1 / 152

Perencanaan dan Sampling Audit

Perencanaan dan Sampling Audit. Sesuai Standar Auditing Berbasis ISA. Agenda. Sesi 1 Perencanaan : penetapan strategi audit menyeluruh Sesi 2 Perencanaan : pengembangan rencana audit Sesi 3 Sampling audit: pengujian pengendalian Sesi 4 Sampling audit: pengujian rinci.

Télécharger la présentation

Perencanaan dan Sampling Audit

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perencanaandan Sampling Audit SesuaiStandar Auditing Berbasis ISA

  2. Agenda • Sesi 1 • Perencanaan: penetapanstrategi audit menyeluruh • Sesi 2 • Perencanaan: pengembanganrencana audit • Sesi 3 • Sampling audit: pengujianpengendalian • Sesi 4 • Sampling audit: pengujianrinci

  3. Acuandansingkatan Standar Audit (Exposure Draft) • SA 210, “Persetujuan atas Syarat-syarat Perikatan Audit” (“SA 210”) • SA 220, “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan” (“SA 220”) • SA 230, “Dokumentasi Audit” (“SA 230”) • SA 240, “Tanggung Jawab Auditor Terkait Dengan Kecurangan Dalam Suatu Audit Atas • Laporan Keuangan” (“SA 240”) • SA 250, “Pertimbangan Atas Peraturan Perundang-Undangan Dalam Audit LaporanKeuangan” (SA 250”) • SA 260, “Komunikasi Dengan Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola” (“SA 260”) • SA 265, “Pengomunikasian Defisiensi Dalam Pengendalian Internal Kepada Pihak YangBertanggung Jawab Atas Tata Kelola Dan Manajemen” (“SA 265”) • SA 300, “Perencanaan Suatu Audit Atas Laporan Keuangan” (“SA 300”) • SA 315, “Pengindentifikasian Dan Penilaian Risiko Salah Saji Material Melalui PemahamanAtas Entitas Dan Lingkungannya” (“SA 315”) • SA 320, “Materialitas Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan Audit” (“SA 320”) • SA 330, “Respons Auditor Terhadap Risiko Yang Telah Dinilai” (“SA 330”) • SA 402, “Pertimbangan Audit Terkait Dengan Entitas Yang Menggunakan Suatu OrganisasiJasa” (“SA 402”) • SA 450, “Pengevaluasian Atas Salah Saji Yang Diidentifikasi Selama Audit” (“SA 450”)

  4. Acuandansingkatan • SA 500, “Bukti Audit”. (“SA 500”) • SA 501, “Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik Atas Unsur Pilihan”. (“SA 501”) • SA 505, “Konfirmasi Eksternal”. (“SA 505”) • SA 510, “Perikatan Audit Tahun Pertama - Saldo Awal”. (“SA 510”) • SA 520, “Prosedur Analitis”. (“SA 520”) • SA 530, “Sampling Audit”. (“SA 530”) • SA 540, “Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, DanPengungkapan Yang Bersangkutan”. (“SA 540”) • SA 550, “Pihak Berelasi”. (“SA 550”) • SA 560, “Peristiwa Kemudian”. (“SA 560”) • SA 570, “Kelangsungan Usaha”. (“SA 570”) • SA 580, “Representasi Tertulis”. (“SA 580”) Panduan • Guide to Using ISAs in the Audits of SME, 3rd ed. Volume 1 (“Guide, Vol 1”) • Guide to Using ISAs in the Audits of SME, 3rd ed. Volume 2 (“Guide, Vol 2”) Bukuteks • Collings, Steve, “Intepretation and Application of International Standards on Auditing”, John Wiley & Son, 2011 (“Collings”)

  5. Perencanaan: penetapanstrategi audit menyeluruh Aktivitasawalperikatan – SuratPerikatan Audit

  6. Aktivitas-aktivitasdalamperencanaan

  7. Aktivitasawalperikatan Penerimaandankeberlanjutanhubungan

  8. Penerimaandankeberlanjutanhubungandenganklien • KAPharusmenetapkankebijakandanproseduruntukpenerimaandankeberlanjutanhubungandengankliendanperikatantertentu yang dirancanguntukmemberikankeyakinanmemadaibahwa KAP hanyaakanmenerimaataumelanjutkanhubungandanperikatanketika KAP: • Memilikikompetensidankemampuan (termasukwaktudansumberdaya) untukmelaksanakanperikatan; • Dapatmematuhiketentuanetikaprofesi yang relevan; dan • Telahmempertimbangkanintegritasklien, dantidakmemilikiinformasi yang akanmenuntun KAP untukmenyimpulkanbahwaklientidakmemilikiintegritas. SPM 1 par 26

  9. Penerimaandankeberlanjutanhubungandenganklien • Auditorharus melaksanakan prosedur tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan audit tertentu. Informasi yang membanturekandalammemutuskan: • Integritaspemilikiutama, manajemenintidanpihak yang bertanggungjawabatastatakelola; • Kompetensitimperikatandankapabilitas yang diperlukan (termasukwaktudansumberdaya); • Kemampuan KAP dantimperikatanuntukmematuhiketentuanetika yang relevan; dan • Hal signifikan yang timbulselamaperiodekinidanperiodelalu, danimplikasinyaterhadapkelangsunganperikatan. • Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika, termasuk independensi. • Menetapkan suatu pemahaman atas persyaratan perikatan . SA 300 par 6

  10. Prakondisisuatu audit • Auditor harus (SA210 par 6) : • Menentukan apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat diterima, dan • Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya: • Untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk jika relevan, penyajian wajar laporan tersebut; • Untuk menetapkan pengendalian internal tertentu yang menurut manajemen diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik karena kecurangan maupunkesalahan; dan • Memberikan auditor: • Akses ke semua informasi yang dianggap relevan • Informasi tambahan yang diminta oleh auditor • Akses tidak terbatas ke personel dalam entitas yang dipandang perlu

  11. Apakahterdapatpembatasanlingkup? • Jika manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola menetapkan suatu pembatasan terhadap ruang lingkup pekerjaan auditor yang harus dicantumkan dalam surat perikatan audit dan pembatasan tersebut akan menyebabkan auditor tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan, • Auditor tidak boleh menerima perikatan tersebut sebagai perikatan audit, kecuali jika diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. (SA 210 par 7)

  12. Kesepakatanperikatandansuratperikatan • Auditor harus menyepakati ketentuan perikatan audit dengan manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, jika relevan. (SA 210 par 9) • Ketentuan yang disepakati harus dicatat dalam surat perikatan audit atau bentuk kesepakatan tertulis lain yang tepat dan harus mencakup: (SA 210 par 10) • Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan • Tanggung jawab auditor • Tanggung jawab manajemen • Identifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan; dan • Pengacuan ke bentuk dan isi laporan yang akan dikeluarkan oleh auditor dan suatu pernyataan bahwa dalam keadaan tertentu terdapat kemungkinan laporan yang dikeluarkan berbeda bentuk dan isinya dengan yang diharapkan.

  13. OverviuPerencanaan

  14. Overviuperencanaan • Perencanaan suatu audit melibatkan penetapan strategi audit secara keseluruhan untuk perikatan tersebut dan pengembangan rencana audit. (SA 300 par 2). • Strategi audit secara keseluruhan akan menetapkan ruang lingkup, waktu, dan arah audit, serta memberikan panduan bagi pengembangan rencana audit. (SA 300 par 7) • Rencana audit harus mencakup hal-hal sebagai berikut (SA 300 par 9): • Sifat, waktu, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan, seperti yang ditentukan dalam SA 315. • Sifat, waktu, dan luas prosedur audit lanjutan pada tingkat asersi yang direncanakan, seperti ditentukan dalam SA 330.

  15. Overviuperencanaan Diskusitimperikatan Materialitas Strategi audit keseluruhan Update? Prosedurpenilaianrisiko Rencana audit rinci Identifikasidannilairisikobawaan, termasukrisikosignifikan Risiko* yang dinilaipadatingkat: Respons auditor: Responsmenyeluruh Laporankeuangan Identifikasidannilairisikopengendalian Prosedur audit lanjutan Asersi * yakni, risikokesalahanpenyajian material

  16. Perencanaan: penetapanstrategi audit menyeluruh

  17. Tingkatanmaterialitas Materialitas pada tingkat laporan keuangan secara keseluruhan • Materialitas untuk golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu, jika diperlukan Materialitas pelaksanaan, jika diperlukan Materialitas pelaksanaan untuk menilai risiko dan perencanaan prosedur audit lanjutan Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  18. Materialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan • Bisadisebutjugasebagaimaterialitaskeseluruhan (overall materiality) • Padasaatmenetapkanstrategi audit secarakeseluruhan, auditor harusmenentukanmaterialitasuntuklaporankeuangansecarakeseluruhan. (SA 320, par 10) • Materialitasakandigunakanantara lain untuk: (Guide, Vol 2, hal.62) • Menentukanbidang-bidanglaporankeuangan yang perludiaudit. • Menetapkankonteksuntukstrategi audit menyeluruh. • Merencanakansifat, waktudanluasdariprosedur audit spesifik. • Menentukanmaterialitasuntukgolongantransaksi, saldoakunataupengungkapantertentu, apabilasatuataulebihgolongantransaksi, saldoakunataupengungkapantertentu yang mengandungkesalahanpenyajian yang jumlahnyalebihrendahdaripadamaterialitaslaporankeuangansecarakeseluruhandiperkirakansecaramasukakalakanmempengaruhikeputusanekonomi yang dibuatolehparapemakaiberdasarkanlaporankeuangantersebut Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  19. Materialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan • Penentuanmaterialitasoleh auditor membutuhkanpertimbangan profesional, dan dipengaruhiolehpersepsi auditor tentangkebutuhaninformasikeuanganoleh para pemakailaporankeuangan. (SA 320, par 4) • Faktorkualitatif juga harusdipertimbangkansaatmenetapkanmaterialitas, sepertisifatdariunsur dan dampakdariunsur yang terlibat. (Collings, hal.122) • Sebagailangkahawaldalammenentukanmaterialitasuntuklaporankeuangansecarakeseluruhan, persentasetertentusering kali diterapkanpadasuatutolokukur yang telahdipilih. Materialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan = (TolokUkur) X (% Tertentu) Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  20. Materialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan • Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses identifikasi suatu tolok ukur yang tepat mencakup (SA 530, par A3): • Unsur-unsur laporan keuangan (sebagai contoh, aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban); • Apakah terdapat unsur-unsur yang menjadi perhatian khusus para pemakai laporan keuangan suatu entitas tertentu (sebagai contoh, untuk tujuan pengevaluasian kinerja keuangan, pemakai laporan keuangan cenderung akan fokus pada laba, pendapatan maupun aset bersih); • Sifat entitas, posisi entitas dalam siklus hidupnya, dan industri serta lingkungan ekonomi yang di dalamnya entitas tersebut beroperasi; • Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas (sebagai contoh, jika pendanaan sebuah entitas hanya dari hutang dan bukan dari ekuitas, maka pemakai laporan keuangan akan lebih menekankan pada aset dan klaim atas aset tersebut daripada pendapatan entitas); dan • Fluktuasi relatif (volatility) tolok ukur tersebut. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  21. Materialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan • Penentuan persentase: • Membutuhkan pertimbangan profesional. • Terdapat hubungan antara persentase dan tolok ukur yang dipilih (SA 320 par A7) • Persentase yang diterapkan atas laba sebelum pajak dari operasi berjalan pada umumnya akan lebih tinggi daripada persentase yang diterapkan atas jumlah pendapatan. • Namun, persentase yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat juga dianggap tepat tergantung pada keadaan entitas yang bersangkutan. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  22. Materialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan SA 320 tidakmemberikanpanduansepertiini Guide, Vol 2, hal. 61 Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  23. IlustrasimenghitungmaterialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhanIlustrasimenghitungmaterialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan • Kebijakan KAP, materialitaspadatingkatlaporankeuangandihitung 2% darijumlahaset. • Opsi 1, dihitungtanpastratifikasi • Opsi 2, dihitungdenganstratifikasi • Rp200 milyarpertama, 1%; • Rp300 milyarkedua, 0,6%; • Kelebihannya, 0,4% • Opsi 3, dihitungberjenjangdenganstratifikasi • Rp200 milyarpertama, 1%; • Rp300 milyarkedua, 1,5%; • Kelebihannya, 2%. • Misalkan, jumlahaset PT FiktifTbk Rp907 milyar (lihatLampiran 1) • Opsi 1 • Materilitaspadatingkatlaporankeuangan = 2% x Rp907 milyar = Rp18,14 milyar

  24. IlustrasimenghitungmaterialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhanIlustrasimenghitungmaterialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan • Misalkan, jumlahaset Rp907 milyar • Opsi 2 • Materilitaspadatingkatlaporankeuangan = • Jenjang 1 = Rp200 milyar x 1% = Rp2 milyar; ditambah • Jenjang 2 = Rp300 milyar x 0,6% = Rp1,8 milyar; ditambah • Jenjang 3 = Rp407 [907 – 500] milyar x 0,4% = Rp1,63 milyar • Rp2 milyar + Rp 1,8 milyar + Rp1,63 = Rp5,43 milyar • Misalkan, jumlahaset Rp907 milyar • Opsi 3 • Materilitaspadatingkatlaporankeuangan = • Jenjang 1 = Rp200 milyar x 1% = Rp2 milyar; ditambah • Jenjang 2 = Rp300 milyar x 1,5% = Rp4,5 milyar; ditambah • Jenjang 3 = Rp407 milyar x 2% = Rp8,14 milyar • Rp2 milyar + Rp4,5 milyar + Rp8,14 milyar = Rp14,64 milyar

  25. Materialitasuntukgolongantransaksi, saldoakunataupengungkapantertentu • Bisajugadisebutsebagaimaterialitasspesifik (specific materiality) • Dalam kondisi spesifik entitas, terdapat satu atau lebih golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu yang mengandung kesalahan penyajian yang jumlahnya lebih rendah daripada materialitas laporan keuangan secara keseluruhan diperkirakan secara masuk akal akan mempengaruhi keputusan ekonomi yang dibuat oleh para pemakai berdasarkan laporan keuangan tersebut: • Auditor harus menetapkan materialitas yang akan diterapkan terhadap golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu tersebut. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  26. Materialitasuntukgolongantransaksi, saldoakunataupengungkapantertentu Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  27. Materialitasuntukgolongantransaksi, saldoakunataupengungkapantertentu SA 320 par A10 dan Guide, Vol 1, hal, 96 – 97) Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  28. Ilustrasimenghitungmaterialitasuntukgolongantransaksi, saldoakunataupengungkapantertentu • Modal disetor PT FiktifTbkadalah Rp75 milyar (lihatLampiran 1) • Materialitasuntukpengungkapanpihakberelasi = Rp75 milyar x 0,5% = Rp375 juta. Peraturan VIII.G.7

  29. Materialitaspelaksanaan • Perencanaan audit yang hanya ditujukan untuk mendeteksi kesalahan penyajian material secara individual mengabaikan fakta bahwa gabungan atas kesalahan penyajian yang tidak material secara individual dapat mengakibatkan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan dan juga tidak meninggalkan celah bagi adanya kemungkinan kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi. (SA 320 par A12) • Olehkarenaitu, materialitas pelaksanaan ditetapkan untuk mengurangi ke tingkat rendah yang dapat diterima kemungkinan bahwa kesalahan penyajian yang tidak terkoreksi dan tidak terdeteksi dalam laporan keuangan tidak melebihi materialitas laporan keuangan secara keseluruhan. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  30. Materialitaspelaksanaan • Materialitas pelaksanaan adalah suatu jumlah yang ditetapkan oleh auditor, pada tingkat yang lebih rendah daripada materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan, untuk mengurangi ke tingkat rendah yang semestinya kemungkinan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi dan yang tidak terdeteksi yang secara agregat melebihi materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan. (SA 320 par 9) • Jika berlaku, materialitas pelaksanaan dapat ditetapkan oleh auditor pada jumlah yang lebih rendah daripada materialitas golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu. • Materialitas pelaksanaan digunakanuntuk: (SA 320, par 11) • Menilai risiko kesalahan penyajian material; dan • Menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit lanjutan (further audit procedures). Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  31. Materialitaspelaksanaan • Penentuan materialitas pelaksanaan bukan merupakan suatu perhitungan mekanis yang sederhana dan membutuhkan adanya pertimbangan profesional. (SA 320 par A12) Penentuan ini dipengaruhi oleh: • Pemahaman auditor atas entitas, yang dimutakhirkan selama pelaksanaan prosedur penilaian risiko; dan • Sifat serta luasnya kesalahan penyajian yang terdeteksi dalam audit sebelumnya serta harapan auditor berkaitan dengan kesalahan penyajian dalam periode berjalan. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  32. Materialitaspelaksanaan SA 320 tidakmemberikanpanduansepertiini Guide, Vol 2, hal. 61 Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  33. Ilustrasimenghitungmaterialitaspelaksanaan • Prinsipdasar: ditentukanberdasarkanpertimbanganprofesional. • Dalampraktiknyadigunakansuatu % tertentudarimaterialitaspadatingkatlaporankeuangan • Auditor perlumempertimbangkanfaktorrisiko • Materialitaspelaksanaan (“MP”) dapatditetapkan • Satu MP untuksetiap area; • Lebihdarisatu MP untukmasing-masing area, tergantungpadapenilaianrisikonya.

  34. Ilustrasimenghitungmaterialitaspelaksanaan • Contohdenganpemakaiansatu MP: • MP untukrisikokesalahanpenyajian material secarakeseluruhantinggi, danTbk – 60%; • MP untukrisikorisikokesalahanpenyajian material secarakeseluruhantinggi, tetapi non-Tbk – 70%; • MP untukrisikorisikokesalahanpenyajian material secarakeseluruhanrendah – 80%. • Contohdenganpemakaianlebihdarisatu MP: • MP bagi asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapandenganrisikokesalahanpenyajian material tinggi – 60%; • MP bagi asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapandenganrisikokesalahanpenyajian material sedang – 70%; dan • MP bagi asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapandenganrisikokesalahanpenyajian material rendah – 80%.

  35. Ilustrasimenghitungmaterialitaspelaksanaan • Asumsimaterialitaspadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhan yang digunakanadalah Rp18,14 milyar. • Contohdenganpemakaiansatu MP: • PT FiktifadalahTbk, MP = Rp18,14 x 60% = Rp10,88 milyar. • MP iniakanditerapkanuntukseluruh area audit. • Contohdenganpemakaianlebihdarisatu MP: • MP untukrisikokesalahanpenyajian material tinggi – Rp18,14 x 60%= Rp10,88 milyar; • MP untukrisikokesalahanpenyajian material sedang – Rp18,14 x 70%= Rp12,70 milyar; dan • MP untukrisikokesalahanpenyajian material rendah – Rp18,14 x 80% = Rp14,51 milyar. • Ketiga MP iniakanditerapkanpadasetiap area audit, tergantungpadahasilpenilaianrisikokesalahanpenyajian material.

  36. Komunikasitimperikatan Penetapananggotatimdanperanmasing-masing Pertemuantimdalamperencanaan • Pertimbangan: • Keahliandanpengalaman; • Kebutuhanpakar; • Kebutuhan EQCR. • Diskusikan: • Materialitas • Wawasanberdasarkanpemahamanatasentitas • Risikobisnisdankecurangan yang potensial • Bagaimana/dimanalaporankeuanganmungkinrentanterhadapkesalahanpenyajian material • Rencana audit meliputisiapa, apa, dimanadankapan • Supervisidan review Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  37. Pertemuantimdalamperencanaan Tujuanpertemuan – Membagiwawasanmengenaientitas: • Entitas • Sejarahdantujuanbisnis • Budayaperusahaan • Perubahandalamoperasi, personelatausistem • Kerangkapelapoankeuangan yang digunakan • Manajemen • Strukturentitasdanmanajemen • Sikapterhadappengendalian internal • Insentifuntukmelakukankecurangan • Manajemen • Perubahan yang tidakterjelaskandalamperilakuataugayahiduppegawai-pegawaikunci • Indikasiadanya bias manajemen • Faktorrisiko yang diketahui • Pengalaman audit tahunlalu • Faktorrisikobisnisygsignifikan • Peluangterjadinyakecurangan Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  38. Pertemuantimdalamperencanaan Tujuanpertemuan – Melakukan brainstorming ide-idedanpendekatan audit: • Potensikesalahandankecurangan • Bidang-bidang yang rentanterhadapkesalahanpenyajian material • Kemungkinanterjadinyafraudulent financial reporting • Kemungkinanterjadinyamisapropriasiaset • Responsterhadaprisiko • Prosedur/pendekatan audit apa yang perludipertimbangkanuntukmeresponsrisiko yang diidentifikasi • Pertimbangkanunsurkejutan/“unpredictability” dalamsifat, waktudanluasprosedur audit Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  39. Pertemuantimdalamperencanaan Tujuanpertemuan – Memberikanarahanmengenai: • Persyaratanspesifikdalam SA, misal: • Prosedur audit terkaitdengankecurangan (SA 240) • Prosedurterkaitdenganestimasiakuntansi, termasukestimasinilaiwajar (SA 540) • Pihakberelasi (SA 550) • Berkaitandengan group audit (SA 600) • Materialitas. • Pembagianperandantanggungjawab, termasukalokasi audit section bagimasing-masinganggotatimperikatan. • Penerapanskeptismeprofesional. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  40. Manfaatpenetapanstrategi audit keseluruhan • Membantu auditor untuk menentukan (SA 300 par A8): • Sumber daya yang dialokasikan (penggunaan anggota tim yang berpengalaman atau keterlibatan pakar); • Jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk area audit tertentu, luas penelaahan yang dilakukan dalam konteks audit suatu grup, dan anggaran jam kerja audit; • Kapan sumber daya tersebut dialokasikan (audit interim atau pada tanggal pisah batas); dan • Bagaimana sumberdaya tersebut dikelola, diarahkan dan disupervisi, dan apakah perlu penelaahan pengendalian mutu perikatan. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  41. Tahaptipikaldalamprosespenetapanstrategi audit keseluruhan • Pelaksanaanaktivitasawalperikatan. (Disarikandari Guide, Vol 2, hal 47 – 49) • Mengumpulkaninformasirelevanmengenaientitas (misal, hasilusahatahunberjalan, hasiltahunlalu, perubahansignifikandlmtahunberjalan). • Menentukanstafperikatan (termasuk EQCR danpakar). • Jadwalkan audit team meeting (termasuk partner perikatan). • Menentukan timeframes/tanggalsetiapaspekpekerjaan audit (penghitunganpersediaan, prosedurpenilaianrisiko, konfirmasieksternal, kunjunganakhirtahun, danpertemuanuntukmendiskusikanhasil audit). • Menentukanmaterialitasuntuklaporankeuangansecarakeseluruhandanmaterialitaspelaksanaan. Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  42. Tahaptipikaldalamprosespenetapanstrategi audit keseluruhan • Melakukanpenilaianawalrisikopadatingkatlaporankeuangansecarakeseluruhandandampaknya • Melakukanidentifikasiawalmengenai: • Golongantransaksi, saldoakun, danpengungkapan yang signifikandan material; dan • Bidang-bidangdimanaterdapatrisikokesalahanpenyajian material yang lebihtinggi • Menentukansifatdanluasprosedurpenilaianrisiko yang diperlukandansiapa yang akanmelakukan Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  43. Hal-hal yang didokumentasikan Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  44. Hal-hal yang didokumentasikan Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  45. Hal-hal yang didokumentasikan Strategi audit keseluruhan Materialitas Diskusitimperikatan

  46. Ilustrasipenetapanstrategi audit • Consider the following client situations. What is the audit strategy of each situation? Situation 1: This is our second year on the engagement. In the prior year things were pretty messy and the client required a lot of assistance with general bookkeeping. We are hoping the client has improved their accounting processes and this year will be much better. It is a public client and the accounting personnel are relatively inexperienced. The client has issued a large number of stock options in the current year and some suppliers have been paid in shares rather than in cash. Situation 2: A privately held company that has been an audit client for four years. Accounting personnel have been with the company for a number of years and are very competent. There are a few journal entries every year, but nothing significant. The client is a wholesaler who receives a large amount of its product from a supplier in China. All transactions are in US dollars. They are involved in a dispute with the government over tariffs.

  47. Ilustrasipenetapanstrategi audit • Major consideration in audit strategy Situation 1: the audit strategy shall include the need of for specialised knowledge of stock option valuation, i.e. audit expert to review management expert works. Situation 2: the audit strategy shall include identification of areas where there may be higher risks of material statements, either in the financial statements level or in the accounts balance, class of transaction and disclosures. In the F/S level, the application of PSAK 10 shall be assessed. In this situation the specific areas are inventory, accounts receivable due the nature of its business and commitments and contingencies arising from disputes with governments.

  48. Overall audit strategy memo – PT FiktifTbk • Tahunbuku: 31 Desember 2011 • Lingkup: • Audit umumataslaporankeuangan PT Fiktif yang disusunsesuaidengan SAK di Indonesia termasukperaturanterkaitpasar modal • Perkembanganselama 2011: • Banyak PSAK baru yang berlaku 2011, beberapadiantaranya (PSAK 1, PSAK 5 dan PSAK 7) akanberpengaruhterhadapentitas. • Pelepasanasetkepihakberelasi yang menghasilkanlabasebesar Rp17,5 milyar – (LihatLaporanLabaRugidi Lamp.1) • Perkembanganteknologidi 2011 cukuppesat, disampingadanyapenurunandalamindustri. • Risiko • Risikopadatingkatlaporankeuangandinilaitinggi, sebagaikonsekuensiadanya SAK baru yang harusditerapkanentitas. • RisikopemenuhanperaturanBapepam-LK IX.E.1 dan/atau IX.E.2 terkaitpelepasanasetkepadapihakberelasi. • Risikopenurunannilaipiutangsebagaikonsekuensipenurunandalamindustri • Risikopenurunannilaipersediaansebagaiakibatperkembanganteknologi. Memo inidisusunberdasarkan data yang terdapatdalaminformasilatarberlakangkasus

  49. Overall audit strategy memo – PT FiktifTbk • Risiko yang diidentifikasitahunlaludandiperkirakanmasihsamaditahun 2011: • Eksistensipenjualandanpiutangusaha; dan • Eksistensipersediaan. • Strategi audit keseluruhan (overall audit strategy) • Materialitaspadatingkatlaporankeuanganadalah Rp18,14 milyar; materialitasuntukpengungkapanpihakberelasiadalah Rp375 juta; danmaterialitaspelaksanaanadalah Rp10,88 milyar. • ProsedurpenilaianrisikoakandilakukandiakhirDesember. • Area signifikan yang mengandungrisikokesalahanpenyajian material: • Penjualandanpiutangusaha; • Persediaandanbebanpokok; • Transaksipihakberelasi. • Planning meeting direncanakanpada…., yang mencakuptopik: • Kerentananlaporankeuanganterhadapkecurangan; • Identifikasiskenariokecuranganolehpegawaidanmanajemen; • Diskusi area audit yang sensitif, termasuktransaksipihakberelasi. Memo inidisusunberdasarkan data yang terdapatdalaminformasilatarberlakangkasus

  50. Overall audit strategy memo – PT FiktifTbk • Strategi audit keseluruhan (overall audit strategy) • Observasipenghitunganfisikpersediaanmenjadi area yang signifikandanperluresponskhusus, menimbang: • Persediaandigudangpihakketiga material. (yaknisekitar 30%) • Kita harushadirdalampenghitungandigudangpihakketiga, disampinggudang Perusahaan. • Top 50 items, yang merupakan 45% daripersediaan. • Penghitunganfisikfokuspadake 50 item ini • Jenispersediaandigudang Perusahaan berbedadengangudangpihakketiga. • Di gudang Perusahaan, fokuspada projectors. Di gudangpihakketiga, fokuspada screens. • EQCR adalahsdr…… • Prosedurpenilaianrisikodirencanakan yang meliputi inquiry, proseduranalitisdanobservasi & inspeksiakandilakukanbulan…oleh… • Jadwalpelaksanaanprosedur (pemeriksaanfisik, konfirmasi) dan timetable pelaporan, termasukjugasusunantimperikatanterlampir. Memo inidisusunberdasarkan data yang terdapatdalaminformasilatarberlakangkasus

More Related