1 / 31

MALPRAKTIK DALAM KEPERAWATAN

MALPRAKTIK DALAM KEPERAWATAN. Julianus Ake. Isue. Pengetahuan klien tentang keperawatan semakin meningkat dan ekspektasi lebih tinggi Banyaknya tenaga-tenaga perawat non profesional Otonomi perawat dalam praktik semakin bertambah  tj menjadi lebih besar

grazia
Télécharger la présentation

MALPRAKTIK DALAM KEPERAWATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MALPRAKTIK DALAM KEPERAWATAN Julianus Ake

  2. Isue • Pengetahuan klien tentang keperawatan semakin meningkat dan ekspektasi lebih tinggi • Banyaknya tenaga-tenaga perawat non profesional • Otonomi perawat dalam praktik semakin bertambah tj menjadi lebih besar • Tuntutan hukum menuntut bekerja berdasarkan standar

  3. Miskonsepsi Masyarakat • Layanan perawat harus menghasilkan kesembuhan atau kesuksesan • Setiap perawat harus selalu siap berkorban melayani pasien • Setiap layanan yang mengakibatkan akibat buruk adalah malpraktik

  4. Perawat profesional  pelayanan bermutu : • Pengeth.mendalam dan sistematik • Keterampilan tehnis dan kiat melalui latihan lama dan teliti • Yan/asuhan berpedoman pada filsafat moral  etika profesi

  5. Kesadaran hukum masy.semakin meningkat (sadar akan haknya)  kewajiban perawat berhati-hati dan penuh tanggung jawab. Produk hukum  menuntut perawat bekerja secara profesional. Bila berdampak bnegatif  tuntutan/gugatan (UU :8/99,UU : 36/2009, Kepmenkes 1239/2000. PPNI  Majelis Kode Etik Keperawatan (AD Bab VIII)-> dilantik 25 Januari 2002. Wewenang : Menyelidiki dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pelangaran etik profesi keperawatan (Ps.27)

  6. Malpraktik Bentukpelangaranterhadapkaidah-kaidahprofesi. Malpraktiksangatterkait dg status profesionaldanstandarpelayananprofesional Malpraktik kegagalanseorangprofesonalmelakukansesuaidg.standarprofesi yang berlaku  karenamemilikiketerampilandanpendidikan.

  7. Malpraktik : • Melakukan yang seharusnya tidak boleh • Tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan kewajibannya (negligence) • Istilah malpraktik adalah kesalahan yang dilakukan oleh profesional dalam menjalankan profesinya. • Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan per-UU.

  8. Malpraktik meliputi 1. INTENTIONAL (SENGAJA) PROFESSIONAL MISCONDUCTS 2. NEGLIGENCE (LALAI) 3. LACK OF SKILL DI BAWAH STANDAR KOMPETENSI

  9. kelalaian • Jenis malpraktik tersering • Bukan disengaja • Tidak melakukan yg seharusnya dilakukan, melakukan yg seharusnya tidak dilakukan oleh orang2 yg sekualifikasi pada situasi dan kondisi yg identik.

  10. SyaratKelalaian (4D)Vestal, 1995 1. DUTY (Duty of care) KewajibanProfesi Kewajibankontrak dg pasien 2. DERELICTION / BREACH OF DUTY Pelanggarankewajibantersebut 3.D DAMAGES Cedera, matiataukerugian 4. DIRECT CAUSALSHIP Hubungansebab- akibat, setidaknya Proximate cause

  11. Kelalaian : • Ketidaksengajaan • Kurangteliti • Kuranghati-hati • Acuhtakacuh • Sembrono • Tidakpeduliterhadapkepentinganorang lain, namunakibatnyabukanmenjaditujuannya

  12. Kelalaian bukan merupakan pelanggaran hukum atau kejahatan jika tdk sampai menimbulkan kerugian atau cedera dan orang itu dapat menerimanya • Jika kelalaian mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan bahkan merengut nyawa  Kelalaian berat (culpa Lata).

  13. Sebagai penggugat  mampu menunjukkan bukti pada setiap elemen (4 elemen). Jika semua elemen dapat dibuktikan hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi malpraktik  perawat berada pada tuntutan malpraktik. Thd.tuntutan malpraktik, pelanggaran dapat bersifat : • Pelangaran etika profesi  Penanganan organisasi profesi.

  14. Pelanggaran Etika Keputusan : • Tidak bersalah • Sanksi disiplin Sanksi : • Peringatan tertulis • Rekomendasi pencabutan SIP dan SIK • Ikuti diklat tertentu

  15. Sanksi administratif  Keppres 56/1995 • MDTK :meneliti/menentukan ada/tidak ada kesalahan/kelalaan dalam menerapkan standart profesi tindakan disiplin. • Pelanggaran hukum  perdata atau pidana - Perdata  ganti rugi (UU : 36/2009,Ps 58) - Pidana  UU 36/2009 Bab XX (ketentuan pidana)

  16. Tuntutan perdata Unintentional Tort (kesalahan yg tdk disengaja) Necgligence • Meninggalkan benda asing di dlm tubuh pasien stlh pembedahan • Gagal mengobervasi pasien sesuai dg order • Tdk memberikan informed consent sebelum melakukan prosedur • Tdk melakukan upaya pengamanan pasien

  17. Cont………. Intentional Tort (kesalahan yg disengaja) Penyerangan (assault) • Mencancam pasien Kekerasan (Battery) • Membantu pembedahan yhg tdk bersifat darurat tanpa informend consent • Memaksa pasien berjalan pada hal pasien tdk ingin • Memaksa pasien menerima suntikan • Memukul pasien

  18. Cont……… Pemenjaraan • Pengikatan pasien tanpa instruksi • Menolak permintaan pasien untuk pulang Pelanggaran privasi • Menyampaikan info pribadi pasien pada pihak ketiga (termasuk anggota kel) tanpa persetujuan pasien

  19. Cont……….. • Membiarkan orang yg tdk berkepentingan membaca rekam medik pasien • Membiarkan orang yg tdk berkentingan mengamati prosedur • Mengambil gambar pasien tanpa persetujuan pasien. Fitnah • Membuat pernyataan palsu ttg pasien kpd pihak ketiga.

  20. Bidang Pekerjaan perawat yang berisiko : 1. Assessment errors : mengumpulkan data/info  berdampak pada ketidaktepatan menentukan diagnosa kp. kesalahan dalam bertindak. 2. Planning errors : pendokomentasian rencana, mengkomunikasikan secara efektif, memberikan askep krn kurangnya info dari renpra, memberi instruksi yg dapat dimengerti oleh pasien 3. Intervention errors :Interpretasi dan kolaborasi, askep secara hati-hati, mencatat order

  21. Error dlm keperawatan • Patient falls • Medication errors • Failure to provide safe, appropriate care • Insufficient treatments • Inadequate documentation of appropriate, pertinent, and correct information • Inappropriate assessments • Not reporting changes in patient status • etc

  22. Beberap contoh kesalahan perawat : 1. Usia lanjut  disorientasi.Perawat tidak memasang penghalang tempat tidur. Akibat disorientasipasien jatuh pada malam hari  fraktur tungkai. 2. Pasien pasca bedah  ambulasi. Perawat melakukan mobilisasi sesuai rencana tanpa memonitor tanda-tanda vital. Pasien bangun dan berjalan, mengeluh pusing dan jatuh  trauma kepala. 3. Pasien tidak sadar  tidak dilakukan pengawasan ketat, jatuh dari tempat tidur dan meninggal. 4. Pasien prabedah diberikan transqulizertirah baring ?, dibiarkan ke kamar mandi, jatuh dikamar mandi

  23. Respondent Superior • Liabilitas terhadap tindan yg dilakukan orang lain • Doktrin : Bila karyawan terbukti lalai, atasan harus menerima tanggung jawab, jika tindakan tsb dalam lingkup kerjanya. Mis : Majikan bertj thd sopirnya yg menabrak seorang pejalan kaki selama ia menjalankan tugas. Pimpinan hartus bertj selama karyawan tsb bertindak dlm lingkup kerjanya.

  24. Pencegahan dari tuntutan malpraktik : Pertahankan standar yan/ asuhan berkualitas tinggi : - Tingkat kemampuan dalam praktik kep. - Ciptakan iklim yg.mendorong pening- katan praktik kep.  a. Self awarenessidentifikasi kekuatan dan kelemahan b. beradaptasi thd.tugas c. Ikuti kebijakan dan prosedur yg.berlaku

  25. d. evaluasikebijakan/prosedurmasihkah relevan e. Pendokumentasianygberkesinambungan. Pencatatanharusjelas, benardanmudahdipahami. Vestal (1995), pedomanmencegahterjadinyamalpraktik : 1. Kasihsayanglayanidg.jujurdan rasa hormat 2. Gunakanpengetahuankep.menyusunpengkajiandanmelaksanakandg.benar.

  26. 3. Tanyakan saran/orderterima perintah dg.jelas, k/p tertulis 4. Utamakan kepentingan pasien, bila ragu diskusikan bersama 5. Tingkatkan kemampuan secara terus menerus dan bekerja berdasarkan pedoman yg.berlaku 6. Jangan melakukan sesuatu yang tidak dikuasai 7. Laksanakan askep berdasarkan model proses kep. Hindari kekuranghatian memberikan askep

  27. 8. Catat renpra dan respon pasien. Nyatakan secara jelas dan lengkap. Catat sesegera mungkin fakta yang diobservasi 9. Lakukan konsultasi. Biasakan bekerja berdasarkan kebijakan/prosedur 10.Pelimpahan tugas secara bijaksana, dan ketahui lingkup tugas masing-masing. Jangan menerima tanggung jawab diluar kemampuan.

  28. Masalah yang dihadapi : • Objek keperawatan ad/ manusia berisiko. • Katagori tenaga kep. bervariasi.Sebg besar lulusan SPK • Perawat bekerja tanpa standar baku. • Banyak kasus yang keburu diajukan ke Pengadilan tanpa diketahui oleh organisasi profesi kadang2 bukan pelanggaran hukum • Belum semua perawat mengetahui kode etik keperawatan.

  29. Sanksi administasi MDTK  Prov ?. • Peran PPNI di daerah • Diperlukan saksi ahli  pakar keperawatan terbatas • Keterbatasan sumber daya pendukung • Sebagian besar kegiatan perawat bersifat non keperawatan  tidak terkait. Algoritma klinik ?

  30. KESIMPULAN • Malpraktik bersifat sangat kompleks • Perawat diperhadapkan pada tuntutan pelayanan profesional. • Perawat Indonesia sangat berisiko melakukan malpraktik krn tidak didukung kemampuan yg.memadai • Maksimalkan kegiatan PPNI dari pusat—daerah. Lakukan pembinaan. • Lembaga pendidikan kep berkualitas

  31. TERIMA KASIH

More Related