1 / 29

Chronic Renal Failure (CRF)

Chronic Renal Failure (CRF). Di Sampaikan Oleh : Edi Purwanto Dalam Perkuliahan Keperawatan Medikal Bedah I Semester Ganjil Th. Ak. 2010-2011 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010. Pengertian.

gabby
Télécharger la présentation

Chronic Renal Failure (CRF)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Chronic Renal Failure (CRF) Di Sampaikan Oleh : Edi Purwanto Dalam Perkuliahan Keperawatan Medikal Bedah I Semester Ganjil Th. Ak. 2010-2011 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010

  2. Pengertian • Penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut yang merupakan perkembangan payah ginjal progresif dan lambat atau menahun.

  3. Incidence • Chronic renal failure and end stage renal disease (ESRD) affect more than 2 out of 1000 people in the United States

  4. What are the causes?

  5. GAMBARAN KLINIS • Pada penurunan cadangan ginjal, tidak tampak gejala-gejala klinis. • Pada insufisiensi ginjal, dapat timbul poliuri (peningkatan pengeluaran urine) karena ginjal tidak mampu memekatkan urine. • Pada gagal ginjal, pengeluaran urine turun akibat GFR yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan peningkatkan beban volume, ketidakseimbangan elektrolit, asidosis metabolik, azotemia dan uremia.

  6. Pada penyakit ganjil stadium akhir, terjadi azotemia dan uremia berat. Asidosis metabolik memburuk, yang secara mencolok merangsang kecepatan pernapasan. Timbul hipertensi, anemi, osteodistrofi, hiperkalemia, ensefalopati uremik, dan pruritus (gatal). Dapat terjadi gagal jantung kongestif dan perikarditis. Tanpa pengobatan terjadi koma dan kematian.

  7. responsible for removing wastes from the body, regulating electrolyte balance and blood pressure, and the stimulation of red blood cell production.

  8. GINJAL Glomerular Disease, Vascular Disease, Interstitial Nephritis, Infections, Hereditary Disease and Obstructive Disease GAGAL GINJAL KRONIS

  9. Patofiologi Kerusakan permanen unit fungsional ginjal Penurunan faal ginjal menahun dan progersif Penumpukan Produk akhir metabolisme

  10. This is the typical appearance of the blood vessels (vasculature) and urine flow pattern in the kidney. The blood vessels are shown in red and the urine flow pattern in yellow

  11. GAGAL GINJAL KRONIS Dalam Darah Ureum dan Kreatinin meningkat Produksi dan masa hidup SDM menurun GFR dan RBF Menurun Cepat SindromUremik Kelainan volume cairan & elektrolit Ketidak-seimbanganasambasa Retensi metabolic nitrogen Defisiensisekresiginjal Biokimiawi Asidosis metabolic Ketidak-seimbangankalium Ketidak-seimbangannatrium Hipermag-nesemia Azotemia Hiperuri-kemia Respirasi Kusmaul Paru-paru uremik Pneuminitis

  12. SSP Kardiovasular Integumen Ketajaman mental menurun Pigmen urin Kardiomegali Neuro-muskular Perubahan warna kulit Kulit kering bersisik Kalsium menurun Hipertensi Apatis Insomia Gelisah Koma RESIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT Muskulos-keletal Mudah fraktur Payah jantung Kejang-kejang PENURUNAN CURAH JANTUNG RESIKO CIDERA

  13. Retensi Na+ & H2O Gastrointestinal Anorexia Mual, muntah Terasa logam dalam mulut Nafas berbau ammonia stomatitis Edema KELEBIHAN VOL. CAIRAN NUTRISI (-) DR KEBUTUHAN Perdarahan saluran cerna BUN meningkat cepat Diare Dehidrasi

  14. Pemeriksaan Penunjang • TES KLIREN KREATININ : GFR pada umumnya menurun • KIMIA DARAH : urea/BUN meningkat, serum kreatinin juga meningkat, dapat terjadi hipoalbunemia, dislipidemia, hiperfosfatase. • DARAH LENGKAP : Hb, trombosit, hematokrit, Fe serum dan feritin menurun sedang lekosit meningkat.

  15. ANALISA GAS DARAH : penurunan pH, pCO2, HCO3, dan kadang-kadang terjadi penurunan pO2. • HAPUSAN DARAH : leukosit meningkat, trombosit menurun dan eritrosit normokrom normositer. • PEMERIKSAAN URINE : dapat terjadi hematuri, proteinuri, albuminuri, bakteriuri.

  16. Pemeriksaan Radiologis • Intravenous Infusion Pyelographi (IVP) : menilai sistem pelviokalises dan ureter. • USG : menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, anatomi ureter proksimal, kandung kemih dan prostat. • ROTGENT ABDOMEN : untuk menilai bentuk dan besar ginjal, apakah ada batu atau obstruksi lain. • EKG : untuk mengetahui kemungkinan hipertropi ventrikel kiri dan kanan, tanda-tanda perikarditis, disritmia, gangguan elektrolit.

  17. Renogram : menilai fungsi ginjal kiri dan kanan, lokasi gangguan serta sisa fungsi ginjal normal. • Renal anterogram : mengkaji terhadap sirkulasi ginjal dan ekstravaskularisasi serta adanya masa. • Rotgen thorak : mengetahui tanda-tanda kardiomegali dan odema paru.

  18. Pemeriksaan neurologis • Tingkat kesadaran dapat apatis sampai dengan keadaan koma. Hal ini terjadi karena keadaan azotemia/toksik uremia yang menyebar ke otak.

  19. Stadium Gagal Ginjal Kronik • Penurunan cadangan ginjal (GFR turun 50 %) • Insufisiensi ginjal (GFR turun 20-35 %) • Gagal ginjal (20 % normal) • Penyakit ginjal stadium akhir (5 % dari normal)

  20. PENATALAKSANAAN • Pada penurunan cadangan ginjal dan insufisiensi ginjal, tujuan penatalaksanaan adalah memperlambat kerusakan nefron lebih lanjut, terutama dengan retriksi protein dan obat-obat antihipertensi. • Pada gagal ginjal, terapi ditujukanuntuk mengoreksiketidakseimbangan cairandan elektrolit. • Pada penyakit ginjal tahap akhir, terapi berupa dialisis atau tranplantasi ginjal. • Pada semua stadium pencegahan infeksi perlu dilakukan

  21. Asuhan Keperawatan Pengkajian • Kebutaan pada mata akibat dampak dari adanya hipertensi • Pengecapan rasa menurun karena adanya stomatitis, ginggivitis, parotis akibat dari iritasi amonia. • Sensasi kulit menurun karena: • Kulit kering dan besisik sebagai manifestasi dari tubuh yang banyak kehilangan protein, • uremic frost terjadi oleh karena kadar urea dalam darah sangat tinggi, sehingga bagian kulit yang berkeringat timbul kristal-kristal halus berwarna putih, • Adanya odema akibat dari adanya retensi air dan natrium dampak dari penurunan GFR oleh kerusakan glomerolus selain itu karena hipoalbuminemia yang dapat menimbulkan penurunan tekanan osmotik, sehingga cairan masuk ke ruang interstisium.

  22. NURSING PROBLEMS • BASED ON THE CLIENTS’ CLINICAL PATHWAY • Fluid and electrolyte imbalance • Pain • Anxiety • Urine Incontinence • Bleeding • Hyperthermia • Fatigue • Ineffective Airway Clearance • Decreased Cardiac Output • Activity Intolerance • Impaired Skin Integrity • Fear • Sexual Dysfunction • Ineffective Therapeutic Regimen Management • Lack of knowledge • Risk of infection

  23. Rencana Asuhan Keperawatan • Kelebihan Vol. Cairan Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan • Kaji status cairan • Batasi masukan cairan • Catat keseimbangan cairan • Jelaskan pd pasien dan klg rasional pembarasan cairan • Bantu pasien dlm menghadapi ketidaknyaman akibat pembatasan cairan

  24. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : mempertahankan masukan nutrisi yg adekuat • Kaji status nutrisi • Kaji pola diet pasien • Kaji adanya : anoreksi, mual muntah, stomatitis • Menyediakan mak kesukaan pasien dlm batas” diet

  25. 3. Kurang pengetahuan ttg kondisi dari program terapi • Kaji pemahaman mengenai penyebab GG, konsekuensi dan penanganya • Sediakan informasi baik tertulis maupun lisan mengenai : fungsi kegagalan renal, pembatasan dan diet, medikasi, melaporkan masalah, tanda dan gejala, jadual tindak lanjut dan pilihan

  26. Perawatan diri dirumah • Berikan penyuluhan berkelanjutan • Ajarkan pasien dan keluarga ttg mslh yg harus dilaporkan • Berikan penjelasan ttg medikasi • Berikan konsul nutritional • Pantau kemajuan pasien dan kepatuhan terhadap regimen penatalaksanaan

  27. homework • Belajar mandiri tentang keganasan pada sistem uropuitika, stiktur uretra • Buat Soal 5 soal/perkelompok  di kumpulkan lewat emai ke purwa_edi@umm.ac.id

  28. Terima Kasih….... Semoga Bermanfa’at Sekian ….. Wassalam…..

More Related