1 / 11

Irigasi ii (Pertemuan iii)

Irigasi ii (Pertemuan iii). BANGUNAN IRIGASI. Bangunan irigasi. Bangunan irigasi dalam jaringan irigasi teknis mulai dari awal sampai akhir dapat dibagi menjadi 2 kelompok Bangunan untuk pengambilan / penyadapan, pengukuran dan pembagian air

finian
Télécharger la présentation

Irigasi ii (Pertemuan iii)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Irigasi ii (Pertemuan iii) BANGUNAN IRIGASI

  2. Bangunan irigasi Bangunan irigasi dalam jaringan irigasi teknis mulai dari awal sampai akhir dapat dibagi menjadi 2 kelompok • Bangunan untuk pengambilan / penyadapan, pengukuran dan pembagian air • Bangunan pelengkap untuk mengatasi halangan / rintangan sepanjang saluran dan bangunan lain

  3. Bangunan yang termasuk Bangunan untuk pengambilan / penyadapan, pengukuran dan pembagian air 1.Bangunan penyadap/pengambilan pada saluran induk yang mempergunakan atau tidak bangunan bendung, jika diperlukan pembendunggan maka dibangun bangunan bendung dan jika tidak memerlukan pembendungan maka dapat dibangun bangunan pengambilan bebas (free intake). Dari bangunan pengambilan, air disalurkan ke saluran primer, sekunder dan kuarter

  4. 2. Bangunan penyadap yaitu bangunan untuk keperluan penyadapan air dari saluran primer ke saluran sekunder maupun dari saluran sekunder ke saluran tersier 3. Bangunan pembagi untuk membagi bagikan air daris atu saluran ke saluran – saluran lebih kecil 4. Bangunan pengukur yaitu bangunan untuk mengukur banyaknya debit/air yang melalui saluran tersebut.

  5. Bangunan yang termasuk bangunan pelengkap untuk mengatasi halangan / rintangan sepanjang saluran dan bangunan lain 1. Bangunan Pembilas untuk membilas endapan angkutan sedimen di kantong sedimen / saluran induk • Bangunan peluap/pelimpah samping yaitu untuk melimpahkan debit air yang kelebihan ke luar saluran • Bangunan persilangan antara saluran dengan jalan, selokan, bukit dan sebagainya. Bangunan ini antara lain meliputi jembatan, sipon, gorong – gorong, talang, terowongan dan sebagainya

  6. 4. Bangunan untuk mengurangi kemiringan dasar saluran yaitu bangunan terjun dan got miring 5. Disamping itu terdapat bangunan pelengkap lainnya seperti bangunan cuci, minum hewan dan sebaginya. Macam – macam bangunan ukur • Pelimpah dengan ambang lebar • Pelimpah dengan ambang tajam

  7. Jenis bangunan ukur debit di saluran irigasi teknis : • Crump de Gruyter • Cipoletti • Romijn • Parshall • Pintu Sorong

  8. Bangunan Distribusi Salah satu bangunan di jaringan irigasi yaitu bangunan distribusi yang berfungsi mendistribusikan air dari saluran yang satu ke saluran yang lainnya. Bangunan distribusi ini berfungsi pula sebagai bangunan untuk pengambilan, pengukuran debit dan pengontrolan taraf muka air Jenis bangunan distribusi yaitu : 1. Bangunan bagi 2. Bangunan bagi- sadap 3. Bangunan sadap 4. Bangunan tersier dan kwarter 5. Bangunan pengontrol taraf muka air dan pengukur debit yang diletakkan pada bangunan bagi, sadap dan bagi sadap

  9. Ketentuan desain Bangunan bagi, bangunan bagi sadap dan bangunan sadap ditentukan hal – hal berikut : 1. Pada bangunan bagi digunakan bangunan peninggi elevasi muka air sehingga air dapat di sadap menurut kebutuhan 2. Bila elevasi muka air masih cukup tinggi untuk dapat disadap seperlunya disebabkan adanya bangunan peninggi taraf muka air disebelah hilirnya, maka pada penyadapan ini tidak diperlukan lagi bangunan peninggi elevasi air. Jadi langsung bisa didesain bangunan sadap tersier

  10. Ketentuan desain 3. Bila saluran percabangan harus melalui gorong – gorong karena medan yang ada terbatas atau dibawah jalan maka dapat dipakai gorong- gorong dengan bentuk persegi dengan pengaliran terbuka atau dengan pipa bundar dengan diameter 50, 60, 70 cm dan kehilangan tekanannya harus dihitung dengan pengaliran dibawah tekanan 4. Bila terdapat selisih muka air yang cukup besar (±2m) antara cabang yang satu dengan cabang yang lainnya atau kesaluran bagian yang lurus maka bangunan harus dilengkapi dengan bangunan terjun

  11. Ketentuan desain 5. Pada penyadapan ke cabang saluran tersier ataupun pengambilan air ke cabang sekunder bangunan haruslah dilengkapi dengan bangunan ukur, yang bisa dibuat dari tipe romijn ataupun tipe crump de gruyter dan sebagainya

More Related