1 / 28

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR. KML 203 Pengelolaan Limbah 2012 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Retno Adriyani. PENDAHULUAN. Pengelolaan limbah cair meliputi : Sistem penyaluran limbah cair Pengolahan limbah cair Pengolahan lumpur

jillian-orr
Télécharger la présentation

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR KML 203 Pengelolaan Limbah 2012 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Retno Adriyani

  2. PENDAHULUAN • Pengelolaanlimbahcairmeliputi : • Sistempenyaluranlimbahcair • Pengolahanlimbahcair • Pengolahanlumpur • Berdasarkansumbernyapengelolaanlimbahcairdapatdibagi : • Pengelolaanlimbahcairdomestik • Pengelolaanlimbahcairindustri

  3. limbahcairdomestik Adalahlimbahcair yang berasaldarikegiatanpermukimanatauusaharumahmakan, hotel, perkantoran, perniagaan, apartemendanasrama. Jenisdarilimbahcairiniberupatinja(black water), air seni, limbahkamarmandi, danjugasisakegiatandapurrumahtangga(grey water) Sifatlimbahcairdomestik : organo-mikrobiologisdanmengandungdetergen

  4. LIMBAH CAIR INDUSTRI Adalahlimbahcair yang berasaldarikegiatanindustri, kegiatanrumahsakit, kegiatanpertaniandanpeternakan, kegiatanpertambangan, daninstalasinuklir. Sifatlimbahcairindustrisangatspesifik, tergantungdarijenisindustrinya.

  5. Baganalirpenyaluran / pembuangan air limbah

  6. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH Berdasarkantempatnya, dibedakanmenjadi 2: 1. Sistempengolahan on-site position  sistemdimanapenghasillimbahmengolah air limbahnyasecaraindividu. 2. Sistem off-site position  air limbahdisalurkanmelalui sewer (saluranpengumpul air limbah) lalukemudianmasukkeinstalasipengolahanterpusat.

  7. Pengolahan On Site • Contoh : Septic Tank, Grease Trap, Pit Latrine. Padasistempengolahan off site diperlukansaluranuntukmenyalurkan air buanganke IPAL

  8. SISTEM PENYALURAN (PEMBUANGAN) AIR Ada 2 (dua) tipe : • SistemTerpisah • SistemPenyaluran Air Limbah • SistemPenyaluran Air Hujan • SistemGabungan

  9. SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH : sistempenyaluranygmengalirkan air limbahdarisumberkeInstalasiPengolah Air Limbah (IPAL) melaluijarak yang sependek-pendeknya agar waktupenyaluranyang dibutuhkansingkat. SISTEM DRAINASE : sistempenyaluran air hujan yang jatuhdiatapgedung, jalan, danpermukaanlainnyakebadan air. SISTEM GABUNGAN : sistemgabunganmembawakeduajenis air tersebutdalamsatusistem, Limbahcairdomestikdanlimpasan air hujandisalurkandalamsatusalurantertutup; cocokdiaplikasikanuntukdaerah yang fluktuasi debit limbahcair danlimpasan air hujanpadasaatmusimkemaraudanmusimhujanrelatifkecil

  10. SistemTerpisah • limbahcair(domestik) disalurkantersendiridalamjaringanriol/sewer tertutup; • sedangkanlimpasanair hujandisalurkantersendiridalamsaluran • drainasekhususuntuk air hujanatau air yang relatiftidaktercemar; biasanyadengansaluranterbuka; • cocokdiaplikasikanuntukdaerah yang fluktuasidebit limbahcairdanlimpasan air hujanpadasaatmusimkemaraudanmusimhujanrelatifbesar

  11. Sumber : http://watertreatmentsss.com/sewage-plant-design/ (diakses 8 Maret 2012)

  12. Sistemdrainaseterpisah • Sumber : http://www.deltrac.org/stormwater/description.shtml (diakses 8 Maret 2012)

  13. SISTEM GABUNGAN • Sumber: http://www.kplu.org/post/keeping-sewage-out-puget-sound (diakses 8 Maret 2012)

  14. SistemRiolUkuran Kecil (Small Bore Sewer) • sistempenyaluranair effluentangkiseptikdan/ataudarilimbahcaircucian (grey water). Keadaanpengaliranbertekanan, tetapi gradient hirolismasihdibawahelevasitangkiseptikdanperalatansaniter, sehinggatidakterjadialiranbalik. Aliranbertekanantersebut, menyebabkandiameterpipayang digunakanrelatipkecil

  15. Sistem Riol Interseptor (intercepting sewer system) Air hujandengan debit tertentudimasukkandalamujunghuluriolretikulasiuntukpenggelontorandanpengenceran • Sistemrioldenganpembebananpiparelatifdangkal. Luas max : 4 unit luasdaerahpelayananretikulasi. Setiap unit retikulasijumlahsambunganrumah max sekitar 800 rumah, denganukuranriolterbesar225 mm, Jaditerdapat 4 lajurpipaindukdengan D = 225 mm dari 4 x 800 sambunganrumahmasukke IPAL. Luas max = 4 x 25 ha = 100 ha; kepadatanpendudukrerata 160 jiwa/ha.

  16. FaktorygPerluDiperhatikandlmPerancanganSistemPenyaluran Air Limbah 1. Penentuandaerah yang akandilayani • Pengamatantopografi • Lokasisungaidan IPAL 2. Penentuankonfigurasijaringan • Terpisah • Gabungan 3. Jumlahpopulasi 4. Pelayanan air limbahdomestikdanindustri 5. Kuantitas air limbah Umumnya air limbahdomestikdiperhitungkandari 80% air minum yang digunakan

  17. LangkahPerancanganPenyaluran Air Limbah • Asumsi 1 (satu) unit rumahdenganpenghuni 5 (lima) orang • Pemakaian air 150 liter/orang/hari • Air limbah : 80% x 5 x 150 l/o/hr = 600 l/rumah/hari • Langkahselanjutnyaadalahmerencanakandimensipipa :  Lateral, minimum diameter 150 mm  Submain  Main (pipautama) diameter bisamencapailebihdari 2000 mm

  18. Jenispengaliran • Dalampenyaluran air buangandikenalduajenisaliranyaitu:a. Pengaliran yang mengalamitekanan , yaitupengaliran yang terjadidalampipaakibatadanyapemompaandidalamsalurantertutup, karenamuka air tidakberhubungansecarabebasdengantekananatmosferb. pengaliranbersifatterbukadalamsalurantertutup, yaitupengaliransecaragravitasi, karenapermukaan air buanganpadasaluranberhubungandenganudarabebas

  19. Syaratpengalirandidalampenyaluran • Pengaliran air buangandalamsaluranharussecaragravitasi • Pengaliranhampirselalu un-steady terkadangdapat non-uniform • Aliranharusdapatmembawa material yang terdapatdalamaliranmeskipundidalamkondisi debit minimum sampaikebangunanpengolahan • Dianjurkandapatmembersihkansaluransendiri (self cleaning) dengankecepatan yang disyaratkanataudengankecepatan yang tidakmenimbulkankerusakan (pengikisan) padapermukaansaluran • Pengalirandapatmensirkulasikanudara/gas-gas sehinggatidakterakumulasididalamsaluran • Pengaliran air buanganharustibasecepatnyasampaikebangunanpengolahan air buanganuntukmenghindariterjadinyapembusukandanpengalirantidaklebihdari 18 jam untukdaerahtropis

  20. Penempatandanpemasangansaluran 1.macam jalan yang akandilalui/tempatsaluranditanam, mengingatgayaberat yang mempengaruhinya2. pengaruhbangunan-bangunan yang ada, mengingatfondasidangaya yang berpengaruh3. Jenistanah yang akanditanamipipa4.Adanya saluran-saluran lain sepertisaluran air minum , saluran gas, saluranlistrik. Jikasaluranituterlintasimakasaluran air kotorsebaiknyaditempatkandibawahnya5. Ketebalantanahurugandankedalamanpipadarimukatanah, harusdisesuaikandengan diameter saluran (minimum 1.20 m danmaksimum 7 m utkpipa lateral induk)

  21. Untuksaluranumum (public sewer) dimulaidarisaluran lateral ditempatkanpada: • Di Tepijalanbila : • Sebaiknyadibawahtrotoaratautanggul jalan.hal inimengingatkemungkinandilakukanpenggaliandikemudianhariuntukperbaikan • Penerimaanair kotordarikanandankiritidaksama, dapatdipasangditepijalan, dibagianmana yang paling banyaksambungannya (paling banyakrumah-rumahnya) • Saluranbisadiletakkandikiridankananjalanjikadisebelahsisikiridankananjalanterdapatbanyaksekalirumah/bangunan

  22. 2. Di tengahjalan, bila : • Jalandenganrumah/bangunandisatusisilebihtinggidarirumah/bangunandisisilainnya,makapenanamansalurandiletakkanpadasisijalansebelah, dimanaterdapatelevasi yang lebihrendah. • Bilajalantidaklebardanbilabagiankiridankananjalanterdapatjumlahrumahataubangunan yang hampirsamabanyaknya • Jalanyang mempunyaijumlahrumah/bangunansamabanyakdikeduasisinyadanmempunyaielevasilebihtinggidarijalanan, makapenempatanpipabisadilakukanditengahjalan

  23. SistemDrainase • yaitusuatusistemdrainase yang menanganipermasalahankelebihan air disuatuwilayah yang meliputidrainasepermukaandandrainasebawahpermukaan.

  24. PrinsipDrainase Drainasetradisionalyaitumembuanglimpasan air hujansecepatnyadenganjalursependek-pendeknya, yang akanmempercepatdatangnya debit puncakalirandimanabanjirakanmelandadaerahhiliralirannya.

  25. Prinsipdrainase modern : • Tindakan yang sifatnyabiologis-ekologis, diantaranyaadalahmelestarikanataumenyediakandaerahhijausebagaidaerahretensidanperesapan air yang optimal. • Tindakan yang sifatnyateknologis-higienis, diantaranyadenganprinsip “semuadaerahhulu, aruslimpasan air hujan yang belummembahayakanataubelummengganggulingkungansebisamungkindihambat, diresapkan, atauditampungdalamkolamretensisebagaisumberdayaimbuhan air tanahdan air permukaan”. Dengandemikianmakaakanmengurangiaruslimpasankehilirdandapatmengurangierosisertabanjir.

  26. FaktorPentingPerancanganSistemPengumpul Air Hujan • Kuantitas air yang akandialirkantergantungluasdaerah yang dilayanidanintensitascurahhujan. • Pembagiandaerahpelayananberdasarkanjenispenggunaannya • Prinsipalamdalaminfiltrasi air hujanmasihdiharapkanterjadisehinggaukuransalurantidakterlalubesar • Jenisbahanpenutuppermukaantanahmenentukanbanyaknya air yang mengalirdanmasukkedalamtanah • Kualitas air hujan yang dikumpulkandariataprumahdanjalandianggapsudahmengandungbahanpencemar

  27. Keadaandi Indonesia • Di Indonesia hanyasebagianpendudukdilayaniolehsistempengumpul air limbah. • Untukmelayaniseluruhpendudukharusdibangunsistemdenganbiaya yang sangatmahal. • Kota yang memilikisistempengumpuladalah: Bandung, Medan, Cirebon, Surakarta, Yogya, dan Jakarta • Kota lainnyamenggunakansistemindividu : septic tank yang dapatmencemarilingkungan • Sistempengumpul air hujanbiasanyadibangunbersamaanpembangunanjalan

  28. Referensi • Tjokrokusumo, "PengantarEnjineringLingkungan", SekolahTinggiTeknikLingkungan Yogyakarta "YLH", 1995 • Bahan ajar SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE, Program StudiTeknikLingkungan ITB

More Related