1 / 19

Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Ancaman terhadap Integrasi Nasional. Pengertian integrasi.

Télécharger la présentation

Ancaman terhadap Integrasi Nasional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AncamanterhadapIntegrasiNasional

  2. Pengertianintegrasi • Integrasiberasaldaribahasalatin integer yang berartikeseluruhanatauseluruhdanbersifatutuh. Integer adalahmenggabungkanbeberapabagiansehinggadapatbekerjasamaataumembentukkeseluruhan. Secaraetimologiintegrasimerupakanpembauran yang menjadikesatuan yang utuhdanbulat.

  3. menurut pakar sosiologi, Manrice Duverger Integrasi didefinisikan sebagai “dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara bagian-bagian antara organisme hidup atau antara nggota-anggota dalam masarakat” sehingga integrasi adalah proses mempersatukan masyarakat,yang cenderung membuatnya menjadi suatu kata yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh angota-anggotanya dianggap sama harmonisnya. pada hakekatnya integrasi merupakan upaya politik/ kekuasaan untuk menyatukan semua unsur masyarakat yang majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan-tujuan nasional di masa depan untuk kepentingan bersama. Proses integrasi disebabkan adanya, kebersamaan sejarah, ada ancaman dari luar yang dapat mengganggu keutuhan NKRI, adanya kesepakatan pemimpin, homogenitas social budaya serta agama,dan adanya saling ketergantungan dalam bidang politik dan ekonomi

  4. IntegrasiNasional.mp4

  5. Konsep BTI Bhinneka Tunggal Ikaberisikonseppluralistikdanmultikulturalistikdalamkehidupan yang terikatdalamsuatukesatuan. Prinsippluralistikdanmultikulturalistikadalahasas yang mengakuiadanyakemajemukanbangsadilihatdarisegi agama, keyakinan, sukubangsa, adatbudaya, keadaandaerah, danras. Kemajemukantersebutdihormatidandihargaisertadidudukkandalamsuatuprinsip yang dapatmengikatkeanekaragamantersebutdalamkesatuan yang kokoh. Kemajemukanbukandikembangkandandidorongmenjadifaktorpemecahbangsa, tetapimerupakankekuatan yang dimilikiolehmasing-masingkomponenbangsa, untukselanjutnyadiikatsecarasinerjikmenjadikekuatan yang luarbiasauntukdimanfaatkandalammenghadapisegalatantangandanpersoalanbangsa

  6. Sejarah BTI • SemboyanBhinneka Tunggal Ikadiungkapkanpertama kali olehMpuTantular, pujanggaagungkerajaanMajapahit yang hiduppadamasapemerintahan Raja Hayamwuruk, diabadkeempatbelas (1350-1389). Sesantitersebutterdapatdalamkaryanya; kakawinSutasoma yang berbunyi “Bhinnaikatunggalika, tan hana dharma mangrwa, “ yang artinya “Berbeda-bedaitu, satuitu, takadapengabdian yang mendua.” Semboyan yang kemudiandijadikanprinsipdalamkehidupandalampemerintahankerajaanMajapahitituuntukmengantisipasiadanyakeaneka-ragaman agama yang dipelukolehrakyatMajapahitpadawaktuitu. Meskipunmerekaberbeda agama tetapimerekatetapsatudalampengabdian.

  7. Padatahun 1951, sekitar 600 tahunsetelahpertama kali semboyanBhinneka Tunggal Ika yang diungkapolehMpuTantular, ditetapkanolehpemerintah Indonesia sebagaisemboyanresmi Negara Republik Indonesia denganPeraturanPemerintah No.66 tahun 1951. PeraturanPemerintahtersebutmenentukanbahwasejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ikaditetapkansebagaiseboyan yang terdapatdalamLambang Negara Republik Indonesia, “Garuda Pancasila.” Kata “bhinnaika,” kemudiandirangkaimenjadisatukata “bhinneka”. Padaperubahan UUD 1945 yang kedua, Bhinneka Tunggal Ikadikukuhkansebagaisemboyanresmi yang terdapatdalamLambang Negara, dantercantumdalampasal 36a UUD 1945 yang menyebutkan :”Lambang Negara ialah Garuda PancasiladengansemboyanBhinneka Tunggal Ika”

  8. Dengandemikian, Bhinneka Tunggal Ikamerupakansemboyan yang merupakankesepakatanbangsa, yang ditetapkandalamUUDnya. Olehkarenaituuntukdapatdijadikanacuansecaratepatdalamhidupberbangsadanbernegara, maknaBhinneka Tunggal Ikaperludifahamisecaratepatdanbenaruntukselanjutnyadifahamibagaimanacarauntukmengimplementasikansecaratepatdanbenar pula.

  9. Konsep ATHG Pengertiantantangan, ancaman, hambatan, dangangguan1. tantanganadalahsuatuhal/upaya yang bersifat/bertujuanmenggugahkemampuan.2. ancamanadalahsuatuhal/upaya yang bersifat/bertujuanmengubahdanmerombakkebijaksanaan yang dilandaskansecarakonsepsional.3. hambatanadalahsuatauhal yang bersifatmelemahkanataumenghalangisecaratidakkonsepsionalyangberasaldaridalam.4. gangguanadalahhambatan yang berasaldariluar

  10. video

  11. Kasus Riau Berdaulat • SeorangwargaSingapurabernama MALIK berasaldari Aceh padaakhirtahun 1999 yang lalumencobamenawarkanbantuansenjata-senjataapikepadakelompokpencetus Riau berdaulat, untukmelakukanpemberontakanbersenjataterhadapPemerintahRepublik Indonesia. Namunmerekamenolakdenganalasantidakmenginginkanperjuangannyaharusmelaluipertumpahandarah.

  12. Para pencetus Riau BerdaulatmenyesalkanselamatigadekadeProvinsi Riau tidakdipimpinolehputradaerah, meskipunmerekatahusudahbanyakputera-putera Riau dudukdikursikepemimpinannasionalataumenjadipetinggi-petingginegarabaiksipilmaupunmilitersejak RI berdiri. • Hasiltambangminyak Riau saatitu yang mencapai 1,1 juta barrel namun Riau hanyamendapatbagian 0,07 % dianggapsebagaiperampasankekayaanolehpemerintahpusat. JanjiPresiden BJ Habibiesaatituuntukmemberi 10 persenhasileksploitasitambangminyak Riau untukprovinsi yang tidakterlaksana, dalampendapatnyajugamerupakanpenipuanpolitikpusatkepadadaerah. Denganbegitumerekapesimisbahwa UU nomor 25/1999 akanbisadilaksanakan. Mengingat pula hutangnegarasaatitu yang mencapaiRp 1.500 trilyundalamperhitungannyatidakmungkinterbayardalam 25 tahunmendatang.

  13. Kelompokpencetus Riau Berdaulatberpendapatbahwapemerintahpusatseharusnyamempunyai agenda untukmembicarakanmasalahpusatdengandaerahinidalamsuatulembaga yang pernahdiajukandengannamaDewan Daerah. • Dewaninidiharapkanmenampungwakil-wakildaerahbersama-samadalam MPR denganpemerintahdan DPR, menyusun agenda politik, moneter, hukumdansocial welfarepadaumumnya. • Merekakecewaketikawakil-wakilparpoldi MPR membubarkanfraksiutusandaerah.

  14. kelompokpencetus Riau Berdaulatmerupakanembrio yang bisaberkembangmenjadipihak yang berseberangandenganPemerintah RI. Kelengahanpemerintahdalammenanganimasalahsepertiinidapatberakibat : • konflikvertikal(antarapemerintahpusatdandaerah) • separatismesentral. Yaitu, mendepak Jakarta (Pemerintah RI) dariperanannyasebagaipusatadministrasinegaraRepublik Indonesia (seperti yang terjadidiUni Soviet). • separatismeperiferal, yaitudenganserta-mertamemisahkandiridariRepublik Indonesia.

  15. Ketikaberdialogdalam forum akademispraKonferensiNasional II di Bukit Tinggipadatanggal 31 Januari 2000, akhirnyadapatdisimpulkanbahwakemerdekaanversipencetus Riau Berdaulathanyalahkemerdekaansecara moral, sedangkansecarateritorialmerekamasihtetapdalambingkainegarakesatuan RI. Ringkasnya, apa yang sedangberkecamukdi Riau saatituadalah: • Keinginansubyektifuntukturutberperandalamnational decision making process. • Aspirasifederalisme. • Aspirasikemerdekaan. • Aspirasipelaksanaanotonomisekarangjugaditingkatprovinsi • Keinginanmunculnyaprovinsibaru.

  16. Jikasemuaaspirasidankeinginanituberlanjutterusakanterjadisalingbenturansatusama lain dalammengajukantuntutankepadapemerintah. Potensikonfliksosial yang bersifat horizontal danvertikaljugadapatberkembangsekaligusmenjadisuatukonfliknyata yang pekaterhadapberbagaimacampengaruh. • Karenanyaperludiambillangkah-langkah: • pertama,fraksiutusandaerahdihidupkankembalidi MPR dandiisiolehorang-orang yang dipilihdidaerahmasing-masingtermasukolehProvinsi Riau. Dengandemikian, wakil-wakilrakyatdi Jakarta bukanterdirihanyawakil-wakilparpolsajatetapijugamereka yang mewakilikepentingandaerahnya.

  17. 2. Kedua,otonomidenganwacanakemandirianlokalsegeradibahasuntukpembentukanwilayah-wilayahotonomipersiapansehinggakesungguhanpemerintahdalammenerapkankonsepotonomiterbuktinyata. 3. Ketiga,masalah Riau dalamberbagaiaspekjangandianggapsemata-matamerupakanmasalahpusatdengandaerah. Tetapimerupakanmasalahrakyat Riau yang harusdiselesaikanolehpemerintahpusatdandaerah.

  18. 4. Keempat,peningkatanpatrolilautdanoperasiintelstrattertutup (metodekelabu) harusdilakukan, untukmencegahmasuknyaprovokatordanpengirimansenjatagelapdariluar. 5. Kelima,menyelenggarakankerjasamaintelijen bilateral denganSingapuradannegara-negaratetangga lain untukmenetralisirpengaruh-pengaruhluar, padasaatkitasedangsibukmengatasiancamandisintegrasinasionaldiberbagaitempat

  19. DAFTAR PUSTAKA • http://www.hendropriyono.com/2013/12/fenomena-disintegrasi-bangsa/ • http://coretanandrea.wordpress.com/2013/11/03/323/ • http://ibelkameizi.blogspot.com/2014/01/ancaman-tantangan-hambatan-dan-gangguan.html • http://calvinetimanbojonk31.blogspot.com/2012/05/tugas-pkn-3.html • http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2320759-pengertian-integrasi/

More Related