1 / 36

Penjaminan Mutu Eksternal

BAN-PT. Penjaminan Mutu Eksternal. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI. PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (sejak tahun 2003). Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen

colin
Télécharger la présentation

Penjaminan Mutu Eksternal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAN-PT PenjaminanMutuEksternal BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

  2. PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (sejak tahun 2003) Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Rencana Strategis Depdiknas/Kemdiknas 2005-2009, 2010-2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28/2005 tentang Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17/2009 tentang Perangkat Akreditasi Program Studi Sarjana Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Peraturan Pemerintah No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Peraturan Pemerintah No. 66/2010 tentang Perubahan atas PP No. 17/2010 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6/2010 Peraturan Presiden No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

  3. Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59/2012 tentang Badan Akreditasi Nasional

  4. PERUBAHAN AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (sejak tahun 2003) • Dari akreditasi sukarela menjadi wajib • Dari akreditasi program studi menjadi akreditasi program studi dan perguruan tinggi • Dari badan penjaminan mutu internal sukarela menjadi wajib • Dari badan akreditasi tunggal menjadi majemuk

  5. DARI AKREDITASI SUKARELA MENJADI WAJIB UU No. 20/2003 SistemPendidikanNasional Pasal 61 ayat 2 dan 3 • Ijazahdiberikankepadapesertadidiksebagaipengakuanterhadapprestasibelajardan/ataupenyelesaiansuatujenjangpendidikansetelah lulus ujian yang diselenggarakanolehsatuanpendidikan yang terakreditasi. • Sertifikatkompetensidiberikanolehpenyelenggarapendidikandanlembagapelatihankepadapesertadidikdanwargamasyarakatsebagaipengakuanterhadapkompetensiuntukmelakukanpekerjaantertentusetelah lulus ujikompetensi yang diselenggarakanolehsatuanpendidikan yang terakreditasiataulembagasertifikasi.

  6. DARI AKREDITASI PROGRAM STUDI MENJADI AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI UU No. 20/2003 SistemPendidikanNasional Pasal 60 ayat 1 Akreditasidilakukanuntukmenentukankelayakan program dansatuanpendidikanpadajalurpendidikan formal dannonformalpadasetiapjenjangdanjenispendidikan. PP No. 19/2005 StandarNasionalPendidikan Pasal 86 ayat1 Pemerintahmelakukanakreditasipadasetiapjenjangdansatuanpendidikanuntukmenentukankelayakanprogram dan/atausatuanpendidikan.

  7. DARI PENJAMINAN MUTU INTERNALSUKARELA MENJADI WAJIB PP No. 19/2005 StandarNasionalPendidikan Pasal 91 Setiapsatuanpendidikanpadajalur formal dannonformalwajibmelakukanpenjaminanmutupendidikan.

  8. DARI BADAN AKREDITASI TUNGGALMENJADI MAJEMUK UU No. 20/2003 SistemPendidikanNasional Pasal 60 ayat 1 dan 2 Akreditasiterhadap program dansatuanpendidikandilakukanolehPemerintahdan/ataulembagamandiri yang berwenangsebagaibentukakuntabilitaspublik PP No. 19/2005 StandarNasionalPendidikan Pasal 86 ayat 2 Kewenanganakreditasisebagaimanadimaksudpadaayat (1) dapat pula dilakukanolehlembagamandiri yang diberikewenanganolehPemerintahuntukmelakukanakreditasi.

  9. TUGAS BAN-PT(Permendikbud No. 59/2012 pasal 12 ayat 1, ketentuan yang samadenganPermendiknas No. 28/2005) • Merumuskan kebijakan operasional. • Melakukan sosialisasi kebijakan. • Melaksanakan akreditasi perguruan tinggi.

  10. FUNGSI BAN-PT(Permendikbud No. 59/2012 pasal 12 ayat 2, ketentuan yang sama dengan Permendiknas No. 28/2005) • Merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi perguruan tinggi; • Merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi perguruan tinggi untuk diusulkan kepada Menteri; • Melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi perguruan tinggi; • Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan akreditasi perguruan tinggi; • Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil akreditasi; • Mengumumkan hasil akreditasi perguruan tinggi secara nasional; • Melaporkan hasil akreditasi perguruan tinggi kepada Menteri; • Melaksanakan ketatausahaan BAN-PT.

  11. PERIODE DAN STATUS AKREDITASI (Permendikbud No. 59/2012 pasal 8 ayat 1, 2, 3, dan 4,ketentuan yang sama dengan Permendiknas No. 28/2005 dan Permendiknas No. 6/2010) • Pasal 8 • Pelaksanaan akreditasi pada program dan satuan pendidikan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. • Pelaksanaan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan kurang dari 5 (lima) tahun apabila program dan satuan pendidikan yang bersangkutan mengajukan permohonan untuk akreditasi ulang. • Program dan satuan pendidikan wajib mengajukan permohonan untuk diakreditasi kembali kepada BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku akreditasi berakhir . • Program dan satuan pendidikan yang diusulkan untuk diakreditasi kembali dan belum dilakukan akreditasi oleh BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF tetap memiliki status terakreditasi sampai adanya penetapan status akreditasi baru

  12. STATUS AKREDITASI (Permendikbud No. 59/2012 pasal 14,sama dengan ketentuan pada Permendiknas Pasal 14 BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF dapat mencabut status akreditasi program atau satuan pendidikan sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi apabila: program atau satuan pendidikan yang bersangkutan terbukti memberikan data dan/atau informasi yang tidak benar kepada badan akreditasi; sampai batas waktu yang ditetapkan, program atau satuan pendidikan yang memperoleh akreditasi, tidak memenuhi kondisionalitas yang melekat pada status akreditasi; atau terjadi peristiwa luar biasa yang menimpa program atau satuan pendidikan yang bersangkutan sehingga status akreditasi yang melekat pada program atau satuan pendidikan tersebut tidak lagi mencerminkan tingkat kelayakannya .

  13. KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI (Permendikbud No. 59/2012 pasal 16,perubahan ketentuan pada Permendiknas No. 28/2005) Pasal 16 Menteri menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi BAN-S/M, BAN-PT, dan BAN-PNF dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Penetapan kriteria dan perangkat akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan setelah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal

  14. PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI • UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI -1 Pasal 28 (3) Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sahdan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh: a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yangtidak terakreditasi; dan/atau b. perseorangan, organisasi, atau penyelenggaraPendidikan Tinggi yang tanpa hak mengeluarkangelar akademik dan gelar vokasi. (4) Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut olehMenteri apabila dikeluarkan oleh: a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yangtidak terakreditasi; dan/atau b. perseorangan, organisasi, atau lembaga lain yang tanpa hak mengeluarkan gelar profesi.

  15. Pasal 33 (1)Program pendidikan dilaksanakan melalui ProgramStudi. (2) Program Studi memiliki kurikulum dan metodepembelajaran sesuai dengan program Pendidikan. (3) Program Studi (PS) diselenggarakan atas izin Menterisetelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi. (4)Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. (5) PSsebagaimana dimaksud pada ayat (1)mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan. (6) Program Studi wajib diakreditasi ulang pada saatjangka waktu akreditasinya berakhir. (7) PS yang tidak diakreditasi ulangsebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat dicabutizinnya oleh Menteri. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai metodepembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2),pemberian izin PS sebagaimana dimaksudpada ayat (3), dan pencabutan izin PSsebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur dalamPeraturan Menteri.

  16. Pasal 42 Ijazah diberikan kepada lulusan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi sebagai pengakuan terhadapprestasibelajar dan/ataupenyelesaiansuatuprogramstudi terakreditasi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Pasal 44 (2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud padaayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerjasama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.

  17. Pasal 51 (1) Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakanPendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yangmampu secara aktif mengembangkan potensinya danmenghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara. (2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkanPendidikan bermutu. Pasal52 (1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana danberkelanjutan. (2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standarPendidikan Tinggi. (3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional PendidikanTinggi. (4) Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggisebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkanpada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

  18. Pasal 53 Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas: a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkanoleh Perguruan Tinggi; b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukanmelalui akreditasi.

  19. PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI • UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI – 5a Pasal 55 (1) Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkanStandar Nasional Pendidikan Tinggi. (2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi atas dasar kriteria yangmengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (3) Pemerintah membentuk Badan Akreditasi NasionalPerguruan Tinggi untuk mengembangkan sistemakreditasi. PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI

  20. Pasal 55 (lanjutan) (4) Akreditasi PT dilakukanolehBadanAkreditasiNasional PT (5) AkreditasiPS sbgbentukakuntabilitaspublikdilakukanoleh LAM (6) LAM merupakanlembagabentukanpemerintahataulembagamandiribentukanmasyarakat yang diakuipemerintahatasrekomendasibadanakreditasinasional PT (7) LAM dibentukberdasarkanrumpunilmudanataucabangilmusertadapatberdasarkankewilayahan (8) Ketentuanlebihlanjutmengenaiakreditasisebagai yang dimaksudpadaayat (1), BAN PT sebagai yang dimaksudpadaayat (4), LAM sebagai yang dimaksudpadaayat (5) diaturolehperaturanmenteri

  21. Pasal90 (1) PT lembaganegara lain dapatmenyelenggarakan PT diwilayahnegarakesatuanRepublik Indonesia sesuaidenganketentuanperundang-undangan (2) PT lembaganegara lain yang dimaksudpadaayat (1) sudahterakreditasidanataudiakuiolehnegaranya Pasal 95 Sebelumterbentuknyalembagaakreditasimandiri, akreditasi PS dilakukanoleh BAN PT

  22. KELEMBAGAAN AKREDITASI MENDATANG ?? • BAN-PT • akreditasiinstitusi • program (jikabelumada LAM yang serumpun) • rekomendasi/penjaminan/evaluasi LAM LAM-1 LAM-2 LAM-3 LAM-4 LAM-n • Contoh: • LAM BidangKesehatan - HPEQ Project (World Bank, DitjenDiktiKemdikbud) • LAM BidangTeknik – diajukanuntukmemperolehhibahluarnegeri

  23. ISSUES YANG BERKAITAN DENGAN LAM • Permendikbud yang mengaturpembentukan LAM (dalampersiapan). • Organisasi/badanhukum yang dapatmembentuk LAM (asosiasiprofesi, asosiasiinstitusipendidikanserumpun, dsb). • Badanhukum LAM. • Pembiayaanakreditasi (mandiri). • Bidang/rumpunilmu LAM (1 LAM untuk 1 rumpunilmu). • Hubungankerja/koordinasi BAN-PT dengan LAM. • Pengakuandenganbadanakreditasidunia (Washington Accord, Sydney Accord, dsb). • dsb.

  24. terima kasih

More Related