1 / 26

Keanekaragaman Makrozoobenthos Sebagai Indikator Biologis Pencemaran Sungai Citarum Hulu

Keanekaragaman Makrozoobenthos Sebagai Indikator Biologis Pencemaran Sungai Citarum Hulu. Sidang Komprehensif Muhammad Hafidz Faqihuddin 230110080052. Dibimbing Oleh : Prof. Dr. Ir. H. Otong Suhara , M.S Dr. Ir. Ayi Yustiati , MSc. Latar Belakang.

Télécharger la présentation

Keanekaragaman Makrozoobenthos Sebagai Indikator Biologis Pencemaran Sungai Citarum Hulu

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KeanekaragamanMakrozoobenthosSebagaiIndikatorBiologisPencemaran Sungai CitarumHulu SidangKomprehensif Muhammad HafidzFaqihuddin 230110080052 DibimbingOleh : • Prof. Dr. Ir. H. OtongSuhara, M.S • Dr. Ir. AyiYustiati, MSc

  2. LatarBelakang

  3. Permasalahan yang diidentifikasidalampenelitianiniadalahsejauhmanaperubahankualitaslingkungan Sungai CitarumHuluberpengaruhterhadapkeanekaragamanmakrozoobenthos. IdentifikasiMasalah

  4. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikeanekaragamanjenismakrozoobenthossebagaiindikatorbiologistingkatpencemaran Sungai CitarumHulu TujuanPenelitian

  5. HasilPenelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasitentangtingkatpencemaran Sungai CitarumHuludenganmelihatkaraktermakrozoobenthos yang ditemukan, yang dapatdijadikanmasukanbagipengelolaankegiatanperikanan. KegunaanPenelitian

  6. PendekatanMasalah

  7. Penelitianinitelahdilaksanakanpadabulan Mei – Juni 2012. Tempatpenelitianinidilaksanakandiempatstasiundi Sungai CitarumHuluhingga inlet WadukSaguling. PengamatanmakrozoobenthosdilakukandiLaboratoriumManajemenSumberdayaPerairanFakultasPerikanandanIlmuKelautanUnpad. WaktuPenelitian

  8. 4. Cipatik 3. DayeuhKolot 2. Majalaya StasiunPenelitian 1. Situ Cisanti

  9. AlatPenelitianBahanPenelitian • Eckman Grab 1. Formalin 10% • Thermometer air raksa 2. Pereaksiuntuk DO • pH- Indikator Strips 3. Pereaksiuntuk BOD5 • GPS (Global Positioning System) 4. PereaksiSubstrat • Saringandengan Mesh Size 1mm • Pinset • KantongPlastik • BotolPlastik • Inkubator • Kertas Label • BukuIdentifikasi • Alat-alatanalisis BOD • Alat – alatanalisisSubstrat AlatdanBahanPenelitian

  10. Melakukanobservasisecarakeseluruhanwilayah outlet Situ Cisantihingga Inlet WadukSaguling. • Menentukanstasiunpengamatanberdasarkanketerwakilanlokasi. • Pengukuran pH, BOD5, DO danSuhu. • Pengambilansampelmakrozoobenthosmenggunakaneckman grab disetiapstasiunpenelitian. • Pemisahansampelmakrozoobenthosdansubstratdengancarapenyaringanmenggunakansaringan mesh size 1 mm. • Sampeldimasukankedalamplastik yang telahdiberi label. • Lalusampeldiawetkandengan formalin 10%. • IndentifikasisampelmakrozoobenthosdiLaboratoriumManajemenSumberdayaPerairan (MSP) FPIK UniversitasPadjadjaran. ProsedurPenelitian

  11. Komposisi Komposisimakrozoobenthosdalamsuatulingkunganperairanmenggambarkankekayaanjenismakrozoobenthosdalamsuatulingkunganperairan. Komposisijenistiapstasiundijelaskandenganpresentase, yaituperbandinganantarjumlahindividumasing-masingjenismakrozoobenthosterhadap total makrozoobenthos yang ditemukanpadamasing-masingstasiunrumus yang digunakan (Michael, 1984 dalamSinaga 2009) : Analisis Data

  12. 2. KelimpahanMakrozoobenthos Kelimpahanadalahjumlahindividu per satuanluasatau per satuan volume. Rumus yang digunakanadalah (Odum, 1993) : K = 10000 x ab Keterangan : K: Kelimpahan a = Jumlah makrozoobentos yang dihitung (ind) b = Luas bukaan Alat(cm2) (nilai 10000 adalah koversi dari cm2 ke m2)

  13. 3. KeanekaragamanMakrozoobenthos Keanekaragamanjenisdisebutjugakehetrogenanjenis. IndeksKeanekaragamanmenunjukankekayaanspesiesdalamsuatukomunitasdanjugamemperlihatkankeseimbangandalampembagianjumlah per individu per species. Indekskeanekaragamandapatdihitungdenganindeks Shannon – Wienner (Magurran 1987): Keterangan : H’ : IndeksDiversitas ni : JumlahIndividu species ke-i Pi : ni/N ataujumlahindividumasing-masingjenis (i=1,2,3,…) N : Jumlah total individu H’ < 1 TercemarBerat H’ = 1 – 1,6 TercemarSedang H’ < 1,6 – 2 TercemarRingan H’ > 2 TidakTercemar

  14. 4. IndeksKesamaan Indekkesamaan Sorensen (Michael 1984 dalamSinaga 2009) : Keterangan Is : IndeksKesamaan Sorensen C : Jumlahterkecil species yang samapadakeduastasiun a : JumlahIndividupadaSampel A b : JumlahIndividupadaSampel B

  15. KomposisiMakrozoobenthos Berdasarkanhasilidentifikasimakrozoobenthos yang ditemukanpadasaatpengamatanterdiridari 28 species dari 7 kelasyaitu : KelasGastropodaterdiridari. Hydrobianickliniana, Campeloma sp, Lepyriumshowalteri, Pleucera sp, Pomatiopsislapidaria, Pyrgulopsisnevadensis, Goniobasislivescens, , Physidaeintegra, Physidaesayi, Lymnaeacolumella, Lymnaeaauricularia, Helisoma sp, Pomacea sp, Philodina sp, Parapholyx sp, Ptychobranchius sp, Phylodinavus sp, Neritrina sp. KelasInsectaterdiridariChironomus sp, Macromiamagnifica, Hageniusnrevistylus, Libellula sp. KelasoligochaetaterdiridariTubifex sp. KelasClitellataterdiridariLumbricusterrestris. KelasBivalviaterdiridariPolymesodacaroliniana, Masculium sp. KelasBranchiopodayaituterdiridariLynceusbrancyurus. KelasMelacostracaPalaemonetespaludosus HasildanPembahasan

  16. 2. KelimpahanMakrozoobenthos

  17. 3. KeanekaragamanMakrozoobenthos H’ < 1 TercemarBerat H’ = 1 – 1,6 TercemarSedang H’ < 1,6 – 2 TercemarRingan H’ > 2 TidakTercemar

  18. 4. IndeksKesamaan Sorensen

  19. 5. Substrat

  20. 6. Parameter LingkunganPerairan

  21. Hasilpenelitianmenunjukanbahwanilaikeanekaragamanmakrozoobenthospadasetiapstasiunmemilikikriteria <1 yaitustasiunpertamamemilikinilaikeanekaragaman rata – rata 0,013, stasiunke 2 0,013, Stasiun 3 0,015, Stasiun 4 0,015, danmemilikinilaikelimpahanstasiun 1 456 ind/m2, Stasiun 2 978 ind/m2, Stasiun 3 4911 ind/m2, Stasiun 4 565 ind/m2akantetapinilaikelimpahantersebutdidominansiolehbeberapaspesiessepertipadastasiun 1 didominansiolehspesiesCampeloma sp dengannilaikelimpahan 109 ind/m2, stasiun 2, 3 dan 4 didominansiolehspesiesTubifex sp dengannilaikelimpahanberturut-turut 859 ind/m2, 4790 ind/m2dan 173 ind/m2danmemilikinilaikesamaan Sorensen ≤ 30% hanya 1 yang memilikinilaikesamaan Sorensen diatas ≤ 30% yaituantarastasiunke 2 danstasiun 3. Dari hasilpenelitiandapatditarikkesimpulanperairanCitarumHulupadasetiapstasiunpengamatansudahtergolongtercemarberat. Kesimpulan

  22. Kegiatanperikanan yang menggunakan air dari Sungai CitarumHulusebaiknyamelakukanperlakuan (water treatment) pada air tersebutterlebihdahulusebelumdigunakanuntukkegiatanperikanan • Agar diperolehhasil yang lebihbaikmakaperludilakukananalisiskeanekaragamanmakrozoobenthossecaraberkalasetiapbulan. Saran

  23. Beberapa Species Makrozoobenthos yang ditemukan

  24. TerimakAsih

More Related