1 / 15

POSTKOLONIALISME DALAM CERPEN “CHUUMON NO OOI RYORI TEN” KARYA MIYAZAWA KENJI

POSTKOLONIALISME DALAM CERPEN “CHUUMON NO OOI RYORI TEN” KARYA MIYAZAWA KENJI. Pengantar Kesusastraan Jepang. Definisi. Postkolonialisme merupakan satu pendekatan yang mengidentifikasi bagaimana tanda-tanda kolonialisme dalam teks sastra

faraji
Télécharger la présentation

POSTKOLONIALISME DALAM CERPEN “CHUUMON NO OOI RYORI TEN” KARYA MIYAZAWA KENJI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POSTKOLONIALISME DALAM CERPEN “CHUUMON NO OOI RYORI TEN” KARYA MIYAZAWA KENJI PengantarKesusastraanJepang

  2. Definisi • Postkolonialismemerupakansatupendekatan yang mengidentifikasibagaimanatanda-tandakolonialismedalamtekssastra • Jejak-jejakkolonialismeinimisalnyamengistimewakankekuasaandanpengaruhbarat, konfrontasiantarras, antarbangsa, antarbudayadsbnya.

  3. Miyazawa Kenji • Miyazawa Kenji, menghadirkanjejak-jejakpostkolonialismetersebutdalamcerpennyayang berjudul“Chuumonno ooiryoriten”,(ditulistahun 1924) yang menceritakankisahduaorangpemburu yang tersesatdigunungkemudianmenemukansebuahrestoran ala western yang memberikanbanyakperintahkepadamereka, danterakhirbarudiketahuikalaurestoranitujsutru yang akanmemakanmereka.

  4. Postkolonialismedalamcerpen Jejakpostkolonialismesudahterasabahkandariawalcerita Two young hunters, stylin themselves completely after Englis soldier with their sparkling rifes resting on their shouders, walked and talked amoung the mountains. Tokohutamadigambarkandenganpemburu yang memakaiseragamtentaraInggrispadahalmerekabukantentaraInggris.

  5. Jejakpostkolonialismemuncullagipadabagianketikamerekamenemukanrestoranditengahhutan.Jejakpostkolonialismemuncullagipadabagianketikamerekamenemukanrestoranditengahhutan. Looking back, they sa an impressive western style house. At the entrance was a note that read as follows: RESTAURANT, Western style restaurant, wildcat house. • Kenapa yang dipilihrestorant western, bukanrestorantJepang, danditulisdenganbahasaasing pula, bukankatakana

  6. Setelahmerekamemasukirestoranttersebut, kesanyang merekadapatkanjugasangatbaik. The two stepped into the entranceway. It was a straight throughway made of fine white brickwork. It was actually very elegant. Gambarantembokputih yang berkesaneleganmencerminkanimpressiterhadapbangunan ala western yang diasumsikanelegan, kokohdanindahberbedadenganbangunanasliJepangyang banyakmenggunakan unsure kayudidalamnya. There they found a glass door on which there was sign written in golden letters that read as follows: Pintukacaadalahsalahsatu cirri bangunan western, karenabangunanJepangumumnyaberpintukankayu. Inisengajaditampilkanuntuksemakinmemperdalam image restoran western yang bagusdanelegandengantembokputih, danpintukaca. Selainitutulisandenganhurufemasjugamemperkuat image elegandanmewahtersebut. Emasmelambangkankemakmurandankemewahan yang hanyadimilikibaratpadasaatitu.

  7. Setelahditelusurilebihlanjut, ternyatadidapatirestoranitubergaya ala Rusia. It’s Russian style. It’s like this in all cold or mountainous place.

  8. Keduapemburuitumasuk, mengenalibangunandanmengaguminya, sampaiakhirnamerekabertemutulisandemitulisan yang berupapesanataupermintaanuntukpengnjungnya.salahsatudiantaranyaadalahpermintaanuntukmembersihkanrambutdansepatudarilumpur. Merekamenanggapinyajustrudenganpenuhkekaguman. That makes sense “said one of the hunters. “I was surprised to find a place as nice as this out here in the mountains from the moment we stepped foot into the hallway” “They’ve got a very strict code of etiquette. They must have all sorts of important an upstanding people frequenting this place.” Cuplikandiatasmenggambarkankekagumanmereka, jugapersepsibahwapengunjung yang datangadalahtamu-tamuterhormatdanorangpenting yang memilikietika yang baik.

  9. SalahseorangahlipostkolonialismeFrantz Fannonberpendapatbahwabuahdariwesternisasiadalahjurangantaraorangdidaerahpedalamandankalanganborjuisdi area urban yang merupakanbagiandaribirokrasi colonial. Ataudengankata lain, orang yang sudahmencicipibuahwesternisasiidentikdengankalanganborjuisdidaerah urban. Gaya hidupmerekaberbedadarirakyatbiasa. Beberapahal yang dicontohkandalamcerpeninimisalnyapembaluran cream untukwajahdanlengan. “please generously apply the cream from this jar to your fac and limbs” • Kebiasaanmenggunakan lotion dan cream datangdari western, padamasaitu lotion dan cream adalahbarangmahal yang kalaupunorangJepangyang menggunakannyapastidarikalanganborjuis. Reaksikeduaoranginiterhadappermintaanituadalahsebagaiberikut; • “thank it about it. It’s freezing outside right?it’s so we don’t get all chappe and raw when we step from out there into the nice and warm dining room. This place must really be meant for some serious hot shots. Who knows.maybe we’ll get a chance to rub elbows with some celebrities in there and make some connections”

  10. Disitudinyatakanjuga, bahwaadakemungkinanakanbersentuhanlengandenganbeberapaselebritis. Berartiselebritisdanorangpentingyang datangkesana yang memilikikebiasaanmelulurkan milk cream kebadan. Kemudianjugapadabagian “Please just quickly splash some of the cologne in this bottle on your heads’ Then in front of the door, was a shining, golden bottle of cologne. • Sepertihalnya cream, cologne adalahbudayabarat, bukanJepang. Menyemprotkan cologne jugamengimajikankehidupankaumborjuisdanmasyarakat western yang elegendanpenuhkemewahan. Botol cologne yang digambarkanberwarnaemasdanmengkilatmelambangkankehidupan yang menyilaukan, teraturdanelegan.

  11. Padaakhirnyadengansemua image yang ditampilkanrestorantersebut, merekamendapatikenyataanbahwaapa yang terlihatbaikselamainijustrumembahayakanmereka. Kondisimenjaidberubahterbalik. This isn’t a western style restaurant that makes food for the guest like we thought..they turn the guest into western style foods.s..so..that means that we..we’re gonna be..” he was at this point trembling too violently to speak another word. Postkolonialmengacukepadaaksikolonialisasi, dimanaterdapattandaperbedaanras, ketidakadilanhukum, danjugapenindasanterhadapmasyarakatkoloni. Seperti yang digambarkanpadapetikandiatas, restoranbergayaeropaitutidakmembuatmakananuntuktamunya, tapijustrumerubahtamunyamenjadimakanan ala eropa. Disinilahsisikolonialisitumuncul, mulaimunculkonflikyaknipenindasanberupakegiatanmengubahtamu (dalamhaliniorangJepang) sebagaimakanan ala western.

  12. Bahwapelakupenindasanadalahbarat, jelasdinyatakanpadakalimatberikut: Behind the two keyholes emerged a pair of eager blue eyes, restlessly combing over the room and settling upon the pair of hunters. Mata biruhanyadimilikiorangbarat, bukanJepang. Di balikpintusimatabiruatauorangbaratinimengamatidengangelisahapa yang sedangterjadidihadapannya

  13. Ternyatasimatabiruinitidaksendiri, iadibantuolehduaorangpelayannya, yang tidakdijelaskandisiniberkebangsaanapa, tapimerupakanantek-antekdrmatabiru. “well of course they figured it out. Did you see the stuff that the boss wrote on those signs? …” • “You know “Come in!come in! aren’t you goin to spoil all of that cream on your faces if you keep carrying on like this?oh?yes,rightaway,sir. They’ll be right ini. Oh please hurry in!” ‘Please hurry in here! The master already has his napkin tucked in and knife in hand. Hes chomping at the bit waiting for you!” Kesemuacuplikandiatasmenggambarkanbetapapatuhnyapelayaninikepadamajikannya yang orangbarat, betapaloyalnyamerekawalaupunmajikanmerekatidakmemberimerekaapa-apa, hubunganantaratuan-budakdipaparkanoleh Hegel sebagaikolonialisasitakkenalampun, jugasesuaidgnpemikiranMarxismengenaifilosofibarat yang mendefinisikanhubungantidakjajar yang kuatantaratuan-budak.

  14. Laluapakahakhirya yang menyelamatkankeduaoranginidaricengkaramanbarat. Suddenly there came the sound of barking from behind the two hunters. The two polar-bear sized dogs from earlier came crashing through the door and barreled their way into the hall. The eyes behind the keyholes vanished that very instant. Anjing yang sebelumnyadiceritakansudahmatimuncultiba-tibadanmenyelamatkanmereka. AnjingadalahlambangkesetiaandimasyarakatJepang, keterangananjing yang sebelumnyasudahmatilaludatangdanmenolongadalahrepresentasidarikepercayaanterhadaproh-rohleluhur yang setiadanakanselalumenolongJepangdalamkeadaanapapun

  15. Kesimpulan • Kisahinihanyalahfantasibelaka, eskibegitumemuathal yang tinggi. Nilai moral yang dapatdiambiladalahjanganterkecohdengantampilan western yang indahdanmemukau, sepertihalnyabangaJepangskrg yang sgtmengidolakanbarattanpamerekasadaribahwadibalikkeindahanbaratadamisididalamnya, adamuatankolonialisme, yang padaakhirnyadisadariatautidakakanmenjebakmerekadalamkehancuran. Satu2nya yang menyelamatkanadalahkepercayaanteradap nilai2 aslijepang yang terussetiamemeliharamasyarakatjpangdarikehancuranapapun.

More Related