1 / 20

TURUNAN ALKANA

TURUNAN ALKANA. Alkana  C n H 2n+2 C n H 2n+1 – H R - H  diganti gugus lain R - X  X= atom halogen : F, Cl, Br, I  Halo alkana / Alkil halida R - OH  Alkanol / alkohol R – O R  Alkoksi alkana / eter R – COH  Alkanal / Aldehid

jessie
Télécharger la présentation

TURUNAN ALKANA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TURUNAN ALKANA Alkana  CnH2n+2 CnH2n+1 – H R - H  diganti gugus lain R - X  X= atom halogen : F, Cl, Br, I  Halo alkana / Alkil halida R - OH  Alkanol / alkohol R – O R  Alkoksi alkana / eter R – COH  Alkanal / Aldehid R – CO-R  Akanon / Keton

  2. GUGUS FUNGSI  atom/gugusan atom yg menentukan sifat senyawa  bagian yang reaktif/ bagian yang akan bereaksi dg zat lain Cont: -OH gugus hidroksil  senyawa alkohol / alkanol -O- gugus eter  senyawa eter / alkoksi alkana -CHO gugus aldehid  senyawa aldehid / alkanal -CO- gugus karbonil  senyawa keton / alkanon dll

  3. ISOMER FUNGSI: • senyawa-senyawadenganrumusmolekulsamatetapigugusfungsiberbeda. • Contoh: • Alkena dg sikloalkana • Alkuna dg sikloalkenadanalkadiena • Alkohol dg eter R-OH dg R-O-R • (CnH2n+2O) • 4. Aldehid dg keton R-CHO dg R-CO-R • (CnH2nO) • 5. Asamkarboksilat dg ester  R-COOH dg R-COO-R (CnH2nO2) • R = - CnH2n+1

  4. Alkohol  CnH2n+1OH  R – OH n =1  CH3OH : metanol / metil alkohol n = 2  C2H5OH : etanol / etil alkohol n = 3  C3H7OH : propanol 1-propanol / propil alkohol 2-propanol / isopropil alkohol n = 4  C4H9OH : butanol 1- butanol / butil alkohol 2- butanol / sek butil alkohol / sek butanol 2-metil-1-propanol/ isobutanol 2-metil-2-propanol / ters-butil alkohol/ ters-butanol

  5. Rumus Struktur alkohol

  6. Isomer alkohol dari C4H9OH

  7. Aturan Penamaan IUPAC senyawa alkohol 1. Penamaan sesuai nama alkana tetapi berakhiran “ol” 2. Rantai utama harus terpanjang dan mengandung gugus –OH (gugus hidroksil). 3. Penomoran pada rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan gugus –OH. 4. Semua atom karbon di luar rantai utama dinamakan cabang, diberi nama alkil sesuai jumlah atom C 5. Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad. .

  8. PEMBAGIAN ALKOHOL • Berdasarkan jumlah gugus OH alkohol dibedakan atas • 1. alkohol monovalen /monoalkohol  terdapat sebuah gugus OH • 2. alkohol polivalen /polialkohol ( terdapat > sebuah gugus OH ) alkohol bivalen ( 2 buah OH ) , trivalen ( 3 buah OH ) Berikut adalah contoh alkohol polivalen : CH2- CH2 CH2 - CH - CH2 l l l l l 0H 0H OH OH OH etilen glikol / glikol gliserol 1,2-etanadiol 1,2,3-propanatriol

  9. Glikol = zat cair tak warna, rasa manis (glykis), mudah larut dalam air, sbg bahan anti beku radiator. Gliserol = gliserin = zat cair kental, tak warna, rasa manis (glykeros), larut dalam air, sebagai pelarut obat, pelembab lotion & kosmetik, sebagai bahan peledak .

  10. Berdasarkan letak gugus OH , alkohol dibedakan atas : • 1. Alkohol primer : Bila gugus OH terikat pada C primer. • 2. Alkohol secunder : Bila gugus OH terikat pada C secunder. • 3. Alkohol tersier : Bila gugus OH terikat pada C tersier ( pengelompokan ini hanya berlaku untuk alkohol monovalen saja , untuk alkohol polivalen tidak dinyatakan ) COBA TERAPKAN ISTILAH INI PADA CONTOH DIATAS

  11. Klasifikasi alkohol Klasifikasi alkohol didasarkan pada jenis atom C yang mengikat gugus - OH. Oleh karena itu alkohol menjadi tiga, yaitu alkohol peimer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Mengapa tidak terdapat alkohol kuartener? 1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus -OH terikat pada atom C primer. Contoh

  12. 2. Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus -OH terikat pada atom C sekunder. Contoh: Dari struktur tersebut gugus -OH selalu diikat oleh CH. Oleh karena itu secara umum struktur dari alkohol sekunder adalah:

  13. 3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan guguh -OH terikat pada atom C tersier. Contoh: Dari struktur tersebut gugus -OH selalu diikat oleh C. Oleh karena itu secara umum struktur dari alkohol primer adalah:

  14. Tata nama eter Tatanama eter dapat dilakukan dengan sistem IUPAC dan nama trivial. Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana. Tatanama dilakukan dengan dua cara menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana. Tatanama dengan nama trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan diakhiri eter. Jika kedua alkil sama digunakan awalan di.

  15. R’-O-R IUPAC Alkoksi alkana

  16. Hex-4-en-2-ol 4-ena-2-heksanol

More Related