1 / 81

Pengertian SDM

Pengertian SDM. Sumber Daya Manusia /Human Resources : usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi (kualitas)

koto
Télécharger la présentation

Pengertian SDM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengertian SDM • Sumber Daya Manusia /Human Resources : • usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi (kualitas) • Manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja. Mampu bekerja diukur dari umur. Orang dalam usia kerja dianggap mampu bekerja = tenaga kerja atau manpower

  2. Ilmu Ekonomi Tenagakerja sebagai subsistem dari sistem ekonomi • Ilmu ekonomi tenagakerja memusatkan perhatiannya pada (1) tingkah laku perorangan dalam peranan mereka sebagai pemasok tenagakerja dan (2) pihak peminta yang membutuhkan jasa tenagakerja • Pasar tenagakerja : permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan jumlah yang akan dipekerjakan serta upah yang akan mereka terima

  3. Pendayagunaan SDM dipengaruhi oleh A. Faktor yang mempengaruhi jumlah dan kualitas SDM B. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi perekonomian

  4. Ruang Lingkup ESDM • Ekonomi SDM mencakup : • Faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan tenagakerja (Supply) • Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenakerja (Demand) • Pasar kerja • Aspek-aspek yang timbul akibat faktor-faktor tersebut • Alternatif kebijakan

  5. PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA • Faktor-faktor yang mempengaruhi : • Jumlah penduduk dan struktur umur • Tenagakerja • Jam kerja/lamanya orang bekerja • Pendidikan, latihan • produktivitas

  6. Penduduk dan Struktur Umur • PENDUDUK • Penduduk Negara Maju • Penduduk Negara Berkembang • STRUKTUR UMUR • Pengaruh variabel demografi (fertilitas, mortalitas, migrasi) • Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja • Dependency ratio

  7. TENAGA KERJA (Definisi) • Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. • Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). • sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih

  8. PENGGOLONGAN TENAGAKERJA • PENDUDUK: Tenagakerja (manpower) + Bukan Tenagakerja • Tenagakerja : Angkatankerja (laborforce) + Bukan angkatankerja • Angkatankerja : menganggur + bekerja • Bukan Angkatankerja :sekolah+mengurus RT+penerima pendapatan • Bekerja :setengah pengganggur + bekerja penuh • Setengah penganggur : kentara (jam kerja sedikit + tidak kentara • Tidak kentara : produktivitas rendah, penghasilam rendah

  9. Pengangguran Terbuka • Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. • mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah berkerja atau • Mereka yang sedang mempersiapkan suatu usaha, • mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan • mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

  10. Kegunaan data pengangguran Proporsi atau jumlah pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru. Trend indikator ini akan menunjukkan keberhasilan progam ketenagakerjaan dari tahun ke tahun.

  11. Partisipasi Angkatan Kerja • Angkatan kerja (L) = jumlah penduduk yang layak kerja (P) x tingkat partisipasi angkatan kerja (L/P) • Secondary workers =pekerja sekunder= partisipasi angkatan kerja terputus-putus • Primary workers = pekerja primer= pekerja yang partisipasi kerjanya tidak terpengaruh perubahan upah dan kondisi pasar lainnya

  12. TINGKAT PARTISIPASI KERJA • TPK (Labor Force Participation Rate ) : perbandingan antara jml angkatan kerja dengan penduduk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama • L = P. L/P • L=jml angk. Kerja • P = penddk usia kerja • L/p = partisipasi AK

  13. Faktor-faktor yang mempengaruhi TPK • Jumlah penduduk yang masih bersekolah • Jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga • Bagaimana suatu keluarga mengatur : • siapa yang bekerja, • sekolah, dan • mengatur rumah tangga. • Umur • Tingkat upah • Tingkat pendidikan • Kegiatan ekonomi

  14. Analisis Partisipasi Kerja atau Analisis penyediaan tenagakerja • Bagaimana seseorang menetapkan pilihan antara berapa • jumlah waktu untuk bekerja • Jumlah waktu senggang (makan tidur, istirahat , rekreasi) • Bukan keputusan individu tetapi keputusan keluarga • Apa perlu bpk mencari kerja tambahan • Apa perlu ibu kerja • Apa perlu anak bekerja

  15. Fungsi Utility Keluarga • Setiap keputusan bertujuan memaksimumkan utility (kepuasan) keluarga dan tergantung pada : • Tingkat penghasilan keluarga • Tingkat upah yang berlaku • Selera • Jenis barang • Barang konsumsi (goods) • Waktu senggang (leisure)

  16. FUNGSI UTILITY (kurva Utility) • Menunjukkan tingkat utility yang diperoleh keluarga sehubungan dengan mengonsumsi barang dan menikmati waktu senggang • Tingkat utility seseorang bertambah bila • Barang konsumsi bertambah, sementara waktu senggang tetap • Waktu senggang bertambah, jml barang yang dikonsumsi tidak berubah • Jumlah barang yang dikonsumsi dan waktu senggang sama-sama bertambah

  17. Budget line dan alokasi waktu • Budget line : merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mencerminkan kombinasi jumlah barang konsumsi dan waktu senggang sedemikian rupa sehingga jumlah waktu yang dipergunakan tetap

  18. Tingkat utility dan perubahan pendapatan • Pertambahan pendapatan meningkatkan utility baik melalui pertambahan konsumsi maupun waktu senggang

  19. Tingkat Upah dan Utility • Jika Upah naik berarti pendapatan naik • Mengakibatkan Konsumsi naik dan menikmati waktu senggang lebih banyak, berarti mengurangi jam kerja (INCOME EFFECT) • Namun dapat pula kenaikan upah berarti harga waktu lebih mahal. Hal ini mendorong mengorbankan (SUBSTITUSI) waktu senggangnya untuk bekerja menambah konsumsi barang. Penambahan waktu bekerja dinamakan SUBSTITUTION EFFECT dari kenaikan upah

  20. PERMINTAAN TENAGAKERJAJANGKA PENDEK • Input : faktor produksi → menghasilkan output • Teknologi tetap , input T.K. dan modal yang lebih besar maka output akan lebih besar • Hubungan input – output : Sumbu vertical input modal dan sumbu horizontal input tenagakerja • Kurva isoquants : memperlihatkan berbagai macam kombinasi tenagakerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan kuantitas yang sama

  21. PERMINTAAN TENAGA KERJA Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa karena barang itu memberikan utility (kegunaan, kenikmatan). Permintaan pengusaha atas tenaga kerja : karena pekerja membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat Pertambahan permintaan akan tenaga kerja tergantung pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi Permintaan tenagakerja disebut derived demand

  22. istilah • MR : Marginal revenue atau penerimaan marjinal • VPPL : Value marginal physical product of labor atau nilai pertambahan hasil marjinal dari karyawan • MPPL : marginal physical product of labor • P : harga jual barang yang diproduksi per unit

  23. APA TINDAKAN PENGUSAHA • Membandingkan MR dengan biaya mempekerjakan tambahan seorang karyawan • Jumlah biaya =W (upah) = Biaya Marjinal atau marginal cost (MC) • Jika MR > MC atau W maka tambahan pegawai akan menguntungkan perusahaan

  24. PASAR TENAGAKERJA (LABOR MARKET) • Definisi: • suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli tenagakerja • Seluruh aktivitas dari para pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja • Pelaku-pelaku : (1) pengusaha (2) pencari kerja (3) perantara : DepNaker, konsultan atau badan swasta • Fungsi dan manfaat pasar tenagakerja : sarana penyalur tenagakerja, sarana informasi tentang ketenagakerjaan,sarana mempertemukan pencari kerja dan lembaga yang membutuhkan tenaga kerja

  25. Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja • Pencari kerja punya : pendidikan, ketrampilan, kemampuan dan sikap • Perusahaan punya lingkungan : eksternal (output), input, manajemen, teknologi, pasar dll. • Informasi terbatas • Diperlukan titik temu kepentingan keduanya.

  26. HUKUM DIMINISHING RETURNS • Jika tenagakerja terus ditambah sementara alat-alat dan faktor produksi lainnya jumlahnya tetap maka perbandingan antara alat-alat produksi dan tenagakerja semakin kecil • Semakin bertambah karyawan yang dipekerjakan, semakin kecil MPPL dan VMPPL ini yang dinamakan hukum diminishing returns

  27. Kesimpulan Hubungan antara tingkat upah, MPPL, harga barang dan jumlah karyawan yang dipekerjakan • Pengusaha menuntut peningkatan produktivitas kerja karyawan sedemikian rupa sehingga pertambahan produksi yang dihasilkan karyawan senilai dengan pertambahan upah yang diterimanya; atau bila ini tidak dapat terlaksana • Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual barang dan atau • Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang bekerja atau • Pngusaha melakukan kombinasi dari dua di antara ketiga alternatif di atas atau kombinasi ketiganya

  28. ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGAKERJA • Pengertian : sebagai persentase perubahan permintaan tenagakerja sehubungan dengan perubahan satu persen pada tingkat upah • e = Δ N/N / Δ W/W atau • e = ΔN/ ΔW x W/N atau dalam bentuk differensial • E = dN/dW x W/N

  29. keterangan • e = elastisitas permintaan akan tenagakerja • ΔN = perubahan jumlah pekerja yang terjadi • N = jumlah yang bekerja mula-mula • ΔW = besarnya perubahan tingkat upah • W = tingkat upah yang sedang berlaku

  30. lanjutan • Jika upah naik ---jml orang yang dipekerjakan menurun dan sebaliknya • Jadi ΔN/ΔW dan dN/dW adalah negatif • Elastisitas permintaan akan tenagakerja negatif

  31. 4 faktor yang menentukan e • Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi yang lain • Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan • Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi • Elastisitas persediaan dari faktor produksi pelengkap lainnya

  32. Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi lain • Semakin kecil/sulit kemungkinan menyubstitusikan tenagakerja dengan faktor produksi lain, semakin kecil elastisitas permintaan akan tenagakerja.Contoh bandingkan dokter spesialis, pilot dan buruh tani, bangunan mana yang lebih elastis?

  33. Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan • Jika upah naik maka harga barang naik, mengakibatkan permintaan akan barang turun,pengusaha akan menurunkan permintaan akan tenagakerja • Semakin besar elastisitas permintaan terhadap barang hasil produksi, semakin besar elastisitas permintaan tenagakerja. Contoh semen dan mobil.Mana yang lebih elastis permintaan tenagakerjanya?

  34. Proporsi biaya karyawan tehadap seluruh biaya produksi • Perusahaan dengan padat karya dan padat modal. Mana yang lebih tinggi elastisitas permintaan tenagakerjanya? • Elastisitas permintaan akan tenagakerja relatif tinggi bila proporsi biaya pekerja (labor cost) terhadap biaya produksi total (total cost) juga besar. • Metode produksi padat modal : labor cost hanya 20 % dari total cost. Maka kenaikan upah 19 % Akan menaikkan biaya produksi 2%. • Padat karya : kenaikan 10% upah dimana labor cost 80% dari total cost akan menaikkan biaya produksi 8%

  35. Elastisitas persediaan faktor produksi pelengkap lainnya • Elastisitas permintaan akan tenagakerja tergantung dari elastisitas penyediaan bahan-bahan pelengkap dalam produksi seperti modal, tenaga listrik, bahan mentah dsb. • Semakin besar kapasitas dan jumlah mesin yang dioperasikan, semakin banyak tenagakerja yang diperlukan

  36. Pergeseran (shift) dalam Permintaan • Perubahan permintaan tenagakerja bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang • Jangka pendek :4 faktor diatas adalah perubahan dalam jangka pendek yang terjadi sepanjang garis permintan (garis DD) • Jangka panjang :pergeseran/loncatan/shift fungsi permintaan (DD) terjadi karena • Perubahan pola konsumsi • Peningkatan produktivitas karyawan • Penggunaan teknologi baru

  37. PENYERAPAN TENAGA KERJA dan ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA • Penyerapan Tenagakerja terjadi diberbagai sektor : Pertanian, pertambangan, industri, listrik, bangunan, transpor, jasa • Perbedaan laju pertumbuhan persektor mengakibatkan 2 hal • Terdapat perbedaan laju peningkatan produktivitas kerja di masing-masing sektor • Secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenagakerja maupun kontribusi thd. pendapatan nasional

  38. Elastisitas kesempatan kerja • Def : perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi • E = Δ N/N : ΔY/Y • Ei = ΔNi/Ni : ΔY/Yi • Jika tingkat pertumbuhan kesempatan kerja = 3,011% per tahun (1991-2000) • Jika tingkat pertumbuhan pendapatan nasional 8,092 % per tahun (1991-2000) • E = 3,011/8,092 = 0,372 artinya bila PDB bertambah dengan satu persen, kesempatan kerja yang diciptakan untuk itu adalah 0,372 persen

  39. Kegunaan konsep elastisitas • Memperkirakan pertambahan kesempatan kerja • Bila k = tingkat pertumbuhan kesempatan kerja • E = elastisitas kesempatan kerja • g = tingkat pertumbuhan PDB • Maka k = E x g • Misal : Jumlah pekerja th 2000 = 51.553,1 dan 2001 PDB tumbuh 7,5 % jika elastisitas kerja dalam tahun 2001 sama dengan tahun 1991-2000, maka tingkat pertumbuhan kesempatan kerja tahun 2001 adalah 0,372 x 7,5 % = 2, 79%. • Pertambahan kesempatan kerja dalam tahun 2001 = 2,79 % x 51,553 juta = 3,9 juta

  40. lanjutan • Memperkirakan kebutuhan tenaga untuk suatu periode tertentu • Menyusun simulasi kebijakan pembangunan bidang ketenagakerjaan (memilih beberapa alternatif tingkat pertumbuhan beberapa sektor)

  41. ANALISIS PASAR KERJA • Pasar kerja adalah seluruh kegiatan dari pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja • Pelaku-pelaku ; • Pengusaha • Pencari kerja • Perantara atau pihak ketiga ( Depnaker, konsultan, badan swasta)

  42. Permasalahan dalam mempertemukan pencari kerja dan pengusaha • Tidak semua pelamar mampu dan dapat diterima untuk satu lowongan tertentu • Pendidikan, keterampilan, kemampuan. kepribadian • Setiap perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda : • output, input, manajemen, teknologi, pasar, lokasi dll –menentukan tinggi rendahnya upah, jaminan sosial • Pencari kerja mempunyai produktivitas, harapan tingkat upah yang berbeda • Tidak semua perusahaan mampu dan bersedia memberi upah dan memenuhi harapan pelamar • Informasi terbatas baik dari pelamar maupun dari pengusaha • Assumsi neoklasik bahwa pekerja adalah homogen tidak berlaku.

  43. DINAMIKA PASAR KERJA • PENAWARAN TENAGAKERJA DI SUATU DAERAH • PERMINTAAN TENAGAKERJA DI SUATU DAERAH • PERMINTAAN DAN PENAWARAN

  44. PASAR KERJA INTERN DAN EKSTERN • INTERNAL LABOR MARKET • EXTERNAL LABOR MARKET

  45. PASAR KERJA UTAMA DAN BIASA Pasar kerja dua bentuk atau dual labor market membedakan dua bentuk atau golongan pasar kerja yaitu • Pasar kerja Utama atau primary labor market • Pasar kerja biasa atau secondary labor market

  46. Karakteristik Pasar kerja utama • Skala perusahaan besar • Manajemen perusahaan baik • Tingkat pendidikan dan ketrampilan tinggi • Produktivitas kerja tinggi • Upah tinggi • Jaminan sosial baik • Lingkungan pekerjaan menyenangkan • Disiplin kerja tinggi • Absensi rendah • Labor turn over kecil

  47. Karakteristik Pasar kerja Biasa • Skala perusahaan kecil • Manajemen kurang baik • Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah • Produktivitas rendah • Upah rendah • Jaminan sosial kurang • Lingkungan kerja kurang baik • Disipin kerja kurang • Absensi tinggi • Labor turn over tinggi

  48. PASAR KERJA TENAGA TERDIDIK DAN TAK TERDIDIK

  49. Sektor Formal dan Informal • Sektor formal : sektor modern (status hukum, pengakuan dan izin resmi, skala besar • Sektor informal : kegiatan usaha sederhana, skala usaha relatif kecil, tidak punya izin usaha, beraneka ragam, tingkat penghasilan rendah, keterkaitan dengan usaha lain kecil, bekerja disektor informal lebih mudah

  50. Sektor Pemerintah dan Swasta • Penyerapan lebih banyak mana? • Pemeritah : pegawai negeri, angkatan bersenjata, lembaga-lembaga tinggi pemerintah, BUMN • Swasta

More Related