1 / 34

Muhammad Cholis Hidayat 0910713053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pengaruh Polifenol Buah Tin ( Ficus carica linn ) Terhadap Kadar Leptin Serum Tikus ( Rattus norvegicus) Galur Wistar Yang Diberi Diet Aterogenik. Muhammad Cholis Hidayat 0910713053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Latar Belakang.

betrys
Télécharger la présentation

Muhammad Cholis Hidayat 0910713053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengaruh Polifenol Buah Tin (Ficus caricalinn) Terhadap Kadar Leptin Serum Tikus (Rattus norvegicus) Galur WistarYang Diberi Diet Aterogenik • Muhammad Cholis Hidayat • 0910713053 • FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

  2. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2011) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  3. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  4. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  5. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  6. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  7. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  8. LatarBelakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertamasebagaipenyebab kematian terbesardi dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwapenyakitkardiovaskularmenempati peringkat pertama daripenyakittidakmenulardi Indonesia (Depkes, 2009)

  9. Plaque rupture Adhesion molecule OxidizedLDL-C Macrophage LDL-C Monocyte Foam cell CRP Smooth muscle cells Atrerosklerosis Penyakitkronisprogresifberupapenebalandankekakuanpembuluhdarahakibatpenumpukanlemak, sertaakumulasijaringanfibrosadidalamendotelpembuluhdarah. (Su, 2009)

  10. Leptin • Hormon peptide diproduksiolehjaringan adipose (Dubey & Hesong, 2006) • Meregulasinafsumakan & merangsang termogenesis (Wardahet al, 2012) • Dapatmerangsangberbagaiselimunitasdan mengatursitokin pro dan anti inflamasi (IL-2, IL-6, IL12 & IL-18), serta TNF-αdan IFN-γ (Dubey & Hesong, 2006) • Menginduksistresoksidatif, meningkatkanproduksi MCP-1 danmempotensiasiterjadinyaproliferasisel- selendotel (Yang, 2007)

  11. Polifenol • Polifenol Anti-oksidanpemutusrantai yang kuat • Polifenolmelindungitubuhdariperoksidasi lipid (Singh et al, 2009) • Kandunganpolifenolbuah tin  Tinggi

  12. Buah Tin (Ficuscaricalinn)

  13. Kerusakan Endotel Aktivasi Makrofag Respon sel T Proliferasi sel otot polos Diet Aterogenik KerangkaKonsep Buah Tin (Ficus Carica) Hiperlipidemia Disfungsi Endotel LDL ↑ Ox-LDL Polifenol Radikal Bebas ↑ (ROS) Sitokin Pro-Inflamasi (TNF-α, IL-6, NF-κB, dll) Leptin Respon Inflamasi Obesitas Resistensi Leptin Sel Busa (Foam Cell) Fatty Streaks Aterosklerosis

  14. Membuktikan pengaruh pemberian polifenol buah Tin dengan berbagai dosis terhadap penurunan kadar Leptin pada serum tikus putih galur wistar jantan dengan diet aterogenik. Apakah pemberian polifenol buah Tin dengan berbagai dosis dapat menurunkan kadar Leptin pada serum tikus putih Rattus norvegicus L. galur wistar dengan diet aterogenik ? RumusanMasalah & Tujuan Penelitian Tujuan Masalah

  15. Metode Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Eksperimental Laboratorik Control Group Post Test Design

  16. Metode Penelitian Prosedur Penelitian Pengukuran Leptin dalam Serum darah ELISA

  17. Pengumpulan 25 ekor tikus (Rattus norvegicus) wistar jantan Seleksi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi Eksplorasi pakan tikus dan pengondisian lingkungan bagi tikus (7 hari) Pakan Standart Pakan Standart Pakan Standart Pakan standart Pakan Standart PENELITIAN UTAMA Diet normal • Diet aterogenik+ • 9 mgpolifenolbuah Tin • Diet aterogenik+ • 18 mgpolifenolbuah Tin • Diet • aterogenik • Diet aterogenik+ • 4,5 mgpolifenolbuah Tin Diberikan selama 65 hari Pengukuran kadar Leptin serum dengan ELISA Analisis data Metode Penelitian

  18. PenentuanDosis • konsumsi total fenol yang dianjurkanpadamanusia konversidosis (Paget dan Barnes, 1971) • Dosis manusia (70 kg bb) = 500 mg/hari (Williamson, 2008) Dosis tikus (200 g bb) = 500 mg/hari x 0,018= 9mg/hari • Variasi pemberian dosis : - dosis 1 = 4,5 mg/hari - dosis 2 = 9 mg/hari - dosis 3 = 18 mg/hari

  19. Hasilpenelitiandananalisis Rata-rata BeratBadanAwaldanAkhirTikus

  20. Hasilpenelitiandananalisis Rerata Kadar Leptin Serum • Ujinormalitas (Kolgorov-Smirnov) • sebarannormal (p > 0,05) • Ujihomogenitas (Levene Test) • data homogen(p > 0,05) • Oneway ANOVA(p < 0,05) • Terdapat perbedaan rata-rata • kadar Leptin serum yang • signifikan pada minimal 2 • kelompok perlakuan • Tuckey HSD • K- dengan K+ berbeda signifikan (p<0,05) • K+ dengan PC berbeda secara signifikan (p<0,05)

  21. Pembahasan • Reratakadarleptin serum pada K+ paling tinggi • Paparan diet ateogenik yang kronisakanmenyebabkankenaikankadarleptin (Dubey & Hesong, 2006) K+ dan K- berbedasecarasignifikan • Paparan diet tinggilemakakanmenyebabkanpeningkatanseladiposit, yang akandiikutiolehjumlahleptindalam serum hinggaterjadihiperleptinemia (Wardahet al, 2012)

  22. Pembahasan • K+ dengan PC dan PA dengan PC berbedasecarasignifikan(p = 0,000) • Terjadipenurunansebesar ±20% • EfekPolifenolbuah tin yang dose-dependentterhadapkadarleptin serum (Vinson, 2005) • Polifenolmerupakanantioksidan primer yang memilikikemampuanradikalscavenger (Tsao, 2010)denganmekanismeberikut : R* + AH  RH + A* • Sehingga, peroksidasi LDL sertaruntutaninflamasi yang mengikutinyadapatdicegah (Nijveldt et al, 2001 ) • Polifenoljugadapatmenghambatabsorpsi & meningkatkanekskresikolestrol (Seigoet al, 2007)

  23. Kesimpulan “Pemberianpolifenolbuah Tin (Ficuscarica L.) dosis 18 mg/hariselama 65 harimampu menghambatpeningkatankadarLeptin serum tikusWistarjantandengan diet aterogeniksecara signifikan (p=0,000)” Saran • Variasidosislebihtinggi • Identifikasijenispolifenol • Efekpolifenolterhadap mediator intraseluler

  24. ‘If I should wish a fruit brought to Paradise, it would certainly be a fig’ _mohammed the prophet_

  25. PolifenolBuah Tin Ekstraksidarilaboratorium MIPA ITB • Buah tin keringdisonikasidenganpelarutmetanol ekstraksidengan n-heksanaekstraksidenganetilasetatekstraksidengan n-butanol. Senyawamurnimemilikiaktivitassebagaiantioksidan yang kuat (IC50 = 30,89). Ekstrakbutanolmemilikiaktivitasantioksidan (IC50 = 827).

  26. Metodeekstraksi • Potensi anti-oksidan • IC50 dari • Fraksibutanol : 827 ppm • - Senyawamurn : 30,89 (KUAT)

  27. Kandungan total polifenolpadamakanandanminuman(Vinson, 1999) Polifenolbuah tin keringadalahygtertinggi : dalampenelitiankamisesuailiteratur 1% drberatbuah

  28. Kami adadifase preclinical testing – animal testing

  29. Rata-rata Jumlah Foam Cell

  30. FotoFoam Cell KONTROL NEGATIF Diet normal sajaselama 65 hari KONTROL POSITIF Diet aterogeniksaja 65 hari

  31. FotoFoam Cell KEL. PERLAKUAN 1 (PA) Diet aterogenik + polifenol 4,5 mg/hari KEL. PERLAKUAN 2 (PB) Diet aterogenik + polifenol 9 mg/hari

  32. FotoFoam Cell KEL. PERLAKUAN 3 (PC) Diet aterogenik + polifenol 18 mg/hari

More Related