1 / 50

PEMBIBITAN DENGAN KULTUR JARINGAN

PEMBIBITAN DENGAN KULTUR JARINGAN. Pokok bahasan : - Macam teknik kultur jaringan untuk pembibitan - Kelebihan dan kelemahan pembibitan dari kultur jaringan - Tehnik perbanyakan pada tanaman dikotil dan monokotil - Menghasilkan bibit bebas virus

betsy
Télécharger la présentation

PEMBIBITAN DENGAN KULTUR JARINGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBIBITAN DENGAN KULTUR JARINGAN

  2. Pokokbahasan: - Macamteknikkulturjaringanuntukpembibitan - Kelebihandankelemahanpembibitandari kulturjaringan - Tehnikperbanyakanpadatanamandikotildan monokotil - Menghasilkanbibitbebas virus - Tahapanpembibitansecarain vitro - Contohpembibitanpadabeberapatanaman penting

  3. MACAM TEKNIK KULTUR JARINGAN UNTUK PEMBIBITAN • Kulturmeristem • Kulturpucuk • Kulturembrio • Kulturembriosomatik (SE = somatic embryo)

  4. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KULTUR JARINGAN Kelebihan : 1. Jumlahbibit yang diproduksibisabanyak 2. Sehat, bebasdari virus danpenyakit lain 3. Relatifcepat (rate 4-5 perbulan) 4. Seragam 5. Memudahkandalamtransportasi

  5. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KULTUR JARINGAN Kekurangan : • Biayalebihmahal • Butuhskill/keahliankhusus • Mutasi /off type akibat sub kulturberlebih variasisomaklonal

  6. 1. Kulturmeristem Kultur(biakan) yang menggunakanbahantanamberupapucuktanaman yang terdiridarititiktumbuhdanprimordiadaun. Bagiantersebutterdiridarisel-selmeristemygberciri : • Sitoplasmapenuh • Intiselbesar • Belumadavacuoladanamylum • Aktifmembelah

  7. 1. Kulturmeristem Tujuan : untukmenghasilkantanamanbebas virus Penggunaan : apabilatanaman yang akandiperbanyakdalamkondisiterserangpenyakit. Misalkanjerukterkena CVPD, anyelirterserang virus mosaic, kentangterserangpenyakitpenting. Teknik : 1. Tanpaheat treatment 2. Denganheat treatment

  8. 1. Kulturmeristem Teknik • Tunas pucukdaritanamansakitditumbuhkan(perbanyakaneksplan) • Tunas pucukdipotongsepanjang5 cm dandiisolasidengancaramembuangdaunterluardandisterilkanmenggunakanteknikstandar. • Media yang digunakansesuaireferencemasing - masingtanaman, padatataucair.

  9. 1. Kulturmeristem Teknik • Waktuinokulasidigunakanmikroskop agar nampakbagianmeristem, yaitutitiktumbuhdanprimordiadaun (1-2 pasang). • Menggunakanpinsetujungbengkokdanjarumatauscalpelujunglengkung, meristem diisolasisecarahatihati • Meristem diletakkanpadamedia agar yang lunakatau media cairdengankertas filter.

  10. 1. Kulturmeristem

  11. 1. Kulturmeristem Teknik • Sesudah meristem tumbuh normal danagakbesar, eksplandisubkulturke media kulturpucukyaitu media agakkeras, diberi ZPT untukpenggandaan. • Pengujian virus menggunakanELISAdilakukanketikatanamansudahdiaklimatisasidansudahberdaunsempurna.

  12. 1. Kulturmeristem Teknik heat treatment • Untuktanamansemusimatau yang tumbuhdalam pot, makasebelumdiisolasimeristemnya, tanamandiperlakukansuhutinggiyaitu 35oC sampai 40oC. • Tanamandalam pot diletakkan di dalamgrowth chamber bersuhutinggitersebutselama 1-2 minggudengankriteriasudahmunculdaunbaru.

  13. 2. Kulturpucuk • Kultur (biakan) tanamansehatdenganbahantanam (eksplan) berupapucuktanaman yang sudahmempunyaidaun, ataumenggunakan tunas samping, ataubuku yang belumbertunas. • Tujuan : untukpembibitandalamjumlahbanyak, massal, sehat, seragam, cepat.

  14. 2. Kulturpucuk Bahantanam: • Eksplandiambildaritanaman yang sehatdansubur di screen house ataudarilahan. • Persyaratantrue to type harusdipatuhikarenadiperlukanuntuksertifikasi. • Padatanamandikotildiambildaripucuktanaman terminal atau tunas sampingsepanjang 0,5 – 1,0 cm • Padatanamanmonokotildiambildariumbi, rhizome, corm, suckers dll.

  15. Rhizome Corm

  16. Sucker

  17. 2. Kulturpucuk Media : • Komposisi media disesuaikandenganjenistanaman(sesuaireferensi) • Umumnyadigunakanmedia padatdengankonsentrasi agar 5-10 g/liter, pH umumnya 5,8 kecualianggrekada yang membutuhkan pH 5,4. • Perakaranmenggunaakanmedia dengantambahanZPT auksinsajayaituIBA atau NAA

  18. 2. Kulturpucuk Sub kultur: • Apabilaeksplansudahberumurantara 3 – 4 pekandipindahkanke media baru.  Alasan : media kering, terjadirespirasianaerob, haraberkurang, kompetisiantar plantlet atauwadahsudahpenuh. • Maksimumuntuk sub kulturadalah 7x sebelumperakaran agar tidakterjadimutasisementaraatauoff type.

  19. 3. Kulturembrio • Biakanin vitro untukmenghasilkanbibitdenganbahantanamberupaembriozigotik (embriohasilperkawinanantaragametjantandanbetina). • Embrio yang digunakanadalahembrio yang sudahmasak(siapberkecambah). • Alasandigunakanembrio: bijinyatidakmpnyendospermaataukotiledon (tidakadacadanganmakananbagiembriountuktumbuh/berkecambah).

  20. 3. Kulturembrio • Tanaman yang diperbanyakdariembriosecarakomersialadalahanggrek. • Buahanggrekberisi 1.000 – 10.000 embrio, tetapitidakpunyaendospermasehinggatidakbisatumbuhpada media pakisatauorganiklainnya.

  21. 3. Kulturembrio • Padapembibitananggrek, buahdipecahdandalamkondisisterilbijiaditaburdalambotolmedia agar sebagaipenggantiendosperma. • Dari setiapbuahakantumbuhribuankecambah yang selanjutnyatumbuhsebagaibibittanamananggrek. • Contohkomodity lain: kepalakopyor

  22. 4. Kulturembriosomatik • Adalahkulturtanamandenganbahantanamberupabagianvegetatiftanamandandikembangkanmenjadiembriosomatik. • Embriosomatikadalahperkembangandarisatuselsomatik (bukanselgamet) yang membelahdanberkembangmenjadiembriodanakhirnyamenjaditanaman. • Industribibit yang menggunakan ES secaramassaladalahtanamankakao, jeruk, anggrek, kelapasawit.

  23. 4. Kulturembriosomatik • Kelebihan : bisamenghasilkanberjuta-jutabibittanamandalamwakturelatifsingkat. • Kelemahan : seringmanghasilkanmutanbahkansampai 50%. • Kesulitandalammelakukanseleksifasedini, sehinggaapabilapadatanamanperkebunanterjadikerugianpemeliharaanselamabelumberbuah.

  24. Perkembanganembriosigotiksamadenganembriosomatik

  25. Embriosomatik

  26. TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL • Perbanyakantanamandikotil : denganmemotongbuku (single node) sehinggadari 1 plantlet bisamenjadi 4-5 eksplanbaru. • Perbanyakantanamanmonokotil : denganmemisahkananakandari tunas sampingsehinggadari 1 eksplanbisamenjadi 4-5 eksplanbaru. • Dari sistimpenggandaantersebutmakaterjadilahlajuperbanyakan (proliferation rate) (4-5) pangkatn di mana n adalahjumlahberapa kali sub kultur.

  27. MENGHASILKAN BIBIT BEBAS VIRUS • Kulturmeristem, kulturembriozigotikdansomatikmenghasilkantanamanbebas virus • Kulturpucuktidakbebas virus sehinggatanamanindukharussehat/tidakadagejalapenyakit

  28. Mengapa virus tidakterdapatdijaringanmeristem : • Meristembelummempunyaikambiumsehinggabelumada xylem  Belumadajalur transport darirootkeshoot  Virus terhentidibagian yang ada xylem  Yang tersalurkanhanyamolekulkecilspt : mono/disakarida, asam amino, basa nitrogen, melaluidifusikesel-selmeristemdiujung tunas

  29. Mengapa virus tidakterdapatdijaringanmeristem : • Heat treatment menyebabkan virus yang terdiridarimolekulbesarterhambatperkembangannyadantidakdapatdiangkutkeatas

  30. Embriozigotik : bebas virus • Embriozigotterbentukdaripertemuangametjantandanbetina yang merupakanseltunggaldaripembelahanmiosis • Sesudahbergabungdanmenjadiselzigotkemudianmembelahdanakhirnyamenjadiembrio

  31. Embriozigotik : bebas virus • Prosesembriogenesistersebutterjadididalam ovary yang masihmudadanmeristematiksehinggabelumada virus yang menginfeksi • Bahantanamtersebutakanmenghasilkantanamanbebas virus

  32. Embriosomatik : bebas virus • Embriosomatikterbentukdariselsomatik yang meristemik, sehinggabelumada transport virus kedalamseltersebut • Kecualiapabilatanamaninduksudahterserang aphids pembawa virus dibagianmeristemtersebut • Bahantanamembriosomatikharusdarisel yang sehatataudaribagiantanaman yang masihtertutup, misalkanbagiandalamkuncupbunga

  33. TAHAPAN PEMBIBITAN

  34. CONTOH PEMBIBITAN KOMERSIAL • Kentang • Krisan • Anggrek • Jati • Pisang

  35. A. Pembibitankentang

  36. B. Pembibitankrisan

  37. C. Pembibitananggrek

  38. D. Pembibitanjati/pisang

  39. MEDIA BIAKAN Media dibagikedalam 3 macamtergantungtahapanbiakanyaitu : • Media isolasi • Media proliferasi • Media perakaran

  40. 1. Media isolasi • Adaptasieksplanterhadapkondisi in vitro danseleksieksplantidakterkontaminasi belummemerlukan ZPT • Biasanyabagitanaman yang mengandungfenolmasihmengeluarkanzattersebutdalam media  media perludiberiantioksidandanseringdipindah • Komposisi media dasarsamadenganproliferasi.

  41. 2. Media proliferasi • Mulaiinduksipembentukan tunas baruataupertumbuhanmemanjangmembentukbuku yang sehatdan vigor • Media diberiauksinuntukpembesaranbatang, dansitokininuntukpembentukan tunas ataupembelahansel • Untukmengurangiinternode yang panjangdiberizatpenghambatgiberelinmisalkanAlar

  42. 3. Media perakaran • Sebagian plantlet mudahberakartanpaharusdiberi ZPT khusustetapisebagiantanamansulitberakar • Bagi yang sulitberakarharusdipacudenganbeberapacara : a. diberiauksin (IBA, NAA) b. diberiarangaktif

  43. 4. Aklimatisasi • Media : bahan yang remahtidakpadat, dapatmenyimpan air Ex : pasir, arangsekam, coco peat, humus, tanahgunung (andosol), kompos • Sterilisasi : dikukusselama 2 jam dalam drum ataualatkhususyaitumenyalurlanuap air panasmelaluipipakewadahberisi media • Tempataklimatisasiditutupplastik agar kelembabantinggisesuaidengankondisi in vitro.

  44. Kiriatas : lab tissue culure Kananatas : aklimatisasi Bawah : perbanyakanstek

  45. SYNTHETIC/ ARTIFICIAL SEED • Encapsulated or coated somatic embryos (embryoids) that are planted and treated like seed

  46. Advantages Ease of handling while in storage Easy to transport Has potential for long term storage without losing viability Maintains the clonal nature of the resulting plants Serves as a channel for new plant lines produced through biotechnological advances to be delivered directly to the greenhouse or field Allows economical mass propagation of elite plant varieties.

  47. Steps

  48. Caritahu : umbimikrokentang

  49. Thank you

More Related