1 / 18

AGRIBISNIS BIDANG KEHUTANAN

AGRIBISNIS BIDANG KEHUTANAN. Lestari Rahayu W Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Konsep Agribisnis (1/3). Istilah "agribisnis“ terdiri dari dua suku kata, yaitu " agri" ( agriculture = pertanian) dan "bisnis" ( business = usaha komersial).

alma
Télécharger la présentation

AGRIBISNIS BIDANG KEHUTANAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AGRIBISNIS BIDANG KEHUTANAN Lestari Rahayu W Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM

  2. Konsep Agribisnis (1/3) • Istilah "agribisnis“ terdiri dari dua suku kata, yaitu "agri" (agriculture = pertanian) dan "bisnis" (business = usaha komersial). • agribis­nis adalah kegiatan bisnis yang berbasis pertanian. • Sebagai konsep, agribisnis dapat diartikan sebagai jumlah semua kegia­tan-kegiatan yang berkecimpung dalam industri dan distribusi alat-alat maupun bahan-bahan untuk pertanian, kegiatan produksi komoditas pertanian, pengolahan, penyimpanan dan distribusi komoditas pertanian atau barang-barang yang dihasilkannya (Davis dan Golberg, 1957 dalam Soemarno, 1996).

  3. Konsep Agribisnis (2/3) • Agribisnis mencakup kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan kelautan, peternakan, pariwisata (agro dan eco-tourism) yang seluas-luasnya (hulu-on farm-hilir dan jasa-jasa penunjangnya). Dengan demikian pengembangan entrepreneur dalam sistem dan usaha agribisnis dapat diarahkan paling tidak pada lima kelompok besar (subsystem) pengembangan seperti Gambar I-1 (Pambudy, 2010).

  4. Sub-Sistem Agribisnis Hulu Sub-Sistem Usahatani Sub-Sistem Pengolahan Sub-Sistem Pemasaran • Industri benih, bibit gen ternak tanaman, ikan • Industri kimia, agrochemical • Industri agro otomotif,alat dan machinery • Bio fertilizer, herbi- pestisida • Tanaman obat, pangan-rempah dan hortikultur • Tanaman serat, perkebunan - kehutanan • Peternakan-perikananFungi (jamur) • Jasad • renik • Industri makanan • Industri minuman • Industri rokok • Industri serat alam: tekstil-biokomposit • Industri biofarma • Industri wisata, estetika-kosmetika • Industri vaksin, serum • Distribusi • Promosi • Informasi pasar • Intelijen pasar • Perdagangan • Struktur pasar • Areal pasar • Lelang • Pasar berjangka • Pasar modal • Sub SistemJasadanPenunjang • Keuangan: perkreditan, pembiayaan, permodalan dan asuransi • Informasi, komputerisasi dan otomatisasi • Penelitian, pengembangan, pendaftaran paten dan merk • Pendidikan, pelatihan, extension and community development. • Pelabuhan, jalan,transportasi, pengiriman dan pergudangan • Konsultasi hukum: keuangan: bisnis, akuisisi, merger, take over, • perdagangan, akutansi dan investasi Gambar I-1: Lingkup Pengembangan Enterpreneur dalam Sistem Agribisnis (Pambudy, 2010).

  5. Konsep Agribisnis (3/3) • Suatukesatuankegiatanusaha yang meliputisalahsatuataukeseluruhandarimatarantaiproduksi, pengolahanhasil, danpemasaran yang luas, yaitukegiatanusahayang menunjangkegiatanpertaniandankegiatanusahayang ditunjangolehkegiatan-kegiatanpertanian. • Sebuahsistemkegiatan yang meliputitigakomponenthe farm input sector, the farming sector, dan the product marketing sector. • Keseluruhandankesatuandariseluruhorganisasidankegiatanmulaidariproduksidandistribusisaranaproduksi, kegiatanproduksipertaniandilahanpertaniansampaidenganpengumpulan, penyimpanan, pengolahandanturunsampaidistribusihasilakhirdaripengolahantersebutkekonsumen. (Pasaribu 2012)

  6. Agribisnis meliputi semua aktivitas sebagai rangkaian system, terdiri dari (1) sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi dan pengembangan sumberdaya pertanian, (2) subsistem produksi pertanian atau usaha tani, (3) subsistem pengolahan hasil-hasil pertanian atau agroindustri, dan (4) subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian.

  7. PEMASARAN • DISTRIBUSI • PENYIMPANAN (storage) • PENGOLAHAN (processing) • LEMBAGA PENUNJANG: • Koperasi • Bank • Kelembagaansosialekonomipesisir: misalkanpengamba’ • Lembagapenelitian • Pasar • Pemerintah: denganmembuatregulasi (peraturan/kebijakan) terkaitbidangagribisnis • Lembagapendampinganmasyarakatolehsociopreneur, Orsosmas, NGO, konsultanagribisnis, dan lain-lain. • USAHATANI: • Pangan • Sayur-sayuran • Perkebunan • Bunga • Pertambakan: Ikan, udang, bandeng, dll • Penangkapanikan • Budidayaikan: kolam, keramba, dll • Peternakan • PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN SAPRODI: • Bibit (tanaman), benih (ikan) • Pakanternakdanikan • Pupuk, Obat-obatan • Pestisida • Mesindanalatpertanian, perikanan (budidayadanpenangkapan) • Gambar I-2. Hubungan Keterkaitan antar Subsistem dalam Agribisnis (dikembangkan dari Firdaus, 2010).

  8. AGRIBISNIS KEHUTANAN • agroforestry dapat digolongkan sebagai agribisnis • sistemagroforestry ditempuh pendekatan usaha tani (farming system). • Agroforestrymerupakanmanajemenpemanfaatanlahansecara optimal danlestaridengancaramengkombinasikankegiatankehutanandanpertanianpada unit pengelolaanlahan yang samadenganmemperhatikankondisilingkunganfisik, sosialekonomidanbudayamasyarakat yang berperanserta (Departemen Kehutanan, 1992).

  9. Dalam sistem agroforestry terdapat interaksi antara ekologi dan ekonomi diantara komponen-komponen yang berbeda (VanNoordwijck, et al. 1994) • Pengembangan agroforestry harus merupakan bagian terintegrasi dari pembangunan regional • Dengan tujuan • mengurangi penggundulan hutan, • konservasi flora dan fauna dan plasma nutfah, • mengurangi erosi tanah dan • menumbuhkan peningkatan produktivitas tanah yang stabil dan berkesinambungan. • Peningkatan kesejahteraan rakyat di dalam dan di sekitar hutan

  10. Bentuk Agroforestry • Agrisilvicultureyaitupenggunaanlahansecarasadardandenganpertimbangan yang matanguntukmemproduksisekaligushasil-hasilpertaniandankehutanan. • Sylvopastural system, yaitusistempengelolaanlahanhutanuntukmenghasilkankayudanuntukpemeliharanternak. • Agrosylvo-pastoral systemyaitusistempengelolaanlahanhutanuntukmemproduksihasilpertaniandankehutanansecarabersamaandansekaliguspemeliharanhewanternak. • Multipurpose forest tree production systems, yaitusistempengelolaandanpenanamanberbagaijeniskayu yang tidakhanyauntukhasilkayunya, akantetapijugadaun-daunandanbuah-buahan yang dapatdigunakansebagaibahanmakananmanusiaataupunpakanternak.

  11. Ciri Agroforestry • Agroforestrybiasanyatersusundariduajenistanamanataulebih (tanamandan/atauhewan), minimal satu diantaranyatumbuhanberkayu. • Siklus sistem agroforestry selalu lebih dari satu tahun. • Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu. • Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi product). • Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa (service function), misalnya penaung, pelindung dari angin, penyubur tanah atau peneduh. • Sistemagroforestry yang paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan sistem budaya monokultur.

  12. Keunggulan Agroferostry Ohorella (2004) • Memilikistabilitasekologi yang tinggi: • Multi jenis : memilikikeanekaragamanhayati yang lebihbanyakataumemilikirantaimakanan/energi yang lebihlengkap. • Multi strata tajuk, dapat menciptakan iklim mikro dan konservasi tanah dan air yang lebih baik • Kesinambungan vegetasi, sehingga tidak pernah terjadi keterbukaan permukaan tanah yang ekstrim, yang merusak kesinambungan ekologi • Penggunaanbentanglahansecaraefisien • Memilikikeunggulanekonomi • Tanamanyang ditanamlebihberagam, biasanyadipilihjenis-jenistanaman yang mempunyainilaikomersialdenganpotensipasar yang besar. • Kebutuhaninvestasi yang relatifrendah, ataumungkindapatdilakukansecarabertahap.

  13. Keunggulansosialbudaya yang berhubungandengankesesuaian (adaptability) yang tinggidengankondisipengetahuan, keterampilandansikapbudayamasyarakatpetani, • Teknologiyang fleksibel, dapatdilaksanakandarisangatintensifuntukmasyarakat yang sudahmajusampaikurangintensifuntukmasyarakat yang masihtradisionaldansubsisten • Kebutuhaninput, proses pengelolaansampaijenisagroforestryumumnyasudahsangatdikenaldanbiasadipergunakanolehmasyarakatsetempat. • Filosofibudaya yang efisien, yaknimemperolehhasil yang relatifbesardenganbiayaataupengorbanan yang relatifkeci • Keunggulanpolitis • Agroforestrydapatdansangatcocokdilakukanolehmasyarakatluas, adanyapemerataankesempatanusahasertamenciptakanstruktursupply yang lebihkompetitif. • Dapat meredakan ketegangan atau konflik politik yang memanas akibat ketimpangan peran antar golongan dan ketidakadilan ekonomi. • Kepercayaan yang diberikan masyarakat akan direspon dengan rasa memiliki dan menjaga sumber daya hutan/lahan yang memberi manfaat nyata kepada mereka.

  14. PRODUKSI HUTAN : • PRODUK KAYU • PRODUK NON KAYU • Getah (pinus : gondorukem) • Minyak (minyak kayu putih) • Bambu, • Sutera, madu dll • Tanaman pangan, biofarmaka dan ternak

  15. Pengembangan agribisnis hutan rakyat • Contoh penelitian kasus • Permasalahan: • Subsistem sarana produksi: • Bibit yang berkualitas dan unggul masih belum memadai • Subsistem produksi: • Pengetahuan dan ketrampilan petani masih perlu ditingkatkan • Organisasi petani masih kurang kuat sehingga posisi tawar lemah

  16. Subsistem pengolahan hasil : • Teknologi pengolahan masih belum memadai sehingga nilai tambah rendah • Pasokan bahan baku belum kontinyu. • Subsistem pemasaran : • Permintaan pasar dengan kualitas kayu tinggi belum bisa dipenuhi petani • Penjualan kayu dalam bentuk tegakan (borongan) merugikan petani • Sistem informasi pasar belum terbangun

  17. Subsistem kelembagaan : • Dukungan akelembagaan keuangan masih kurang • Kapasitas sarana prasarana kurang memadai. • Startegi pengembangan : • Subsistem sarana produksi : • Inventarisasi pohon jenis unggulan di masyarakat • Pengembangan kebun benih induk • Pengembangan kebun bibit desa • Pembinaan terhadap petani penangkar bibit

  18. Strategi pengembangan subsistem produksi : • Introduksi jenis komoditas bernilai ekonomis tinggi • Inventarisasi potensi hutan rakyat dan penataan komoditas • Pelatihan teknis bagi petan • Strategi pengembangan subsistem kelembagaan: • Fasilitasi dukungan lembaga keuangan • Fasilitasi peningkatan sarana prasarana.

More Related