STACK LD B,0 ; Tunggu sesaat DJNZ $ ; dengan cara loop 256 x

  26. Assembler • Assembler adalah Suatu program yang digunakan untuk menterjemahkan, atau lebih tepat mengubah dari bahasa assembly ke dalam kode mesin • Jika suatu komputer dengan prosesor tertentu digunakan untuk menterjemahkan kode dari prosesor lain, maka assembler tersebut dinamakan “Cross Assembler”

  27. Prinsip Kerja Assembler • Secara umum, proses assembly dibagi dua tahap • Pass 1 • Mencatat simbol-simbol, pengenal (identifier), label dan lainnya • Mengurutkan kode mesin untuk mengetahui alokasi alamat atau label-label yang ada • Pass 2 • Penterjemahan instruksi demi instruksi program assembly berdasarkan mnemonic dan identifier yang digunakan

  28. Compiler • Suatu program yang digunakan untuk menterjemahkan, menyusun, menggabungkan dari bahasa tingkat tinggi/menengah ke dalam kode mesin • Jika suatu komputer dengan prosesor tertentu digunakan untuk menterjemahkan kode dari prosesor lain, maka assembler tersebut dinamakan “Cross Compiler”

  29. Style penulisan Program • Kodemesin 0000 3E 30 ; Masukkan 30H ke Reg. A 0002 06 00 ; Masukkan 0H ke Reg. B • 0E 20 ; Masukkan 20H ke Reg. C • Assembly Start: LD A,30H ; Masukkan 30H ke Reg. A LD B,0 ; Masukkan 0H ke Reg. B LD C,32 ; Masukkan 20H ke Reg. C • Listing program

  30. Contoh Format Listing Program Alamat Data/Kode Label Opc Operand Komentar 0000 Start: 0000 3E 30 LD A,30H ; Mulai 0002 06 00 LD B,0 0004 0E 20 LD C,32 0006 D3 80 OUT (80H),A 0008 DB 81 IN A,(81H) 000A 31 0000 LD SP,0000H 000D … …

  31. Assembler Directive • Perintah-perintah tambahan yang disertakan dalam program assembly, tetapi bukan bagian dari perintah assembly • Digunakan untuk memberitahukan assembler mengenai apa yang harus dilakukan • Sangat membantu dalam pembuatan program assembly

  32. Contoh Assembler Directive • ORG Origin • Penentuan alamat program • EQU  Equal • Membuat suatu identifier, atau konstanta • DEFB  Define Byte • Meletakkan data Byte ke dalam program • DEFM  Define Memory • Meletakkan beberapa data Byte dalam program • DEFS  Define Storage • Memesan tempat kosong dalam memory

  33. Contoh Program Simpan EQU 9000H ; Simpan = 9000H Data EQU 20H ; Data = 20H ORG 0H ; Alamat 0000H Start: LD A,Data LD (Simpan),A ; [9000H]  20H LD A,(Nilai) ; A  [Nilai] LD (Buffer),A ; [Buffer]  A HALT ; Nilai: DEFB 30H ; [Nilai]  30H ORG 8000H ; Alamat 8000H Buffer: DEFS (2) ; [Buffer]  2 Byte

  34. Contoh Kasus • Isi register A dengan 20H dan register B dengan 30H • Tukar isi kedua register • Tugas • Buat ilustrasi proses transfer data • Buat program assembly-nya • Buat kode mesinnya • Susun dalam bentuk listing program yang dimulai dari alamat 0000H

  35. Referensi Kode Mesin LD

  36. Instruksi yang digunakan LD A,n  3E nn LD B,n  06 nn LD C,n  0E nn LD A,C  79 LD C,A  LD B,C LD C,B LD A,B LD D,A LD C,D

  37. 20H 30H 20H 30H 20H A B C A B IlustrasiProses, Assembly danKodeMesin LD A,20H  3E 20H LD B,30H  06 30H LD C,A  4F LD A,B  78 LD B,C  41 HALT  76 20H 30H

  38. Listing Program Pertukaran A-B ORG 0000H ; … 0000 START: ; … 0000 3E 20 LD A,20H ; … 0002 06 30 LD B,30H ; … 0004 4F LD C,A ; … 0005 78 LD A,B ; … 0006 41 LD B,C ; … 0007 76 HALT ; …

  39. Latihan • Buat listing program (program assembly beserta kode mesinnya) untuk menukarkan isi dari register A dan B dan menyimpan hasil penjumlahan keduanya ke register C • Gunakan nilai awal A = 10H dan B = 20H dengan alamat awal program di 0100H • Gunakan beberapa instruksi yang ada • Hasil akhir seharusnya A = 20H, B = 10H dan C = 30H • Untuk memudahkan, buat algoritma atau ilustrasi penyimpanan register

  40. 20H 20H 10H 20H 00H 00H 30H 20H 10H 10H 30H 10H 20H 00H 00H B B A B C D A A C A A B C D A Ilustrasi Proses Data 10H 10H 20H 20H + +

  41. ORG 0100H Mulai: LD C,B LD B,A ADD A,C LD D,A LD A,C LD C,D HALT ORG 0100H Mulai: LD D,B LD B,A ADD A,D LD C,A LD A,D HALT Contoh Program Assembly

  42. SEKIANTERIMA KASIH

More Related