1 / 32

Review pertemuan III

Review pertemuan III. Pertemuan kuliah III menunjukan bahwa negara-negara di kawasan Asia Pasifik terbentuk tidak dapat dilepaskan dengan sejarah imprealisme

zudora
Télécharger la présentation

Review pertemuan III

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Review pertemuan III • Pertemuan kuliah III menunjukan bahwa negara-negara di kawasan Asia Pasifik terbentuk tidak dapat dilepaskan dengan sejarah imprealisme • Situasi ekonomi dan politik kawasan yang ada, tidak dapat dilepaskan dari perkembangan ideologi dan ekonomi masa lampau dan perkembangan global

  2. Wilayah Kekuasaan Inggris

  3. Kilas Balik Sumber : Cox, 2003 dan www.un.org, 2011

  4. Negara dan Bangsa Asia-Pasifik Kuliah IV

  5. Tujuan Kuliah IV • Membahas Negara (modern) dalam Konteks geografis • Bangsa dan Negara • Kapitalisme dan Negara Modern • Globalisasi

  6. Diskusi: • Apa yang dimaksud dengan negara ? • Apa yang dimaksud dengan bangsa ? • Bagaimana hubungan antara keduanya ?

  7. Negara dan Bangsa • Bangsa adalah kumunitas atau kumpulang orang dengan identitas yang sama, berbagi nilai-nilai budaya yang sama dan berada pada wilayah tertentu. Identitasnya erat berhubungan dengan wilayah. • Negara merupakan organisasi politik yang meliputi wilayah tertentu (John Renne Shot, 2003) • Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. (Prof. R. Djokosoetono) • Negara akan lebih stabil dan permanen ketika berhubungan secara erat dengan bangsa

  8. Hubungan/ kesesuaian antara negara dan bangsa tergantung dari beberapa faktor: • Jika negara dibatasi oleh satu bahasa, kesamaan agama dan budaya, dan faktor lain dianggap konstan, maka stabilitas negara dapat terjamin. • Begitu sebaliknya, semakin beragamnya bangsa, agama, dan kebudayaan, maka instabilitas negara kemungkinan besar tidak terjamin.

  9. Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis dan 748 bahasa Ibu

  10. Ketidaksesuaian antara negara dan bangsa, melahirkan dua tipe negara -bangsa: • Bangsa tanpa negara • Negara dengan banyak bangsa • Ketidaksesuaian antara negara dan banyak bangsa akan melahirkan tindakan: • Represesi (Langsung maupun tidak langsung) • Akomodasi • Federalisme

  11. Membangun kesesuaian negara dan bangsa • Negara adalah institusi yang sangat kuat. Negara memungut pajak, mengelola tentara, mengontrol hukum, membuat sistem pendidikan, dan sebagainya. • Sebagai sebuah instutusi, negara merupakan instutisi yang aneh (Kevin R. Cox, 2002). Negara memisahkan pemerintah dari masyarakat dan mengarur hubungan negara dan masyarakat melalui peraturan perundangan-udangan. • Hubungan antara negara dan masyarakat dapat tidak selamanya berjalan baik. • Kesesuaian antara negara dan bangsa dapat berjalan jika adanya upaya untuk menyesuikan negara dan bangsa melalui: bahasa, budaya, agama, dan ekonomi

  12. kapitalisme dan negara modern • Hubungan antara negara dan kapitalisme adalah hubungan simbiotik: Kapital membutuhkan negara, begitu juga sebaliknya • Peranan dominan kapitalisme sebagai motor penggerak pembangunan. • Negara adalah bagian penting dari pembagian sosial dari masyakarat kapitalis. • Negara dapat mengelola, mengatur hubungan masyarakat, sementara kapitalisme tidak mungkin melakukannya secara langsung.

  13. Diskusi • Apa yang dimaksud dengan kapitalisme ? • Bagaimana kapitalisme mempengaruhi negara dan sebaliknya? • Apa dampaknya perkembangan negara ?

  14. Kapitalisme • “Kapitalisme”, berakar dari kata “kapital” dalam konteks ini diterjemahkan sebagai “modal”. Kapitalisme adalah modal-isme: paham yang berdasarkan modal. Kapitalisme dapat dipandang sebagai ideologi dan fenomena. • Sebagai ideologi kapitalisme adalah kepemilikan pribadi atas barang modal. Sebagai Fonemena merupakan sebuah kerangka filosofis yang mendukung sistem atas kepemilikan pribadi atas barang modal. • Meskipun kapitalisme sebagai ideologi dan sebagai fenomena sukar dipisahkan. • Kapitalisme memberikan dorongan kepada perkembangan kemampuan produksi masyarakat.

  15. Dibawah kapaitalisme semua masuk ke dalam proses produksi dan dijual sebagai komoditas: pasar memediasi produksi. Termasuk tenaga kerja • Kapitalisme tidak dapat eksis tanpa pasar tenaga kerja

  16. Prasyarat kapitalisme: • Pemisahan antara produser dan sarana produksi • Kebebasan untuk bekerja dan mendapatkan upah • Orang mendapatkan sejumlah uang yang cukup untuk (a) membayar pegawai, (b) membeli sarana produksi • Kompetisi • Kapitalisme memberikan konsekuensi: Persaingan dalam berbagai bentuk . • Ditingkat produser: Untuk unggul dan laku, produk harus mampu bersaing : murah dan lebih unggul. • Di tingkat suplaiyer komoditas dan tenaga kerja juga merupakan sobyek komptesis.

  17. Dilema Perkembangan Kapitalis • Ketegangan dan konflik • Lack of Security • Lack of Sufficiency • Lack of Significant • Lingkungan

  18. Peran negara dalam kapitalisme • Prasyarat umum untuk kegiatan produksi • Penyedian dana/uang • Infrastuktur transportasi • Perlindungan hak cipta • Mengatur hubungan ketengakerjaan (Buruh dan Pemilik Modal) • Reproduksi tenaga kerja • Pendidikan • Upah buruh dan kompensasi pengangguran • Pekerja sebagai pembeli • Mengurangi ketegangan sosial

  19. Model-model Kebijakan Negara (John Rene Shot, 2003) Competing interest Competing interest Competing interest Competing interest Big Business Government Government Government State Policy State Policy State Policy State Policy Government Democratic-Pluralist Marxist-Instrumental Big Business Big Business Organized labor Organized labor Imperfect-Pluralist Marxist: Balance of class forces Pengaruh lemah , Pengaruh kuat, Pengaruh utama

  20. Crises of the state Rationality Crisis (1) Rationality Crisis (2) State Civil Society Economic System Legitimating Crisis Fiscal Crisis Economic Crisis (John Rene Shot, 2003)

  21. Globalisasi dan peran negara • Globalisasi adalah politik (Kevin R. Cox, 2003). • Konsekuensi dari kapitalisme adalah kompetisi mendorong untuk mencari pasar, bahan baku dan tenaga kerja murah mendorong terjadinya peningkatan internationalisasi pertukaran komoditas dan ekpansi. • Pengabungan ekonomi global meningkatkan tantangan terhadap kemampuan pemerintah nasional untuk mengelola persoalan ekonomi mereka.

  22. Indikator Globalisasi (ekonomi) • Peningkatan Tingkat perdagangan dan PMA/FDI • Peningkatan prosentase FDI yang cukup kuat terhadap GNP. • Peningkatan FDI adalah berhubungan dengan pergeseran dari Old International Division of Labor ke New International Division of Labor

  23. Hubungan ekonomi antara negara maju dan berkembang • Deskilling labor process • Develop of new modes of transportation and communication

  24. Implikasi dari Globalisasi ekonomi terhadap politik • Pelemahan Kekuatan Regulasi Negara • Thesis: Territorial non-correspondence: Ketika negara mencoba mengontrol kebijakan untuk mencapai tujuannya, maka menimbulkan adanya peningkatan kontrol dari luar atas negara. • Pergeseran keseimbangan kekuatan modal - buruh • Langsung: Menekan upah buruh • Tidak langsung: Menekan negara untuk menurunkan biaya operasi meraka yang agar pajak perusahaan dapat ditekan.

  25. Bahan Bacaan • John Rennie Short, 2003, An Introduction to Political Geography, Routledge, Part II Chapter 5 -Nation and State • Kevin R Cox, 2002, Political Geography: Territory, State, and Society, Part II Chapter 8 – State in Geographic Context Chapter 10 – Politics of Globalization and its Illusions

More Related