1 / 21

Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh

Khairul Amri, SE, M.Si kn_consulting@yahoo.com. Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh. EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama). Dosen Pengasuh: Khairul Amri, SE. M.Si. Bacaan Dianjurkan: Wihana Kirana Jaya, 2008. Ekonomi Industri, BPFE-UGM Yogyakarta.

cyrah
Télécharger la présentation

Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Khairul Amri, SE, M.Si kn_consulting@yahoo.com Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama) Dosen Pengasuh: Khairul Amri, SE. M.Si Bacaan Dianjurkan: Wihana Kirana Jaya, 2008. Ekonomi Industri, BPFE-UGM Yogyakarta. Mudrajat Kuncoro, 2012. Ekonomika Aglomerasi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Mudrajat Kuncoro, , 2010. Masalah, Kebijakan dan Politik Ekonomika Pembangunan, Erlangga, Jakarta.

  2. PERTEMUAN PERTAMA Khairul Amri, SE, M.Si kn_consulting@yahoo.com Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh Beberapa definisi terkait Ilmu Ekonomi Mikro Membahas cara kerja industri individual dan perilaku unit-unit pengambil keputusan ekonomi individual; perusahaan bisnis, rumah tangga. Ilmu Ekonomi Makro Menelaah perilaku ekonomi secara keseluruhan, pendapatan, ketenagakerjaan, output, dan seterusnya pada skala nasional. Teori Ekonomi Pernyataan atau sekumpulan pernyataan tentang sebab dan akibat aksi.

  3. Metode Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi Positif Suatu pendekatan atas ilmu ekonomi yang berusaha memahami perilaku dan operasi sistem tanpa membuat penilaian. Ilmu ekonomi positif mendeskripsikan apa yang sudah ada dan bagaimana cara kerjanya. Ilmu Ekonomi Normatif Suatu pendekatan dalam ilmu ekonomi yang menganalisis hasil perilaku ekonomi, mengevaluasinya apakah baik atau buruk dan mungkin merumuskan arah tindakan. Juga disebut sebagai ilmu ekonomi kebijakan.

  4. Ilmu Ekonomi Deskriptif Pengumpulan data yang mendeksripsikan fenomena dan fakta.

  5. Ekonomi Industri Merupakan pendekatan khusus dalam ilmu ekonomi. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yang relatif lebih menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar, perilaku dan kinerja pasar. • Mata kuliah prasyarat : • Ilmu ekonomi mikro • Ilmu ekonomi makro, dan • Teori ekonomi

  6. Menunjukkan atribut pasar yang mempengaruhi sifat proses persaingan. Unsur-unsur struktur pasar meliputi: konsentasi, diferensiasi produk, hambatan masuk ke pasar, struktur biaya dan tingkat peraturan pemerintah. Struktur pasar Struktur pasar penting, karena struktur pasar menentukan perilaku perusahaan yang kemudian menentukan kinerja industri.

  7. Struktur pasar persaingan sempurna dan monopoli memiliki peranan yang sangat penting karena masing-masing pasar tersebut menempati posisi yang sangat ekstrem. Persaingan yang efektif membuat sistem pasar berjalan dengan baik. Sementara itu kekuatan monopoli adalah sebaliknya, yaitu seringkali kinerjanya tidak seimbang. Oleh karena itu persaingan dan monopoli merupakan kondisi yang penting. Merupakan seperangkat konsep dan analisa mengenai persaingan dan monopoli dengan berbagai macam pasar yang berada di antara keduanya. Ekonomi Industri

  8. Konsep dasar Persaingan dan monopoli secara ringkas dapat dinyatakan sebagai berikut. Di setiap pasar, perusahaan-perusahaan mencoba untuk memperoleh dan memanfaatkan pangsa pasar yang besar, dengan tujuan memaksimumkan keuntungan. Ketika perusahaan-perusahaan saling bersaing, tidak ada perusahaan yang mampu untuk meraih pangsa pasar yang besar. Ini merupakan suatu proses persaingan yang sehat, dimana penetapan harga yang rendah, memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi dan merangsang kegiatan inovasi Bila ada satu atau beberapa perusahaan memperoleh pangsa pasar yang jauh lebih tinggi dari perusahaan lain, mereka akan memperoleh keuntungan lebih dengan menentukan harga di atas biaya sehingga harga menjadi lebih mahal. Biaya-biaya monopoli dapat tertutupi sebagian atau seluruhnya oleh manfaat yang diperoleh dari skala ekonomi dan meningkatnya inovasi.

  9. Konsep Persaingan yang efektif mencegah perusahaan menaikan harga terlalu tinggi di atas biaya. Jika perusahaan pada pasar persaingan sempurna benar-benar menaikan harga, pelanggan akan lari ke tempat lain yang harganya lebih murah. Sebaliknya jika monopolis menaikan harga di atas biaya, pembeli tidak memiliki alternatif lain (karena tidak ada perusahaan lain), sehingga penjualan monopolis hanya turun sedikit saja. Perbedaan mendasar antara monopolis dan perusahaan yang kompetitif adalah: Monopolis memiliki banyak pilihan (yaitu mengontrol harga), tetapi pelanggan relatif mempunyai pilihan barang yang sedikit. Sedangkan perusahaan kompetitif memiliki hanya sedikit pilihan atau pengontrolan, dan pelanggannya dapat berpindah ke penjual atau perusahaan lain.

  10. Price (P) Kurva Permintaan Monopolis 3 2 1 Kurva Permintaan Persaingan Sempurna Kuantitas (Q) Lereng Kurva Permintaan Monopolis Menurun

  11. Tipe Pasar Monopoli murni, suatu perusahaan memiliki 100% dari pangsa pasar. Contoh PLN, Telkom, PDAM. Perusahaan yang dominan (dominant firm): suatu perusahaan yang 50-100% dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat. Contoh: surat kabar lokal/nasional. Oligopoli ketat: penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100% kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan haga relatif rendah Oligopoli longgar: penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar. Kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin. Contoh: kayu, perkakas rumah, mesin-mesin kecil, majalah, obat-obatan.

  12. Persaingan monopolistis: banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar lebih dari 10%. Contoh pedagang eceran, pakaian. Persaingan murni: lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar yang berarti. Contoh sapi dan unggas.

  13. UKURAN-UKURAN Kondisi Permintaan: Kondisi Penawaran: Elastisitas Permintaan Skala Ekonomi Elastisitas silang dari permintaan Ekonomi Vertikal • STRUKTUR • Ukuran Distribusi Perusahaan • Pangsa Pasar • Konsentrasi • Rintangan Masuk • Elemen-elemen Lainnya PERILAKU Kerjasama dengan pesaing Strategi melawan pesaing Advertensi KINERJA Biaya-biaya dan Kemajuan Teknologi pola Keuntungan Keseimbangan dalam pendistribusian X-Efisiensi Pengaruh-pengaruh lainnya Pengalokasian yang efisien Pendekatan Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar

  14. Khairul Amri, SE, M.Si kn_consulting@yahoo.com Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Kedua) Dosen Pengasuh: Khairul Amri, SE. M.Si Bacaan Dianjurkan: Wihana Kirana Jaya, 2008. Ekonomi Industri, BPFE-UGM Yogyakarta. Mudrajat Kuncoro, 2012. Ekonomika Aglomerasi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Mudrajat Kuncoro, , 2010. Masalah, Kebijakan dan Politik Ekonomika Pembangunan, Erlangga, Jakarta.

  15. Metodologi Ekonomi Industri Menggunakan pendekatan popular menjelaskan kinerja organisasi dengan dengan melihat hubungan struktur industri, perilaku organisasi dan kinerja organisasi atau dikenal dengan paradigma Structure, Conduct and Performance (SCP) Dalam SCP hubungan ketiga komponen tersebut saling mempengaruhi termasuk adanya faktor-faktor lain seperti teknologi, progresivitas, strategi dan usaha-usaha untuk mendorong penjualan

  16. Struktur Perilaku Kinerja Struktur (structure) suatu industri akan menentukan bagaimana perilaku para pelaku industri (conduct) yang pada akhirnya menentukan kinerja (performance) industri tersebut. Gambar 1 menunjukkan hubungan linier Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) suatu perusahaan. • Tiga elemen pokok: • pangsa pasar (market share) • konsentrasi pasar (market contcentration) • hambatan-hambatan untuk masuk pasar (barrier to entry) • Diukur antara lain dari: • derajat inovasi, • efisiensi dan • profitabilitas

  17. Surplus Konsumen, Surplus Produsen, dan Efisiensi Pasar Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya. Surplus konsumen mengukur manfaat yang diterima pembeli dari partisipasinya di suatu pasar. Surplus konsumen dapat dihitung dengan mencari luas daerah di bawah kurva permintaan dan di atas harga. atau Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.

  18. AOQB = Kepuasan Total OQBP = Jumlah uang yang dibayarkan Surplus konsumen (consumer surplus) Selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan.

  19. Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya produksinya. Surplus konsumen mengukur manfaat yang harus diterima penjual dari partisipasinya di suatu pasar. Surplus produsen dapat dihitung dengan mencari luas daerah dibawah harga dan di atas kurva penawaran. Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan nilai surplus produsen dan surplus konsumen adalah alokasi yang efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat memerhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil ekonomi.

  20. Efisiensi Pasar Surplus konsumen dan surplus produsen adalah perangkat dasar yang digunakan para ekonom untuk mengukur kesejahteraan ekonomis para penjual dan pembeli di sebuah pasar. Titik keseimbangan permintaan dan penawaran memaksimalkan jumlah surplus produsen dan surplus konsumen. Artinya, tangan tak tampak di pasar menggiring pembeli dan penjual untuk mengalokasikan sumber sumber daya dengan efisien. Pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien ketika terjadi kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan pasar atau eksternalitas.

More Related