1 / 47

PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI

PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI. DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. TOPIK BAHASAN. TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ASEAN ONE COMMUNITY 2015 PERAN PENDIDIKAN TINGGI. Potensi Pertumbuhan Ekonomi .

ashanti
Télécharger la présentation

PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN PENDIDIKAN TINGGIDALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

  2. TOPIK BAHASAN • TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ASEAN ONE COMMUNITY 2015 • PERAN PENDIDIKAN TINGGI

  3. Potensi Pertumbuhan Ekonomi .....Indonesia menjadinegara maju ....melaluipertumbuhan ekonomi tinggi yanginklusifdan berkelanjutan Tahun 2025 Tahun 2009 (BPS) (Harapan) 2% 0,17% >20 dolar 13% 0,96% 10-20 dolar 9,7 45% 4-10 dolar 2-4 dolar 21,22% 30% 10% 59,23% < 2 dolar Pengeluaran/hari

  4. 3 Main Resources for Economic Growth • Natural Resources • Geothermal (largest reserve) • Coal (no.2 in the world) • Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) • Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) • Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) • Others • Experiences Per capita income USD • 3. Human Resource...

  5. Human Resource (Source: Menko Perekonomian) Demographic Bonus 100 Year of Independence Decreasing Dependency Ratio from 2010-2040: can become demographic deviden for economic development, provided that good human resource development is in place.

  6. 6 KoridorPengembangan

  7. Human Resource Situation: Level of Education(Source: BPS) University Vocational HS High School SMA/MA SMP/MTs Junior Secondary Primary Education Improving access to higher education!

  8. TKI dengankualitasrendah Sumer: Kemenakertrans (2010)

  9. TKA membanjiri Indonesia Sumber: Kemenakertrans (2010)

  10. TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ONE COMMUNITY 2015 • Jakarta sebagai ‘entry point’ masuknya orang, barang, budaya, pengaruh, keIndonesiasangatdominan • Menyiapkansumberdaya yang berkualitasuntukmemberikansinyalkolaborasi, dan halinitidakmungkinjikatidakmelalui PENDIDIKAN • SebanyakmungkinsumberdayamanusiaIndonesialulusanperguruantinggi (akademik/vokasi/profesi) ada hubunganantaralulusan PT dengan GDP

  11. Apa yang dibutuhkan? • PerguruantinggiBERKUALITAS yang mampu: • Mengembangkanpotensimahasiswa agar bisamenjadisarjana yang bertaqwa, cakap, bermartabat, bermanfaatbagipembangunandanmasyarakat, danbisaberkompetisidalampasar global(kompetitif) • Memberisolusibagipembangunansosial, ekonomi, dankesejahteraanmasyarakat, mengembangkandanmenciptakanpengetahuandanteknologi yang meningkatkandayasaing (lulusan, perguruantinggi, daerah, bangsa) membangun knowledge capitalmelaluirisetdanpemberdayaanmasyarakat

  12. APA KESIAPAN KITA? • Memberikanpendidikantinggi yang bermutu dan relevan, • PerguruanTinggiharusberijin dari Kemdiknas, • PerguruanTinggiharuskonsistenmenyelenggarakanpendidikannyasebagaimanasaatmengajukanusulannya, • PerguruanTinggiharusmemilikifokuspadapeningkatan KOMPETENSI MAHASISWA.

  13. KompetensiberhubungandenganBudayaAkademik:KARAKTER MAHASISWA

  14. KOMPETENSI MAHASISWAdicapaimelalui: BudayaAkademik Di Kampus Pendidikankarakter Mengedepankan MUTU dalampelayananakademik Reduksi konflik Penyelenggaraan PT yang akuntabel, menjunjungintegritas yang tinggi

  15. KondisiPerguruanTinggi di Indonesia • Statusakreditasi (masihbanyak yang belummengajukanakreditasi) • PembelajaranmasihlebihbanyakbobotnyapadapeningkatanHardskills • Kualifikasidosenmasihbanyak yang S1 • Sarana dan prasaranamasihbelummenyesuaikandengankemajuanteknologisaatini

  16. STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA* * SUMBER DATA DI DOWLOAD DARI WEB PDPT DAN BAN-PT TAHUN September 2011 **A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = BelumAkreditasi

  17. PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA *A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = BelumAkreditasi

  18. KOPERTIS 3 Bagaimanastrategimengubah PT menjadiberkualitas?

  19. peRAN pendidikan tinggi

  20. Peran Pendidikan Tinggi Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri dan Masy. Pembelajaran Publikasi

  21. Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)

  22. Gaji Rata-rata per BulanuntukTiapJenjang • (Sumber: Depnakertrans, 2011) Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id

  23. Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah.

  24. HubunganNilai PDB/KapitadenganJumlahPeneliti(2007)Sumber : World Bank 2011 • JumlahPeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r = 0,92) Denmark Y = -1085,96 + 6,82 X Islandia R² = 0,85 Indonesia • Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. JumlahPenelitidan PDB/Kapitaadalah data tahun 2007 yang diambildari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

  25. Tabel 1. Lima besarpenghasilmakalah (dokumen) ilmiahdariberbagaijurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dariberbagaiinstitusiriset di Indonesia

  26. KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET INDONESIA MENURUT SCOPUS(MEI 2011)

  27. PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN • Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011* • Indonesia • Institut Teknologi Bandung 1.686 • Universitas Indonesia 1.414 • Universitas Gadjah Mada 1.001 • Institut Pertanian Bogor 683 • Malaysia • University of Malaya 13.133 • Universiti Sains Malaysia 9.649 • Universiti Putra Malaysia 8.725 • Universiti Kebangsaan Malaysia 7.194 • UniversitiTeknologi Malaysia 4.102 • Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga** • Peringkat Negara • 19 Singapura • 48 Malaysia • 63 Thailand • 103 Indonesia • Keterangan: • *Jumlahpublikasi yang tercatatdipangkalan data Scimago yang data berasaldari Scopus • **KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkanbanyaknyapenelitian yang dipublikasikansecarainternasional. • Singapura • National Universiy of Singapore 59.290 • Nayang Technological University 32.500 • Institute for Infocomm Research 4.629 • Thailand • Mahidol University 15.896 • Chulalongkorn University 12.482 • Chiang Mai University 6.084 • Prince of Songkia University 4.163 • Kesetsart University 3.827

  28. Hubungan Dana Penelitiandan PDB(Sumber : Worldbank, 2011) Norway Y = 4260,84 + 13059,78 X R² = 0,29 Israel Indonesia • Persentasedanapenelitianterhadap PDB memilikikorelasipositif yang cukup kuat terhadapnilai PDB per kapita(koefisien korelasi r = 0,54) 1. Anggaranpenelitiantahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS 2. PDB /Kapitatahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries

  29. HubunganKenaikanProduktivitasdenganKenaikanJumlahPeneliti 2006-2007(Sumber : Worldbankdan OECD) • Kenaikanjumlahpeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang tinggiterhadapkenaikannilaiproduktivitas (koef. Korelasi = 0.81) Y = 11,33 + 0,37 X R² = 0,65 JumlahPeneliti 2006-2007: http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries danhttp://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries Produktivitasdihitungdari data PDB dan Jam kerjatahun data PDB 2006-2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries data jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=EO88_INTERNET

  30. Kapasitas Inovasi Indonesia(Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011) Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah

  31. Fungsi Perguruan Tinggi • Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan • Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. • Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru • 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri. (National Science Foundation (2007), NSF Report 07-317; Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press.) • Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B. 2007. “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C.)

  32. Peran Community College di AS • Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara. • Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College • Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus, pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa (Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C., September 24, 2007) • Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan: • D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan SMA. (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran10 %/tahun) (Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.) • Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun) (Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.)

  33. Model Pendidikan Tinggi Mendatang Bekerja/Berwirausaha Siswa berprestasi Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan model-model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, yang antara lain dengan mambangun Community College di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui Community College, biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.

  34. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM(Demand Side) Pertumbuhan PDB Nasional Pertumbuhan PDB Koridor Peningkatan Output Koridor Penambahan Input Koridor Potensi Koridor Penambahan Input SD Alam Penambahan Input Investasi Peluang Kerja Peluang Usaha Penambahan Input SDM Koridor

  35. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side) Sikap Tenaga Kerja Wira-usaha Penambahan Input SDM Koridor Untuk Tiap Jenis keahlian Kebutuhan SDM Nasional Ketrampilan Pengetahuan Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, ... Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus Disiapkan KKNI/IQF Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework

  36. Prioritas Pembangunan Nasional • Peningkatanaksespendidikan yangberkualitas, relevandanefesienmenujuterangkatnyakesejahteraanhiduprakyat, kemandirian, keluhuranbudipekerti, dankarakterbangsa yang kuat. • Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: • Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement) • Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment) • Pembangunan pendidikandiarahkandemitercapainyapertumbuhanekonomiyang didukungkeselarasanantaraketersediaantenagapendidik dengankemampuan: • menciptakanlapangankerjamelaluikewirausahaan untuk mengatasi pengangguran terstruktur • menjawabtantangankebutuhantenagakerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional

  37. Framework of Supply-Demand Harmonization (Supply Side) (Demand Side) MoNE/MoRA, other Ministries Industry & Business Sectors as Users Dimension of Harmonization: Quantity, Quality/Competence, Location, Time

  38. S3 S2 D IV/ S1(Applied) D III S1 D II D I Benchmarking: KKNI IQF S3(Applied) 9 S2(Applied) 8 7 Profesional 6 5 4 3 Vocational High School (3) General High School (3) 2 1 9 Year Basic Education (6+3) Early Childhood Education (1-2) Carrer Development

  39. Profilrelatif PDRB per Koridor

  40. KomposisiPersentaseLulusanReratadanSerapanTenagaKerja di Sektor yang Relevan *Kependidikan, Kesehatan, KomputerdanSainspendukungsemuasektor Sumber: diolah dari PDPT, 2010; BPS, 2010

  41. EkstrapolasiNaker Per Sektor 2025 *Porsilulusan PT padasektor yang telahmemiliki SDM berpendiikantinggilebihbanyakdiestimasikanpeningkatannya lebihsedikit.

  42. KebutuhanNakerBerpendidikanTinggi 2025

  43. ProyeksiJumlahSarjana per BidangIlmuper SektorEkonomith 2025 • Perhitungankebutuhan SDM berbasiskepadakebutuhanmasing-masingsektorterhadap • Bidangilmu

  44. EstimasiJumlahLulusan PT 2025

  45. ProyeksiJumlahSarjana per BidangIlmuper SektorEkonomith 2025

  46. PENUTUP • MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI: • 1. FOKUS PENGEMBANGAN • 2. FOKUS KEUNGGULAN • 3. PROSES PEMBELAJARAN • 4. SISTEM PENJAMINAN MUTU • 5. SELALU MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA, WIRAUSAHA, DAN DUNIA INDUSTRI

  47. TERIMA KASIH

More Related