1 / 16

Prosedur Umum (Pembiayaan)

Kelompok : Asprilia Khalifa 20120730032 Anita Paramita 20120730037 Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika putri 20120730043 Alvi fadillah 20120730045

isanne
Télécharger la présentation

Prosedur Umum (Pembiayaan)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok : Asprilia Khalifa 20120730032 Anita Paramita 20120730037 Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika putri 20120730043 Alvi fadillah 20120730045 Sukirno 20120730049 Ekonomi Perbankan Islam Fakultas agama islam Prosedur Umum (Pembiayaan)

  2. Pembiayaaanatau financing, yaitupendanaan yang diberikanolehsuatupihakkepadapihak lain untukmendukunginvestasi yang telahdirencanakan, baikdilakukansendirimaupunlembaga. Dengankata lain pembiayaanadalahpendanaan yang dikeuarkanuntukmendukunginvestasi yang telahdirencanakan. Pembiayaan diartikan sebagai suatu kegiatan pemberian fasilitas keuangan/finansial yang diberikan satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun untuk investasi yang telah direncanakan. Kontrak hubungan investasi antara Bank Syariah dengan nasabah inilah yang dikenal dengan istilah Pembiayaan. Pengertian pembiayaan bank syariah

  3. a.      Aspek Syariah : setiap realisasi pembiayaan kepada para nasabah Bank Syariah harus tetap berpedoman pada syariat Islam yang tertuang dalam Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). b.     Aspek Ekonomi : setiap realisasi pembiayaan kepada para nasabah juga harus tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, keuntungan yang ingin diperoleh dan faktor ekonomi lainnya. Aspek wajib pelaksanaan pembiayaan bank syariah

  4. a.  Peningkatan ekonomi umat. Masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonmi. b.      Tersedianya dana bagi peningkatan usaha. Untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan.dana tambahan ini dapat diperoleh melakukan akifitas pembiayaan. c.      Meningkatkan produktifitas. Adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya. d. Membuka lapangan kerja baru. Dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja. e.   Terjadi distribusi pendapatan. Masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktifitas kerja, berarti mereka memperoleh pendapatan dari hasilusahanya Tujuan pembiayaan bank syariah

  5. Penentuansektor-sektorpembiayaan Bank SyariahditetapkanbersamaolehDewanKomisaris, Direksi (termasukKomiteKebijakanPembiayaan) sertaDewanPengawasSyari’ah, baikmengenaijenismaupunbesarnya (nilairupiahnya) sehinggapilihan yang ditentukandiharapkanmemenuhiaspeksyar’idisampingaspekekonomisnya. Sektor-sektor pembiayaan yang dimaksud adalah : a. Golongan nasabah, meliputi : Korporasi dan Retail. b.Valuta, yang meliputi pembiayaan yang berkaitan dengan aktifitas domestik maupun asing. c. Penggunaan, meliputi: Modal, Investasi ( produktif ) danKonsumtif. d.Skalaprioritas, meliputi:pembiayaan program ( pemerintah ) danKomersil. e.Sektoral, meliputi:Pertanian, pertambangan, perdagangan, Jasasosialdan lain sebagainya. f. Jenispembiayaan, meliputi : Pembiayaanjualbeli ( murabahah, salam, dll) danpembiayaaninvestasi ( musyarakah, mudharabah ). KebijakanUmumPembiayaan

  6. Penyaluran pembiayaan yang baik adalah penyaluran pembiayaan yang dilengkapi dengan struktur pengendalian internal yang memadai mulai dari awal proses kegiatan pembiayaan, pembinaan dan pengawasan sampai pada penyelesaiannya. Untuk keperluan tersebut, Bank Syariah memiliki Komite Kebijakan Pembiayaan dan Komite (pemutus) Pembiayaan. Komite Kebijakan Pembiayaan berfungsi membantu Direksi Bank Syariah dalam merumuskan kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio pembiayaan dan memberikan saran-saran dengan tujuan untuk perbaikan.       Komite (pemutus) Pembiayaan membantu direksi dan atau para pemutus pembiayaan dalam melakukan evaluasi permohonan pembiayaan dan memberikan rekomendasi persetujuan atau penolakan baik dalam jenis maupun jumlah. Perangkat Organisasi Pembiayaan Bank Syariah

  7. Berdasarkan sumber dana yang dikumpulkan oleh bank. Berdasarkankemampuanpasaruntukmenyerappenawarandanadalambentukpembiayaan. Berdasarkan anggaran bank. d.  Berdasarkan ketentuan-ketentuan moneter yang telah ditetapkan oleh penguasa   moneter. PenyusunanRencanaPembiayaan

  8. Dalamsetiappengambilankeputusansuatupermohonanpembiayaan , baikdikantorpusatmaupundikantor-kantorcabang/ cabangpembantu, dapatdihasilkankeputusan yang “obyektif”. Keputusanhanyadapatdiperolehjikaprosesnyamelibatkansuatutimpemutuskomitepembiayaan, berapapunbesarplafon/limit yang dinilai PengambilanKeputusanPembiayaan

  9. Proses pembiayaan bank syariah

  10. Jenis jenis pembiayaan pada bank syariah

  11. Pembiayaan jual beli

  12. Pembiayaan bagi hasil

  13. Pembiayaan ijarah

  14. Pembiayaan jasa pelayanan

  15. Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Ed. Revisi. 2009. Jakarta : Azkia Publisher. Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. 2004. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN. http://www.slideshare.net/rimapratiwi/sistem-jenis-dan-mendapatkan-pembiayaan-bank-syariah Daftar pustaka

More Related