1 / 52

PERENCANAAN AUDIT

PERENCANAAN AUDIT. Tujuan Instruksional. Setelah menyelesaikan bab ini , Anda diharapkan mampu : Memahami dan menjelaskan dasar perencanaan audit Memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menilai materialitas dan risiko audit

pelham
Télécharger la présentation

PERENCANAAN AUDIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERENCANAANAUDIT

  2. TujuanInstruksional Setelahmenyelesaikanbabini, Andadiharapkanmampu: • Memahamidanmenjelaskandasarperencanaan audit • Memahamidanmenjelaskanfaktor-faktor yang perludipertimbangkandalammenilaimaterialitasdanrisiko audit • Menyusunperencanaan audit secarakomprehensif

  3. Pendahuluan • Suatu audit, samasepertiproses-proseslainnya, menggunakansumberdaya yang terbatasuntukmenyediakansuatujasa/layanan. • Olehkarenaitu, persiapandanperencanaan yang seksamadiperlukansehinggasumberdaya yang adadapatdimanfaatkansecara optimal untukmenyediakanjasaterbaikkepadapihak-pihak yang menggunakanhasil audit danpihak-pihak yang membayar auditor untukwaktudanusahanya. • Output dariperencanaan audit adalah : • rencana audit tertulisuntukmelakukanpekerjaanlapangan. • pernyataantujuan audit berupaapa yang akandihasilkandari audit dankarenanyamenunjukkanapa yang akandilaporkanoleh auditor. • Formulasitujuan-tujuan audit dilakukanmelaluiproseslangkahdemilangkah yang meliputipemilihanaspek-aspekkeuangandan/ataukinerjadan/atauaspek lain yang secara khusus diidentifikasikan dalam tahapan survei awal, mengonfirmasikanapa yang auditor inginkanatauinginpelajari, danmenetapkantujuan-tujuan audit. • Tahapanpersiapan audit berisiberbagaikegiatanberkenaandenganpenerimaanpenugasan audit danperolehanberbagaiinformasi yang diperlukanuntukmengembangkanperencanaan audit dan program audit secara menyeluruh

  4. Lanjutan… • Perencanaan audit dapatdikategorikandalamduakelompokutamaperencanaan, perencanaanorganisasi audit dan perencanaan penugasan audit. • Perencanaan organisasi audit dapatdirincimenjadiduajenisperencanaan, yaitu • perencanaanjangkapanjang, yang seringdisebutsebagairencanastrategis, dan • perencanaanjangkapendek yang biasanyadalamjangkawaktusatutahun, yang disebutperencanaanoperasional. • Perencanaanpenugasan audit adalahperencanaanuntuksetiappenugasan yang dilakukanolehtim audit. • Perencanaanorganisasimerupakanmetode yang digunakan auditor untukmembagiwaktunyapadamasing-masingpenugasandanpadamasing-masingauditan. • Setiaporganisasi audit memilikikewajibanberdasarkanundang-undangmaupunkewajiban lain yang harusdipenuhiuntuksetiapauditan. • Lembaga audit harus memastikan bahwa lembagainimemilikisumberdaya yang cukupuntukmelayaniparaauditannya, baiksaatinimaupundimasadepan, yang dituangkandalamrencanaoperasional.

  5. PerencanaanLembaga Audit • Lembaga audit pemerintah, baik internal maupuneksternal, umumnyamemilikitugas yang lebihluasdaripadaakuntanpublik. • Misalnya, Bawasdamempunyaitugas-tugastertentu yang terteradalamperaturanperundang-undanganmulaidaripemeriksaankeuangansampaidenganpemeriksaaninvestigasiadanyakecurangan (KKN). • Sifatpraktiksektorpublik (pemerintahan) yang beragammengharuskansuaturencanastrategisdirancanguntukmenetapkan audit prioritaspadajangkamenengah (satusampai lima tahun). • Dengan melakukan perencanaan strategis, pekerjaan-pekerjaan prioritas dapat ditetapkan. • Sumberdaya yang adadankebutuhanpelatihansumberdayakemudiandapatdikombinasikanuntukmenghasilkan input yang memadaiuntukmenghasilkan output audit yang diinginkan.

  6. PerencanaanLembaga Audit lanjutan… • Lembaga audit dapatmemberikanlayanan-layanankepadaberbagailembagaauditan. • Untuksetiapauditan, lembaga audit mungkinmemilikiberbagai tugas dan setiap tugas ini mungkin memerlukan beberapa penugasan audit individual. • Rencanastrategismengorganisasikanberbagaipenugasanberbeda ini ke dalam seperangkat penugasan yang koheren dan menghasilkan suatukerangkakerjauntuklayanan-layanan audit yang efektifdanefisien. • Ketikasuatulembaga audit memilikilebihdarisatulembagaauditan, sumberdaya yang dimilikiharusdidistribusikankepadasetiaplembagaauditanini. • InspektoratJendralsuatudepartemendapatmenghabiskanhampirsebagianbesarwaktunyauntukmelayanidepartemenbersangkutandansebagiankecilwaktunyauntukmelayanilembaga-lembagadipemerintahdaerahdalambentukpenyediaanjasakeahliantertentu

  7. Perencanaan Strategis untuk Setiap Auditan • Lembaga audit biasanyaakanmengarahkanusahanyapadapenugasan-penugasan yang akanmencakupsemuabidang yang secarafinansialsignifikandariaktivitas-aktivitas yang dilakukanolehauditannya. • Lembaga audit hanyaakanberkonsentrasipadabidang-bidang yang dianggap material. • Selainitu, lembaga audit jugaharusmempertimbangkanuntukmemeriksabidang-bidang yang memilikirisikosignifikanterjadinyasalahsajikeuangan, pengendalian intern yang burukatauaktivitas yang tidakefisiendanefektif. • Beberapapenugasan audit mungkinakanmencakupbidang-bidang yang memilikirisiko audit yang substansialdanjuga material. • Jelaslahbahwalembaga audit harusmempertimbangkan semua kemungkinan penugasan pada satu auditan berdasarkan materialitas dan risikonya sebelum lembaga tersebut memutuskan tingkatkepentingansetiappenugasansecararelatif.

  8. Lanjutan… Manfaat yang diperoleh auditor jikaperencanaan audit dilaksanakandengansebaik-baiknya, yaitu: a). Untukmemperolehbahanbuktikompeten yang cukupDenganmerencanakan audit sebaik-baiknya, auditor dapatmenentukankecukupanbahanbukti yang diperlukannyasesuaidenganrisikodanmaterialitastiap-tiap pos laporankeuangan. Bahanbukti yang kompetendancukupdapatdigunakan auditor untukmendukungpendapat yang dikeluarkannya. b). Membantumenentukansumberdaya yang diperlukandanbiaya audit Denganperencanaan, auditor dapatmenentukanprosedur audit yang hendakdilakukansehingga lama pemeriksaandanbiaya audit dapatdiperkirakan. Selainituperencanaan yang jelasdapatmenghindarkantumpangtindihprosedur audit, yang merupakanpenyebabmembengkaknyabiaya audit.

  9. Lanjutan… c). Menentukanprioritas Jika auditor inginmenyelesaikan audit sebelumwaktu yang ditetapkan, makateknik yang digunakanadalahmenetapkanprioritaspadaprosedur audit individual. Tiap-tiapprosedurdiselesaikansesuaidenganurutanprioritasdantidakmelakukanprosedur audit pd pos-pos ygdianggapaman. d). Meningkatkandisiplindalampenyelesaianproses audit Sebagaimanahutang yang memilikitanggaljatuh tempo, audit jugamemiliki target yang hendakdicapaibaikdarisegiwaktu, biaya, maupunpencapaian. Perencanaan audit merupakangambaran target yang harusdicapaioleh auditor. e). Membangun saling pengertian dengan auditan Rencana audit dapatdigunakanuntukmengkomunikasikangambaranproses audit yang akandilakukanterhadapperusahaan/instansinya. Diharapkan dapat terjalin saling pengertian dan kerja sama antara auditor denganauditan.

  10. lanjutan Audit denganperencanaan yang baikakanmengantisipasikanbeberapahalberikut: • Berbagaijenis audit, karakteristikauditandanpenugasanstaf yang kompeten. • Arah dan pengendalian audit. • Aspek-aspekkritis. • Jangkawaktupenyelesaian. Di sampingmanfaat, adabeberapahambatandalamperencanaan audit yang harusdihindarkanoleh auditor: a). Perencanaan audit terlalurumitdantidakefisien Perencanaan audit dapatmenjadirumitjikasebagianbesarwaktudialokasikanuntukmelengkapikertaskerjasecara detail danhanyasedikitalokasiwaktuuntukprosedur audit yang sebenarnya. b). Perencanaan audit yang kaku Perencanaan audit yang tidakfleksibelakanmembuat auditor melanggarrencana audit yang telahditetapkan. Kegagalandalammelaksanakan audit sesuairencanaberisikomenghilangkansemuamanfaat yang bisadidapatdariperencanaan audit

  11. Lanjutan… Dalamsuatu audit keuangan, perencanaanauditnyaharusmempertimbangkanhal-halberikut: • Masalah yang berkaitandengantugaspokokdanfungsidansektordariorganisasipublikdanbisnisentitasdanindustri yang menjaditempatusaha entitas untuk organisasi binis. • Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut. • Metode yang digunakanolehentitastersebutdalammengolahinformasiakuntansi yang signifikan, termasukpenggunaanorganisasijasadariluaruntukmengolahinformasiakuntansi. • Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. • Pertimbanganawaltentangtingkatmaterialitasuntuktujuanpemeriksaan. • Pos laporankeuangan yang mungkinmemerlukanpenyesuaian. • Kondisi yang mungkinmemerlukanperluasanataupengubahanpengujian pemeriksaan, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material atauadanyatransaksiantarpihak-pihak yang mempunyaihubunganistimewa. • Sifatlaporanhasilpemeriksaan yang diharapkanakandiserahkan.

  12. Standar Pekerjaan Lapangan Pemeriksaan Kinerja • Mempertimbangkansignifikansimasalahdankebutuhanpotensialpenggunalaporanhasilpemeriksaan. • Memperolehpemahamanmengenai program yang diperiksa. • Mempertimbangkanpengendalian intern. • Merancangpemeriksaanuntukmendeteksiterjadinyapenyimpanganpenyimpangandariketentuandanperaturanperundang-undangan, ketidakpatuhanterhadapkontrak/perjanjian, kecurangan (fraud) danketidakpatutan (abuse). • Mengidentifikasikriteria yang diperlukanuntukmengevaluasihal-hal yang harusdiperiksa. • Mengidentifikasikan temuan pemeriksaan dan rekomendasi yang signifikandaripemeriksaanterdahulu yang dapatmempengaruhitujuan pemeriksaan sekarang. Pemeriksa harus menentukan apakah manajemensudahmemperbaikikondisi yang menyebabkantemuantersebutdansudahmelaksanakanrekomendasinya.

  13. Standar Pekerjaan Lapangan Pemeriksaan Kinerja • Mengidentifikasisubmer data potensial yang mungkindapatdigunakanuntukmempertimbangkanvaliditasdankeandalan data tersebut, termasuk data yang dikumpulkanolehentitas yang diperiksa, data yang diperolehpemeriksa, atau data yang disediakanpihakketiga. • Mempertimbangkanapakahpekerjaanpemerksa lain atauahlilainnyadapatdigunakanuntukmencapaibeberapatujuanpemeriksaan yang telahditetapkan. • Menyediakanpegawaiataustaf yang cukupdansumberdaya lain untukmelaksanakanpemeriksaan. • Mengomunikasikan informasi mengenai tujuan pemeriksaan serta informasiumumlainnya yang berkaitandenganrencanadanpelaksanaan pemeriksaan tersebut kepada manajemen dan pihak-pihak lain yang terkait. • Mempersiapkansuaturencanapemeriksaansecaratertulis.

  14. Perencaaan Audit Keuangan Perencaaan audit keuangansecaraumumterdiriatastujuhbagianutamayakni: • Persiapanperencanaan audit • Penetapantujuan audit • Pemahamanatasentitas yang diaudit • Melakukanproseduranalitisawal • Menentukan materialitas, dan menetapkan risiko audit yang dapat diterimadanrisikobawaan • Memahamistrukturpengendalian intern danmenetapkanrisikopengendalian • Mengembangkan rencana audit dan program audit menyeluruh

  15. Perencanaan Audit Kinerja • Mengumpulkaninformasitentangentitas audit dalamrangkamemperolehpengetahuantentangauditandanmasalah-masalah yang dihadapinya. • Menetapkan tujuan dan cakupan audit. • Melakukananalisisawaluntukmenentukanpendekatan yang akandiadopsidansifatdanluasnyaprosedurpemeriksaan yang akandilakukankemudian. • Menandaipermasalahan-permasalahankhusus yang telahdiketahuiselamaperencanaan audit. • Menyiapkansuatuanggarandanjadwaluntuk audit. • Mengidentifikasi kebutuhan staf dan tim audit. • Mendiskusikandenganentitas yang diauditmengenaicakupandantujuan-tujuan audit.

  16. PersiapanPerencanaan Audit • Sebelummengembangkanrencana audit secaramenyeluruh, auditor melakukanpersiapanperencanaan audit/perencanaanawal. • Persiapaninimenyangkutpenugasandanperhitunganbiaya audit. • Prosedurpersiapanperencanaan audit berisipenelitian yang dilakukansebelumsuatuperencanaan audit yang menyeluruhdilakukan. • Bagi auditor eksternalpemerintah, penugasandiberikanolehLembagaatauatasnamaLembagamelaluisurattugas. • Surat tugas merupakan alat kelengkapan bagi tim auditor di dalam melakukantugas audit. • SurattugasmemuatpenugasanatasnamaLembaga, susunantim auditor yang ditugasi, jangkawaktupelaksanaantugas, tempatdantanggaldikeluarkannyasurattugas, namadantandatanganpemberitugas.

  17. Lanjutan… • Hal lain yang harusdiperhitungkandalamperencanaanawaladalahbiaya audit. • Biaya audit merupakanmasalah yang pentingkarenaterkaitdenganpelaksanaanproses audit. • Biaya audit dihitungdenganmempertimbangkanfaktor-faktor yang mempengaruhipelaksanaan audit. • Faktor-faktortersebutadalah: • sasaran audit, didasarkanantara lain jumlahanggaran, jumlahdanjeniskegiatan, serta objek yang akan diperiksa • tujuan audit, didasarkanpadajenis audit yang dilakukan • kendala yang dihadapi, didasarkan antara lain pada: lokasi sasaran audit (tersebar/terpusat, jauh/dekat), sistemadministrasipenyimpanandokumen (terpusat/tersebar, tertib/tidak), dansebagainya • jarak lokasi objek audit • jumlah personel tim auditor • Luasnyaprosedurpersiapanperencanaanpadaumumnyabergantungpada pemahaman auditor terhadapcalon auditan dan tingkatkeahliannya atas bidang-bidangtertentu yang menjadiperhatiannya.

  18. Melaksanakan Audit terhadap Auditan Baru • Auditor harusmemilikikemampuanuntukmemahamisituasibarudengancepat. Inimerupakanbagiandaripekerjaannya. • Persiapanuntukmengaudit auditan baru juga memerlukan kemampuan tersebut. • Pada umumnya, akuntan publik menginvestigasi calon auditan sebelum memutuskan menerima penugasan atau tidak. • Investigasi ini meneliti bagaimana status auditandanhubungannyadenganakuntanpublik. Seringkali, calonauditantelahdiauditolehakuntanpubliklainnya. • Dalamsituasiini, auditor yang kemudianharusberkomunikasidenganauditansebelumnyaberdasarkan SPAP No. 16. Tujuannyaadalahuntukmembantu auditor yang kemudian mengevaluasi apakah akan menerima penugasan. • Meminta informasidari auditor sebelumnyaadalahprosedur yang harusdilakukankarena auditor sebelumnyadapatmemberikaninformasibagi auditor yang kemudiandalammenentukanapakahakanmenerimaataumenolakpenugasan.

  19. Melaksanakan Audit terhadap Auditan Baru • Auditor yang kemudianharusmenaruhperhatiandalambeberapahal, misalnya auditor yang sebelumnyadan yang kemudiandapatmempunyaiperbedaanpendapatmengenaiimplementasiprinsipakuntansi, prosedur audit danhal-halpentinglainnya. • Auditor yang kemudianharusmendapatkanpersetujuandaricalonauditansebelummemintapenjelasandari auditor yang sebelumnyakarena auditor dilarangmemberikaninformasirahasia yang diperolehsepanjang audit tanpa persetujuan dari calon auditan. • Akuntanpublikdapatmenggunakansumber-sumber lain untukpenyelidikannya, sepertipenasehathukum, organisasi lain, perbankan, danlembaga-lembagatertentu yang menjadipengamatorganisasi yang diaudit. Akuntanpublikdapatmenyewapenyelidikprofesionaluntukmendapatkaninformasitentangreputasidanlatarbelakangdaritimmanajemen/pejabatorganisasi yang diperiksa. • Dalamhalmelanjutkanpenugasandariauditan yang tahunsebelumnyadiaudit (auditanlanjutan), kantorakuntanpublikharussecararutinmelakukanevaluasiulangterhadapauditannyauntukmenentukanapakahmerekatetapmelanjutkanpenugasan audit.

  20. Lanjutan… DaftarPersiapanuntukAuditanBaru 1. Dapatkanangka-angkadanpenelaahanrincidariperiodesebelumnya. 2. Dapatkan, bila memungkinkan, kertas kerja auditor periode sebelumnya. 3. Jikatidakmemahamioperasiauditanbaru, kegiatanpenelitiandiperlukanuntukmemperolehpemahamantentang: a. Kegiatan-kegiatansecaraumum. Apasaja yang dikerjakanauditan: Membacabuku, danBerdiskusidengan auditor lain. b. Peraturanperundang-undangan yang secarakhususterkaitdenganauditan. c. Permasalahan-permasalahanumum yang berkaitandenganorganisasiauditan. d. Penggunajasaataupelanggandariorganisasiauditan. e. Pemasokorganisasiauditan: Para pegawainyasendiri, Rekanan-rekanan

  21. Lanjutan… • 4. Diskusikanpenugasan audit denganmanajemenpuncakauditan: • Alasan melakukan audit – untuk kesopanan. • Latarbelakanoperasionalsecaraumumseperti yang dinyatakandalam point 3. di atas. • Penyelenggaraanadministrasi. • Berbicaradenganmanajemenpuncaktentang: • Untuk alasan kesopanan dan untuk menjelaskan alasan-alasan audit bila alasan-alasan ini belum jelas. • Tentangperubahan-perubahanutamadalamsistem. • Tentang perubahan-perubahan dalam jajaran manajemendanpersonilkunci. • Tentangperubahan-perubahanperundang-undangan. • Tentang kontrak-kontrak baru yang besar. • Tentangadanyatuntutanhukumdankewajibankontinjenlainnya. • 5. Kemudiandiskusikan: • Kapan auditan siap menerima auditor melaksanakan pekerjaannya. • Kapan laporan audit diperlukan. • Pekerjaan yang dibutuhkanolehpegawai audit termasuk, bilaada, audit internal • 6. Untukpenugasan audit yang besar, risetatasoperasionalsistemsecararincidiperlukansebelumperencanaanrincidimungkinkan. Hal iniakanmeliputievaluasisistemdanpembuatan flowchart

  22. Lanjutan… DaftarPengecekanuntukPersiapan Audit bagiAuditan Lama: 1. Menelaaharsipkertaskerjadankorespondensi. 2. Memperolehlaporanmanajemenataurevisianggaranatauinformasitertentulainnya. 3. Berbicaradenganmanajemenpuncak: • Untuk alasan kesopanan dan untuk menjelaskan alasan-alasan audit bila alasan-alasan ini belum jelas. • Tentang perubahan-perubahan utama dalam sistem. • Tentangperubahan-perubahandalamjajaranmanajemendanpersonilkunci. • Tentangperubahan-perubahanperundang-undangan. • Tentang kontrak-kontrak baru yang besar. • Tentangadanyatuntutanhukumdankewajibankontinjenlainnya. 4. Kemudianmendiskusikan: • Kapan auditan siap menerima auditor melaksanakan pekerjaannya. • Kapan laporan audit diperlukan. • Pekerjaan yang diperlukanolehpegawaiauditan, termasuk, bilaada, audit internal.

  23. MengidentifikasiAlasanPenugasan Audit • Ketika auditor ditugaskanataumemutuskanuntukmelaksanakanpenugasan, adabeberapaalasan yang mendasarinya. • Padakebanyakan audit dilaksanakansecaratahunankarenaperaturan yang mengharuskannya. • Beberapa audit lain dilaksanakantidakberdasarkanpersyaratan yang adadalamperundang-undangandandilaksanakansecaratidakteratur. • Stafauditan yang paham audit-audit iniuntukalasansuatuhubungan yang baikdanuntukmemudahkanpelaksanaan audit memintapenjelasantentangsebabdansifat audit. • Kegagalanmemberikaninformasikepadastafauditantepatpadawaktunyadapatmenggangguprosesperencanaandanpelaksanaanpekerjaan-pekerjaan audit berikutnya. • Identifikasialasanpenugasan audit bergunadalammerencanakanbukti-bukti yang akandikumpulkan. • Jikalaporankeuanganakandigunakanolehpengguna yang lebihluas, auditor harusmemperolehbuktilebihbanyaklagi. • Padasektorpublik, penugasan audit mungkindimintaolehinstansipemerintahan, terutama berkaitan dengan audit kinerja.

  24. MemperolehKesepahamandenganPihak yang MemberikanPenugasan • Setelah auditor menerimapenugasan, auditor melakukanpertemuandenganauditanataupihak yang memberikanpenugasanuntukmemperolehkesepahaman. • Kesepahamandenganpihak yang memberikanpenugasandituangkandalamsuatusuratpenugasan. • Dokumeniniberisitujuan-tujuanpenugasan, tanggungjawab auditor danauditan, danpembatasan-pembatasandalampenugasan. Inimerupakanpersetujuanantara auditor denganpihak yang memberikanpenugasan. • Persetujuaniniharusberisiapakah auditor akanmelakukansuatu audit, review ataujasalainnya. • Persetujuaninijugaharusmenyatakanpembatasan-pembatasan yang dikenakanataspekerjaan auditor , bataswaktupenyelesaian audit, bantuan-bantuan yang diberikanolehauditandalammemperolehbukti-bukti dan catatan-catatan, dan jadwal yang disiapkan, sertapersetujuanakanbesarnya honorarium (dalamhalpenugasanditerimaolehakuntanpublik). • Suratpenugasandapatmenyatakanbahwa auditor tidakmenjaminbahwa semua kecurangan dapat ditemukan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahamandenganpihak yang memberikanpenugasanberkenaandengantanggungjawabhukumdari auditor, auditandanpihak yang memberikanpenugasan. • Suratpenugasanmempengaruhiwaktupemeriksaandanjumlahwaktu audit danjasa lain yang diperlukan, olehkarenanyaberpengaruhdalamperencanaan audit. Jikabataswaktupenyerahanlaporan audit segerasetelahtanggal laporan keuangan, sebagian besar porsi audit harus dilaksanakan sebelumtahunanggaranberakhir.

  25. PemilihanStafuntukPenugasan • Pertimbangandalampemilihanstafuntukmenjadianggotatim audit adalahduastandarumumpertama, yaitukompetensiprofesionaldanindependensi. Penugasanstaf yang tepatjugamendukung audit yang efisien. • Padapenugasan audit yang lebihbesar, perludipertimbangkanpenugasanbeberapastaf yang berpengalamandalammelakukan audit danjugatenagatenagaspesialispadabidang-bidangteknis, seperti sampling statistikdanpenilaianrisikokomputer. • Institusi auditor pemerintah juga harus mengevaluasi anggota tim yang ditugaskanuntukmemastikanketiadaangangguanindependensisecara personal denganauditan. • Selainindependensi, auditor pemerintahjugaharusmemastikanbahwamerekatelahmemenuhistandarberkenaankompetensiprofesional. • Penugasanstafjugaharusmempertimbangkanpengaruhjangkapanjangsepertipenugasanstaf yang belumberpengalamanberdampingandenganstaf yang sangatberpengalamanakanmembuatstaf yang belumberpengalamanmenjadistaf yang sangatkompetensetelahbeberapapenugasan audit.

  26. PersiapanBerkaitandengan Audit Kinerja • Sebelummemutuskanuntukmelakukan audit kinerja, auditor sebaiknyamelakukanstudiawal yang akanmenjadidasarapakah audit kinerjajadidilaksanakanatautidak. Hasildaristudiawaliniberupasuatumemorandumstudiawal dan suaturencanakerjabilamanajemenlembagaaudit memutuskanmelanjutkanke audit kinerja. Studiawalinibiasanyadilaksanakandalamperiode yang sangatsingkat. • Auditor harusmemilikiperspektif yang menyeluruhdanberkesinambungandalammelakukanstudiawalkarena auditor melakukanpemantauanterhadapbidang-bidangspesifik. Pemantauan yang aktifdanberorientasikepadamasalahakanmemudahkan auditor untukmenemukanpermasalahan-permasalahandanmengidentifikasibidang-bidangpotensialuntukdiaudit. • Auditor harusmemilikipemahamantentangkecenderungan, permasalahan-permasalahanefisiensidanefektivitasdanaktivitas-aktivitas yang sedangberjalanpadaberbagaibidang yang auditnyamungkinakandilaksanakan. • Ketikamenetapkanapa yang akandiaudit, menetapkanbatasanbatasanaudit, audit kinerja juga memerlukan informasi apa yang dibutuhkan untukmenganalisispersoalan-persoalandanpermasalahan-permasalahan yang ada. Kenyataanbahwa auditor menghadapisituasi yang kompleksketikamelaksanakan audit kinerjaberarti auditor haruslebihbanyakmemberikanperhatian pada persiapan awal ini.

  27. PenetapanTujuan Audit • Setiap audit harusmemilikitujuan audit. Agar audit dapatdijalankandenganefektif, tujuan audit harusditetapkandenganjelas. • Tujuaniniakanmemberikan arah bagi auditor dalam melakukan audit. • Tujuan-tujuan audit berkaitandenganmengapa audit dilakukandanapakah audit tersebutdidasarkan pada perintah dari otoritas yang lebih tinggi. • Setiap penugasan audit dimulaidengantujuan-tujuan yang akandicapai, dankemudiantujuantujuanini menentukan jenis pekerjaan lapangan yang akan dilakukan dan standar audit yang harusdiikuti. • Suatupenugasan audit dapatmemilikiseperangkattujuan yang meliputilebihdarisatujenis audit, seperti audit komprehensif, ataudapatmemilikiseperangkattujuan audit yang terbataspadabeberapaaspek dari satujenis audit, seperti audit laporankeuangan. • Auditorharusmenaatistandar-standar yang berlakuuntukmasing-masingtujuan audit ataupenugasanatestasi.

  28. Lanjutan… Penetapantujuandanruanglingkup audit bertujuansecaraumum: a). Mengetahuibatasan-batasan yang ada pada pekerjaanaudit b). Mengidentifikasikanwewenang yang dimilikidalampelaksanaan audit c). Memastikanbahwa auditor telahmemenuhipersyaratanhukum yang berlaku d). Memberikankeyakinanbahwapendekatan audit yang direncanakantelahsesuaidengankebijakan audit yang ditetapkan e). Memastikanbahwatujuan audit telahmemenuhikebutuhanlegislatif f). Mengidentifikasipihak-pihak yang berhakmenerimalaporan audit

  29. PemahamanAtasEntitas/Program yang Diaudit • Untuksetiappenugasan audit, auditor harusmemahamientitasbisnis. • Informasi yang dikumpulkanuntuktahapaniniumumnyasamadarisatupenugasankepenugasan lain walaupunadabeberapaperbedaan-perbedaankecilkarenaperubahan-perubahantertentudarientitas yang diaudit • Dalamtahapini, auditor mengumpulkaninformasiuntukmemperolehpemahamansecara keseluruhan tentang entitas yang diaudit, awal berdirinya dan sejarahnya, ukuran dan lokasinya, organisasi, misi, kegiatan utama (tugas pokokdanfungsi), strategi, risikomelekat, risiko KKN, dansekilastentangpengendalian intern. Pemahamanatasaspekoperasidariauditandalamprosesperencanaanakan • Adatigaalasanperlunyapemahaman yang baikatasentitas yang diaudit: • Banyaksektor/industrimempunyaiaturanakuntansi yang khas yang harusdipahami auditor untukmengevaluasikesesuaianlaporankeuanganauditandenganprinsipakuntansi yang berlakuumum • Membantumengidentifikasirisikobawaandalamsektor/industri yang akanmempengaruhipenetapanrisiko audit yang dapatditerima • Membantumembuatperbandingandenganorganisasi/perusahaan lain yang sejenissehinggamempermudahinterpretasiinformasi audit

  30. Lanjutan… • Pengetahuanmengenaisektor/industriauditandapatdiperolehdenganberbagaicarasebagaiberikut: • Diskusidengan auditor pendahulu yang mengauditditahun-tahunsebelumnyaataudengan auditor yang sedangmelakukanpenugasanserupa • Peninjauanatasfasilitasauditan. Peninjauansecaralangsungdapatmembantu auditor mendapatkan pemahaman dan visualisasi yang nyatamengenaientitas yang diaudit • Melakukanpertemuandenganpegawaiauditan • Menelaahberbagailiteraturseperti: pedoman auditor, jurnal, majalahekonomisehubungandenganentitas yang akandiaudit • Menelaahkebijakandanpihak-pihak yang mempunyaihubunganistimewamelaluiberkaspermanen auditor • Mengevaluasikebutuhanakanspesialis/ahlidariluar. Hal inidilakukanjika auditor menghadapisituasi yang memerlukanpengetahuankhusussehinggaperluuntukmenghubungiseorangspesialis, diaturdalam PSA 39 (SA 336). • Tigadokumendancatatan yang berkaitaneratdengankewajibanhukumauditanyakni: • Peraturanperundang-undanganpembentukanorganisasidanperaturantugaspokokdanfungsinyaatauaktependiriandananggarandasarperusahaan/organisasi • Notulenrapatpejabat, dewandireksidankomisaris • Dokumenkontrak

  31. Lanjutan… Pemahaman atas Entitas yang Diaudit dalam Audit Kinerja • Berkenaan dengan audit kinerja, auditor harus memperoleh pemahamanakanhal-halberikut: • Mandat atas program dan lembaga yang diaudit. • Tujuan-tujuan program dan kinerja. • Hubunganakuntabilitas. • Lingkungan internal daneksternaldariauditandan stakeholder-nya. • Hambatan-hambataneksternal yang mempengaruhipelaksanaan program. • Tenaga ahli di bidang yang sesuai. • Prosesdanoperasimanajemen program. • Sumberdaya yang digunakan.

  32. Lanjutan… Auditor juga memerlukanbeberapainformasitambahan, yaitu: • 1. IndikatorKinerjaUtama (Key Performance Indicator) yang digunakanolehauditan. • 2. Pemahamantentangsumberdaya yang menjadi input, proses, dan output program. Beberapafaktorkualitatif, seperti yang terteradalamparagraf 7.9 StandarPekerjaan Lapangan Pemeriksaan Kinerja, adalah: • Apakah program yang diauditsensitifdanmenjadiperhatianmasyarakat, misalnyaefisiensi PT PLN untukmenundakemungkinankenaikantariflistrik. • Apakah program yang diauditmerupakan program baruatauadaperubahan-perubahandalamkondisi program, misalnya audit atasefisiensi program pemberantasankorupsi. • Apakah audit yang dilaksanakandapatberperanmenyediakaninformasi yang dapatmemperbaikipertanggungjawabanPemerintahdanpengambilankeputusan. • Seberapaluas review ataupengawasanindependenbentuklainnya.

  33. ProsedurAnalitisAwal Menurut PSA 22 (SA 329) proseduranalitisdidefinisikansebagai • “evaluasiatasinformasikeuangan yang dilakukandenganmempelajarihubunganlogisantara data keuangandannonkeuangan...meliputiperbandinganjumlah-jumlah yang tercatatdenganekspektasi auditor.” • Prosedur analitis dapat dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan audit berlangsungyaknisaatperencanaan, pengujiandanpenyelesaian audit. a). Memahamikegiatanentitas yang diaudit Umumnya auditor mempertimbangkanpengetahuandanpengalamantentangauditan yang diperolehditahunsebelumnyasebagaititiktolakperencanaan audit tahunberjalan. Denganmelakukanproseduranalitis, perubahan yang terjadidapatdiamatidariperbandinganinformasitahunberjalan (yang belumdiaudit) denganinformasitahunsebelumnya yang telahdiaudit. Perubahantersebutdapatmencerminkankecenderungan yang pentingataukejadianspesifik. Contohnyamenurunnyapersentasemarjinkotorselamabeberapawaktu dapat mengindikasikan inefisiensi kinerja perusahaan.

  34. ProsedurAnalitisAwal b). Menunjukkan kemungkinan salah saji Perbedaan yang tidakdiharapkan (fluktuasi yang tidakbiasa) antara data keuangantahunberjalan yang belumdiauditdengan data keuangan yang dijadikanpembandingdapatmengindikasikanadanyasalahsajiatauketidakberesanakuntansi. Fluktuasi yang tidakbiasaterjadijikadiperkirakantidakadaperbedaantetapikenyataannyaterjadiperbedaan, ataubiladiperkirakanterjadiperbedaan, yang ternyatatidakterjadi. Aspekproseduranalitisiniseringdisebut “arahanperhatian” karenaprosedurinimenghasilkanprosedur yang lebihrincidalambidang audit khususdimanaterdapatkemungkinanditemukannyasalahsaji. c). Mengurangipengujianterinci Jikaproseduranalitistidakmengungkapkanfluktuasi yang tidakbiasa, makaimplikasinyaadalahadanyakemungkinansalahsaji material telahdiminimalisasikan. Dengankata lain, pos tersebuttidakmemerlukanpengujianrinci, prosedur audit tertentudapatdihilangkan, sampeldapatdikurangi, ataupelaksanaanprosedur audit pada pos tersebutdapatdilaksanakansesudahtanggalneraca.

  35. Lanjutan… Auditor umumnya melakukan beberapa langkah berikut untuk mencapaitujuan-tujuanproseduranalitisawal, yaitu: a). Membandingkanangka-angkapadatahunberjalandenganangka-angkapadatahunlalu, baik data keuanganmaupun data kuantitatifnonkeuangan. b). Mengidentifikasifluktuasi-fluktuasiataukecenderungan-kecenderungan yang tidakbiasa. c). Mengevaluasikemungkinanfaktor-faktorpenyebabterjadinyafluktuasifluktuasi.

  36. MaterialitasdanRisikodalam Audit • Setelahtujuan audit ditetapkandanberbagaibidang yang diauditdianalisisdalamproseduranalitisawal, tingkatmaterialitasuntukangka-angka yang diauditharusditetapkan. • Auditor tidakmungkinmemeriksasemuahaluntukmemastikanbahwasemuanyatelahdiperlakukandenganselayaknyadalamsuatusistematautelahdilaporkandenganbenar. • Iaharusmemutuskansampaitingkatanmanamemeriksahal-haltersebut yang sesuaidengantujuan-tujuannya, dan karena hal inilah konsep materialitas dan risiko muncul dalam audit. • Banyakfaktor yang menyebabkan auditor tidakdapatmemeriksasemuahal, seperti: • Jangkawaktu audit. • Sifat audit dankapasitassumberdaya yang ada. • Keterbatasananggaran, dan

  37. Materialitas • Definisi dari materialitas dalam kaitannya dengan akuntansi dan pelaporan audit adalahsuatusalahsajidalamlaporankeuangandapatdianggap material jikapengetahuanatassalahsajitersebutdapatmempengaruhikeputusanpemakailaporankeuangan yang rasional. • Pernyataan FASB No. 2 mendefinisikanmaterialitassebagaijumlahataubesarnyakekeliruanatausalahsajidalaminformasiakuntansi yang, dalamkaitannyadengankondisi yang bersangkutan, mungkinmembuatpertimbanganpengambilankeputusanpihak yang berkepentinganberubahatau terpengaruh oleh salah saji tersebut. • Materialitas juga didefinisikan dalam International Accounting Standard. Menurutstandarini, informasidipandangsebagai material biladisajikansalahatautidakdisajikandapatmempengaruhikeputusan-keputusanekonomis yang diambilolehpenggunalaporan yang mendasarkankeputusan-keputusannyasebagianpadainformasidalamlaporankeuangan.

  38. Lanjutan… • Tujuanpenetapanmaterialitasadalahuntukmembantu auditor merencanakanpengumpulanbahanbukti yang cukup. Jika auditor menetapkanjumlah yang rendahberartilebihbanyakbahanbukti yang harusdikumpulkan. • Tanggungjawab auditor adalahmenetapkanapakahsuatulaporankeuangansalahsajidalamjumlah yang material. • Apabila auditor berpendapatadanyasalahsaji yang material, iaharusmemberitahukanhaltersebutpadaauditan, sehinggakoreksidapatdilakukan. • Jikaauditanmenolakuntuk mengkoreksi laporan tersebut, pendapat dengan pengecualian atau pernyataantidakwajarharusdiberikan. Olehkarenaitu, auditor harusmemahamibenarpenerapanmaterialitas. • Materialitasmenunjukkanduaaspekdari auditing. • Aspekpertamayang lebih umum adalah penggunaan materialitas pada ukuran dan sensitivitas kesalahan yang dapat mempengaruhi laporan audit. Aspek lainnya seperti yang telahdikemukakansebelumnyaberkenaandengankedalamanpemeriksaandalamsuatu audit.

  39. Lanjutan… Ada lima langkah audit yang terkaitdenganpenerapankonsepmaterialitas, dua diantaranya dilakukan pada tahap perencanaan, yaitu: 1. Menetapkanpenentuanawaltentangmaterialitas. Penentuaninidinyatakansebagaipenentuanawalkarenaakanberubahsepanjangaudit proses bila ada perubahan kondisi. Alasan utama untuk menetapkanpenentuanawaliniadalahuntukmembantu auditor merencanakanbukti yang cukupuntukdikumpulkandandievaluasi. Jika auditor menetapkantingkatmaterialitas yang rendahmakadiperlukanbukti yang lebihbanyakdaripadajika auditor menetapkantingkatmaterialitas yang lebihtinggi. 2. Mengalokasikanpenentuanmaterialitasawalkepadaberbagaibidangatausegmen. Alokasiinidiperlukankarenabukti-buktidikumpulkanuntuksetiapbidangatausegmenpemeriksaan, bukannyakeseluruhanpemeriksaan. Jika auditor memilikipenetapanmaterialitasawaluntuksetiap bidang atau segmen, penetapan ini akan membantunya menentukanbukti audit yang tepatuntukdikumpulkanbagisetiapbidang atau segmen. Dalam praktik, alokasi ini sulit dilakukan karena sulitnyamendugabidangatausegmenmana yang mungkinmengandung salah saji atau temuan. Oleh karena itu, alokasi materialitasinijugamemerlukanpertimbanganprofesional. 3. Mengestimasikan kesalahan pada setiap segmen. 4. Mengestimasikan kesalahan secara total. 5. Membandingkanestimasikesalahan total denganpenetapanmaterialitasawalatau yang sudahdirevisi.

  40. Risiko Audit • Risikodalam audit berartibahwa auditor menerimasuatutingkatketidakpastiantertentudalampelaksanaan audit. • Risikoadalahpenilaian auditor akankemungkinanterjadikesalahandalamsimpulan-simpulannya yang dinyatakandalamlaporan audit. • Risiko audit dapatdidefinisikansebagairisiko yang dihadapi auditor denganmenderitakerugiankarenamenghasilkanlaporan atau memberikan opini audit yang tidak layak. • Kerugian ini dapat beruparusaknyareputasi auditor ataudalambentukkompensasimoneterataskerugian yang dideritapihak lain (misalnyaauditanataupihak yang memberikanpenugasan) ataubahkankeduanya. • MenurutNasamikuLiandu, laporan/opini yang tidaklayakinidapatterjadikarena: • Tidakmengumpulkanbukti audit yang layak. • Secarasengajadiarahkanpengumpulanbuktinyaolehpihak-pihak yang menyediakanbuktidenganmenyembunyikanbukti yang biladiberikankepada auditor dapatmengarahpadasimpulan/opini yang berbeda. • Salahmenginterpretasikan (mengambilsimpulan yang salan) daribukti yang dikumpulkan.

  41. Risiko Audit lanjutan… • Auditor akan memerlukan perencanaan berkaitan dengan risiko bila menghadapi tiga situasi berikut: 1. Bilamelakukanperencanaanpekerjaan audit yang menggunakanpendekatan non-statistik. 2. Bila tingkat kesalahan dalam sampling diperkirakan akan tinggi. Hal ini akandibahaslebihlanjutdalampembahasan sampling statistikpadabagianberikutnya. 3. Menilaikebergantungankepadapengendalian intern. Hal iniakandibahaspada bagian pemahaman dan penilaian pengendalian intern.

  42. Lanjutan… • Model risiko audit dapatdigunakanterutamauntuktahapperencanaandalammenentukanberapabesarbahanbukti yang harusdikumpulkandalamtiapsiklus. • Rumusnyaadalahsebagaiberikut:

  43. TabelFaktor-faktorYgmempengaruhiRisiko

  44. Perencanaan Audit Rinci dan Penjadwalan • Setelah menentukan materialitas dan risiko audit, auditor merencanakan program audit secara rinci. • Praktik yang lebih disukai adalah setiapsiklusmemiliki program audit tersendiri. Program audit padaumumnyadirancangdalamtigabagianpengujiansubstantif: • proseduranalitis, • Pengujianrinciatastransaksi, dan • pengujianterinciatassaldo.

  45. ProsedurAnalitis • Proseduranalitismerupakanprosedur yang paling murah. • Perhatianharusdiberikanpadabagaimanaproseduranalitisdapatmembantupencapaianrisikodeteksi yang dapatditerimasebelummemilihpengujianterinci. • Padasaathasilproseduranalitissesuaidengan yang diharapkandantingkatrisikodeteksi yang dapat diterima tinggi, maka tidak perlu dilakukan pengujian terinci

  46. PengujianRinciAtasTransaksi • Pengujianrinciatastransaksiterutamamelibatkanpenelusuran (tracing) danpemeriksaan (vouching). • Contoh, transaksipenjualandapatditelusurikecatatanakuntansisepertijurnalpenjualanataudokumensumbersepertifakturdan voucher penjualan. • Fokus auditor melakukanpengujianiniadalahpenemuankesalahanmoneter, bukanpenyimpangandaripengendalian. • Prosedurlainnya yang dapatdilakukanadalahpengajuanpertanyaan (inquiry) danpelaksanaankembali (reperformance). • Pengujianrinciatastransaksibiasanyalebihbanyakmemakanwaktusehinggalebihmahaldaripengujiananalitis, meskimasihlebihmurahdibandingkandenganpengujianatassaldo. • Pengujianrinciatastransaksidapatefektifjikaditargetkanpadakesalahanpotensial. Efisiensibiayajugadapatdilakukandenganmelakukanpengujianbertujuanganda. • Contohnya, terdapatlaporanpengecualianatas pos-pos yang telahditagihtetapibarangbelumdikirim. Auditor dapatmengujiperinciantransaksibersamaandenganpengujianprosedurtindaklanjutataslaporanpengecualian.

  47. PengujianRinciAtasSaldo • Pengujianrinciatassaldoberfokuspadaperolehanbuktisecaralangsungtentangsaldoakun, bukandebetdankreditsecara individual yang ada dalam neraca. • Contoh, auditor meminta konfirmasi bank atas saldo kas dankonfirmasipadapelangganatassaldopiutang. Kefektifanpengujianinibergantungpadaprosedurtertentu yang dilakukandanjenisbukti yang diperoleh. • Jikarisikodeteksitinggi, maka auditor menggunakandokumendokumen yang disiapkansecara intern danmelakukanprosedur audit secaraterbatas. Sebaliknyajikarisikodeteksirendah, auditor cenderungmenggunakandokumeneksternaldanmemperluasprosedurauditnya. • Pengujianrinciatassaldoseringmenggunakandokumeneksternaldanpengetahuan auditor secaralangsung. Pengujianinisangatefektiftetapicenderungsangatmemakanwaktudanmahaluntukdilakukan.

  48. Penjadwalan • Tingkat risikodeteksi yang dapatditerimamungkinmempengaruhipenentuanwaktupengujian. • Jikatingkatrisikodeteksitinggi, pengujiansubstantifdapatdilakukanbeberapabulansebelumakhirtahun. • Sebaliknyapadasaatrisikodeteksirendah, pengujiansubstantifdilakukanpadaataumendekatitanggalneraca. • Akantetapiterdapatkemungkinanbertambahnyarisiko audit sampai tanggal neraca. • SAS No. 45 tentangSubstantive Test Prior to Balance Sheet Date menyebutkanbahwakondisi yang memberikankontribusipadapengendalianrisikoadalah: • 1. Pengendalian intern yang efektifselamaperiodetersisa • 2. Tidakadakondisi yang mendorongmanajemenuntukmelakukansalahsajidalam laporan keuangan selama periode tersisa • 3. Saldoakhirtahundariakun yang telahdiujipadatanggal interim denganpertimbangan yang tepat, dapatdiprediksidalamhaljumlah, signifikansirelatifsertakomposisi • 4. Sistemakuntansiauditandapatmemberikaninformasimengenaitransaksi yang tidakbiasamaupunfluktuasi yang signifikanselamaperiodetersisatersebut. • Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka akun tersebut harus diuji pada tanggalneraca. • Akantetapidalampraktik, auditor tidakakanmelakukanpengujiansubstantifterhadapseluruhasersidalamsuatuakun. Misalnya, auditor dapatmelakukanpemeriksaanfisikterhadappersediaanauditanpadatanggal interim untukmemenuhiasersieksistensi. Tetapi auditor baruakanmemperolehnilaipasarsetelahtanggalneracauntukmemenuhiasersipenilaian.

  49. Siapa yang MenyiapkandanMenelaah Program Audit? • Penyelia (supervisor) akanmemberikanarahan-arahanbagaimana program audit harusdibuat. • Padaorganisasi yang baik, poladasar program audit biasanyatelahdibakukandalambukupetunjuk audit sehinggapembuat program audit tidakperlumenyiapkan program audit darikertaskosong. • Padaumumnya, staf yang paling tepatuntukmenyusun draft program audit adalahstaf audit senior yang berpengalamanberhubungandenganauditansehinggamemahamiberbagaikegiatan dan permasalahanhariandari auditan. • Manajeraudit (supervisor) biasanya akan mengerjakan bagian persiapan dari penyusunan program audit yaituruanglingkup audit danjangkawaktupenyelesaiankegiatan audit.

  50. Siapa yang MenyiapkandanMenelaah Program Audit? Lanjutan… • Program audit secararinciakandikembangkanolehketuatim audit (staf audit senior). • Setelah draft selesaidisusun, draft tersebutakanditelaaholehmanajer audit denganmenggunakanduakriteriaberikut: 1. Apakahpenyusunmemahamiapa yang manajer audit butuhkandari audit? 2. Apakahmanajer audit memahamiimplikasi-implikasidariinstruksi-instruksidalam draft program audit, terutama dalam mencapai tujuan-tujuan audit?

More Related