1 / 28

TANTANGAN PENERAPAN ETIKA BISNIS TEKNOLOGI INFORMATIKA & INDUSTRI KREATIF

TANTANGAN PENERAPAN ETIKA BISNIS TEKNOLOGI INFORMATIKA & INDUSTRI KREATIF. PETEMUAN 12. Tantangan umum bisnis di bidang teknologi informasi Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi Tantangan pergaulan internasional

denise
Télécharger la présentation

TANTANGAN PENERAPAN ETIKA BISNIS TEKNOLOGI INFORMATIKA & INDUSTRI KREATIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TANTANGAN PENERAPAN ETIKA BISNISTEKNOLOGI INFORMATIKA&INDUSTRI KREATIF PETEMUAN 12

  2. Tantangan umum bisnis di bidang teknologi informasi • Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat • Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi • Tantangan pergaulan internasional • Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi • Tantangan pengembangan sumber daya manusia

  3. Bisnis di bidang teknologi informasi • Bisnis di bidang industri perangkat keras  Bisnis di bidang ini merupakan bisnis yang bergerak di bidang rekayasa perangkat-perangkat keras pembentuk komputer • Bisnis di bidang rekayasa perangkat lunak  Bisnis ini bergerak di bidang rekayasa perangkat lunak atau perangkat lunak komputer • Bisnis di bidang distribusi dan penjualan barang  Setelah bisnis di bidang industri menghasilkan suatu produk, dalam hal ini adalah produk komputer, maka bagian bisnis ini bertugas menjual dan mendistribusikan poduk-produk industri tersebut • Bisnis di bidang pendidikan teknologi informasi  Bisnis di bidang pendidikan dilakukan mulai dari lembaga-lembaga kursus komputer sampai pada perguruan tinggi bidang komputer • Bisnis di bidang pemeliharaan teknologi informasi  Banyak pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemeliharaan produk-produk TI

  4. E-commerce: era baru bisnis teknologi informasi dan tantangan • Pengertian: • Secara umum, dapat dikatakan bahwa e-commerce adalah sistem perdagangan yang menggunakan mekanisme elektronik yang ada di jaringan internet • E-commerce merupakan warna baru dalam dunia perdagangan, dimana kegiatan pedagangan tersebut dilakukan secara elekronik dan online

  5. Perkembangan yang sangat pesat dari sistem perdagangan elekronik tersebut antara lain disebabkan oleh: • Proses transaksi yang singkat • Menjangkau lebih banyak pelanggan • Mendorong kreativitas penyedia jasa • Biaya operasional lebih murah • Meningkatkan kepuasan pelanggan • Pemasalah e-commerce adalah • Prinsip yurisdiksi dalam transaksi • Kontrak dalam transaksi elektronik • Pelindungan konsumen • Permasalahan pajak (taxation) • Pemalsuan tanda tangan digital

  6. Model hukum perdagangan elektronik • Pengakuan secara yuridis terhadap suatu data message • Pengakuan tanda tangan digital • Adanya pengakuan atas orisinilitas data message • Data messages dapat menemuhi syarat pembuktian hukum (admissibility dan evidential weight) • Pengkuan atas dokumentasi dalam data message

  7. Industri Kreatif • Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual. • Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan. • Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah ditiru.

  8. Industri Kreatif Produk Kreatif Langsung ke Pelanggan : • Filem • Musik • Permainan • Media • Pertunjukan PELANGGAN Jasa Kreatif ke Industrri lainnya : Desain, Periklanan, Arsitektur, Sineas, dll PRODUK DENGAN UNSUR KREATIF

  9. TEKNOLOGI SENI INDUSTRI KREATIF MODAL INTELEKTUAL BISNIS BUDAYA

  10. Asal-usul Istilah Industri Kreatif Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh Partai Buruh Australia pada tahun 1997. Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris. Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 8,2 persen penerimaan nasionalnya pada tahun 2003. Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan, (2) kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4) desain, (5) tata busana, (6) filem dan video, (7) perangkat lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan, (10) publikasi, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan (13) radio. Sumber: UK Creative Industries Fact File

  11. Jenis Industri Kreatif di Malaysia • Creative content (graphic design, multimedia, branding, architectural, arts, others) • Animation • Mobile content • Post production and film • Creative institute (universities, colleges, etc.) • IT Solution • E-Learning • Games • VR Simulation • Sumber: http://cmc.msc.com.my/industry.php

  12. Jenis Industri Kreatif di Hongkong • Periklanan (advertising) • Arsitektur (architecture) • Kesenian dan barang antik (art and antiques) • Komik (comics) • Desain (design) • Tata Busana (designer fashion) • Filem (film) • Permainan komputer (game software) • Musik (music) • Seni Pertunjukan (performing arts) • Penerbitan (publishing) • Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT services) • Televisi (television) • Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm

  13. BAGAIMANA POSISI INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA?

  14. Kontribusi Industri Kreatif di Indonesia baru mencapai 7,6 % Tahun 2014 ditargetkan meningkat menjadi 8,1 % Sumber : Kompas, 28 Mei 2011 Hal 17

  15. Penerbitan dan Percetakan (0,2) Pasar dan Barang Seni (3,9) 0,6 Musik 2,4 Desain 2,6 Mode Arsitektur 2,7 5,9 Filem, Video dan Fotografi 5,5 Kerajinan Televisi dan Radio 6,0 Seni Pertunjukan 6,6 Riset dan Pengembangan 7,2 12,5 Periklanan Layanan Komputer dan Piranti Lunak 12,0 14,9 Permainan Interaktif Tingkat Pertumbuhan Sub Sektor Industri Kreatif di Indonesia (angka dalam %) Sumber : Kompas, 28 Mei 2011 Hal 17

  16. Trend PDB Sektor Industri Kreatif Tahun 2002 s/d 2008 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 - 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 160.337 192.198 214.541 256.848 297.557 360.663 167.335 Rp (milyard) Sumber : Kompas, 28 Mei 2011 Hal 17

  17. Perbandingan Potensi Industri Kreatif di Beberapa Kota (hipotesis) • Bandung  desain, fashion, arsitektur, filem dan video, radio, musik, perangkat lunak • Yogyakarta  barang antik, seni pertunjukan • Surabaya  perangkat lunak hiburan interaktif • Denpasar  barang antik, seni pertunjukan • Jakarta  periklanan, filem dan video, televisi dan radio, musik, percetakan

  18. Tahun ini (2011) ada beberapa daerah digarap untuk menjadi kawasan industri kreatif yaitu kota Surabaya, Malang, Makassar dan Palembang • <><><><>><><><><><><><><><><><><><><><> • Faktor-faktor peluang bagi pelaku industri kreatif untuk dapat berkembang : • Penduduk Indonesia 43 % adalah generasi muda (usa 14 – 39 tahun) • Generasi “facebook” di seluruh dunia beranggotakan lebih 150 juta orang • Pengguna telepun seluler di seluruh dunia mencapai 3,3 miliar pengguna.

  19. Tantangan Industri Kreatif • Relatif baru dan belum diakui sebagai penggerak roda pembangunan • Tidak ada data nilai ekonomi dan perkembangan industri kreatif. • Tidak ada kebijakan yang mendukung iklim kreatif: perijinan, investasi, dan perlindungan hak cipta. • Kegiatan kreatif masih terkotak-kotak dan belum ada kajian rantai nilai yang utuh mulai dari kegiatan kreasi, produksi, dan distribusi. • Pengembangan sumberdaya manusia di perguruan tinggi tidak memberdayakan industri kreatif. • Belum ada perumusan sistem karir yang unik untuk para pekerja kreatif. • Peluang kerja belum sepenuhnya bebas gender baik dalam proses rekrutmen, penggajian, promosi, dan pengakuan. • Tidak ada penanganan yang sistematik untuk meningkatkan peluang bisnis kreatif baik di kota-kota besar (seperti Bandung, Jakarta), dan kota-kota di luar negeri lainnya.

  20. Dukungan Budaya dan Sosial Jaminan Regulasi dan Hukum Pengakuan Ekonomi RANTAI NILAI INDUSTRI KREATIF Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Komunikasi Nilai GAGASAN KREASI PRODUKSI DISTRIBUSI PEMASARAN Penentu Daya Saing Industri Kreatif • Iklim industri kreatif yang kondusif: regulasi (kebijakan) yang mendukung, regulator yang visioner, dan penerimaan masyarakat • Daya dukung permodalan • Daya dukung pendidikan dan pelatihan pekerja kreatif • Daya dukung riset teknologi dan pasar industri kreatif • Daya perlindungan terhadap pekerja kreatif • Daya Cipta Produk Kreatif • Daya Distribusi dan Pemasaran Produk Kreatif • Daya Permintaan • Kemampuan industri pendukung dan terkait DEMAND SUPPLY IKLIM INDUSTRI KREATIF INDUSTRI PENDUKUNG TERKAIT

  21. INDIKATOR DAYA SAING • Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) • Mutu dan Kecepatan • Keanekaragaman • Ekonomis • Kontribusi (Contribution) • Lapangan Kerja • Pendapatan Daerah • Nilai Ekspor • Nilai Investasi Dalam Negri dan Luar Negri • Pengentasan Kemiskinan • Keberlanjutan (Sustainability) • Pertumbuhan • Pembaharu • Citra Kepeloporan

  22. Arah Kebijakan • Menciptakan iklim yang mendorong kreativitas • Membentuk Pusat Komisi Kreatif • Pusat Informasi Industri Kreatif (survei teratur) untuk mendukung riset dan pengembangan industri kreatif • Pengakuan kepeloporan dan prestasi dalam industri kreatif • Perlindungan hasil karya kreatif (hal cipta dan perijinan) • Layanan investasi yang berkualitas internasional • Mengembangkan kemampuan penciptaan nilai kreatif • Integrasi kegiatan kreatif, bisnis, dan teknologi • Relevansi lembaga pendidikan dengan bisnis kreatif • Layanan investasi yang berkualitas internasional • Akses modal kerja atau pembiayaan bisnis kreatif • Perlindungan terhadap karir pekerja kreatif dan penyetaraan gender • Meningkatkan peluang atau permintaan terhadap produk kreatif • Expo Industri Kreatif • Kawasan atau Pasar Kreatif • Duta Kreatif di manca negara • Cinta budaya bangsa

  23. RENCANA STARTEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF • Jangka Pendek • Peletakan Dasar Industri Kreatif • Identifikasi Potensi Industri Kreatif • Penyusunan kebijakan Industri Kreatif • Jangka Menengah • Peningkatan Permintaan Produk Kreatif • Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri • Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan Pekerja untuk Industri Kreatif • Jangka Panjang • Pengembangan lebih Lanjut • Peningkatan kemitraan strategis • Pencitraan Ikon Nasional Industri Kreatif

  24. Kesimpulan • Industri kreatif adalah industri masa depan yang bertumpu pada daya kreasi manusia. • Beberapa negara sudah mengembangkan industri ini sejak tahun 1997. • Beberapa kota besar secara historis dan de fakto telah banyak melakukan kegiatan ekonomi yang termasuk dalam Industri Kreatif. • Penentu daya saing dan indikator daya saing memerlukan pemantapan dan studi lebih lanjut. • Arah kebijakan bertumpu pada: iklim yang kondusif, kemampuan penciptaan nilai kreatif, dan peningkatan permintaan. • Rencana strategis perlu diuji dan disosialisasikan melalui studi lebih lanjut dan seminar dengan berbagai asosiasi dan dinas terkait.

  25. Tugas Individual untuk Dikumpulkan pada Pertemuan XII • Berikan penjelasan tentang konsep Industri Kreatif! • Berikan contoh-contoh industri kreatif yang sudah dijalankan dalam kegiatan ekonomi/bisnis di Indonesia. • Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya industri kreatif? Berikan penjelasan dan contohnya. • Jika Anda memiliki kesempatan untuk berkecimpung dalam bisnis industri kreatif, di bidang kreatif apa yang akan anda fokuskan? Mengapa Anda memililihnya berikan penjelasan serta alasannya!

  26. UP NEXT BAHASAN PERTEMUAN – XIII VISIONER

More Related