1 / 68

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN. PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011. Prioritas Program Pengembangan Tenaga Kependidikan.

Télécharger la présentation

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN DAN PROGRAMPENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

  2. Prioritas Program Pengembangan Tenaga Kependidikan • PenyiapanPengawasdanKepalaSekolahdalamPelaksanaanPermen PAN-RB No. 16 tahun 2009 tentangJabatanFungsional Guru : • PelaksanaanPermendiknas No. 27 tahun 2010 tentang Program Induksi Guru Pemula • Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah • Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan (Wakil KS, Kepala Lab, Kepala Perpustakaan) • PelaksanaanPermendiknas No. 28 tahun 2010 tentangPenugasan Guru SebagaiKepalaSekolah/Madrasah • Program Inpres No 1 Tahun 2010 : Penguatan Komptensi Pengawas dan Kepala Sekolah • PelaksanaanPermendiknas No.12 tahun 2007 tentangStandarKompetensiPengawasSekolah • PelaksanaanPermendiknas No.13 tahun 2007 tentangStandarKompetensiKepalaSekolah • PenyiapanPengawasdanKepalaSekolahdalamPelaksanaanPermenpan RB No 21 tahun 2010 tentangJabatanFungsionalPengawasSekolah dan Angka Kreditnya • Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah (Draft) • PelaksanaanPermendiknas No. 24 tahun 2008tentangStandarKompetensiTenagaAdministrasiSekolah/Madrasah (bekerja sama dengan Dit Pemb SMP pelatihan 650ribu) • PelaksanaanPermendiknas No. 25 tahun 2008tentangStandarKompetensiTenagaPerpustakaanSekolah/Madrasah (persiapan sebagai tuan rumah konferensi internasional perpustakaan) • PelaksanaanPermendiknas No. 26 tahun 2008tentangStandarKompetensiTenagaLaboratoriumSekolah/Madrasah dan Persiapan Pelaksanaan Permendiknas No. 3 Tahun 2010 tentang Pranata Laboratorium

  3. Leading 21st Century Learners Elmore, 2006; Friesen & Jacobsen, 2009; Hattie, 2009; Leithwood, 2007; Marzano, 2006

  4. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN OLEH PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISWA KOMPETENSI GURU • Kepribadian • Sosial • Pedagogik • Profesional KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH • Kepribadian • Sosial • Supervisi Manajerial • Supervisi Akademik • Evaluasi Pendidikan • Penelitian dan • Pengembangan KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH • Kepribadian • Sosial • Manajerial • Supervisi • Kewirausahaan

  5. Teori BelajarBEHAVIORISME PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TEORI BELAJAR Teori Belajar KOGNITIVIME Teori BelajarKONSTRUKTIVISME PEMBELAJARAN

  6. Sumber Belajar Radio/Televisi Lingkungan Buku Program Komputer & Internet Guru Peserta didik Tape Recorder Kelompok Sebaya

  7. SUASANA BELAJAR DI SALAH SATU SMA FAVORIT DI RRC

  8. Tugas akhir siswa SMK Th ke 5 atas biaya dari perusahaan Honda

  9. Tugas akhir SMK Th ke 5: Siap Diproduksi oleh Pabrik

  10. Tugas akhir SMK Th ke 5 di Jepang : Komputer siap diproduksi perusahaan

  11. Kelas Teater : Memproduksi Bintang Film bertaraf internasional

  12. 8 tipe kecerdasan menurut Gardner

  13. Otak yang dirangsangdan yang tidak dirangsang Atas : model otak yang tidak dirangsang. Dengan sedikit koneksi yang berinteraksi Bawah : otak muda yang kaya dengan koneksi, Berkat rangsangan aktivitas. Ilustrasi ini diadaptasi dari buku Enriching Heredity Karya Profesor Marian Diamond, Terbitan Macmillian, New York.

  14. Total cost of salary and incentives if 7% inflation taken into account 0 2006 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total Education Expenditure Teacher costs will increase significantly with the new allowances 180 160 140 120 Trillions of Rp. . 100 Total 2006 Education Budget (for Comparison) 80 Professional allowance Special Area allowance 60 Functional allowance 40 Base Salary Cost 20 Source: Calculations using MOF data and targets on number of teachers becoming certified

  15. UU No. 20 Thn 2003 SISDIKNAS  BAB XI - PASAL 39PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN AYAT 1 AYAT 2 TENAGA KEPENDIDIKAN: bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan PENDIDIK: merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

  16. DOMAIN TENAGA KEPENDIDIKAN Mengelola Sekolah dengan memberdayakan sumber daya agar terjadi pembelajaran efektif KEPALA SEKOLAH Melakukan supervisi terhadap kinerja sekolah dan pembelajaran serta dokumen penunjang Pengawas Sekolah Melaksanakan administrasi sekolah dan pelayanan kepada pelanggan Tenaga Tata Usaha Sekolah Melaksanakan pelayanan penggunaan sumber belajar Tenaga Perpustakaan Melaksanakan pelayanan penggunaan laboratorium Tenaga Laboratorium Melaksanakan pelayanan penggunaan dan pemeliharaan peralatan Tenaga Teknis Sumber Belajar

  17. PERMENDIKNAS NO. 27TAHUN 2010 TENTANG : PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA

  18. PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

  19. DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERMENDIKNAS No. 27/2010 TTG PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA

  20. Program InduksiTerkaitdenganPERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan: Pasal 30 (1)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dalam jabaran fungsional guru harus memenuhi syarat sebagai berikut: (3) Program induksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional. Berijazah paling rendah sarjana (S1) atau Diploma IV dan bersertifikat pendidik Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang IIIa Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 paling rendah bernilai baik dalam 1 tahun terakhir Memiliki kinerja yang baikyang dinilai dalam masa program induksi

  21. BUKTI EMPIRIS TENTANG HUBUNGAN ANTARA GURU YANG EFEKTIF DENGAN PRESTASI BELAJAR SISIWA EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA HASIL SANGAT EFEKTIF TINGGI Setelahsatutahun, guru yang efektifdapatmeningkatkanprestasisiswa (53%), setelahtigatahundapatmeningkat 83% SEDANG Setelahsatutahun, guru yang kurangefektifdapatmeningkatkanprestasisiswa (14%), setelahtigatahundapatmeningkat 29% RENDAH KURANG EFEKTIF Selisih = lebihdari 50% Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)

  22. Teacher Induction Programs in APEC Members How does Indonesia compare with other APEC countries?(“From Students of Teaching to Teachers of Students: Teacher Induction around the Pacific Rim” Report – January 1997)

  23. Manfaat Induksi Guru Pemula JUMLAH GURU YANG AKAN PENSIUN • 451.767 guru kan pensiun dalam 10 tahun mendatang (sumber: SIM NUPTK JUNI 2009) bila seorang guru pemula mengajar 30 siswa maka akan ada • 13.553.010 siswa diajar guru pemula

  24. Pelaksanaan program induksi paling sedikit meliputi:

  25. TINDAK LANJUT PERMENPAN-RB NO 16 TAHUN 2009 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH

  26. PENILAIAN KINERJA GURU YANG MEMPUNYAI TUGAS TAMBAHANSEBAGAI KEPALA SEKOLAH PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

  27. PenilaiankinerjaKepala sekolahdilakukanolehtimpenilaipengawassekolahdanwarga sekolah ( dalam penggalian informasi) Penilaiankinerjakepala sekolahterdiridari komponen: Komponen 1 (K1) Kepribadian dan Sosial Komponen 2 (K2) Kepemimpinan Komponen 3 (K3) Pengembangan Sekolah/Madrasah Komponen 4 (K4) Pengelolaan Sumber Daya Komponen 5 (K5) Kewirausahaan Komponen 6 (K6) Supervisi Penilaiankinerjadilakukansatu kali dalamsatutahundan kumulatif 4 tahun (masa jabatan). 4. Langkah-langkah penilaian kinerja Kepala Sekolah meliputi: persiapan,pelaksanaan penilaian, dan penentuan nilai akhir. MekanismePenilaianKinerjaKepala sekolah

  28. ASPEK YANG DINILAI • Kepribadian dan Sosial ( 7 kriteria) • Kepemimpinan Pembelajaran ( 10 kriteria) • Pengembangan Sekolah ( 7 kriteria) • Manajemen Sumber Daya ( 8 kriteria) • Kewirausahaan ( 5 kriteria) • Supervisi Pembelajaran ( 3 kriteria)

  29. Kriteria Nilai kinerja Guru yang memiliki tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus dicapai

  30. PENILAIAN KINERJA GURU YANG MEMPUNYAI TUGAS TAMBAHANSEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

  31. menyusun program pengawasan; melaksanakan pembinaan Guru; memantau pelaksanaan standar (isi, proses, kompetensi lulusan, penilaian) melaksanakan penilaian kinerja Guru; melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan; menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di KKG/MGMP dan sejenisnya; melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru; mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru. Uraian Kegiatan Pengawas Sekolah • 8 Tugas Pengawas Muda + dan/atau kepala sekolah, delapan SNP; dan/atau KKKS/MKKS dan sejenisnya; • melaksanakan pembimbingan dan pelatihan KS (program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan SIM) • membimbing pengawas sekolah muda dalam melaksanakan tugas pokok. • 10 Tugas Pengawas Madya ditambah: • membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya dalam melaksanakan tugas pokok; • melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

  32. Rincian Kegiatan

  33. Rincian Kegiatan

  34. Rincian Kegiatan

  35. JenisPenilaianKinerja • Penilaian formatif: dilaksanakan secara periodik setiap tahun. Penilaian dilaksanakan bersiklus yang diatur tersendiri yang disesuaikan dengan kalender pengawasan sekolah. 2. Penilaian sumatif: dilaksanakan secara periodik setiap empat tahun, sejak seorang pengawas diangkat sebagai pengawas dan pelaksanaannya bersiklus sepanjang seorang pengawas bertugas.

  36. Prosedur Penilaian Tahapan: • persiapan, • pelaksanaan pengukuran, • verifikasi, • analisis hasil, dan • penarikan kesimpulan dan rekomendasi.

  37. Instrumen Penilaian Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah: (Terlampir) • Instrumen Pengawas sekolah muda • Instrumen Pengawas sekolah madya • Instrumen Pengawas sekolah utma

  38. Contoh Hasil PenilaianKinerjaTugasUtama PengawasSekolahMuda Keterangan : K = Komponen NK = Nilai Komponen NA = Nilai Akhir Rentang Nilai: 91 – 100= Amat Baik 81 –90= Baik 71 –80= Cukup 61 –70= Sedang ≤ 60= Kurang Rumus NK = Bobot Komponen X Skor Perolehan NA = ∑ NK: Skor Tertinggi (420) X 100

  39. PERMENDIKNAS NO. 28 TAHUN 2010 TENTANG : PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

  40. LANDASAN YURIDIS PP 19/2005 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERMENDIKNAS 28/2010 PERMENDIKNAS 13/2007 PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

  41. RINGKASAN PERMENDIKNAS NO. 28 TAHUN 2010 PENYIAPAN : REKRUTMEN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTIFIKASI KOMPETENSI CALON KEPALA SEKOLAH PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH

  42. PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Pasal 3 Kepala dinas propinsi/kabupaten/kota dan kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya menyiapkan calon kepala sekolah/madrasah berdasarkan proyeksi kebutuhan 2 (dua) tahun yang akan datang. Pasal 5 Seleksi Seleksi administratif Seleksi akademik melalui penilaian potensi kepemimpinan Pasal 6 mengikuti program pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah SERTIFIKAT

  43. ALUR PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH PROYEKSI KEBUTUHAN GUGUR TIDAK LOLOS GUGUR TIDAK LOLOS SELEKSI ADMINISTRASI Distribusi Instrumen AKPK USULAN PESERTA DIKLAT LOLOS LOLOS Rekomendasi KS dan PS SELEKSI AKADEMIK Pemberian Sertifikat Penilaian Kinerja Guru Perencanaan Diklat Calon KS Semua minimal memuaskan LOLOS Makalah Kepemimpinan Penilaian Potensi Kepemimpinan TIDAK LOLOS Formasi Rekrutmen Seleksi TIDAK LULUS Menunggu GUGUR Penempatan di Sekolah Uji Akseptabilitas LULUS TIDAK LULUS LULUS DIKEMBANGKAN OLEH: LPPKS – INDONESIA

  44. PROSES PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Pasal 9 Pengangkatan kepala sekolah/madrasah dilakukan melalui penilaian akseptabilitas oleh tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah Tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah ditetapkan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya. Tim pertimbangan melibatkan unsur pengawas sekolah/madrasah dan dewan pendidikan

  45. MASA TUGAS (PASAL 10) PoolCalon KS Bersertifikat Pemda/ Kemenag Pengangkatan 4 TahunPertama PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Penilaian Kinerja < Baik Guru ≥ Baik PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 4 TahunKedua PenilaianKinerja Guru baik Amat baik Di sekolah yang memiliki nilai akreditasi lebih rendah dari sekolah sebelumnya 4 TahunKetiga

  46. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN • Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi pengembangan pengetahuan, keterampilan, dansikappadadimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pasal 11 • Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan melalui pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif

More Related