1 / 56

Pengantar Pendidikan

Pengantar Pendidikan. b intaro.bin@gmail.com. Faktor-faktor Pendidikan. P engertian Pendidikan. UU No. 2 Tahun 1989 U saha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan , pengajaran , dan atau latihan bagi perannya dimasa yang akan dat a ng . UU RI No. 20 Th. 2003

caelan
Télécharger la présentation

Pengantar Pendidikan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PengantarPendidikan bintaro.bin@gmail.com

  2. Faktor-faktor Pendidikan Pengertian Pendidikan UU No. 2 Tahun 1989 Usahasadaruntukmenyiapkanpesertadidikmelaluikegiatanbimbingan, pengajaran, danataulatihanbagiperannyadimasa yang akandatang. UU RI No. 20 Th. 2003 Usahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajardan proses pembelajaran agar pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmuliasertaketrampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. .

  3. Faktor-faktor Pendidikan • Tujuan • Pendidik • Anak didik • Alat (sarana dan prasarana) • Lingkungan

  4. Proses Pendidikan Input Transformasi Output Umpan balik

  5. Proses Pendidikan • Input: Bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses transformasi (Calon siswa) • Transformasi: Mesin (kegiatan) yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi (Calon siswa menjadi lulusan) • Output: Bahan jadi yang dihasilkan oleh proses transformasi (Lulusan) • Umpan balik: Informasi yang menyangkut output dan transformasi

  6. ParadigmaPendidikan Belajarmerupakanusahaaktifseseoranguntukmengadakanperubahantingkahlakuakibatadanyarangsangandariluar yang berupapengamatanatauinformasi Dalamduniapendidikandikenal Tri pusatpedidikanadalahtempatanakmendapatkanpengajaranbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung, baik yang bersifat formal maupun non formal yaitu, • Pendidikandaridalamkeluarga yang biasadisebutdenganpendidikan informal, • Pendidikandisekolah (formal), dan • Pendidikandalammasyarakat (non formal)

  7. TRI PUSAT PENDIDIKAN Dr. M. J. Langeveld • Keluarga • Negara • Gereja Ki HajarDewantara • Alamkeluarga • AlamPerguruan • AlamPergerakanPemuda  UU No. 20 Th. 2003 www.themegallery.com

  8. Taksonomi Bloom Merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.

  9. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu: • Cognitive Domain (RanahKognitif), yang berisiperilaku-perilaku yang menekankanaspekintelektual, sepertipengetahuan, pengertian, danketerampilanberpikir. • Affective Domain (RanahAfektif) berisiperilaku-perilaku yang menekankanaspekperasaandanemosi, sepertiminat, sikap, apresiasi, dancarapenyesuaiandiri. • Psychomotor Domain (RanahPsikomotor) berisiperilaku-perilaku yang menekankanaspekketerampilanmotoriksepertitulisantangan, mengetik, berenang, danmengoperasikanmesin.

  10. Ranah/domaian Kognitif (kemampuan intelktual 6 Tingkatan/ Jenjang 1. Pengetahuan Kemampuan mengingat/menghafal fakta, istilah, prinsip, teori, proses dan pola struktur. 2. Pemahaman Kemampuan berfikir memahami, menterjemahkan dan mengorganisikan materi yang diterima dengan bahasa sendiri. 3. Penerapan Kemampuan mengunakan teori2, prinsip2, rumus2, abstrak ke situasi yang kongrit

  11. 4. Analisis Kemampuan menguraikan, mengidentifikasi kesuluruhan/ suatu sistem yang berhubungan. 5. Sintesis Kemampuan memadukan, menyatukan bagian2 secara logis menjadi suatu peta struktur yang menunjukan keseluruhan. 6. Evaluasi Kemampuan mempertimbangkan suatu ide, situasi, nilai2, metode berdasrkan kriteria.

  12. Ranah/domaian Afektif (minat dan sikap) 5 Tingkatan/ Jenjang 1. Penerimaan Kemampuan menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan. 2. Respon/menanggapi Kemampuan melibatkan diri dan berpartisipasi aktif terhadap stimulus. 3. Penghargaan/nilai Kemampuan menberi nilai tertentu sesuai dengan stimulus.

  13. 4. Pengorganisasian/mengelola Kemampuan mengorganisasikan kedalam sistem dan struktur nilai yang sdh dimiliki. 5. Karakterisasi/menghayati Kemampuan mengintergrasikan dan menetapkan nilai menjadi bagian terpadu.

  14. Ranah/domaian psikomotor (keterampilan motorik) 4 Tingkatan/ Jenjang 1. Menirukan Kemampuan upaya menirikan tindakan yang diajarkan. 2. Memanipulasi Kemampuan sdh memilih tindakan-tindakan dan mulai menambah tindakan yang diajarkan. 3. Artikulasi Kemampuan mengkoordinasi tindakan-tinadakan secara teratur dan menempuh secara tepat. 4. Naturalisasi Kemampuan sdh mampu mengunakan suatu tindakan seeecara alami dengan menggunakan tenaga minimum.

  15. PENDIDIKAN DASAR • UU RINomor 20 tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasionalPasal 17 adalah: • Pendidikandasarmerupakanjenjangpendidikan yang melandasijenjangpendidikanmenengah. • PendidikandasarberbentukSekolahDasar (SD) danMadrasahIbtidaiyah (MI) ataubentuk lain yang sederajatsertaSekolahMenengahPertama (SMP) danMadrasahTsanawiyah (MTS) ataubentuk lain yang sederajat.

  16. PENDIDIKAN DASAR duapersoalanpokok yang perlumendapatperhatian • penyediaankesempatankepadasemuatamatan SD ke SMP/sederajat, • peningkatanmotivasikepadasemuatamatan SD ke SMP/sederajat

  17. TUJUAN 1. Untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

  18. TUJUAN 2. Memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

  19. PENDIDIKAN NASIONAL • Pendidilan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

  20. TUJUAN PEND NASIONAL • Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  21. PENDAS DILAKSANAKAN DALAM RANGKA: • Menghasilkanlulusan yang mempunyaidasar‑dasarkarakter, kecakapan, keterampilandanpengetahuan yang kuatdanmemadaiuntukmengembangkanpotensidirinya (pesertadidik) secara optimal. • Memenuhituntutanpeningkatanmutululusansebagai input bagijenjangpendidikanselanjutnya. • Penetapanprioritas program layanandanperlindungankhusus (children in need of special protection). • Melakukanperubahandalammanajemensekolah. • Mengelolapembelajaransertafaktorpendukungpembelajaranlainnya, sepertiketerbatasanbiaya, saranadanfasilitas.

  22. 6. Menanggulangiangkaputussekolah SD. 7. Memperkuatpengalamanbelajardikelas. 8. Merumuskankriteriastandaruntuksatu SD, minimal ada 6 orang guru kelas, 2 orang guru matapelajaran (seorang guru pendidikanjasmanidankesenian, danseorang guru Agama), sertaseorangkepalasekolah (total 9 orang). 9. Meningkatkanhasilbelajar yang dicapaisiswapadamatapelajaranMatematika, Sains, danBahasa Indonesia.

  23. PENDIDIKAN DASAR • Secarasederhanapendidikandasarbertujuanmemenuhikebutuhandanhaksetiapmanusiadalammempersiapkankehidupannya yang lebihbaikdimasamendatang. • Dengandemikianpendidikandasarbertujuanuntukmengembangkankepribadian, sikap, danketerampilandasar yang diperlukanuntukhidupdanmengikutipendidikanlebihlanjut

  24. ALIRAN DAN ASAS PENDIDIKAN www.themegallery.com

  25. ALIRAN PENDIDIKAN Aliran-aliranpendidikanadalahpemikiran-pemikiran yang membawapembaharuandalamduniapendidikan. Pemikirantersebutberlangsungsepertisuatudiskusiberkepanjangan, yaknipemikiran-pemikirnterdahuluselaluditanggapidengan pro dankontraolehpemikirberikutnya, sehinggatimbulpemikiran yang baru, dandemikianseterusnya. www.themegallery.com

  26. 1. Aliran Nativisme Nativis (pembawaan) yang ajarannyamemandangmanusia (anakmanusia) sejaklahirtelahmembawasesuatukekuatan yang disebutpotensi (dasar). Faktorlingkungan, termasukfaktorpendidikan, kurangberpengaruhterhadapperkembangananakdalam proses pembelajaran. Dengan kata lain bahwaalirannativismeberpandangansegalasesuatunyaditentukanolehfaktor-faktor yang dibawasejaklahir, jadiperkembanganindividuitusemata-matadimungkinkandanditentukanolehdasarturunan, misalnya ; kalauayahnyapintar, makakemungkinanbesaranaknyajugapintar.

  27. 2. Aliran Empirisme Empirisme(empiri = pengalaman), tidakmengakuiadanyapembawaanataupotensi yang dibawalahirmanusia. Dengan kata lain bahwamanusiaitulahirdalamkeadaansuci, tidakmembawaapa-apa. Karenaitu, aliraniniberpandanganbahwahasilbelajarpesertadidikbesarpengaruhnyapadafaktorlingkungan Teorinya dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. (Keturunan dan Pendidik)Aliranempirisme, bertentangandenganpahamalirannativisme.. www.themegallery.com

  28. 3. Aliran Naturalisme naturalisme mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di dunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan. 4. Aliran Konvergensi Aliran ini berbendapat bahwa anak lahir di duia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh ligkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.

  29. 5. Aliran Progresivisme aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan, ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya. 6. Aliran Esensialisme Esensialisme yang berpendapat bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan. Artinya, nilai-nilai itu menajdi sebuah tatanan yang menjadi pedoman hidup, sehingga dapat mencapai kebahagiaan. Nilai-nilai yang dapat memenuhi adalah yang berasal dari kebudayaan yaitu zaman www.themegallery.com

  30. AZAZ PENDIDIKAN 1. Asas Tut Wuri Handayani Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. • Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh) • Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat) • Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

  31. 2. Asas Belajar Sepanjang Hayat Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan. Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

  32. 3. Asas Kemandirian dalam Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator.

  33. Asas – Asas Pendidikan 1. 2. Asas Belajar Sepanjang Hayat Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).

  34. Dua teori belajar • Menurut aliran psikologi S-R, tingkah laku seseorang dikendalikan oleh peristiwa yang berupa ganjaran yang datangnya dari luar dan dinamakan penguatan. • Para ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif dari suatu kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktifitas seseorang.

  35. Aliran psikologi Stimulus-Respon (S-R) • Teori Belajar menurut Thorndike • Teori Belajar menurut Skinner • Teori Belajar menurut Robert M. Gagne. Aliran psikolog-kognitif Teori Belajar menurut Piaget • Teori Belajar menurut Bruner • Teori Belajar menurut Ausubel

  36. 1) Teori Belajar menurut Thorndike 1. Hukum kesiapan, yang mempunyai tiga ciri: • (1) Jika seseorang ingin bertindak dan keinginan ini dilaksanakan, maka dia akan puas dan tidak melakukan tindakan yang lain. • (2) Jika seseorang ingin bertidak dan tidak dilaksanakan, maka dia tidak puas dan akan melakukan tindakan yang lain. • (3) Jika tidak ingin bertidak dan melakukan tindakan itu, maka dia merasa tidak puas dan akan melakukan tindakan lain. Tiga hukum tersebut adalah hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Lebih jelasnya silahkan membaca lagi teori Thorndik

  37. Hukum latihan. Prinsip utama belajar adalah latihan (pengulangan), karena itu jika guru sering memberi latihan (S) dan siswa menjawabnya (R), maka prestasi belajar siswa tentang pelajaran tersebut akan meningkat. Thorndike menyatakan bahwa pengulangan tanpa ganjaran tidak efektif, karena asosiasi S dan R hanya diperkuat jika diiringi ganjaran. Jadi hukum latihan ini mengarah pada banyaknya pengulangan, yang biasa disebut drill. • Hukum akibat Hukum ini menunjukkan bahwa jika suatu hubungan dapat dimodifikasi seperti hubungan antara stimulus dengan respon dan hubungan tersebut diikuti oleh peristiwa yang diharapkan maka kekuatan hubungan yang terjadi semakin meningkat. Sebaliknya jika kondisi peristiwa yang tidak sesuai mengikuti hubungan tersebut, kekuatan hubungan yang terjadi makin berkurang.

  38. Skinner (Sudjana dan Rivai, 2003). belajarmerupakansuatuprosesataupenyesuaiantingkahlaku yang berlangsungsecaraprogressif. Pengertianbelajarialahsuatuperubahandalamkemungkinanataupeluangterjadinyarespons. hanyaistilahganjaranperludigantidenganpenguatan, danpenguatandibedakanmenjadiduayaitupenguatanpositipdanpenguatannegatif.

  39. Robert M. Gagne. • Faktordariluar (eksternal) yaitu stimulus danlingkungandalamacarabelajar, dan • faktordaridalam (internal) yaitufaktor yang menggambarkankeadaandanproseskognitifsiswa. sedangkanproseskognitifmenunjukkanbagaimanakemampuansiswamengolah/mencernabahan ajar

  40. Jean Piaget, • bahwa proses berpikir manusia merupakan suatu perkembangan bertahap dari berpikir intelektual kongkrit ke abstrak berurutan melalui empat tahap. Keempat tahap tersebut adalah: (1)tahap sensori motor pada usia 0-2 tahun, (2) tahap pra-operasional pada usia 2-7 tahun, (3) tahap periode operasi kongkrit pada usia 7-12 tahun, dan (4) yang terakhir adalah tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.

  41. proses belajar terdiri dari tiga tahap, • Asimilasiadalahprosesmendapatkaninformasidanpengalamanbaru yang langsungdiintegrasikandanmenyatudenganstruktur mental yang sudahdimilikiseseorang. • Akomodasi, adalahprosesmenstrukturkankembali mental sebagaisuatuakibatadanyapengalamanatauadanyainformasibaru. • penyeimbanganadalahpenyesuaian yang berkesinambunganantaraasimilasidanakomodasi.

  42. Menurut Bruner membedakanmenjaditigatahap. Ketigatahapituadalah: • tahapinformasi, yaitutahapawaluntukmemperolehpengetahuanataupengalamanbaru, • tahaptransformasi, yaitutahapmemahami, mencernadanmenganalisispengetahuanbarusertaditransformasikandalambentukbaru yang mungkinbermanfaatuntukhal-hal yang lain, • evaluasi, yaituuntukmengetahuiapahahasiltranformasipadatahapkeduatadibenaratautidak.

  43. Menurut Ausubel dalam pendapatnya kuncikeberhasilanbelajarterletakpadakebermaknaanbahan ajar yang diterimaatau yang dipelajariolehsiswa.. Ausubeltidaksetujudenganpendapatbahwakegiatanbelajarpenemuanlebihbermaknadaripadakegiatanbelajar. Denganceramahpunasalkaninformasinyabermaknabagipesertadidik, apalagipenyajiannyasistimatisakandiperolehhasilbelajar yang baik pula.

  44. Piaget berpendapatbahwaprosesbelajarterdiridaritigatahap, yaitutahapasimilasi, tahapakomodasidanequilibrasi/penyeimbangan • teoribelajarBruner, bahwadalamprosesbelajarterdapattigatahap, yaituinformasi, trasformasi, danevaluasi. Lama tidaknyamasing-masingtahapdipengaruhiolehbeberapafaktor, antara lain banyakinformasi, motivasi, danminatsiswa. • Ausubelmengidentifikasikanempatkemungkinantipebelajar, yaitu (1) belajardenganpenemuan yang bermakna, (2) belajardenganceramah yang bermakna, (3) Belajardenganpenemuan yang tidakbermakna, dan (4) belajardenganceramah yang tidakbermakna PembelajaranPKnseyogyanyajugadapatmemberikaninformasi yang jelasdanevaluasihasilbelajarsiswa

  45. PENGANTAR PENDIDIKAN Hand Out Senin, 06 Desember 2010 Oleh : Afandi Muhammad

  46. LEMBAGA PENDIDIKAN Pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religius. bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang lain yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. (motivasi)

  47. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  48. Lembaga Pendidikan Keluarga meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak berkembang secara baik. Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup.

  49. Lembaga Pendidikan Sekolah Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi > terbatas kemampaun ortu > Orang Ali (guru/dewasa kepercayaan pemerintah) Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan

  50. Lembaga Pendidikan Masyakat • Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, membantu pembentukan manusia yang cerdas. • Pendidikan manusia sebagai makhluk susila, memberi pembekalan keterampilan kerja dibekali pula dengan hal-hal yang bekaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan sebagai dasar negara. • Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial. • Pendidikan manusia sebagai makhluk religius.

More Related