1 / 31

PENGELOLAAN LIMBAH GAS

PENGELOLAAN LIMBAH GAS. CORIE INDRIA PRASASTI DEPT. KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UNAIR.

zahur
Télécharger la présentation

PENGELOLAAN LIMBAH GAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN LIMBAH GAS CORIE INDRIA PRASASTI DEPT. KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UNAIR

  2. Padasaatorangmenariknafas, udara yang mengandungpartikelakanterhirupkedalamparu-paru. Ukuranpartikel (debu) yang masukkedalamparu-paruakanmenentukanletakpenempelanataupengendapanpartikeltersebut. • Partikel yang berukurankurangdari 5 mikronakantertahandisalurannafasbagianatas, sedangkanpartikelberukuran 3 sampai 5 mikronakantertahanpadasaluranpernapasanbagiantengah. • Partikel yang berukuranlebihkecil, 1 sampai 3 mikron, akanmasukkedalamkantungudaraparu-paru, menempelpada alveoli. Partikel yang lebihkecillagi, kurangdari 1 mikron, akanikutkeluarsaatnafasdihembuskan. DampakPencemaranPartikel

  3. Pneumoconiosis adalahpenyakitsaluranpernapasan yang disebabkanolehadanyapartikel (debu) yang masukataumengendapdidalamparu-paru. Penyakitpnemokoniosisbanyakjenisnya, tergantungdarijenispartikel (debu) yang masukatauterhisapkedalamparu-paru. • Beberapajenispenyakit pneumoconiosis yang banyakdijumpaididaerah yang memilikibanyakkegiatanindustridanteknologi, yaituSilikosis, Asbestosis, Bisinosis, AntrakosisdanBeriliosis.

  4. PenyakitSilikosisdisebabkanolehpencemarandebusilikabebas, berupa SiO2, yang terhisapmasukkedalamparu-parudankemudianmengendap. • Debusilikabebasinibanyakterdapatdipabrikbesidanbaja, keramik, pengecoranbeton, bengkel yang mengerjakanbesi (mengikir, menggerinda, dll). Selaindariitu, debusilikajukabanyakterdapatditempatditempatpenampangbijihbesi, timahputihdantambangbatubara. Pemakaianbatubarasebagaibahanbakarjugabanyakmenghasilkandebusilikabebas SiO2. Padasaatdibakar, debusilikaakankeluardanterdispersikeudarabersama – samadenganpartikellainnya, sepertidebu alumina, oksidabesidankarbondalambentukabu. PenyakitSilikosis

  5. Debusilika yang masukkedalamparu-paruakanmengalamimasainkubasisekitar 2 sampai 4 tahun. Masainkubasiiniakanlebihpendek, ataugejalapenyakit silicosis akansegeratampak, apabilakonsentrasisilikadiudaracukuptinggidanterhisapkeparu-parudalamjumlahbanyak. • Penyakit silicosis ditandaidengansesaknafas yang disertaibatuk-batuk. Batuk ii seringkalitidakdisertaidengandahak. Pada silicosis tingkahsedang, gejalasesaknafas yang disertaiterlihatdanpadapemeriksaanfototorakskelainanparu-parunyamudahsekalidiamati. Bilapenyakit silicosis sudahberatmakasesaknafasakansemakinparahdankemudiandiikutidenganhipertropijantungsebelahkanan yang akanmengakibatkankegagalankerjajantung. • Pengawasandanpemeriksaankesehatansecaraberkalabagipekerjaakansangatmembantupencegahandanpenanggulanganpenyakit-penyakitakibatkerja.

  6. Undang-Undang No. 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup • Kebijakan dalam Pengendalian Pencemaran • Mengamanatkan bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup --- pasal 6 ayat (1) • Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup-- pasal 14 ayat (1) • Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan ---- pasal 16 ayat (1)

  7. Peraturan Pemerintah No: 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Ketentuan Umum: Pencemaran udara masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. 2. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan mutu udara. 3. Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada didalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.

  8. lanjutan 4. Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan agar udara ambien dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. 5. Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah kadar maksimum dan/atau beban emisi maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan kedalam udara ambien. 6. Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya kedalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. 7. Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik.

  9. lanjutan • 8. Pengendalian pencemaran udara meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara dengan melakukan inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat. pasal 16

  10. Tinggi : 2 – 2,5 kali tinggi bangunan sekitar, konsentrasi zat pencemar dpt dikurangi dengan menggunakan cerobong tinggi Kecepatan aliran gas dari cerobong > 20 m/det Warna mencolok agar mudah terlihat Dilengkapi pelat penahan angin yang melingkari cerobong secara memanjang ke arah ujung atas Puncak cerobong sebaiknya terbuka, bila perlu penutup agar berbentuk segitiga terbalik (terbuka ketas) Setiap cerobong diberi nomor dan dicantumkan dalam denah industri Persyaratan cerobong :

  11. Pemantauan Kualitas Udara

  12. Cerobong incenerator pengolahLimbah B3

  13. Pemantauan Kualitas Udara Insinerator Baku mutu : Kep Ka Bapedal No. 3 Tahun 1995

  14. Peralatan Pengendalian Pencemaran Udara (mengurangi emisi dari partikulat dan gas) • Mekanisme pengendalian : • Partikulat : secara fisik (penyaringan, perbedaan • medan magnet, penangkapan, dll) • Gas : secara kimiawi (pelarutan, penyerapan, dll) • Faktor pertimbangan pemilihan • Jenis proses produksi yang akan dikendalikan • Beban dan konsentrasi outlet yang diperlukan • Kelembaban dan temperatur inlet • Jenis partikulat yang akan dikumpulkan • Konsentrasi debu pada inlet • Volume inlet

  15. Jenis Peralatan PPU • ELECTROSTATIC PRECIPITATOR (EP) • SEPARATOR (SIKLON) • WET SCRUBBER • FABRIC FILTER (BAGHOUSES)

  16. Electrostatic Precipitator (EP) Bekerja berdasarkan medan listrik yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan muatan listrik. • Keuntungan : • Memiliki penurunan tekanan yang konstan dan kinerja bervariasi. • Menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi, walaupun untuk partikulat yang sangat kecil. • Tahan terhadap kehilangan tekanan. • Dapat beradaptasi untuk suatu kondisi yang ekstrim seperti temperatur yang berfluktuasi secara ekstrim. • Perawatan relatif mudah. • Kerugian : • Biaya kapital tinggi. • Tdk dpt menangani polusi gas. • Perlu tempat yang luas dalam instalasi.

  17. Electrostatic Precipirator

  18. Boiler batu bara Peleburan logam Industri semen Boiler biomas (ampas tebu, cangkang sawit, dsb) Incenerator Boiler bahan bakar residu Aplikasi EP

  19. Siklon Bekerja berdasarkan gaya centrifugal dimana udara yang masuk secara tangensial • Keuntungan: • harganya cukup murah, • tidak banyak bagian-bagian yang berputar, dan • dapat digunakan dalam segala kondisi suhu operasi. • Kerugian : • Hanya untuk ukuran partikel tertentu (relatip besar); • Baku mutu konsentrasi partikulat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah tidak dapat dipenuhi hanya dgn menggunakan siklon karena effisiensi 65 % untuk diameter partikel 40 micron Cyclone Spray Chamber

  20. Siklon

  21. Cyclone spray chamber

  22. ScrubberPartikulat • Scrubber dianggap sebagai alat penangkap partikulat dengan sistim basah. • Alat ini mengumpulkan partikulat melalui kontak langsung dengan cairan (air). • Banyak sekali desain scrubber yang ada di pasaran, jenisnya kebanyakan diklasifikasikan berdasarkan cairan yang digunakan untuk memisahkan partikulat dengan udaranya.

  23. Fabric Filter • Fabric filter berdasarkan teknik pembersihaannya dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu : • reverse-air, • shaker dan • pulse-jet.

  24. Keuntungan : • Efisiensinya cukup tinggi untuk partikulat yang kecil. • Dapat dioperasikan pd kondisi partikulat berbeda-beda. • Dapat dioperasikan dlm volume alir yang berbeda-beda. • Kehilangan tekanan relatip rendah. • Kerugiannya: • Memerlukan lantai yang luas. • Material fabrics dapat rusak bila beroperasi pada suhu yang tinggi, dan juga korosi. • Tidak dapat beroperasi pada keadaan basah (moist). • Kadang-kadang dapat terbakar atau meledak.

  25. Shaker baghouse

  26. Pulse jet baghouse

  27. Mendorong kebijaksanaan energi dalam penggunaan bahan bakar yang lebih bersih bagi lingkungan hidup; Mengembangkan tekhnologi bersih dalam proses industri yang terencana; Mengembangkan penaatan lingkungan hidup bagi kegiatan pembangunan yang potensial pencemar udara; Menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

  28. Program pemantauan kualitas lingkungan Program pengendalian emisi dari sumber bergerak dan tidak bergerak Program pemanfaatan bahan bakar altrernatif – bahan bakar gas (BBG) Program penghijauan kota – ruang terbuka hijau Program pengelolaan transportasi Raperda pengendalian pencemaran udara Program satu jiwa satu pohon (SAJI SAPO) Penyediaan kawasan non motorise transport Time shift (pembagian waktu jam masuk sekolah 06.30 WIB sedangkan masuk kerja 07.30 WIB) Program GSP Program Pengendalian Pencemaran Udara Kota Surabaya

  29. terima kasih

More Related