1 / 80

Zat Gizi mikro

Zat Gizi mikro. VITAMIN. Pendahuluan. Vital + amine = vitamine  vitamin Senyawa organik, diperlukan sedikit, reaksi metabolik spesifik Pada umumnya dari luar, kecuali: - vitamin K, tiamin, folasin, vitamin B12 dibuat di usus - vitamin A, kolin, niasin dibuat bila ada prekursornya

keaton
Télécharger la présentation

Zat Gizi mikro

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Zat Gizi mikro

  2. VITAMIN

  3. Pendahuluan • Vital + amine = vitamine  vitamin • Senyawa organik, diperlukan sedikit, reaksi metabolik spesifik • Pada umumnya dari luar, kecuali: - vitamin K, tiamin, folasin, vitamin B12 dibuat di usus - vitamin A, kolin, niasin dibuat bila ada prekursornya - vitamin D di kulit dengan sinar matahari

  4. Pendahuluan • Fungsi: membentuk enzim yang terdiri dari protein dan koenzim • Koenzim = vitamin, mengandung vitamin, molekul lain yang terbentuk dari vitamin • Kekurangan vitamin dapat mengganggu fungsi enzim sampai tingkat selular • Dampak thd enzim bisa dalam waktu lama, enzim masih bisa bekerja tanpa koenzimnya, tetapi tidak sempurna, sel makin mundur fungsinya kemudian mati

  5. Klasifikasi • Vitamin larut lemak: - vitamin A - vitamin D - vitamin E - vitamin K • Vitamin larut air: - vitamin B kompleks - vitamin C - senyawa bioflavonoid

  6. Vitamin A • Semua senyawa bukan karotenoid yang mempunyai aktivitas vitamin A: - vitamin A alkohol (retinol) - vitamin A aldehid (retinal) - vitamin A asam (asam retinoat) • Vitamin A dan provitamin A (karoten) • Karoten = provitamin A (carrot=wortel) juga pada sayuran hijau (bayam)

  7. Vitamin A • Karoten   2 molekul vitamin A, paling banyak dijumpai • Karoten  dan   1 molekul vitamin A • Karoten kurang diabsorpsi, stabil terhadap panas • Vitamin A mempunyai fungsi: penglihatan, pertumbuhan, memelihara jaringan epitel, imunitas, reproduksi dan anti kanker

  8. Absorpsi vitamin A dan penyimpanan dalam hati terjadi dalam bentuk ester asam lemak • Kebutuhan harian vitamin A dipenuhi dari 75% dari retinol (sebagai ester asam lemak, terutama retinil palmitat) dan 25% karotenoid dan karotenoid provitamin A lainnya

  9. SUMBER VITAMIN A Bahan hewani, a.l., daging, unggas, ikan, dan telur: Preformed Vitamin A Bahan nabati, a.l. buah-buahan (orange), sayuran berdaun hijau, akar dan umbi-umbian (seperti wortel dan ubi jalar merah) serta minyak sawit merah:Carotenoid provitamin A 1. 2.

  10. METABOLISME VITAMIN A DAN CAROTENE

  11. Asupan Harian yang Dianjurkan (RDI) vitamin A (FAO/WHO)

  12. Estimasi Kebutuhan Vitamin A

  13. Jenis-jenis vitamin B • Vitamin B1 (thiamine, tiamin) • Vitamin B2 (riboflavin) • Vitamin B3 (niacin, niacinamide, niasin, niasinamida) • Vitamin B5 (pantothenic acid, asam pantotenat) • Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal, or pyridoxamine, or pyridoxine hydrochloride, piridoksin) • Vitamin B7 (biotin) • Vitamin B9 (folic acid, asam folat) • Vitamin B12 (berbagai jenis kobalamin (cobalamins); yang paling umum sianokobalamin (cyanocobalamin))

  14. Vitamin B 1 (tiamin) • Dapat rusak karena panas, basa, ATF (anti thiamin factor) dalam teh, enzim tiaminase dalam ikan dan kerang yang tidak dimasak • Diabsorbsi di duodenum • Fungsi untuk pernafasan sel, ada hubungannya dengan kesehatan saraf dan jiwa serta kemampuan belajar, kerja otot pencernaan dan jantung, memperbaiki digesti gula, pati dan alkohol

  15. Fungsi : sebagai ko-enzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari metabolisme karbohidrat dan memindahkan energi membentuk ATP Defisiensi Tiamin : polineuritis Beri-beri : Gejala : lelah, hilang nafsu makan, berat badan turun, gangguan pencernaan Orang dewasa : - Kegagalan jantung - Oedem pada kaki sampai badan Mis : beri-beri basah

  16. Anak-anak : - gejaladefisiensi vitamin B1 berjalancepat. - dapatmenimbulkankematian sumber vitamin B1 : beraspecahkulit, bekatul, daging, unggas, ikan, telur. Kebutuhan : < 10 tahun : 0,4 – 0,7 mg/orang/hari. dewasa : 0,7 – 1,0 mg/orang/hari. ibuhamil/ : 0,2 –0,3 mg/orang/hari. menyusui

  17. Vitamin B 2 (riboflavin) • Termasuk kelompok pigmen kuning (flavin) • Tahan terhadap panas, oksidasi, asam – rusak oleh cahaya (ultraviolet) dan alkali • Diabsorbsi di usus halus, lebih baik bila bersama-sama dengan makanan • Fungsi: enzim pemecah KH, lemak, protein, pernafasan sel, produksi kortikosteroid, eritrosit, glukoneogenesis, aktivitas enzim kelenjar tiroid, mempertahankan penglihatan, kesehatan kulit, kuku dan rambut

  18. Riboflavin Defisiensi riboflavin: angular stomatitis cheilosis glositis Sumber : hati, susu, telur dan sayur-sayuran hijau. Kebutuhan : • Bayi : 0,4 - 0,6 mg/hari • 10 tahun : 0,8 - 1,2 mg/hari • Dewasa : 1,2 – 1,6mg/hari.

  19. Vitamin B 3 (niasin, asam nikotinat, niasinamid, nikotamid) • Berupa kristal keputihan, mudah berubah menjadi bentuk aktifnya (nikotinamid), tahan terhadap cahaya, udara, asam dan alkali dibanding vitamin B1 dan B2 • Diabsorbsi di usus halus, disimpan di hati, kelebihan dibuang melalui ginjal, asupan KH berlebihan dan antibiotik tertentu meningkatkan keperluan niasin • Fungsi: koenzim pemecahan KH, lemak, protein, memperbaiki sirkulasi darah, saraf, kulit, lidah, pencernaan, sintesis hormon sex

  20. Defisiensi Niasin : “pellagra”. (3 D = diare, dermatitis, dementia) sumber : hati, organ, daging, unggas, biji-bijian, kacang tanah.

  21. Vitamin B 5 (asam pantotenat) • Kristal putih terikat Ca, larutannya lebih stabil dibanding bentuk kering, rusak oleh pemasakan, penggilingan (padi), asam dan alkali • Dapat disintesis bakteri usus • Fungsi: memacu kelenjar adrenal, meningkatkan produksi kortison dan adrenalin, koenzim penglepasan energi asal KH, lemak dan protein, bagian koenzim A untuk metabolisme, mengurangi efek toksik antibiotik tertentu, mencegah penuaan, dan kerusakan sel akibat radiasi

  22. Defisiensi Asam Pantotenat : (jarang), malaise muntah Sumber : hampir semua makanan. terbanyak dalam “royal jelly” (persediaan makanan dalam sarang lebah) Kebutuhan : 4 – 7 mg/hari

  23. Vitamin B 6 (piridoksin) • Kristal putih tak berbau, stabil terhadap panas, asam, tidak stabil terhadap alkali, sangat tidak stabil terhadap cahaya, sayuran dingin kehilangan 20% piridoksin • Tidak disimpan di hati, harus selalu tersedia • Fungsi: degradasi non oksidatif asam amino untuk membentuk neurotransmitter serotonin, norepinefrin, histamin – sintesis DNA dan RNA, sintesis GABA penghambat neurotransmitter otak

  24. Vitamin B 6 (piridoksin) Defisiensi vitamin B6 : Karena INH (isonicotinichidrazide). Irritabilitas. Kelemahan. Insomnia. Nervous. Sumber vitamin B6 : Daging, unggas, ikan, kentang, ubijalar, sayuran. Kebutuhan :2 mg/orang/hari.

  25. Vitamin B7 (Biotin) • Juga disebut vitamin H • Terdiri dari cincin tetrahydrothiophene dengan asam valerat terikat pada cincin tersebut • Biotin merupakan koenzim metabolisme asam lemak dan leusin serta berperan pada glukoneogenesis • Defisiensi biotin jarang terjadi karena dapat disintesis oleh bakteri dalam usus • Biotin dapat berikatan dengan avidin dalam putih telur sehingga inaktif • Biotin bersifat stabil. Kerusakan selama penyimpanan sekitar 10-15%

  26. Asam folat • Ada yang dapat merusak: streptomisin, aminopterin, absorbsi terganggu oleh penyakit saluran pencernaan, penggunaan kontrasepsi oral • Fungsi: sebagai pembawa karbon pada sintesis haem, pembentukan asam nukleat, fungsi sel saraf, meningkatkan nafsu makan, memperbanyak produksi HCl, mencegah infestasi parasit, keracunan makanan, membantu fungsi hati

  27. Vitamin B9 (Asam Folat) • Asam folat (pteroylmonoglutamic acid) secara biologi tidak aktif, tetapi aktivitas biologis dimiliki oleh tetrahydrofolate dan turunannya setelah dikonversi menjadi dihydrofolic acid dalam hati • Berperan pada proses penting seperti sintesis nukleotida, perbaikan DNA, berperan sebagai kofaktor, berperan pada pembelahan sel yang cepat dan pertumbuhan, dan mencegah anemia • Sumber: sayuran dan serealia • Kekurangan folat menyebabkan masalah pada saat perkembangan embrio

  28. Vitamin B 12 (sianokobalamin) • Berisi kobalt (mineral esensial), kristal merah (karena kobalt), larut air, 70% aktivitas vitamin masih baik dengan pemasakan, tidak dapat disintesis • Absorbsi memerlukan faktor intrinsik (lambung) • Fungsi: metabolisme saraf, protein, KH, lemak, memperbaiki fungsi Fe tubuh, membantu asam folat (sintesis kolin), membantu absorbsi karoten dan perubahan karoten menjadi vitamin A, membantu produksi DNA dan RNA

  29. Vitamin C (asam askorbat) • Kurang stabil terhadap O2, udara, panas, cahaya (stimulasi enzim oksidasi) • Fungsi: memelihara jaringan kolagen, membantu pembentukan eritrosit, mencegah perdarahan, melawan infeksi bakteri, mengurangi efek alergen, membantu metabolisme asam amino (Phe, Tyr), mencegah kerusakan akibat radikal bebas, membentuk adrenalin, memperbesar absorbsi Fe • Makin tinggi dosis yang dimakan, makin rendah prosentase absorbsi – dibuang melalui ginjal mencegah kanker kandung kemih

  30. Vitamin D • Larut dalam lemak, dari makanan atau di kulit (+ sinar matahari) • D2 (kalsiferol): sintetis – D3 (alamiah: minyak ikan, sintetis) • Vitamin D dalam makanan diabsorbsi bersama lemak dengan empedu • Vitamin D kulit diserap melalui darah • Kedua macam vitamin D dalam darah terikat protein (vitamin D plasma binding protein) • Disimpan di hati, kulit, otak, tulang

  31. Vitamin D • Kalsitriol: metabolit paling aktif, untuk proses tumbuh kembang, laksansia (minyak mineral merusak vitamin D usus, vitamin A memperbesar penggunaan vitamin D • Fungsi: meningkatkan absorbsi Ca dengan stimulasi sintesis calcium binding protein di brush border, stimulasi transpor aktif P di usus, menjaga kadar Ca darah normal dengan mobilisasi P tulang (+ paratiroid), mobilisasi P tulang, meningkatkan reabsorbsi Ca dan P ginjal, kalsifikasi tulang dan gigi, stabilisasi saraf, fungsi jantung, pembekuan darah

  32. SUMBER VITAMIN D Vitamin D terdapat dalam berbagai bentuk, tetapi yang secara fisiolgis relevan ada dua yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (cholekalsiferol). Vitamin D2 berasal dari khamir atau ragi dan sterol nabati yaitu ergosterol; vitamin D3 berasal dari 7-dehydrokholesterol, suatu precursor kholesterol, bila disintesa di dalam kulit (IOM, 2001). Jadi vitamin D yang berasal dari hewani disebut cholekalsiferol (vitamin D3) dan yang dari nabati disebut ergokalsiferol (vitamin D2). 1.

  33. Defisiensi Vitamin D Ricket pada anak-anak Osteomalacia pada orang dewasa

  34. Kecukupan vitamin D menurut FAO/WHO 2001 Sumber: FAO/WHO, 2001.

  35. AKG vitamin D untuk Orang Indonesia

  36. Toksisitas vitamin D Konsumsi vitamin D yang berlebihan akan menyebabkan hiperkalsemia dan hiperkalsiurea dengan akibat: kurang nafsu makan, haus berlebihan, kencing terus, enek, muntah, lemas, diare dan pertumbuhan terhambat. Untuk kebanyakan orang, asupan vitamin D dari makanan dan suplemen tidak akan melewati UL. Di Amerika Serikat, Tolerable Upper Intake Level untuk orang dewasa adalah 50 µg atau 2000 SI perhari (Spallholz et al., 1998). Di Indonesia, belum ada kesepakatan seberapa tinggi konsumsi vitamin D yang menyebabkan toksisitas.

  37. Vitamin E (tokoferol) • Larut dalam lemak, disusun oleh kelompok senyawa yang disebut tokoferol (tokos=anak) karena ditemukan bahwa tikus yang mengalami defisiensi akan menjadi mandul • Fungsi: antioksidan, mencegah lemak menjadi tengik, respirasi sel (dalam otot jantung dan skelet), antitrombin (mencegah pembekuan darah), mencegah kerusakan eritrosit

  38. Vitamin K • Ada 3 macam: K1, K2, K3 • K1 dan K2 dibuat oleh flora usus; K3 bentuk sintetis • Fungsi: membentuk protrombin untuk pembekuan darah, proses fosforilasi pada pembentukan glikogen, mempertahankan fungsi hati yang normal

  39. SUMBER VITAMIN K Vitamin K terdapat antara lain pada sayuran berdaun hijau. Ada tiga macam vitamin K yakni – – – vitamin K1 (phylloquione) yang terdapat pada makanan nabati, vitamin K2 (menoquinone) terdapat pada makanan hewani, vitamin K3 (menadione) yang dihasilkan bakteri pencernaan.

  40. Vitamin K yang paling banyak terdapat dalam makanan ialah vitamin K1 (phylloquinone). Vitamin K diserap di jejunum dan ileum. Karena vitamin K larut dalam lemak maka proses penyerapannya perlu tersedianya asam empedu, cairan pankreatik dan lemak. Banyaknya vitamin K yang dapat diserap sangat bervariasi dari 10% sampai 80% tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Setelah diserap vitamin K akan diangkut oleh chilomikron, di bawa ke hati dan sebagian besar akan disimpan di hati. Hati merupakan organ tubuh yang konsentrasi vitamin K-nya cukup tinggi. Setelah menjalankan fungsinya vitamin K akan mengalami degradasi diikuti dengan konyugasi dengan asam glucuronat dan selanjutnya dapat dikeluarkan melalui urin. Vitamin K yang belum terdegradasi dapat dikeluarkan bersama empedu melalui feces. Penyerapan dan metabolisme

  41. Waktu pembekuan darah, karena itu defisiensi vitamin K mudah terkena hemorrhage (perdarahan). Jarang terjadi defisiensi vitamin K pada orang normal/sehat. Defisiensi sekunder pada orang yang mengkonsumsi antiobiotik "Hemorrhage Disease" (DHN) pada bayi yang baru lahir antara lain karena kekurangan vitamin K sehingga mengakibatkan kekurangan prothrombin dan proconvertin. Masalah ini disebut juga "Vitamin K Deficiency Bleeding" (VKDB). Rendahnya kadar vitamin K ASI dan rendahnya intake vitamin K merupakan faktor terjadinya defisiensi vitamin K pada bayi. Pada orang dewasa ditandai lamanya pembekuan darah, rendahnya kadar vitamin K dalam plasma, rendahnya ekskresi "j-carboxy glutamyl residue" (Gla) dalam urin serta rendahnya aktivitas faktor VII (yang terkait dengan agregasi keping-keping darah). Defisiensi VIitamin K

More Related