1 / 7

BAB 31

BAB 31. Suheri, Ir., M.Si. Basel Market Risk Charge. Risk Charge dihitung dengan 2 metoda: Standardized model approach, seperti pada credit risk dengan tambahan oleh aturan Basel (faktor diversifikasi tidak dikenal sehingga menghasilkan risiko pasar yang tinggi)

lavina
Télécharger la présentation

BAB 31

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 31 Suheri, Ir., M.Si

  2. Basel Market Risk Charge Risk Charge dihitung dengan 2 metoda: • Standardized model approach, seperti pada credit risk dengan tambahan oleh aturan Basel (faktor diversifikasi tidak dikenal sehingga menghasilkan risiko pasar yang tinggi) • Internal Model Approach, berdasarkan sistem risiko masing-masing bank. Lebih tepat dan mudah disesuaikan dibandingkan dengan metode pertama Standardized Model Market risk Bank dihitung dengan menjumlahkan risk dari type risiko yang berbeda, interest rate risk, equity risk, foreign curency risk, comodity risk, dan option risk

  3. Basel Market Risk Charge Internal Model Approach • Dikembangkan oleh Bank ybs, sebagai basis penentuan risk market charge • Bank mendapatkan insentive dalam mengembangkan pendekatan ini karena cendrung biaya modal akan lebih kecil daripada pendekatan standar Requirement Kualitatif Kalitatif standar yang harus dipenuhi bank sebelum menerapkan pendekatan internal: • Independent risk control unit • Backtesting • Involvement • Integration • Use of limit • Stress testing • Compliance • Independent review

  4. Market Risk Charge Market Risk charge dihitung dengan aturan: • Quantitative parameter, penghitungan VAR harian menggunakan input kuantitatif yang seragam • Market risk charge • Plus Factor, komponen pinalty Stress Testing Merupakan syarat kualitatif bagi bank yang ingin menggunkan model internal Tujuannnya untuk mengidentifikasi kerjadian yang dapat memberikan impact besar, tapi tidak tertangkap dalam pengukuran VAR (untuk mengukur kemampuan bank dalam mengabsorb potensi kerugian yang besar)

  5. Kategori Stress test 1. Skenario tanpa simulasi menganalisa kerugian besar masa lampau pada periode pelaporan terkini untuk dapat memahami bahaya bank. Sifatnya melihat masa lalu dan tidak memasukkan perubahan komposisi portofolio • Skenario dengan simulasi melakukan simulasi pada portofolio saat ini dengan menggunkanan hsitoris shock yang besar • Skenario spesifik bank skenario yang didasari dengan posisi bank saat ini, bukan historis Manfaat yang terbesar dari stress test adalah daapt membantu bank dalam mengidentifikasi kelemahan potensial pada portofolio bank

  6. Backtesting Internal model diperkenankan dalam Basel karena mudah di verifikasi. Verifikasi merupakan proses umum untuk melihat apakah model cukup atau tidak Backtesting adalah terting secara statistik yang terdiri dari apakah kerugian tading saat ini sejalan dengan prediksi VAR. Setiap kelebihan dianggap sebagai pengecualian (Exception) Bentuknya terdiri dari catatan harian pengecualian dari 99% VAR yang melebihi tahun lalu. Terlalu banyak pengecualian mengindikasikan bahwa model dibawah perkiraan VAR atau bank tidak bernasib baik. Basel Committe hanya memperkenankan pengecualian sampai dengan 4 kali, jika lima keatas kategori kuning atau merah dan pada area ini akan dikenakan penalti, yang dikenakan tergantung pada penyebabnya.

  7. Kategori Penalti • Basic integrity model Deviasi terjadi karena kesalah dalam koding program, sehingga harus dilakukan tindakan korektif • Deficient model accuracy, karena tidak presisinya pengukuran risiko, dalam hal ini model harus di review • Intraday trading, karena perubahan posisi harian • Bad luck, karena volatilitas pasar atau korelasi berubah

More Related