1 / 49

ANTHONIUS MALAU KABAG HUKUM DAN KERJA SAMA DITJEN APLIKASI INFORMATIKA -KEMKOMINFO

KETERKAITAN UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK D ENG AN UU I NFORMASI DAN T RANSAKSI E LEKTRONIK (ITE). ANTHONIUS MALAU KABAG HUKUM DAN KERJA SAMA DITJEN APLIKASI INFORMATIKA -KEMKOMINFO JAYAPURA, 17 NOVEMBER 2011. KEBEBASAN BEREKSPRESI ( FREEDOM OF E XPRESSION ).

cheung
Télécharger la présentation

ANTHONIUS MALAU KABAG HUKUM DAN KERJA SAMA DITJEN APLIKASI INFORMATIKA -KEMKOMINFO

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KETERKAITAN UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKDENGANUU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE) ANTHONIUS MALAU KABAG HUKUM DAN KERJA SAMA DITJEN APLIKASI INFORMATIKA-KEMKOMINFO JAYAPURA, 17 NOVEMBER 2011

  2. KEBEBASAN BEREKSPRESI (FREEDOM OF EXPRESSION) Setiaporangberhakataskebebasanberpendapatdanberekspresi; hakinitermasukkebebasanmemilikipendapattanpagangguan, danuntukmencari, menerimadanmenyampaikaninformasidanbuahpikiranmelalui media apasajadantanpabatasan. Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memproleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia

  3. LATAR BELAKANG • Access to Government Records and Information merupakan fenomena global • Menanggulangi korupsi dan mismanagement • Membedayakan Fungsi Kontrol Masyarakat terhadap pemerintah

  4. Alasan Negara-Negara memiliki UU FOI • International Pressure melalui Badan-Badan Internasional yaitu Council of Europe, OAS, Word Bank, IMF • Melalui Perjanjian Internasional yaitu Aarhus Convention on Access to Information (PBB) • Penggunaan Teknologi Informasi yang luas sehingga masyarakat dan Civil Society menuntut hak untuk mendapatkan informasi • Constitutional rights

  5. Satu Dasar Hukum Pasal 28 F UUD NRI 1945 UU KIP UU ITE DITETAPKAN : 21 APRIL 2008 BERLAKU: 21 APRIL 2008 DITETAPKAN : 30 APRIL 2008 BERLAKU: 30 APRIL 2010

  6. SIFAT INFORMASI PUBLIKPASAL 2 UU KIP Setiap Informasi Publik Bersifat Terbuka Dan Dapat Diakses Oleh Setiap Pengguna Informasi Publik DIKECUALIKAN/BERSIFAT RAHASIA

  7. CAKUPAN MATERI UU KIP Terdiri dari 14 Bab dan 64 Pasal • BAB I KETENTUAN UMUM • BAB II ASAS DAN TUJUAN • BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PEMOHON DAN PENGGUNA INFORMASI PUBLIK SERTA HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PUBLIK • BAB IV INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN • BAB V INFORMASI YANG DIKECUALIKAN • BAB VI MEKANISME MEMPEROLEH INFORMASI • BAB VII KOMISI INFORMASI • BAB VIII KEBERATAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KOMISI INFORMASI • BAB IX HUKUM ACARA KOMISI • BAB X GUGATAN KE PENGADILAN DAN KASASI • BAB XI KETENTUAN PIDANA • BAB XII KETENTUAN LAIN-LAIN • BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN • BAB XIV KETENTUAN PENUTUP

  8. Cakupan UU-ITE BabI Ketentuan Umum Bab V Transaksi Elektronik Bab VIII Penyelesaian Sengketa Bab IX Peran Pemerintah Dan Masyarakat Bab II Asas dan Tujuan Bab VI Nama Domain, HKI, dan Pelindungan Hak Pribadi Bab III Informasi Elektronik, Dokumen Elektronik, dan Tanda Tangan Elektronik Bab X Penyidikan Bab VII Perbuatan yang Dilarang Bab XI Ketentuan Pidana Bab IV Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik dan Sistem Elektronik Bab XII Ketentuan Peralihan Bab XIII Ketentuan Penutup

  9. Tujuan UU ITE Pasal 4 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dgn tujuan utk: mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia; mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang utk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan seoptimal mungkin dan bertanggung jawab; dan Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

  10. Yurisdiksi • UU KIP : Nasional • UU ITE : Ekstrateritorial Undang-Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia (Pasal 2)

  11. Definisi (1) • Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik. (UU KIP) • Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. (UU ITE)

  12. Definisi (2) • Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atauseluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, atau organisasi nonpemerintah sepanjangsebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat,dan/atau luar negeri. (UU KIP) • Badan Usaha adalah perusahaan perseorangan atau perusahaan persekutuan, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. (UU ITE)

  13. Definisi (3) • Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum, atau badan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. (UU KIP) • Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing, maupun badan hukum. (UU ITE)

  14. PENYELENGGARA UU KIP Penyelenggara PPID PemohonInformasiPublik PenggunaInformasiPublik Penyelenggara UU ITE Perseorangan BadanHukum Badan Usaha

  15. JenisPenyelenggaraan SertifikasiKeandalan TTD. Elektronik Penyeleng-garaan InformasiPublik SertifikasiElektronik Penyeleng-garaan SistemElektronik UU KIP TransaksiElektronik UU ITE AgenElektronik Nama Domain

  16. PENGAWAS UU KIP Komisi Informasi Lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan UU ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi UU ITE Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Presiden.

  17. INFORMASI Pasal 9 (Wajib) BadanPublikWajibMengumumkanInformasiPublikSecaraBerkala • BerkaitanDenganBadanPublik • Kegiatan Dan KinerjaBadanPublikTerkait • LaporanKeuangan Pasal 10 (Serta Merta) Informasi Yang DapatMengancamHajatHidup Orang Banyak Dan KetertibanUmum INFORMASI ELEKTRONIK Pasal 11 (TersediaSetiapSaat) • Informasi Yang HarusDiketahuiPublik • HasilKeputusanBadanPublik • SeluruhKebijakan • RencanaKerjaProyekTermasukAnggaranTahunan • PerjanjianDenganPihakKetiga • Informasi Dan Kebijakan • ProsedurKerjaPegawaiBadanPublik

  18. Informasi dan Dokumen Elektronik (UU ITE) • Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. • Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

  19. PerananPemerintah UU ITE UU KIP TakadaKewenanganPemerintah, PemerintahJustrumasukdalamkategoriBadanPublik yang wajibmenyediakanInformasiPublikkepadapemohon. Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (Pasal 40 ayat (1) KondisiEksisting Internet Nama Domain TransaksiElektronik Pemerintahdan/atauMasyarakat

  20. Ketentuan Pidana UU KIP SETIAP ORANG YANG MENGGUNAKAN INFORMASI SECARA MELAWAN HUKUM 1 TAHUN PENJARA DENDA RP 5.000.000 UU ITE: Illegal Content Illegal Access Illegal Interception

  21. Ketentuan Pidana (2) UU KIP BADAN PUBLIK YANG SENGAJA TIDAK MENYEDIAKAN , MENERBITKAN INFORMASI PUBLIK 1 TAHUN DAN DENDA RP 5.000.000 UU ITE PSE WAJIB MENYELENGGARAKAN SISTEM SECARA AMAN, ANDAL, TERPERCAYA (TIDAK AKA SANKSI)

  22. Ketentuan Pidana (3) UU KIP MEMBERIKAN INFORMASI YANG DIKECUALIKAN PENJARA 2 TAHUN DENDA RP. 10.000.000 UU ITE: (TIDAK MENGKLASIFIKASI INFORMASI)

  23. Ketentuan Pidana (4) UU KIP MEMBUAT INFORMASI PUBLIK YANG TIDAK BENAR PIDANA 1 TAHUN DENDA RP 5.000.000 UU ITE Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik Pidana maksimum 6 tahun Denda paling banyak Rp.1M

  24. Proses Hukum UU KIP Delik Aduan • PTUN: UNTUK BADAN PUBLIK NEGARA • PN: BADAN PUBLIK BUKAN NEGARA • AJUDIKASI • MEDIASI UU ITE Delik Umum kecuali Pasal 27 ayat (3) Delik Aduan • PN • GugatanPerdata • Class Action • Arbitrase • Alternatif Dispute Resolution

  25. Penyelesaian Sengketa UU KIP • Sengketa Informasi: • Komisi Informasi: • Mediasi, Ajudikasi • PTN: Badan Publik Negara • PN : Selain BPN • Pidana : POLRI/PPNS UU ITE • Sengketa Perdata • Pidana • Gugatan Perwakilan (Class Action) • Pribadi (Arbitrase, Alternatif Dispute Resolution

  26. KewajibanUU 14 Tahun 2008 KEWAJIBAN BADAN PUBLIK: • Menyediakan,memberikan dan/atau menerbitkan • Menyediakan informasi publik yang akurat,benar, dan tidak menyesatkan. • Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen. • Membuat pertimbangan dalam setiap membuat kebijakan publik. • Melaksanakan kearsipan dan pendokumentasian dengan memanfaatkan sarana yang ada. • Setiap tahun umumkan (1) jumlah permintaan informasi yang diterima; (2) waktu yang diperlukan dalam memenuhi permintaan informasi; (3) jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/atau (4) alasan penolakan permintaan informasi.

  27. Tata Cara Memperoleh Informasi Publik MANUAL/PAPER BASED Diadopsi dari Sudibyo, dkk. 2008. Panduan Sederhana Penerapan UU KIP

  28. Mendesak: Informasi Publik Berbasis Elektronik. • Dalam rangka memberikan layanan kepada publik secara cepat, mudah, dan murah diperlukan tata cara atau mekanisme memperoleh informasi publik antara lain dengan : • Membuat website, sehingga dapat diakses oleh masyarakat secara online; • Membangun database informasi publik; • Membuat sistem atau aplikasi yang mendukung ketersedian informasi publik.

  29. Penyelenggaraan Sistem Elektronik Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik. • Kewajiban Penyelenggara SE: (i) keandalan, (ii) keamanan, (iii) pertanggungjawaban. (Pasal 15 ayat (1)) • Pengecualian: force majeure. (Pasal 15 ayat (3)) • Persyaratan minimum: (Pasal 16) • dapat menampilkan DE dan/atau IE kembali secara utuh; • dapat melindungi keotentikan, integritas, kerahasiaan, ketersediaan, dan keteraksesan; • memenuhi prosedur; • petunjuk yang cukup.

  30. Sertifikasi Keandalan • Pelaku Usaha dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan. (Pasal 10) • Sertifikasi Keandalan: • bukti pelaku usaha melakukan perdagangan secara layak • logo sertifikasi (trust mark)

  31. TRUST MARK

  32. SISTEM PENGAMANAN JARINGAN HACKER-SAFE • Melindungi sistem keamanan situs dari gangguan hackers, pencurian data pribadi dan penipuan kartu kredit. • Digunakan oleh lebih dari 75.000 website

  33. Situs dengan Sertifikasi Hacker Safe

  34. Kategori Keandalan *) KlasifikasiSertifikat Keandalan : • Kategori 1 - Pengamanan terhadap identitas (identitiy seal); • Kategori 2 - Pengamanan terhadap pertukaran data (security seal); • Kategori 3 - Pengamanan terhadap kerawanan (vulnerability seal); • Kategori 4 - Pemeringkatan konsumen (consumer rating seal); dan • Kategori 5 - Pengamanan terhadap kerahasiaan pribadi (privacy seal). *) Naskah RPP Penyelenggaraan Informasi dan Transaksi Elektronik (PITE)

  35. Tanda Tangan Elektronik • Jenis: (i) Tersertifikasi, dan (ii) tidak tersertifikasi. • Memilikikekuatanhukumdanakibathukum yang sah • Persyaratan: • data terkaitkepadapenandatangansaja; • beradadalamkuasapenandatangan; • perubahandapatdiketahui; • caratertentuuntuk (i) mengidentifikasipenandatangan, (ii) menunjukanadanyapersetujan. • Orang yang terlibatwajibmengamankanproses. • Pelanggarbertanggungjawabataskerugian yang timbul.

  36. Kunci publik Arnold %$@#?!=&$%#?$%*^*&@&$%?*$?%!?? Hash dari informasi rekening bank milik Arnold: nama bank, nomor rekening, dll. CA Sertifikasi Identitas No.ID : 02:41:00:00:01 C=US, O=Warner Bross OU= Movies Division, CN= Awak-Seger, Arnold Berlaku s/d 1 Juli 2000 Sertifikat digital dapat disimpan di smartcard atau dalam disk!

  37. Transaksi Elektronik Penyelenggaraan di lingkup publik dan privat. (Pasal 17) Dituangkan dalam perjanjian elektronik. (Pasal 18 ayat (1)) Para pihak dapat memilih yurisdiksi hukum dan PPS. (Pasal 18 ayat (2) dan (4)) Apabila tidak ada pilihan: asas hukum perdata internasional. (Pasal 18 ayat (3) dan (5)) Para Pihak harus menggunakan SE yang disepakati.

  38. E-sign E-sign Transaksi Elektronik Repository • Syarat Objektif: • hal tertentu: • Informasi valid • sebab yang halal: • Sesuai UU, Kesusilaan, dan tibum) • Syarat Subjektif: • Kesepakatan: • Khilaf, paksaan, penipuan • Kecakapan : • Dewasa/tdk dibawah pengampuan, Internet ISP ISP Informasi, Uang Barang & jasa Subscriber Relying Party

  39. TERJADINYA TRANSAKSI • Transaksi dianggap terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim Pengirim telah diterima dan disetujui Penerima. (Pasal 20 ayat (1)) • Persetujuan atas penawaran harus dilakukan dengan pernyataan penerimaan secara elektronik. (Pasal 20 ayat (2)) • Transaksi dapat dilakukan melalui Kuasa atau Agen Elektronik. (Pasal 21 ayat (1)) • Tanggung Jawab Transaksi (Pasal 21 ayat (2)) • dilakukan para pihak: para pihak • dilakukan dengan kuasa : pemberi kuasa • dilakukan oleh Agen: Penyelenggara Agen • Pengecualian: force Majeure

  40. Nama Domain, HAKI dan Privasi Nama Domain didasarkan atas prinsip pendaftar pertama. (Pasal 23 (1)) Penggunaan domain tanpa hak dapat digugat. (Pasal 23 ayat (2)) Pengelola domain: Pemerintah dan Masyarakat. Pengelola domain asing harus diregistrasi. (Pasal 23 ayat (5)) IE merupakan Kreasi Intelektrual yg dilindungi HKI. (Pasal 24) Penggunaan informasi yang bersifat pribadi harus dilakukan berdasarkan persetujuan. (Pasal 25)

  41. Alat bukti Elektronik • IE dan/atau DE dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.  harus diterima di pengadilan • IE dan/atau DE dan/atau hasil cetaknya merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. • Sah apabila : • menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU ITE. • sepanjanginformasi yang tercantumdidalamnyadapatdiakses, ditampilkan, dijaminkeutuhannya, dandapatdipertanggungjawabkan; • Pengecualian terhadap: • surat yang menurut UU harus dibuat dalam bentuk tertulis; • surat beserta dokumennya yang menurut UU harus dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.

  42. Security procedures  probative value of the legal evidence • “Where information is recorded by mechanical means without the intervention of a human mind, the record made by the machine admissible in evidence, provided of course, it is accepted that the machine is reliable” [Professor Smith, 1981] • Computers would be useless if they were not able to record information with a fair degree of reliability, which consist of 2 elements; • The trustworthiness of the Content. • The trustworthiness of the Process Two-tier approaches

  43. Weight of Evidence strong: Weak: confidentiality integrity authencity non repudiation authorization Intermediate: bebas mengikat

  44. Tak Dapat Dipungkiri/Non-Repudation • UU ITE telah memberikan tempat agar suatu informasi elektronik dapat diterima, dan memberikan prosedur tertentu untuk pedoman bagi hakim dalam pemeriksaan dan pembuktian. • Jika telah ada UU yg menerima keberadaan sistem security secara baik maka sepanjang tidak dapat dibuktikan lain oleh Subjek Hukum yg tercatat oleh sistem tidak dapat menampik-nya karena telah “dianggap” sebagai pihak yang bertanggung jawab atas informasi tersebut. • No security = no evidence = no deal.

  45. Terima Kasih Pertanyaan, komentar, atau saran dapat dikirimkan pada: malau@depkominfo.go.id

More Related