1 / 67

Subklasifikasi da n subkualifikasi usaha jasa konstruksi

Subklasifikasi da n subkualifikasi usaha jasa konstruksi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08 Tahun 2011 Surabaya , 4 Maret 2014. Klasifikasi bidang usaha jasa konstruksi. Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi meliputi: arsitektur;

jodie
Télécharger la présentation

Subklasifikasi da n subkualifikasi usaha jasa konstruksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Subklasifikasi dan subkualifikasi usaha jasa konstruksi Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08 Tahun 2011 Surabaya, 4 Maret 2014

  2. Klasifikasi bidang usaha jasa konstruksi • Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi meliputi: • arsitektur; • rekayasa (engineering); • penataan ruang; dan • jasa konsultansi lainnya. • Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi meliputi: • bangunan gedung; • bangunan sipil; • instalasi mekanikal dan elektrikal; dan • jasa pelaksanaan lainnya.

  3. Jenis Usaha Jenis Usaha Umum: Pelaksanaan Perencanaan Pengawasan Spesialis: Klasifikasi Bidang Klasifikasi Bidang Keterampilan tertentu arsitektur Sifat Bidang Usaha • Bangunan Gedung rekayasa (engineering); Bangunan Sipil Instalasi mekanikal dan Elektrikal Penataan Ruang Jasa Konsultasi lainnya Jasa Pelaksanaan lainnya Sub Klasifikasi Bidang Sub Klasifikasi Bidang KlasifikasidanSubklasifikasiKonstruksi Indonesia menurut PP no. 4 tahun 2010

  4. LingkupLayananjasaKonsultan (PP no.4 tahun 2010) Perencanaan Pengawasan survei pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Perencanaan umum, studi makro, dan studi mikro • Pengawasankeyakinanmutudan • ketepatanwaktudalamproses • pekerjaandanhasilpekerjaankonstruksi Studikelayakanproyek, industridanproduksi perencanaan teknik, operasi, dan pemeliharaan Pengembangan Layanan Penelitian Manajemen Proyek Manajamen Konstruksi Penilaian Kualitas, Kuantitas dan Biaya Pekerjaan

  5. Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan Layanan Terintegrasi TERINTEGRASI RancangBangung • Perencanaan, pengadaan, dan • pelaksanaan terima jadi • (engineering, procurement, and • construction); • Penyelenggaraan pekerjaan terima jadi • (turn-key project); • penyelenggaraan pekerjaan • berbasis kinerja (performance based).

  6. Referensi dalam PenyusunanKlasifikasi Usaha Jasa Konstruksi CPC versi Provisional PP 28 Tahun 2000 j.o. PP 4 tahun 2010 j.o. PP 92 Tahun 2010 KBLUI tahun 2009 DasarHukum PERLEM 11a dan 12atahun 2008 Proses PenyusunanRekomendasiSubklasifikasiusahajasakonstruksi Referensi PERPRES 36 Tahun 2010 TentangDaftarNegatifInvestasi Masukan dari pemangku kepentingan jasa konstruksi

  7. TUJUAN PERATURAN MENTERI TENTANG KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI • mewujudkan tertib pelaksanaan penerbitan sertifikat usaha jasa konstruksi sesuai dengan persyaratan kemampuan badan usaha jasa konstruksi dan kompetensi tenaga kerja konstruksi; dan • mewujudkan keselarasan pembagian subklasifikasi bidang usaha jasa konstruksi nasional dengan pembagian subklasifikasi yang berlaku internasional.

  8. SubklasifikasiJasaPelaksanaKonstruksi LINGKUP SUBKLASIFIKASI Jenis Usaha Klasifikasi Usaha Sub Klasifikasi Usaha Bangunan Gedung 9 subklasifikasi Bangunan Sipil 12 Subklasifikasi JasaPelaksana Konstruksi Umum Masing-masing subklasifikasi memiliki lingkup pekerjaan yang berisikan penjelasan detail dari subklasifikasi 10 subklasifikasi Mekanikal & 11 subklasifikasi Elektrikal Mekanikal dan Elektrikal Pelaksana Lainnya 4 subklasifikasi Pelaksana Lainnya JasaPelaksana Konstruksi Spesialis 16 Pekerjaan Spesialis 11 Pekerjaan Ketrampilan JasaPelaksana Konstruksi Ketrampilan

  9. Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha Jasa Pelaksanaan bangunan gedung Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan gedung: • jasa pelaksana konstruksi bangunan hunian tunggal dan koppel; • jasa pelaksana konstruksi bangunan multi atau banyak hunian; • jasa pelaksana konstruksi bangunan gudang dan industri; • jasa pelaksana konstruksi bangunan komersial; • jasa pelaksana konstruksi bangunan hiburan publik; • jasa pelaksana konstruksi bangunan hotel, restoran, dan bangunan serupa lainnya; • jasa pelaksana konstruksi bangunan pendidikan; • jasa pelaksana konstruksi bangunan kesehatan; dan • jasa pelaksana konstruksi bangunan gedung lainnya.

  10. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi bangunan gedung

  11. Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha Jasa Pelaksanaan bangunan sipil Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan sipil: • jasa pelaksana konstruksi saluran air, pelabuhan, dam, dan prasarana sumber daya air lainnya; • jasa pelaksana konstruksi instalasi pengolahan air minum dan air limbah serta bangunan pengolahan sampah; • jasa pelaksana konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara; • jasa pelaksana konstruksi jembatan, jalan layang, terowongan dan subways; • jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum jarak jauh; • jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah jarak jauh; • jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas jarak jauh; • jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum lokal; • jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah lokal; • jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas lokal; • jasa pelaksana konstruksi bangunan stadion untuk olahraga outdoor; dan • jasa pelaksana konstruksi bangunan fasilitas olah raga indoor dan fasilitas rekreasi.

  12. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi bangunan SIPIL

  13. Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha Jasa Pelaksanaan Instalasi mekanikal Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi mekanikal: • jasa pelaksana konstruksi pemasangan pendingin udara (Air Conditioner), pemanas dan ventilasi; • jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa air (plumbing) dalam bangunan dan salurannya; • jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa gas dalam bangunan; • jasa pelaksana konstruksi insulasi dalam bangunan; • jasa pelaksana konstruksi pemasangan lift dan tangga berjalan; • jasa pelaksana konstruksi pertambangan dan manufaktur; • jasa pelaksana konstruksi instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal (pekerjaan rekayasa); • jasa pelaksana konstruksi instalasi alat angkut dan alat angkat; • jasa pelaksana konstruksi instalasi perpipaan, gas, dan energi (pekerjaan rekayasa); • jasa pelaksana konstruksi instalasi fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas (pekerjaan rekayasa);

  14. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi Instalasi mekanikal

  15. Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha Jasa Pelaksanaan Instalasi elektrikal Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi elektrikal: • jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik semua daya; • jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik daya maksimum 10 MW; • jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan; • jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi/ekstra tegangan tinggi; • jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi telekomunikasi dan/atau telepon; • jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah; • jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah; • jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi telekomunikasi dan/atau telepon; • jasa pelaksana konstruksi instalasi sistem kontrol dan instrumentasi; • jasa pelaksana konstruksi instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik; dan • jasa pelaksana konstruksi instalasi elektrikal lainnya.

  16. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi Instalasi elektrikal

  17. Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha Jasa Pelaksanaan lainnya Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi lainnya: • jasa penyewa alat konstruksi dan pembongkaran bangunan atau pekerjaan sipil lainnya dengan operator; • jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi bangunan gedung; • jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi jalan dan jembatan serta rel kereta api; dan • jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk konstruksi prasarana sumber daya air, irigasi, dermaga, pelabuhan, persungaian, pantai serta pengolahan air bersih, limbah dan sampah (insinerator).

  18. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi Jasa Pelaksana Lainnya

  19. Bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi spesialis • pekerjaan penyelidikan lapangan; • pekerjaan pembongkaran; • pekerjaan penyiapan dan pematangan tanah/lokasi; • pekerjaan tanah, galian dan timbunan; • pekerjaan persiapan lapangan untuk pertambangan; • pekerjaan perancah; • pekerjaan pondasi, termasuk pemancangannya; • pekerjaan pengeboran sumur air tanah dalam; • pekerjaan atap dan kedap air (waterproofing); • pekerjaan beton; • pekerjaan baja dan pemasangannya, termasuk pengelasan; • pekerjaan pemasangan batu; • pekerjaan konstruksi khusus lainnya; • pekerjaan pengaspalan dengan rangkaian peralatan khusus; • pekerjaan lansekap/pertamanan; dan • pekerjaan perawatan bangunan gedung.

  20. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi Jasa Pelaksana Spesialis

  21. Bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi keterampilan • pekerjaan kaca dan pemasangan kaca jendela; • pekerjaan plesteran; • pekerjaan pengecatan; • pekerjaan pemasangan keramik lantai dan dinding; • pekerjaan pemasangan lantai lain, penutupan dinding dan pemasangan wall paper; • pekerjaan kayu dan atau penyambungan kayu dan material lain; • pekerjaan dekorasi dan pemasangan interior; • Pekerjaan Pemasangan Ornamen; • pekerjaan pemasangan gipsum; • Pekerjaan Pemasangan plafon akustik; dan • pemasangan curtain wall.

  22. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi Jasa Pelaksana keterampilan

  23. Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha Jasa Konstruksi Terintegrasi Layanan usaha terintegrasi meliputi subklasifikasi bidang usaha: • jasa terintegrasi untuk infrastruktur tranportasi; • jasa terintegrasi untuk konstruksi penyaluran air dan pekerjaan sanitasi; • jasa terintegrasi untuk konstruksi manufaktur; dan • jasa terintegrasi untuk konstruksi fasilitas minyak dan gas.

  24. Contoh lingkup pekerjaan untuk klasifikasi Jasa konstruksi terintegrasi

  25. KlasifikasiKonsultan Indonesia Konsultansi Umum

  26. Klasifikasi Usaha Perencana Konstruksi

  27. Klasifikasi Usaha Pengawas Konstruksi

  28. Klasifikasi Usaha Jasa Konsultansi Spesialis Konstruksi

  29. Klasifikasi Usaha JASA Konsultansi Lainnya

  30. SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

  31. Referensi dalam PenyusunanSubKualifikasi Usaha Jasa Konstruksi PP 28 Tahun 2000 j.o. PP 4 tahun 2010 j.o. PP 92 Tahun 2010 PERPRES 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN JASA DasarHukum Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM Referensi Proses PenyusunanRekomendasiSubkualifikasi usahajasakonstruksi PERLEM 11a dan 12atahun 2008 Masukan dari pemangku kepentingan jasa konstruksi

  32. Kualifikasi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 4/2010 Pasal 8B • Kualifikasisebagaimanadimaksuddlampasal 8 meliputi: • KualifikasiusahaBesar • KualifikasiusahaMenengah • Kualifikasiusaha Kecil • Setiapkualifikasiusahasebagaimanadimaksudpadaayat (1) dapatdibagimenjadibeberapsubkualifikasiusahajasakonstruksi • Ketentuanlebihlanjutmengenaipembagiansubkualifikasiusahajasakonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat (2) diaturdenganperaturanMenteri

  33. Kriteria Usaha menurut UU no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil danMenengah • Kriteria Usaha Mikro: • memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau • Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta • Kriteria Usaha Kecil: • memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta sampai dengan paling banyak Rp500 jt (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau • Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2.5 milyar • Kriteria Usaha Menengah: • memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau • Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.5 milyar sampai dengan paling banyak Rp 50 milyar

  34. BatasannilaipekerjaanmenurutPeraturanPresiden no 54 tahun 2010 Nilai paket pekerjaan Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya sampai dengan Rp 2,5 milyar diperuntukan bagi Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil.

  35. PersyaratanPenyediaBarang/Jasamenurut PERPRESS 54 tahun 2010 pasal 19 • Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan Barang/Jasa; • Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; • ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 2, dikecualikan bagi Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; • memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa;

  36. Persyaratan Penyedia Jasa dalam PERPRES 54 TAHUN 2010 Keahlian Wajib Memiliki Untukmenyediakan Pengalaman PenyediaJasa Kemampuanmanajerial KemampuanTeknis WajibMemiliki Barang/Jasa sumberdayamanusia modal Untukmenyediakan peralatan fasilitas lain yang diperlukandalamPengadaanBarang/ Jasa;

  37. Persyaratan Penyedia Jasa Dalam PERPRES 54 tahun 2010 PenyediaJasa WajibmemenuhiPersyaratan Paling kurang 1 pekerjaansebagaipenyediabarang/jasadalamkurunwaktu 4 tahun * Kecuali Baruberdirikurangdaritigatahun * Pekerjaandapatdilingkunganpemerintahmaupunswasta, termasukpengalamansubkontrak;

  38. Sisa Kemampuan paket dalam pengadaan pekerjaan konstruksi (PERPRES 54 tahun 2010 pasal 19) SKP: SisaKemampuanPaket KP: NilaiKemampuanPaket P: JumlahPaket yang dikerjakan Usaha Kecil KP= 5 PaketPekerjaan Usaha Non-Kecil KP= 6 PaketPekerjaanatau 1.2 x N N = jumlahpaketpekerjaanterbanyak yang dapatditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

  39. KemampuandasaruntukPenyediajasapekerjaankonstruksi(PERPRES 54 tahun 2010 pasal 19) • memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi; • untuk Pekerjaan Konstruksi, KD sama dengan 3 NPt (Nilai Pengalaman Tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir); • KD paling kurang sama dengan nilai total HPS dari pekerjaan yang akan dilelangkan

  40. Pengaturankualifikasidi PERLEM 11A • Batas nilai satu pekerjaan • Jumlah paket sesaat • Kekayaan bersih • Kemampuan keuangan sesaat • PJT • PJB • Pengalaman nilai minimum kumulatif • Batasan jumlah bidang/subbidang • Persyaratan lain, • Memiliki SBU untuk gred dibawahnya • Divisi terpisah antara perencanaan, operasioanal, keuangan dan administrasi personalia • Berbadan hukum PT • Sertifikat ISO 9000 atau versi 2000

  41. KUALIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA PERLEM 2/2011

  42. KUALIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA PERLEM 2/2011

  43. Kualifikasi Usaha menurut PERLEM 12a

  44. Kerangkapikirkonsepsubkualifikasi KemampuanKeuangan Kepersonaliaan SUBKUALIFIKASI Badan Usaha Menentukan PENILAIAN TERHADAP Pengalaman Menentukan Kriteria lain Batasan MAKSIMAL KemampuanmengerjakanProyekkonstruksi PeraturanMenteri PU 08/2011

  45. PEMBAGIAN KUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI • Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan atau badan usaha. • Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan selaku pelaksana konstruksi hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi beresiko kecil, berteknologi sederhana, dan berbiaya kecil. • Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan perencana konstruksi atau pengawas konstruksi hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan bidang keahliannya.

  46. PEMBAGIAN KUALIFIKASI Badan Usaha Jasa Konstruksi • Badan usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki subkualifikasi: • subkualifikasi kecil 1; • subkualifikasi kecil 2; • subkualifikasi menengah 1; • subkualifikasi menengah 2; dan • subkualifikasi besar. • Badan usaha jasa pelaksanaan memiliki subkualifikasi: • subkualifikasi kecil 1; • subkualifikasi kecil 2; • subkualifikasi kecil 3; • subkualifikasi menengah 1; • subkualifikasi menengah 2; • subkualifikasi besar 1; dan • subkualifikasi besar 2.

  47. subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi (Kekayaanbersih, batasannilaipaketdanjumlahpaketsesaat)

  48. subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi (Pengalaman)

  49. subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi (Pengalaman) (lanjutan)

  50. subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi (Kepersonaliaan dan batasan jumlah subklasifikasi)

More Related