1 / 9

Disusun Oleh : Nama : Aruman NIM : 0808918 No. Absen : 37

Sinopsis Azab dan Sengsara Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Apresiasi Sastra Indonesia Dosen Pembimbing : Prana Dwija Iswara M.Pd. Disusun Oleh : Nama : Aruman NIM : 0808918 No. Absen : 37 Kelas : Bahasa Indonesia (Dual Modes) Semester : 6.

jola
Télécharger la présentation

Disusun Oleh : Nama : Aruman NIM : 0808918 No. Absen : 37

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sinopsis Azab dan SengsaraDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Apresiasi Sastra Indonesia Dosen Pembimbing : Prana Dwija Iswara M.Pd Disusun Oleh : Nama : Aruman NIM : 0808918 No. Absen : 37 Kelas : Bahasa Indonesia (Dual Modes) Semester : 6 PROGRAM S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG 2009

  2. Identitas Buku Judul : Azab dan Sengsara Pengarang : Merari Siregar Penerbit : Balai Pustaka

  3. Sinopsis Di suatu daerha tepatnya di pertengahan Keresidenan Tapanuli terletaklah sebuah kota kecil yang bernama Sipirok. Di perkampungan kota tersebut terdapat sebuah keluarga dengan dua orang anak. Sang ayah bernama Sutan Baringin dan sang ibu bernama Nuria.Anaknya yang sulung seorang perempuan berparas cantik bernama Mariamin atau sering disebut juga Riam dan anaknya yang ke dua laki-laki. Keadaan keluarga itu termasuk keluarga yang berada dibandingkan yang lain. Hal yang paling menyolok dari keluarga itu adalah sifat yang dimiliki oleh suami dan istri itu sangat berbeda. Sang istri bersifat penurut dan lembut sementara sang suami adalah seorang yang bengis, kasar dan tamak. Sejak anak-anak putra sulung Sutan Baringin sudah menjalin hubungan dengan seorang anak laki-laki bernama Aminudin dan berlanjut hingga mereka dewasa. Karena Sutan Baringin orang yang tamak, sehingga sebanyak apapun hartanya tetap saja tidak cukup. Padahal harta yang dimiliki adalah harta warisan yang harus dibagi-bagi dengan saudara-saudara yang lain. Sehingga ketika adiknya datang Sutan Baringin di bantu rekannya yang bernama Marah Sirait membuat rekayasa untuk mengingkirkan saudara kandungnya agar tidak mendapat bagian atas harta warisan yang dikuasainya. Dan karena adik Sutan Baringin tidak terima dengan perlakuan kakaknya maka perkara ini sampai ke pengadilan. Dalam sidang di pengadilan Sutan baringin kalah sehingga Sutan Baringin harus membagi dua hartanya. Hal itu tidak menjadi jera baginya. Atas bujukan marah Sirait diajukannya banding. Dalam banding pun Sutan Baringin salah lagi. Namun karena keserakahannya dan atas pegaruh Marah Sirait, Sutan Baringin minta naik banding lagi hingga akhirnya masalah ini, hingga ke pengadilan di Jakarta. Namun segala usahanya untuk menguasai harta warisan tetap gagal malah harta yang dimilikinya habis terjual untuk biaya sidang di pengadilan. Sehingga Sutan Baringin dan keluarganya menjadi jatuh miskin.

  4. Segala kepahitan hidup mulai dirasakan oleh keluarga Sutan Baringin karena tak tahan dengan kesengsaraan Sutan Baringin pun akhirnya meninggal dunia. Dan dari situlah beban hidup yang sangat berat di tanggung oleh sang ibu dan kedua anaknya malah si sulung Mariamin semakin menderita ketika pacarnya meninggalkan dirinya pergi mencari kerja ke Deli walau kepergiannya meninggalkan janji untuk tetap setia. Pada suatu ketika terdengarlah kabar bahwa Aminudin sudah berhasil mendapat kerja dan mengabari kepada Mariamin bahwa kedua orang tuanya untuk datang meminang Mariamin menjadi istrinya. Alangkah bahagia hati Mariamin dan keluarganya karena ternyata Aminudin tidak ingkar janji. Namun lain halnya dengan keluarga Aminudin mereka tidak suka anaknya menikah dengan Mariamin yang sudah jatuh miskin. Apalagi kehendaknya di perkuat oleh seorang dukun bahwa perkawinan Aminudin dan Mariamin tidak akan baik. Akhirnya ayah Aminudin mengambil anak gadis lain untuk jodoh Aminudin. Hal itu membuat hati Aminudin keluarga apalagi Mariamin sampai jatuh sakit setelah mengetahui kejadian itu. Namun akibat kesadaran masing-masing mereka sepakat untuk tidak mempersoalkan masalah ini. Setelah berjalan cukup lama dari kejadian itu akibat kesengsaraan yang tak kunjung hilang Mariamin menuruti nasihat ibunya agar mau dipersunting oleh seorang Kerani. Dan setelah menikah Mariamindi bawa oleh suaminya yang bernama Kasibun ke Deli. Namun dalam rumah tangganya Mariamin tak pernah bahagia. Apalagi setelah mengetahui suaminya menderita penyakit kelamin akibat sering main perempuan sehingga Mariamin tidak pernah mau meladeni kehendak suaminya. Keadaan seperti itulah yang selalu mengundang pertengkaran diantara mereka. Apalagi Kasibun mengetahui bahwa Mariamin menerima kunjungan Aminudin yang tanpa disengaja itu. Akhirnya pertengkaran pun memuncak dan berakhir dengan pertengkaran dan penyiksaan fisik yang dilakukan Kasibun terhadap Mariamin.

  5. Karena tak tahan dengan kekerasan Kasibun, maka Mariamin melaporkan Kasibun kepada Polisi. Karena pengaduannya akhirnya Kasibun mendapat denda dan harus menceraikan Mariamin. Setelah bercerai Mariamin pun meninggalkan Deli menuju kampung halamannya di lembah Sipirok. Akibat kemiskinan dan kesengsaraan yang dideritanya akhirnya Mariamin pun meninggal dunia di tengah kesengsaraan dan kemiskinan.

  6. Unsur Intrinsik • Tema Tentang ketabahan dan keteguhan seorang gadis Tapanuli dalam mengahadapi segala cobaan dan rintangan hidup yang penuh dengan penderitaan dan kesengasaraan. • Tokoh dalam cerita • Mariamin - Kasibun • Aminudin (pacar Mariamin) - Nuria • Sutan Baringin - Baginda Mulia • Marah Sirait • Perwatakan tokoh • Mariamin : pengasih, cerdik, setia • Aminudin : suka bekerja, penurut • Sutan Baringin : bengis, kasar, tamak • Nuria : penyabar, setia dan penurut • Marah sirait : penghasut • Baginda Mulia : takdzim (menuruti keinginan orang tua) • Kasibun : sadis, kasar

  7. Alur Alur yang digunakan dalam cerita Azab dan Sengsara adalah alur campuran karena banyak dikaitkan dengan cerita lain. • Seting tempat Kota Siparok keresidenan Tapanuli. • Amanat Bahwa segala keserakahan dan ketamakan akan berakibat buruk. • Unsur Ekstrinsik • Keadaan sosial • Keadaan keagaman

  8. Wassalamualaikum wr.wb.

  9. Pujangga-pujangga • Amir Hamzah • M. Hatta • Asrul Sani • Ali Hasymi • Maria Amin

More Related